Sembrani
6 years ago
Rasulullah SAAW berpesan kepada Siti Fatimah az-Zahra (as), putri tercintanya: “Hai Fatimah, jangan
engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu:
Sang putri yang Sayyidatun Nisa I’ll ‘Alamin itu bertanya kepada ayahnya: “Ya Rasulullah.. Bagaimana aku
dapat melaksanakan empat perkara seketika?”
Terima kasih kepada Kang Abdi Ole Leho, yang mengijinkan saya membagi tulisan beliau di Facebook-nya
ke dalam blog ini.
Rasul yang mulia tersenyum dan bersabda: “Sebelum engkau tidur (lakukan ini):
Bacalah Surat Al-Ikhlas tiga kali, dengan begitu seakan-akan kau mengkhatamkan seluruh Al-Qur’an.”
[Bismillaahir rahmaanir rahiim, Qulhuallaahu ahad’ Allaahushshamad’ lam yalid walam yuulad’ walam
yakul lahuu kufuwan ahad’ (3x)].
Bacalah solawat untukku dan para Nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafa’at di hari
kiamat“. [Bismillaahir rahmaanir rahiim, Allaahumma shallii ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad (3x)].
Beristighfarlah (memohonkan ampunan) untuk para Muslimin, maka mereka semua akan meridhaimu“.
[(Astaghfirullaahal ‘adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, dzul jalaali wal ikram wa atuubu
ilaih (3x)]
Perbanyaklah bertasbih (menyucikan Alla), bertahmid (mensyukuri Allah), bertahlil (mentauhidkan Allah)
dan bertakbir (mengagungkan Allah), maka seakan-akan kau telah melaksanakan ibadah Haji dan
Umrah“. [Bismillaahir rahmaanir rahiim, SubhanAllaahi alhamdulillaahi walaa ilaaha illa Allahu wAllaahu
akbar (3x)]
Al-ikhlas - salah satu surat terpenting dalam Al-Quran
————–
Selanjutnya, Nabi SAAW juga mengajarkan kepada the Lady of Light ini satu hal yang jauh lebih penting
dari permintaan sederhananya melalui suaminya, Imam Ali bin Abithalib (as).
Ceritanya begini.
Suatu hari Imam Ali melihat Sayyidah Fatimah kepayahan menumbuk gandum, mengerjakan pekerjaan
rumahnya sambil memomong Imam Hasan dan Imam Husain yang masih kecil. Imam Ali melihat
tangannya luka-luka karena pekerjaan yang begitu berat. Beliau selanjutnya mengusulkan untuk
memohon bantuan Rasulullah dengan meminjamkan tawanan/sahaya untuk membantu Fatimah.
Fatimah malu untuk melakukan itu dan akhirnya Imam Ali menyampaikannya sendiri. Namun Rasulullah
yang terharu dengan penderitaan putri tercintanya tak dapat mengabulkan permohonan Sayyidah
Fatimah. Imam Ali pulang dengan tangan hampa.
Malam hari menjelang tidur Baginda Rasul SAAW menyambangi rumah Ahlul Bayt ini dan bersabda
kepada Fatimah. “Hai Fatimah, inginkah engkau kuberi sesuatu yang jauh lebih baik daripada apa yang
engkau minta hari ini?”
Tentu saja Sayyidatun Nisa I’ll ‘Alamin ini mengiyakan. Rasul selanjutnya bersabda, “yaitu engkau
membaca ‘Allahu Akbar‘ 34x, ‘Alhamdulillah‘ 33x dan ‘Subhanallah‘ 33x, sebelum tidur dan sesudah
salat.”
Suatu saat beliau mengambil tanah dari kubur tersebut dan membuat butiran-butiran tanah yang
selanjutnya digunakan sebagai alat untuk menghitung Tasbih Az-Zahra di atas. Inilah asal muasalnya
tasbih yang kita kenal sekarang. Tasbih mengunakan butiran-butiran itu sunnah Keluarga (Ahlul Bait)
Rasulullah SAAW.
Baca juga: