Anda di halaman 1dari 25

PEMASANGAN AKDR

No Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman : 8
dr. Yudono, M.Mkes
UPTD PUSKESMAS
NIP.19650828 199910
KARANGJATI
1001
1. Pengertian Prosedur pemasangan AKDR merupakan tehnik pemasangan alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melkukan tindakan pemasangan AKDR
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nomor:
4. Referensi Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi

5. Prosedur/Langkah Dokter/Bi
Kegiatan
-langkah an
1. Sapa klien dengan ramah da perkenalkan
1
diri dan tanyakan tujuan kedatangannya
2. Berikan informasi umum tentang keluarga
2
berencana
3. Berikan informasi tentang kontrasepsi
AKDR dan keuntungan dari kontrasepsi
AKDR.
Tunjukkan dimana dan bagaimana AKDR
tersebut digunakan. 3
Jelaskan bagaimana cara kerja AKDR.
Jelaskan kemungkinan masalah
kesehatan lain dan efek samping yang
mungkin akan dialami oleh klien.
4. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang
4
diperlukan klien
5. Kumpulkan data-data pribadi klien (nama,
umur, alamat, pekerjaan dan sebagainya) 5
6. Tanyakan tujuan KB yang diinginkan
(apakah klien ingin mengatur jarak
6
kelahirannya atau membatasi jumlah
anaknya,
7. Tanyakan agama/kepercayaan yang
7
dianut klien
8. Jelaskan kemungkinan-kemungkinan efek
samping AKDr sampai benar-benar
8
dimengerti klien.
9. Lakukan seleksi klien (anamneses) secara
cermat untuk memastikan tidak ada
masalah kesehatan untuk menggunakan
AKDR.
Riwayat kesehatan reproduksi :
Tanggal haid terakhir, lama haid dan pola
perdarahan.
Paritas dan riwayat persalinan yang
9
terakhir.
Riwayat kehamilan ektopik.
Nyeri yang hebat setiap haid.
Anemia yang berat (Hb < 9 gr% atau
hematokrit < 30).
Riwayat infeksi sistem genetalia (ISG),
Penyakit Menular Seksual (PMS) atau
infeksi panggul.
Berganti-ganti pasangan (resiko ISG
tinggi).
Kanker servik
10. Jelaskan bahwa perlu dilakukan
pemeriksaan fisik dan panggul dan
jelaskan apa yang akan dilakukandan 10
persilahkan klien untuk mengajukan
pertanyaan
11. Pemeriksaan panggul
Pastikan klien sudah mengosongkan
kandung kemihnya dan mencuci area
11
genetalia dengan menggunakan sabun
dan air.
12. Cuci tangan dengan air bersih mengalir
dan sabun, keringkan dengan kain bersih 112
2
13. Bantu klien untuk naik ke meja 2
13
pemeriksaan 2

14. Palpasi daerah perutapakah ada nyeri,


benjolanatau kelainan lainnya di daerah 14
supra pubik
15. Kenakan kain penutup pada klien
15
untuk pemeriksaan panggul
16. Atur arah sumber cahaya untuk melihat
16
servik
17. Pakai sarung tangan steril
17

18. Atur penempetan peralatan dan bahan-


bahan yang akan digunakan dalam wadah 18
steril
19. Lakukan inspeksi pada genetalia
19
eksterna
20. Palpasi kelenjar skene dan bartholini
20
amati adanya nyeri atau duh pada vagina
21. Masukkan speculum vagina
21

22. Lakukan pemeriksaan inspekulo


Periksa adanyan lesi atau keputihan pada
22
vagina.
Inspeksi servik
23. Keluarkan spekulumdengan hati-hati 23
dan letakkan pada tempat semula dengan
tidak menyentuh peralatan yang lain yang
belum digunakan

