Anda di halaman 1dari 20

TUGAS AKHIR

MODUL 1 PROFESIONAL
TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF

OLEH :
M.BUDI SATRIA WAHYU HIDAYAT
KELAS : A

PROGRAM DARING PPG DALAM JABATAN


JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
Soal Tugas akhir

1. Pada beberapa komponen utama motor terdapat tanda berupa simbol, huruf, atau
tanda lain sebagai petunjuk pada waktu melakukan perakitan komponen motor.
Komponen utama apa saja yang ada tanda pemasangannya dan apa dampaknya
apabila tanda-tanda tersebut terbalik atau tidak sesuai dengan petunjuk pemasangan
seperti yang tertera pada buku pedoman reparasi? Tugas Anda adalah
mengidentifikasi komponen utama motor yang biasanya dilengkapi dengan tanda
pemasangan dan dampak yang ditimbulkan apabila tanda tersebut terbalik pada saat
perakitan komponen motor.
Jawaban :

Bagian utama pada mesin adalah :


a. Head cylinder ( kop silinder )
b. Block cylinder ( blok silinder )
c. Crankcase ( Blok engkol )

a. Kepala silinder :
 Katup
pada pemasangan katup, yang harus di perhatikan adalah besar diameter antara
katup masuk dan katup buang. sebagai tanda :

 katup masuk diameternya lebih besar, tujuannya untuk memaksimalkan


pemasukan bahan bakar ke ruang bakar, sedangkan
 katup buang diameternya lebih kecil karna gas buang lebih mudah keluar
dari mesin akibat dorongan dari piston.
Akibat jika pemasangan terbalik : Katup dan piston akan saling bertumbukan.

 Gear timing
Cara pemasangan gear timing yakni, posisikan piston pada TMA, putar noken as
pada posisi netral atau bebas, setelah itu, pas kan tanda T pada magnet dengan
garis atau coakan yang ada pada bak magnet, lalu pasang gear timing dengan
memperhatikan tanda garis atau titik pada gear timing agar sejajar dengan tanda
yang ada pada kepala silinder.

Akibat jika pemasangan yang salah : mesin susah di hidup kan, seandainya bisa
hidup, mesin akan berebet bahkan katup bisa menjadi bengkok.

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Rantai kamprat / rantai keteng
Cara pemasangan rantai keteng tidak jauh beda dengan gear timing yakni,
 Tanda T pada magnet harus sejajar dengan garis atau coakan pada bak
magnet.
 Tanda titik atau garis pada gear timing harus sejajar dengan coakan
yang ada pada kop silinder
 Posisikan piston pada TMA serta noken as dalam posisi netral atau
bebas dan ke dua katup tidak tertekan

Akibat jika pemasangan yang salah : mesin susah di hidup kan, seandainya bisa
hidup, mesin akan berebet bahkan katup bisa menjadi bengkok.

 Kuku pengunci katup


Pemasangan kuku pengunci ini dengan memperhatikan posisi tirusnya, posisi
tirus ini menghadap ke bawah.

Akibat jika pemasangan yang salah : kuku pengunci masuk sebelah, katup bisa
terlepas.

b. Blok silinder :
 Piston
Biasanya pada piston di beri tanda IN yang artinya di posisikan ke intake, dan
tanda panah yang artinya diposisikan ke saluran buang.
Apabila pemasangan nya terbalik, efeknya tenaga motor berkurang, selain itu
timbul suara abnormal (engine noice) pada mesin, karna pada dasarnya piston
tidak bulat melainkan oval kalau di ukur secara presisi.
 Ring piston
Sebelum melakukan pemasangan, sebaiknya kenali dulu mana ring kompresi 1,
ring kompresi 2 dan ring oli :
 Untuk ring kompresi 1 biasanya terdapat tanda atau kode “N/T” dengan
arah pemasangan menghadap ke atas, selain itu ring kompresi 1 warnany
agak kilat dan bentuknya datar.
 Untuk ring kompresi 2 warnanya agak gelap dan bentuknya agak
menyudut.
 Sedangkan untuk ring oli bentuknya bergelombang

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Untuk pemasangan ring piston dilakukan dari kepala piston dan ring yang
paling bawah. Selanjutnya diikuti dengan ring diatasnya.

