Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA

REHIDRASI PEDIATRIK

1. TUJUAN : Memberikan acuan yang benar dalam memperbaiki volume cairan dan pengaturan
cairan pada bayi dan anak sebelum berlangsungnya operasi.

2. KEBIJAKAN :memberikan pelayanan anestesi pada ooprasi bayi / anak secara aman.

3. PROSEDUR :
1. Penentuan derajat dehidrasi
Untuk dapat memberikan rehidrasi yang tepat, tentukan terlebih dahulu derajat
dehidrasi dari bayi dan anak.
Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat
(1-5%) (6-10%) (11-15%)
Kesadaran Komposmentis Delirium Lethargy
Nadi Normal Meningkat Takikardia
Tekanan darah Normal Normal Menurun
Mukosa Kering Kering Sangat kering
Fontanelle Normal Cekung Cekung
Urin Normal Berkurang Hampir tidak ada
Setiap selesai rehidrasi lakukan kembali pemeriksaan terhadap nadi, tekanan darah,
mukosa fontanel dan urin. Terapi selanjutnya diberikan sesuai dengan derajat dehidrasi
setelah rehidrasi.

2. Cara pemberian cairan


a. Dehidrasi ringan
Pada keadaan dehidrasi ringan terjadi kehilangan sekitar 1-5 % cairan dari
tubuhnya.
Untuk neonates Total Body Water 75-80% dari berat badan
Untuk infant Total Body Water 70 % dari berat badan
Total Body Water x Berat badanx derajat dehidrasi (1-5 %)=jumlah cairan yang
diberikan.
Cara melakukan rehidrasi :
 Rehidrasi dilakukan dengan menggunakan KN 1B (neonates) atau RL,
NaCIo, 9% (pada anak) selama 6-12 jam
 Dilanjutkan dengan cairan rumatan sesuai berat badan.
b. Dehidrasi sedang
Terjadi kehilangan sekitar 6-10% cairan dari tubuhnya.
Untuk neonates Total Body Water 75-80% dari berat badan
Untuk infant Total Body Water 70 % dari berat badan
Total Body Water x Berat badanx derajat dehidrasi (6-10 %)=jumlah cairan yang
diberikan.
Cara melakukan rehidrasi :
 Rehidrasi dilakukan dengan menggunakan KN 1B (neonates) atau RL,
NaCIo, 9% (pada anak) selama 6-12 jam
 Setelah rehidrasi selesai lakukan pemeriksaan ulang untuk menentukan
kembali derajat dehidrasi.
 Biala masih pada keadaan dehidrasi sedang, maka lakukan rehidrasi
seperti diatas.
 Bila sudah menjadi dehidrasi ringan hanya dilanjutkan dengan pemberian
cairan rumatan.
Rehidrasi cepat :
 Pada anak dapat diberikan RL 40cc/kgBB diberikan selama 1-2 jam
 Bila masih dalam keadaan derajat dehidrasi yang sama maka dapat
dilakukan pengulangan.
 Bila sudah menjadi derajat ringan maka hanya diberikan cairan rumatan.

c. Dehidrasi berat
Terjadi kehilangan sekitar 11-15% cairan dari tubuhnya.
Untuk neonates Total Body Water 75-80% dari berat badan
Untuk infant Total Body Water 70 % dari berat badan
Total Body Water x Berat badanx derajat dehidrasi (11-15 %)=jumlah cairan yang
diberikan.
 Rehidrasi dilakukan dengan menggunakan KN 1B (neonates) atau RL,
NaCIo, 9% (pada anak) selama 6-12 jam
 Setelah rehidrasi selesai lakukan pemeriksaan ulang untuk menentukan
kembali derajat dehidrasi.
 Biala masih dalam keadaan dehidrasi berat, maka rehidrasi seperti diatas
diulang lagi.
 Bila dehidrasi sudah mengalami perbaikan menjadi derajat sedang maka
berikan setengah jumlah cairan setengah dari jumlah cairan terapi
pertama.
 Bila sudah dalam kondisi dehidrasi ringan maka cukup diberikan cairan
rumatan.
Rehidrasi cepat :
 Pada anak dilakukan RL 40cc/kgBB diberikan selama 1-2 jam
 Bila masih dalam keadaan derajat dehidrasi yang sama maka dapat
dilakukan pengulangan.pemberian cairan dengan penambahan 20-40
cc/kg yang diberikan dalam 1-2 jam
 Bila dehidrasi sudah mengalami perbaikan menjadi derajat ringan maka
hanya diberikan cairan rumatan.

3. Cairan Rumatan
Cairan rumatan diberikan dengan menggunakan rumus Holiday Sigar :
1) 4 ml/kgBB/jam pada berat 10 kg pertama
2) 2ml/kgBB/jam pada berat 10kg kedua
3) 1 ml/kgBB/jam pada berat sisanya
Cairan yang diberikan :
 Pada bayi D5½NaCl 0,9%
 Pada anak ringer laktat, NaCl 0,9 %
4. Cairan pengganti puasa
Penghitungan cairan adalah :
Cairan rumatan sesuai berat badan x lama puasa pasien
Cara pemberian cairan :
 Jam 1 : berikan 50%hasil penghitungan cairan rumatan
 Jam 2 : berikan 25%hasil penghitungan cairan rumatan
 Jam 2 : berikan 25%hasil penghitungan cairan rumatan

4. DOKUMEN TERKAIT:
- catatan Rekam medis pasien
- Lembar informed consent
5. UNIT TERKAIT: Dokter Spesialis Anestesi, dokter residen

Anda mungkin juga menyukai