24. Lakukan pemeriksaan bimanual


Pastikan gerakan servik bebas
Tentukan besar dan posisi uterus, pastikan
24
tidak ada kehamilan
Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada
adneksa
25. Lakukan pemeriksaan rektovaginal
(bila ada indikasi) :
Kesulitan menentukan besar uterus 25
retroversi
Adanya tumor pada cavum douglasi
26. Celupkan dan bersihkan sarung tangan
dalam larutan klorin 0,5%, kemudian buka 26

secara terbalik dan rendam dalam klorin


27. Tindakan Pra Pemasangan :
Jelaskan proses pemasangan AKDR dan
apa yang akan klien rasakan pada saat 27
proses pemasangan dan setelah
pemasangan dan persilahkan klien untuk
mengajukan pertanyaan.
28. Masukkan lengan AKDR Cu T 380 A di
dalam kemasan sterilnya
Buka sebagian plastic penutupnya dan
lipat ke belakang
Masukkan pendorong ke dalam tabung 28
insertertanpa menyentuh benda tidak steril
Letakkan kemasan pada tempat yang
datar
Selipkan karton (pengukur di bawah
lengan AKDR dan dorong tabung inserter
sampai ke pangkal lengan sehingga
lengan akan melipat
Setelah lengan melipat sampai menyentuh
tabung inserter, tarik tabung inserter dari
bawah lipatan lengan
Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan
putar untuk memasukkan lengan AKDR
yang sudah terlipattersebut ke dalam
tabung inserter
29. Prosedur Pemasangan AKDR 29
Pakai sarung tangan DTT yg baru
30. Pasang speculum vagina untuk melihat
30
servik
31. Usap vagina dan servik dengan larutan 31
antiseptic 2-3 kali
32. Jepit servik dengan tenakulumsecara
hati-hati pada jam 11 atau jam 13 (takik 32
pertama)
33. Masukkan sonde uterus dengan tehnik
“tidak menyentuh” (no touch technique)
yaitu secara hati-hati memasukkan sonde 33
ke dalam cavum uteri dengan sekali
masuk tanpa menyentuh dinding vagina
ataupun bibir speculum
34. Tentukan posisi dan kedalaman cavum
34
uteri dan keluarkan sonde

35. Ukur kedalaman cavum uteri pada


tabung inserteryang masih berada di
dalam kemasansterilnya dengan
35
menggeserleher biru pada tabung inserter,
kemudian buka seluruh plastic pada
penutup kemasan
36. Angkat tabung AKDR dari kemasannya
tanpamenyentuh permukaanyang tidak
36
steril, hati-hati jangan sampai
pendorongnya terdorong
37. Pegang tabung AKDR dengan leher
biru dalam posisi horizontal (sejajar
dengan lengan AKDR). Sementara
melakukan tarikan hati-hati pada
37
tenakulum, masukkan tabunginserter
kedalam uterussampai leher biru
menyentuh servik atau sampai terasa
adanya tahanan
38. Pegang serta tahan tenakulum dan
38
pendorong dengan satu tangan
39. Lepaskan tangan AKDR dengan
menggunakan tekhik withdrawal yaitu
menarik tabung inserter sampai pangkal 39
pendorong dengan tetap menahan
pendorong
40. Keluarkan pendorong, kemudian
tabung inserter didorong kembali ke servik
40
sampai leher biru menyentuh servik atau
terasa adanya tahanan
41. Keluarkan sebagian dari tabung
41
inserter dan gunting benang AKDR kurang
lebih 3-4 cm
42. Keluakan seluruh tabung inserter,
42
buang ke tempat sampah terkontaminasi
43. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, 43
rendam dalam larutan klorin 0,5%
44. Periksa servik dan bila ada bekas
perdarahan dari tempat bekas jepitan 44
tenakulum, tekan dengan kassaselama 30-
60 detik
45. Keluarkan speculum dengan hati-hati, 45
rendam dalam larutan klorin 0,5%
46. Tindakan pasca pemasangan
Rendam semua peralatanyang sudah
46
dipakaidalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit untuk dekontaminasi
47. Buang bahan-bahan yang sudah tidak
dipakai lagi (kassa, sarung tangan sekali 47
pakai)ke tempat yang sudah disediakan
48. Celupkan tangan yang masih memakai
sarung tanganke dalam larutan klorin 0,5%
kemudian lepaskan dalam keadaan 48
terbalik dan rendam dalam larutan klorin
tersebut
49. Cuci tangan dengan air dan sabun dan
49
keringkan dengan handuk kering
50. Pastikan klien tidak mengalami kram
hebat dan amati selama 15 menit sebelum 50
memperbolehkan klien pulang
51. Ajarkan klien bagaimana cara
memeriksasendiri benang AKDR dan 51