Ada 3 bentuk salah pemasangan pada ring piston :


 Ring kompresi 1 di pasang pada jalur ring 2 dan ring kompresi 2 di
pasang di jalur ring 1 maka akibatnya liner silinder akan tergores,
kompresi bocor dan oli yang ada pada dinding silinder tidak bisa tersapu
bersih pada saat piston bergerak turun, yang akibatnya oli akan
merembes naik keruang bakar sehingga mengakibatkan motor ngasep
ngebul di kenalpot.
 Pemasangan posisi sudah bener tapi arah ring terbalik, biasanya pada
ring piston di beri tanda N/T atau dengan tanda khusus, tanda ini di di
arahkan ke atas.

jika arah pemasangan terbalik maka berakibat pada kemampuan ring


kompresi dalam menahan campuran udara dan bahan bakar saat
kompresi, dan jika sampai kompresi bocor, motor akan sulit untuk
berakselerasi, tenaga motor menjadi lemah.
 Pemasangan ujung-ujung ring jangan sampai terbalik juga, jangan
sampai ketiga celah pada ujung ring di letakkan sejajar, karna akan
membuat kompresi menjadi bocor.

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


c. Blok Engkol :
 Bak engkol bagian kiri (bak magnet)
Pada saat pemasangan magnet perlu diperhatikan coakan pada magnet, karna di
coakan ini akan terdapat SPI magnet yang berfungsi sebagi penghambat
muternya magnet.
Jika pemasangan tidak sesuai maka top magnet akan berubah-ubah, sehingga
motor akan sulit dihidupkan.

 Bak engkol bagian kanan (bak kopling)


Saat menyusun kanvas kopling dan plat kopling, usahakan sesuai satu arah
maksudnya pada plat kopling terdapat sisi tajam dan sisi tumpul. Jika sisi tumpul
tajam plat kopling menghadap keluar maka ketiga plat harus menghadap keluar
bagitu juga sebaliknya.

Jika penyusunan plat kopling asal – asalan maka efek yang ditimbulkan yaitu
kanvas kopling menjadi cepat habis, selain itu tenaga dari putaran poros engkol
yang disalurkan oleh kopling tidak akan sempurna kebagian transmisi.

Selain pemasangan kanvas, perlu diperhatikan jg pemasangan synchronize pad


yang menempel pada as persneleng, kalau tanda tidak segari, maka gigi sulit
untuk dimasukan.
 Bak engkol bagian tengah (bak transmisi)
 Pada saat perakitan transmisi ada banyak hal yang harus di prhatikan
diantaranya, susunan posisi gigi transmisi yang ada pada poros primer
dan poros skunder, perhatikan juga pemasangan shift fork (garpu
pemindah gigi) yang masuk ke alur shif drum. selain itu perhatikan juga
pemasangan arah bintangan yang ada pada shif drum. karna kalau
terbalik, gigi gak akan bisa masuk dengan kata lain gigi ngelos.

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Pada saat pemasangan kruk as yang perlu di perhatikan posisi as yang
masuk ke bagian magnet dan as yang masuk ke bagian kopling. jangan
sampai terbalik.

2. Untuk menentukan kondisi komponen utama motor perlu dilakukan pengukuran pada
tiap-tiap komponen motor. Kemudian hasil pengukuran komponen tersebut
dibandingkan dengan spesifikasi dalam pedoman reparasi untuk menentukan
kelayakan komponen motor tersebut. Tugas Anda adalah mempelajari prosedur
pengukuran tiap-tiap komponen motor untuk beberapa merk atau type kendaraan
sekaligus mempelajari bagaimana menginterpretasi hasil pengukuran komponen
motor. Untuk itu Anda memerlukan beberapa buku pedoman reparasi (manual book)
sebagai acuan untuk menentukan kondisi komponen motor.
Jawaban :

3. Pada mekanisme katup, ada beberapa cara untuk menggerakkan poros nok, antara
lain dengan timing belt, timing chain, dan timing gear. Tugas Anda adalah
mengidentifikasi kebaikan dan kelemahan dari masing-masing penggerak tersebut
dengan disertai alasan yang jelas.
Jawaban :

Kelebihan dan Kelemahan dari Timing belt, timing chain, dan timing gear :
a. Timing Belt :
 Kelebihan :
 Lebih murah dibanding timing chain dikarenakan bahan
pembuatannya tidak menggunakan bahan logam, melainkan dari
bahan karet.
 Membuat mesin lebih sunyi tidak seperti timing chain atau timing
gear dikarenakan material dari timing belt yang lebih ringan
 Karena strukturnya yang sederhana dan ringan, timing belt lebih
mudah dalam penggantiannya.
 Memiliki tingkat vibrasi atau getaran yang lebih kecil sehingga dapat
mengurangi energi yang hilang
 Tidak seperti timing chain, timing belt tidak memelukan pelumasan
 Fleksibel sehinga dapat diposisikan sesuai dari keinginan engineer.
 Memiliki tingkat gesekan yang lebih kecil
 Timing belt harus diganti tiap ± 50.000 km.

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Kelemahan :
 Mudah rusak jika terkena panas berlebih dikarenakan strukturnya
yang terbuat dari karet
 Lebih rentan putus dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya
tumbukan antara piston dan juga klep.
 Sulit jika digunakan pada RPM tinggi
 Keterbatasan usia pakai dibanding timing chain kaena leh cepat putus
atau retak.
 Masa pakainya paling rendah dibandingkan timing chain dan timing
gear
 Masa pakainya tergantung pada material pembuatnya dan juga
perawatannya

b. Timing chain :
 Kelebihan :
 Masa pakainya lebih lama dibandingkan dengan timing belt
 Lebih kuat dalam penggunaannya sehari-hari
 Mampu dipasang pada mesin yang mempunyai karakter powerfull
 Lebih minim Loss Power ketimbang timing belt
 Minim perawatan berkal kecuali dalam kondisi tertentu

 Kelemahan :
 Lebih berat dibanding timing belt
 Masih sering dijumpai gejala slip, sehingga power tidak tersalur
merata
 Lebih mahal dibandingkan timing belt namun tidak semahal timing
gear
 Kaku sehingga memiliki rata-rata konfigurasi sama
 Lebih sulit dalam hal penggantian karna terletak dalam mesin
 Memiliki tingkat vibrasi atau getaran yang lebih tinggi.

c. Timing Gear
 Kelebihan :
 Memiliki tingkat presisi paling tinggi dibanding timing belt dan timing
chain
 Tidak ada gejala miss atau delay yang dapat merubah derajat bukaan
katup terhadap poros engkol
 Perubahan putaran pada mesin direspon maksimal sehingga katup
dapat beradaptasi dengan cepat sesuai putaran mesin
 Pengaturan derajat katup lebih mudah dan dapat menghasilkan
performa mesin yang maksimal.
 Tidak memerlukan pengecekan dan penggantian berkala

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Kelemahan :
 Lebih berat dibandingkan dengan timing belt
 Menimbulkan suara berisik akibat gesekan antar roda gigi
 Membutuhkan perawatan pelumasan
 Harga lebih mahal dibanding timing belt dan timing chain

4. Pada saat melakukan penyetelan celah katup, mekanik perlu mengetahui katup-katup
mana yang perlu distel. Katup-katup yang dapat distel adalah katup-katup yang sedang
menutup, karena antara batang katup dengan rocker arm sedang tidak bersentuhan
(ada celah). Apabila diketahui suatu motor 3 silinder in line dengan Firing Order 1-2-3
sedang pada posisi top kompresi silinder 1, tentukan katup-katup yang dapat distel.
Tugas Anda adalah menggambar diagram proses kerja motor dan menentukan katup-
katup yang perlu distel saat top kompresi silinder 1 dengan disertai penjelasan
mengapa katup-katup tersebut dapat distel.
Jawaban :

a. Diagram proses kerja motor 3 silinder :

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


b. Katup yang dapat di setel pada saat top silinder 1 adalah

SILINDER 1 2 3

KATUP MASUK

KATUP BUANG

Keterangan : Warna jingga menandakan katup yang bisa di stel.