kapan harus dilakukan


52. Jelaskan pada klien apa yang harus
52
dilakukan bila mengalami efek samping
53. Beritahu klien kapan harus kembali ke
53
klinik untuk kontrol
54. Ingatkan kembali masa pemakaian
54
AKDR Cu T 380 A adalah sepuluh tahun
55. Yakinkan klien bahwa ia dapat dating
ke klinik setiap saat bila memerlukan
55
konsultasi, pemeriksaan medic atau bila
menginginkan pemeriksaan AKDR
tersebut dicabut
56. Minta klien untuk mengulangi kembali
56
penjelasan yang telah diberikan
57. Lengkapi rekam medic dan kartu
57
AKDR untuk klien
6. Unit terkait KIA, Poned, Pustu, Polindes
PENCABUTAN AKDR

No Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :
dr. Yudono, M.Mkes
UPTD PUSKESMAS
NIP.19650828 199910
KARANGJATI
1001
1. Pengertian Prosedur pencabutan AKDR merupakan tehnik pencabutan alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pencabutan AKDR
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nomor:
4. Referensi Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi

5. Prosedur/Langkah Dokter/Bi
Kegiatan
-langkah an
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan
1
diri dan tanyakan tujuan kedatangannya
2. Tanyakan apa alasannya ingin mencabut
2
AKDR tersebut
3. Tanyakan tujuan KB yang diinginkan
(apakah klien ingin mengatur jarak
3
kelahirannya atau membatasi jumlah
anaknya,
4. Jelaskan proses pencabutan AKDR dan
4
apa yang akan klien rasakan pada saat
proses pencabutan da setelah pencabutan
TINDAKAN PRA PENCABUTAN
5. Pastikan klien sudah mengosongkan
kandung kencingnya dan mencuci area 5

genetalia dengan menggunakan sabun


dan air
6. Bantu klien untuk naik ke meja
pemeriksaan 6

7. Cuci tangan dengan air dan sabun,


7
keringkan dengan kain bersih
8. Pakai sarung tangan DTT yang baru
80

9. Atur penempatan peralatan dan bahan-


9
bahan yang akan dipakai dalam wadah
steril atau DTT
PROSEDUR PENCABUTAN
10. Lakukan pemeriksaan bimanual
- Pastikan gerak servik bebas
- Tentukan besar dan posisi uterus 10
- Pastikantidak ada tumor atau infeksi
pada adneksa
11. Pasang speculum vagina untuk
11
melihat servik
12. Usap vagina dan servik dengan larutan
12

13. Jepit benang yang dekat servik


13
dengan klem
14. Tarik keluar benang secara mantap
14
tetapi hati-hati untuk mengeluarkan AKDR
15. Tunjukkan AKDR tersebut pada klien,
15
kemudian rendam dalam klorin 0,5%
16. Keluarkan speculum dari vagina
16
dengan hati-hati
TINDAKAN PASCA PENCABUTAN
17. Rendam semua peralatan yang sudah
dipakai dalam larytan klorin 0,5% selama 17
10 menit untuk dekontaminasi
18. Buang bahan-bahan yang sudah tidak
dipakai lagi (kassa, sarung tangan sekali
18
pakai) ke tempat yang sudah disediakan

19. Celupkan kedua tangan yang masih


memakai sarung tangan ke dalam larutan
19
klorin 0,5%, kemudian lepaskan dalam
keadaan terbalik dan rendam dalam
larutan klorin tersebut
20. Cuci tangan dengan air dan sabun
20