 Untuk silinder 1, katup yang bisa di stel adalah katup isap dan katup buangnya,
karena pada posisi ini kedua katup dalam keadaan bebas atau tidak bersentuhan
dengan rocker arm.
 Untuk silinder 2 katup yang bisa di stel adalah katup isapnya saja, karena pada katup
isap dalam keadaan tidak bersentuhan dengan rocker arm, sedangkan pada katup
buangnya mengalami penekanan akibat dorongan dari rocker arm.
 Sedangkan untuk silinder 3 ke dua katup tidak bisa di setel karna karena mengalami
penekanan dari rocker arm.

5. Pada sistem bahan bakar konvensional motor bensin, peran karburator sangat vital
karena komponen tersebut berfungsi untuk mengatur kebutuhan bahan bakar sesuai
putaran dan beban mesin dan menghasilkan emisi gas buang serendah mungkin.
Untuk keperluan tersebut maka karburator dilengkapi dengan komponen-komponen
dan sistem-sistem untuk mengatur suplai bahan bakar ke dalam silinder. Tugas Anda
adalah mempelajari fungsi komponen-komponen karburator dan cara kerja sistem-
sistem yang ada pada karburator baik sistem utama maupun sistem tambahan.
Jawaban :

a. Komponen-komponen karburator dan fungsinya :


 Ruang Bakar berfungsi sebagai ruang tempat terjadinya proses pembakaran
bahan bakar + udara
 Main jet berfungsi mengatur besar kecilnya volume bahan bakar yang
mengalir dari ruang pelampung menuju ruang bakar

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Needle jet berfungsi mengontrol jumlah aliran bahan bakar + udara
 Slow jet berfungsi mengatur volume bahan bakar yang menuju idle port dan
slow port
 Pelampung berfungsi mempertahankan agar level bahan bakar tetap stabil
 Economizer jet berfungsi untuk mempercepat aliran bahan bakar karena laju
aliran bahan bakar akan terhambat setelah melewati slow jet
 Main nozzle berfungsi sebagai lubang keluarnya bahan bakar pada saat motor
berputar pada kecepatan tinggi
b. Cara kerja sistem – sistem pada karburator :
 Sistem Pelampung
Cara kerjanya :
 Jika bensin di ruang pelampung kosong, penampung akan turun dan
mengakibatkan needle valve juga turun sehingga membuka saluran
bahan bakar dari pompa ke ruang pelampung.
 Jika bensin di ruang pelampung penuh, pelampung akan terangkat
dan mendorong needle valve untuk menutup saluran bahan bakar
dari pompa ke ruang pelampung.
 Sistem stasioner/idle
Cara kerjanya :
Pada saat throttle valve menutup bahan bakar akan mengalir melalui
saluran idle port kemudian masuk ke dalam ruang bakar.
 Sistem putaran lambat
Cara kerjanya :
Bahan bakar akan mengalir melalui saluran idle port dan slow port
kemudian masuk ke dalam ruang bakar
 Sistem putaran tinggi
Cara kerjanya :
Bahan bakar akan mengalir melalui main nozzle kemudian masuk ke
dalam ruang bakar.
 Sistem tenaga
Cara kerjanya :
Sistem ini bekerja berdasarkan kevakuman yang terjadi pada intake
manifold dimana saat beban mesin meningkat maka putaran mesin
cenderung turun sehingga mengakibatkan kevakuman pada ruang
venturi akan menurun.
 Sistem percepatan
Cara kerjanya :