21. Amati selama 5 menit sebelum


21
memperbolehkan klien pulang
KONSELING PASCA PENCABUTAN
22. Diskusikan apa yang harus dilakukan
bila klien mengalami masalah (misalnya 22
perdarahan yang lama ataunrasa nyeri
pada perut/panggul)
23. Minta klien untuk mengulangi kembali 23
penjelasan yang telah diberikan
24. Jawab semua pertanyaan klien
24

25. Ulangi kembali keterangan tentang


pilihan kontrasepsi yang tersedia dan
resiko keuntungan dari masing-masing alat 25
kontrasepsi bila klien ingin tetap mengatur
jarak kelahiran atau ingin membatasi
jumlah anaknya
26. Bantu klien untuk menentukan alat
kontrasepsi sementara sampai
26
memutuskan alat kontrasepsi baru yang
akan dipakai
27. Buat rekam medic tentang pencabutan
AKDR
27

6. Unit terkait KIA, Poned, Pustu, Polindes


PEMASANGAN IMPLAN-2

No Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman : 6
dr. Yudono, M.Mkes
UPTD PUSKESMAS
NIP.19650828 199910
KARANGJATI
1001
1. Pengertian Suatu tindakan pemasangan alat kontrasepsi yang dipasang
dibawah kulit yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus
dalam kapsul silastic yang berisi hormone progesteron
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemasangan implan-2
Menjarangkan kehamilan selama 3 tahun
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nomor:
4. Referensi Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi

5. Prosedur/Langkah Kegiatan Dokter/Bidan


-langkah 1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan
1
diri dan tanyakan tujuan kedatangannya
2. Tanyakan dengan seksama apakah klien
telah mendapatkan konseling tentang 2
prosedur pemasangan Implan-2
3. Periksa kembali rekam medis dan lakukan
3
penilaian lanjut bila ada indikasi
4. Tanyakan adanya reaksi alergi terhadap
4
obat anasthesi
5. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa
klien telah mencuci lengannya sebersih
5
mungkin dengan sabun dan air dan
membilasnya sehingga tidak ada sisa
sabun
6. Bantu klien naik ke meja periksa
6
7. Letakkan kain yang bersih dan kering di
bawah lengan klien dan atur posisi lengan 7
dengan benar
8. Tentukan tempat pemasangan pada
bagian dalam lengan atas, dengan 8
mengukur 8 cm diatas lipatan siku
9. Beri tanda pada tempat pemasangan
dengan pola kaki segitiga terbalik untuk 9
memasang dua kapsul Implan-2 (40 mm)
10. Pastikan bahwa peralatan yang steril
atau telah didisinfeksi tingkat tinggi (DTT) 10
sudah tersedia
11. Buka peralatan steril dari kemasannya
11

12. Buka kemasan Implan-2 dan jatuhkan


ke dalam mangkok kecil yang steril (atau
biarkan dalam kemasannya bila tidak 12
tersedia mangkok kecil yang steril)
TINDAKAN PRA PEMASANGAN IMPLAN-2
13. Pakai alat perlindungan diri 13

14. Cuci tangan dengan air dan sabun,


14
keringkan dengan kain bersih
15. Pakai sarung tangan steril atau DTT,
bila sarung tangan diberi bedak, hapus
15
bedak dengan menggunakan kassa yang
telah dicelupkan ke dalam air steril atau
DTT
16. Siapkan peralaatan dan bahan –
16
bahan yang diperlukan
17. Hitung jumlah kapsul untuk
memastikan lengkap 2 buah 17
18. Usap tempat pemasangan dengan
larutan antiseptic, gerakkan kea rah luar 18
secara melingkar dengan diameter 10-15
cm dan biarkan kering
19. Pasang kain penutup (doek) steril atau 19
DTT di sekeliling lengan klien
PEMASANGAN KAPSUL IMPLAN-2
20. Suntikkan anestesi local 0,3 cc pada
20
kulit (intradermal) pada tempat insisi yang
telah ditentukan, sampai kulit sedikit
menggelembung
21. Teruskan penusukkan jarum ke
lapisan di bawah kulit (subdermal)
21
sepanjang 4 cm, dan suntikkan masing-
masing 1cc pada jalur pemasangan kapsul
nomor 1 dan 2
22. Uji efek anestesinya sebelum
22
melakukan insisi pada kulit
23. Buat insisi dangkal selebar 2 mm
dengan scalpel atau ujung bisturi hingga 23