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba plunger pump bergerak
turun menekan bahan bakar yang ada pada ruang di bawahnya
 Bahan bakar akan mendorong steelball outlet dan discharge weigth
 Bahan bakar menuju primary venture melalui pump jet
 Setelah melakukan penekanan tersebut, plunger pump kembali ke
posisi semula dengan adanya pegas di bawah
 Bahan bakar dari ruang pelampung terhisap melalui steel ball dan
sistem percepatan siap dipakai kembali
 Sistem Cuk
Bila mesin dihidupkan dalam keadaan katup tertutup, maka akan
terjadi kevakuman di bawah katup cuk, dan mengakibatkan bahan
bakar disalurkan ke primary low dan high speed system sehingga
mengakibatkan campurannya menjadi kaya.
Untuk membuka katup cuk ini dilakukan dengan dua cara yakni secara
manual dan secara otomatis.
 Sistem anti-dieseling :
Cara kerjanya :
 Ketika kunci kontak ON arus listrik mengalir dari sumber baterai ke
solenoid sehingga solenoid menjadi magnit
 Ketika solenoid menjadi magnit maka akan menarik katup sehingga
saluran bahan bakar pada economizer jet akan terbuka dan bahan
bakar dapat mengalir ke idle port.
 Ketika kunci kontak OFF arus listrik dari sumber baterai ke solenoid
tidak ada sehingga kemagnitan solenoid menghilang
 Karena kemagnitan solenoid menghilang akan membuat katup
solenoid turun ke bawah dikarenkan kekuatan pegas pada katup
solenoid
 Saluran bahan bakar pada economizer jet juga akan tertutup
 Karena bahan bakar tidak dapat mengalir ke idle port maka tidak akan
terjadi dieseling.
 Sistem Choke opener
Cara kerjanya :
 Pada saat temperatur mesin dingin, TVSV akan memasukkan udara
luar ke diafragma sistem choke opener, sehingga hal ini menyebabkan
pegas menekan katup choke untuk tetap menutup choke.

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Pada saat temperatur mesin panas, TVSV akan meneruskan
kevakuman dari intake manifold untuk masuk ke ruang diafragma
choke opener, kemudian akan membuka katup choke.
 Sistem Decelaration Fuel Cut-off system
Cara kerjanya :
 Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm atau lebih, maka Emission
Control Computer akan menghubungkan arus dari solenoid ke massa
melalui vacuum switch.
 Pada saat ini vacuum switch pada posisi ON karena vacuum pada TP
port lebih kecil dari 400 mmHg.
 Apabila putaran mesin di atas 2000 rpm lalu pedal gas dilepas tiba-
tiba ( deselarasi ) maka vacuum switch berada pada posisi OFF
 Solenoid valve tidak mendapat massa sehingga solenoid valve akan
menutup saluran campuran bahan bakar dan udara yang menuju ke
slow port.
 Sistem hot idle compensator (HIC)
Cara kerjanya :
 Saat temperatur dalam filter udara dingin yakni kurang dari 55°C
maka thermo valve akan tertutup dan sistem HIC akan mati atau OFF
 Saat temperatur dalam filter udara panas yakni lebih dari 75°C maka
thermo valve akan terbuka dan sistem HIC akan ON.

6. Pada motor bensin multi silinder dengan menggunakan sistem bahan bakar
konvensional seringkali timbul permasalahan yang disebabkan gangguan pada sistem
bahan bakar. Apabila sistem pengapiannya dalam kondisi normal, tetapi timbul gejala
mesin tidak normal, kemungkinan apa saja yang menyebabkannya? Tugas Anda adalah
mengidentifikasi kemungkinan gejala atau gangguan apa saja yang dapat terjadi dan
mendiagnosis beberapa kemungkinan penyebabnya.
Jawaban :

a. Mobil tidak mau stasioner


Ada beberapa hal yang menjadi faktor permasalahan ini.
 Pertama bisa mencoba untuk memeriksa sambungan pada karburator mobil.

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


Periksa selang vakum, cek apakah terdapat keretakan pada selang atau tidak.
 Periksa posisi pada katup cuk dan cobalah untuk membersihkan pilot jet.
Biasanya ada kemungkinan kotoran yang menyumbat yang menyebabkan
permasalahan ini.
 Periksa kondisi selang bahan bakar, jangan sampai posisi kotor ataupun
terjepit. Selain itu bersihkan penampung bahan bakar serta lakukan
pengecekan pada pelampung karburator karena bisa jadi ada kemungkinan
terjadi kebocoran.
b. Karburator banjir
Periksa jarum pelampung. Apakah komponen ini rusak atau aus, periksa pula
pegas jarum pelampung agar jangan sampai ada bagian yang patah. Setelah itu
periksa permukaan ada bahan bakar kendaraan di dalam penampung agar jangan
sampai melebihi batas yang ada.
Lakukan pengecekan pada needle valve apakah tersumbat dengan kotoran atau
tidak. Setelah itu cek kerja pelampung, apakah bekerja secara optimal atau tidak.

c. Mesin tidak mau menyala


Penyebab mobil tidak bisa distarter dan tidak mau hidup juga dapat
disebabkan permasalahan pada sistem karburator mobil.
 Jika kondisi ini dikarenakan bagian choke nya yang terlalu terbuka lebar
atau penuh, maka akan membuat udara yang dihisap akan terlalu sedikit
sehingga menyebabkan busi nya menjadi banjir.
 Kondisi baut yang terlalu keluar juga dapat menyebabkan permasalahan
ini. Untuk menanganinya, maka lakukan penyetelan ulang pada bagian
tersebut.
 Adanya banyak udara di dalam lubang silinder yang berasal dari kebocoran
antara kepala silinder dan kaburator mobil, bensin dari tangki yang tidak dapat
turun ke karburator, dan jet seproyer yang tersumbat.

7. Pada motor diesel terdapat beberapa komponen dan sistem-sistem yang berkaitan
dengan sistem bahan bakar. Apabila suatu motor diesel yang masih menggunakan
sistem bahan bakar konvensional, komponen dan sistem apa saja yang ada? Tugas

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


Anda adalah mengidentifikasi komponen dan sistem-sistem yang ada dan menjelaskan
cara kerjanya apabila sistem bahan bakar motor diesel menggunakan:
a. pompa injeksi IN LINEdan
b. pompa injeksi distributor type VE
Jawaban :

a. Komponen sistem bahan bakar konvensional motor diesel :


1) Tangki bahan bakar berfungsi untuk menampung bahan bakar yang akan
digunakan.
2) Separator/water sedimentor berfungsi untuk memisahkan air yang
bercampur dengan bahan bakar yang akan masuk ke pompa injeksi agar tidak
terjadi karat.
3) Feed Pump berfungsi untuk mensuplay bahan bakar menuju filter yang
kemudian akan diteruskan ke pompa injeksi.
4) Pompa injeksi berfungsi untuk menekan bahan bakar dengan tekanan yang
cukup melalui kerja elemen pompa.
5) Injection nozzle berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar
6) Plunger pump befungsi untuk mengatur banyak sedikitnya bahan bakar yang
diinjeksikan.
7) Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran pada
bahan bakar agar tidak masuk ke injektor.
8) Pipa-pipa injeksi bahan bakar berfungsi untuk sebagai saluran bahan bakar
dari tanki menuju nozzle.
b. Cara kerja sistem bahan bakar motor diesel tipe :
 Pompa Injeksi IN LINE :

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


Cara kerjanya :
 Bahan bakar yang ada di dalam tanki dihisap oleh feed pump,
 Kemudian dialirkan ke water sedimenter – fuel filter – unit elemen
pompa – Injektor (nozzle) sesuai F.O. ( Firing order ).
 Bahan bakar yang keluar dari elemen pompa injeksi sudah bertekanan
tinggi kemudian dialirkan ke pengabut untuk dimasukkan kedalam
ruang bakar.
 Sisa bahan bakar yang tidak diperlukan dikembalikan menuju tangki
bahan bakar oleh over flow/fuel return line atau saluran pengembali.

 Pompa injeksi distributor type VE :

Cara kerjanya :
 Bahan bakar yang ada dalam tanki dihisap oleh feed pump melalui
water sedimenter dan fuel filter masuk ke dalam rumah pompa
memenuhi seluruh ruangan pompa.
 Bahan bakar yang sudah memenuhi ruangan pompa mengalir melalui
fuel cut off solenoid menuju pump plunger
 Bahan bakar yang sudah masuk ke pump plunger dinaikkan
tekanannya sekaligus didistribusikan ke masing-masing pengabut
sesuai F.O