mencapai lapisan subdermal


24. Masukkan trokar dan pendorongnya
melaluitempat insisi dengan sudut 450
hingga mencapai lapisan subdermal 24

kemudian luruskan trokar sejajar dengan


permukaan kulit
25. Ungkit kulit dan dorong trokardan
pendorongnya sampai batas tanda 1 (pada 25
pangkal trokar) tepat pada luka insisi
26. Keluarkan pendorong 26

27. Masukkan kapsul yang pertama ke


27
dalam trokar dengan tangan atau pincet,
tadahkan tangan yang lain di bawah
kapsul sehingga dapat menangkap kapsul
bila jatuh
28. Masukkan kembali pendorong dan
tekan kapsul kea rah ujung dari trokar 28

sampai terasa ada tahanan


29. Tahan pendorong ditempatnya dengan
satu tangan, dan tarik trokar ke luar 29

sampai mencapai pangkal pendorong


30. Sambil menahan ujung kapsul di
bawah kulit, tarik trokar dan pendorongnya
secara bersama sama sampai batas tanda 30

2 (pada ujung trokar) terlihat pada luka


insisi
31. Kemudian belokkan arah trokar ke
samping dan arahkan ke sisi lain dari kaki
segitiga terbalik (imajiner), dorong trokar 31
dan pendorongnya hingga tanda 1 berada
pada luka insisi
32. Cabut pendorongdan masukkan
kapsul kedua, kemudian dorong kapsul 32
hingga terasa tahanan pada ujung trokar
33. Tahan pendorong dan tarik trokar
trokar kea rah pangkal pendorong untuk 33
menempatkan kapsul pada tempatnya
34. Tahan ujung kapsul kedua yang sudah
terpasang di bawah kulit, tarik trokar dan 34
pendorong hingga keluar dari luka insisi
35. Raba kapsul di bawah kulit untuk
memastikan kedua kapsul implan-2 telah 35
terpasang baik pada posisinya
36. Raba daerah insisi untuk memastikan
36
seluruh kapsul berada jauh dari luka insisi
TINDAKAN PASCA PEMASANGAN
37. Tekan pada tempat insisi dengan
37
kassa untuk menghentikan perdarahan
38. Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup
38
dengan band aid
39. Beri pembalut tekan untuk mencegah
perdarahan bawah kulit atau memar pada 39
kulit
40. Beri petunjuk pada klien cara merawat
luka dan jelaskan bila ada nanah atau
40
perdarahan atau kapsul keluar dari luka
insisi maka ia harus segera kembali untuk
periksa
41. Masukkan klorin dalam tabung suntik
dan rendam alat suntik tersebut dalam 41
larutan klorin selama selama 10 menit
42. Letakkan semua peralatan dalam
larutan klorin selama 10 menit untuk
42
dekontaminasi, pisahkan trokar dari
pendorongnya
43. Buang peralatan yang sudah tidak
dipakai lagi ke tempatnya (kassa, kapas, 43
sarung tangan/alat suntik sekali pakai)
44. Celupkan tangan yang masih memakai
sarung tanganke dalam larutan klorin,
44
kemudian buka dan rendam selama 10
menit
45. Cuci tangan dengan sabun dan air,
kemudian keringkan dengan kain bersih 45

46. Gambar letak kapsul dalam rekam


46
medic dan catat bila ada hal khusus
47. Lakukan observasi selama 5 menit
sebelum memperbolehkan klien pulang 47

6. Unit terkait KIA, Poned, Pustu, Polindes


PENCABUTAN IMPLAN-2

No Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman : 7
dr. Yudono, M.Mkes
UPTD PUSKESMAS
NIP.19650828 199910
KARANGJATI
1001
1. Pengertian Suatu tindakan pencabutan alat kontrasepsi yang dipasang
dibawah kulit yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus
dalam kapsul silastic yang berisi hormone progesteron
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pencabutan implan-2
Mengakhiri pemakaian kontrasepsi Implan-2
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nomor:
4. Referensi Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi

5. Prosedur/Langkah Kegiatan Dokter/Bidan


-langkah 1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan
1
diri dan tanyakan tujuan kedatangannya
2. Tanyakan pada klien alasannya ingin
2
mencabut Implan-2
3. Tanyakan apakah sudah mengetahui
3
prosedur pencabutan Implan-2
4. Tanyakan adanya reaksi alergi terhadap
4
obat anasthesi
5. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa
klien telah mencuci lengannya sebersih
5
mungkin dengan sabun dan air dan
membilasnya sehingga tidak ada sisa
sabun
6. Bantu klien naik ke meja periksa, letakkan
kain yang bersih dan kering di bawah 6
lengan klien dan atur posisi lengan dengan
benar
7. Raba kapsul untuk menentukan lokasi
tempat insisi guna mencabut kapsul untuk 7
memperhitungkan jarak yang sama dari
ujung akhir semua kapsul
8. Pastikan bahwa peralatan yang steril atau
telah didisinfeksi tingkat tinggi (DTT) 8
sudah tersedia
9. Buka peralatan steril dari kemasannya
9
0
TINDAKAN PRA PENCABUTAN
10. Pakai alat perlindungan diri
10

11. Cuci tangan dengan air dan sabun,


11
keringkan dengan kain bersih
00
12. Pakai sarung tangan steril atau DTT, 22
2
bila sarung tangan diberi bedak, hapus
bedak dengan menggunakan kassa yang
12
telah dicelupkan ke dalam air steril atau 22
DTT
13. Siapkan peralatan dan bahan – bahan
13
yang diperlukan
00
14. Usap tempat pemasangan dengan 22
2
larutan antiseptic, gerakkan kea rah luar
14
secara melingkar dengan diameter 10-15
22
cm dan biarkan kering
15. Pasang kain penutup (doek) steril atau
15
DTT di sekeliling lengan klien 22
A. Pencabutan kapsul dengan Teknik
Presentasi da Jepit
a. Suntikkan anestesi local 0,3 cc
pada kulit (intrakutan) di tempat a
insisi dan 1 cc subdermal di bawah
ujung kapsul (1/4 panjang kapsul)
b. Uji efek anestesinya sebelum
melakukan insisi pada kulit b

c. Buat insisi dangkal selebar 2 mm


dengan scalpel atau ujung bisturi
c
sekitar 3 mm di bawah ujung
kapsul
d. Tentukan lokasi kapsul yang
termudah untuk dicabut dan dorong
d
pelan-pelan ke arahtempat insisi
hingga ujung dapat dipresentasikan
melalui luka insisi
e. Jepit ujung kapsul dengan klem
e
lengkung (mosquito) dan bawa kea
rah insisi
f. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat
yang mengelilinginya dengan
menggunakan ujung bisturi atau f
scalpel hingga ujung kapsul
terbebas dari jaringan yang
melingkupinya
g. Pegang ujung kapsul dengan
pincet anatomi atau ujung klem, g
lepaskan klem penjepit sambil
menarik kapsul keluar
h. Taruh kapsul pada mangkok yang
berisi larutan klorin 0,5% dan h
lakukan langkah yang sama untuk
kapsul kedua
B. Pencabutan kapsul dengan Teknik
Finger Pop Out
a. Suntikkan anestesi local 0,3 cc
a
pada kulit (intrakutan) di tempat
insisi dan 1 cc subdermal di bawah
ujung kapsul (1/4 panjang kapsul)
b. Uji efek anestesinya sebelum
b
melakukan insisi pada kulit