8. Pada motor diesel sering terjadi gangguan antara lain knocking, asap tebal, kurang
tenaga dan sebagainya. Tugas Anda adalah mengidentifikasi gangguan-gangguan yang
mungkin timbul dan mendiagnosis kemungkinan penyebabnya. Untuk membatasi

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


ruang lingkup permasalahan yang mungkin terjadi, hal-hal yang penyebab gangguan
tersebut dibatasi khusus untuk motor diesel dengan sistem bahan bakar konvensional
Jawaban :

Gangguan – gangguan yang timbul dan penyebabnya :


a. Injektor tersumbat
Penyebabnya : Kotoran yang ikut bersama bahan bakar sehingga pengabutan tidak
sempurna
b. Filter udara kotor
Penyebabnya : Kerusakan filter udara menyebabkan kotoran tidak dapat tersaring
yang nantinya akan mengakibatkan penyumbatan pada saluran bahan bakar.
c. Oli masuk ke ruang bakar
Penyebabnya : Sil sil oli yang sudah aus/bocor menyebabkan oli ikut merembes ke
dalam ruang bakar sehingga asap knalpot lebih tebal.
d. Campuran gemuk/bahan bakar lebih banyak dibandingkan udara
Penyebabnya : Kerusakan pada pompa injeksi atau setelan pada bahan bakarnya.
e. Asap hitam keluar dari silinder
Penyebabnya : Bahan bakar tidak sesuai atau mesin kelebihan beban
f. Crank tuas tidak dapat dipindahkan oleh pasokan udara
Penyebabnya : Pelumas yang tidak cocok
g. Asap biru atau putih
Penyebabnya : Pelumas menyebabkan lengket pelumas viskositas minyak tidak
cocok.

9. Fungsi sistem pelumasan baik pada motor bensin maupun pada motor diesel adalah
untuk mencegah kontak langsung antara dua bagian mesin yang saling
bergesekan/bersinggungan. Tugas Anda adalah mempelajari cara kerja sistem
pelumasan basah dan mengidentifikasi kemungkinan gangguan mesin khususnya pada
sistem pelumasan serta mendiagnosis kemungkinan penyebabnya.
Jawaban :

a. Cara kerja sistem pelumasan basah :


 Saat mesin mati, oli mesin semua ditampung di dalam oil pan, sebagian kecil
ada yang tertahan di dalam main gallery, oil cooler, filter oli dan oil pump.
 Setelah mesin distarter dan hidup, maka mesin akan memutar pompa oli.
Akibatnya, oli mesin mulai dihisap masuk kedalam pompa oli melalui oil

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


strainer. Oil strainer akan menyaring oli yang masuk sehingga pompa oli
terhindar dari kerusakan.
 Selanjutnya, Pompa oli akan memompa oli mesin menuju keseluruh sistem
pelumasan. Akibatnya tekanan oli akan meningkat. Semakin kencang putaran
mesin, maka tekanan oli akan semakin besar.
 Untuk mencegah kelebihan tekanan oli, maka oil pressure regulator akan
membatasi tekanan yang dihasilkan pompa oli. Ketika tekanan berlebih,
relieve valve akan terbuka untuk menurunkan tekanan oli dan
mengembalikan oli yang berlebih kembali kedalam oil pan.
 Oli mesin akan masuk kedalam filter oli (saringan halus) untuk menyaring oli
mesin dari kotoran-kotoran yang lebih halus / kecil. Dengan begitu, maka oli
mesin yang bersih bisa dialirkan menuju oil cooler.
 Didalam oil cooler, oli mesin akan didinginkan suhunya terlebih dahulu.
Prosesnya ada yang menggunakan air radiator ataupun langsung dengan
udara. Setelah oli di dinginkan suhunya di dalam oil cooler, selanjutnya oli
mesin dialirkan kembali menuju main galery silinder blok.
 Di dalam main galery silinder blok, oli akan disalurkan menuju crankshaft pin
dan crankshaft jurnal, selain itu oli mesin ada juga yang disemprotkan ke pin
piston melalui oil jet. Selanjutnya, sebagian oli mesin ada yang dialirkan ke
silinder head untuk melumasi bagian camshaft dan rocker arm.
 Setelah semua bagian dalam mesin sudah mendapatkan pelumasan, oli
mesin akan mengalir kembali kedalam oil pan untuk kemudian kembali
disirkulasikan keseluruh komponen sistem pelumasan mesin.
 Untuk mengetahui kondisi aliran oli mesin di dalam mesin, pengemudi bisa
mengetahui melalui lampu indikator oli mesin yang sinyalnya didapat dari oil
pressure switch. Ketika mesin mati, lampu indikator oli mesin akan menyala,
kemudian setelah mesin hidup dan oli sudah mengalir, maka lampu indikator
oli mesin akan padam.