c. Tentukan ujung kapsul yang mudah


c
di cabut

d. Gunakan jari untuk mendorong


ujung cranial kapsul kea rah tempat d

insisi
e. Pada saat ujung kaudal kapsul
menonjol ke luar, lakukan insisi (2 – e

3 mm) di ujung kapsul


sehinggaujung kapsul terlihat
f. Pertahankan posisi tersebut dan
bebaskan jaringan ikat yang f
melingkupi ujung kapsul sehingga
kapsul terbebas ke luar
g. Dorong ujung cranial kapsul
tersebut sehingga ujung kaudal
g
muncul keluar (pop out) dan dapat
ditarik keluar melalui luka insisi
h. Taruh kapsul pada mangkok yang
berisi larutan klorin 0,5% dan
h
lakukan langkah yang sama untuk
kapsul kedua
C. Pencabutan kapsul dengan Teknik U
Klasik
a. Suntikkan anestesi local 0,3 cc
pada kulit (intrakutan) di tempat a
insisi dan 1 cc subdermal di bawah
ujung kapsul (1/4 panjang kapsul)
b. Uji efek anestesinya sebelum
melakukan insisi pada kulit b

c. Tentukan lokasi insisi pada kulit


diantara kapsul 1 dan 2 lebih c
kurang 3 mm dari ujung kapsul
dekat siku
d. Lakukan insisi vertical disekitar 3
mm dariujung kapsul (setelah
ditampilkan dengan melakukan d

infiltrasi lidokain 1% pada bagian


bawah ujung kapsul)
e. Jepit batang kapsul pada bagian
yang sudah diidentifikasi
menggunakan klem ‘U’ (klem
e
fiksasi) dan pastikan jepitan ini
mencakup sebagian besar
diameter kapsul
f. Angkat klem ‘U’ untuk
mempresentasikan ujung kapsul
dengan baik, kemudian tusukkan f
ujung klem diseksi pada jaringan
ikat yang melingkupi ujung kapsul
g. Sambil mempertahankan ujung
kapsul dengan klem fiksasi,
lebarkan luka tusuk dan bersihkan
g
jaringan ikat yang melingkupi ujung
kapsul sehingga bagian tersebut
dapat dibebaskan dan tampak
dengan jelas
h. Dengan ujung tajam klem diseksi
mengarah ke atas, dorong jaringan h
ikat yang membungkus kapsul
dengan tepi kedua sisi klem
(lengkung atas) sehingga ujung
kapsul dapat dijepit dengan klem
diseksi
i. Jepit ujung kapsul sambil
melonggarkan jepitan klem fiksasi i
pada batang kapsul
j. Tarik keluar ujung kapsul yang
dijepit sehingga seluruh batang
j
kapsul dapat dikeluarkan. Letakkan
kapsul yang sudah dicabut pada
mangkok yang berisi larutan klorin
0,5%
k. Lakukan langkah b hingga I pada
k
kapsul kedua
TINDAKAN PASCA PENCABUTAN
16. Setelah seluruh kapsul tercabut, hitung
kembali jumlah kapsul untuk memastikan 16

bahwa kedua kapsul telah keluar


17. Perlihatkan kedua kapsul tersebut
17
pada klien
18. Rapatkan kedua tepi luka insisi dan
18
tutup dengan band-aid
19. Beri pembalut tekan untuk mencegah
19
perdarahan dan mengurangi memar
20. Beri petunjuk pada klien cara merawat
luka. Anjurkan pada klien untuk segera
20
kembali periksa bila ada nanah atau darah
keluar dari luka insisi
21. Masukkan klorin 0,5% ke dalam
tabung suntuk dan rendam alat suntik 21
tersebut dalam larutan klorin selama 10
menit
22. Letakkan semua peralatan dalam
larutan klorin selama 10 menit untuk 22

dekontaminasi
23. Buang peralatan dan bahan habis
pakai (kassa, kapas, sarung tangan/alat 23
suntik sekali pakai dan kapsul implan-2) ke
tempat atau wadah sampah medis
24. Celupkan tangan yang masih memakai
sarung tangan kedalam larutan klorin 10%, 24
buka dan rendam selama sepuluh menit
25. Cuci tangan dengan sabun dan air,
25
kemudian keringkan dengan kain bersih
26. Lakukan observasi selama 5 menit
26
sebelum memperbolehkan klien pulang
6. Unit terkait KIA, Poned, Pustu, Polindes

Anda mungkin juga menyukai