b. Gangguan mesin akibat sistem pelumasan dan penyebabnya :


 Mesin tidak dapat distarter tapi tekanan oli tetap atau tidak ada tekanan
Penyebabnya :
 Minyak pelumas terlalu rendah
 Saringan oli tersumbat

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Minyak pelumas terlalu sedikit
 Kebocoran pada paking atau sil
 Tenaga mesin berkurang
Penyebabnya :
 Kekentalan oli berkurang karena mesin terlalu panas
 Kerusakan pada bearing
 Sil pada poros engkol bocor
 Tutup pembuangan oli bocor
 Terdengar suara berisik pada pengangkat katup
Penyebabnya :
 Pompa oli rusak
 Saluran oli pecah atau rusak
 Saluran oli tersumbat
 Kebocoran pada filter oli.

10. Fungsi sistem pendinginan baik pada motor bensin maupun pada motor diesel adalah
untuk mempertahankan agar temperatur motor selalu pada temperatur kerja yang
paling efisien pada berbagai kondisi. Tugas Anda adalah mempelajari cara kerja sistem
pendinginan dan mengidentifikasi kemungkinan gangguan mesin khususnya pada
sistem pendinginan serta mendiagnosis kemungkinan penyebabnya.
Jawaban :
a. Cara kerja sistem pendinginan :
 Saat mesin dalam keadaan dingin :

Cara kerjanya :

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Tekanan pada sistem pendingin dipompa oleh pompa air dan
bersirkulasi dari water pump ke water jacket ke bypass hose dan
kembali lagi ke water pump
 Karena mesin masih dingin katup thermostat masih tertutup
 Air tidak bersirkulasi melalui radiator

 Saat mesin dalam keadaan panas ( mencapai suhu kerja ) :

Cara kerjanya :
 Setelah mesin menjadi panas ( temperatur kurang lebih 85 °C ) katup
thermostat mulai terbuka
 Katup bypass tertutup dalam bypass sirkuit
 Aliran air pendingin mengalir dari radiator - lower hose - water pump -
water jacket – upper hose – kembali ke radiator

b. Gangguan-gangguan mesin khususnya pada sistem pendingin dan penyebabnya :


 Kipas pendingin yang digerakkan dengan motor tidak mau berputar
meskipun mesin telah panas.
Penyebabnya :
 Coolant temperatur switch rusak/tidak bekerja
 Relay kipas rusak atau tidak bekerja
 Motor penggerak kipas rusak atau tidak bekerja
 Jaringan kabel penghubung putus atau hubung singkat.
 Saat Berkendara Suhu mesin Naik/ Tinggi
Penyebabnya :
 Thermostat macet tertutup
 Radiator cap tidak bekerja dengan baik
 Jumlah coolant kurang

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Saluran di dalam radiator, hoses atau water jacket tertahan
 Ada udara di dalam sistem
 Water pump tidak bekerja dengan baik
 Terjadi Overcooling (mesin dingin) disebabkan karena Termostat macet
terbuka.
 Terdapat Bunyi Pada Sistem Pendinginan
 Bantalan pompa yang longgar atau bengkok, dapat diatasi dengan
mengganti rakitan bantalan.
 Daun kipas yang longgar atau bengkok, dapat diatasi dengan cara
mengencangkan daun kipas, diperbaiki atau diganti.
 Fan Belt sudah aus atau retak, dapat diatasi dengan mengganti fan
belt.

Tugas Akhir M2 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM

Anda mungkin juga menyukai