Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/311158136

Pengaruh Dispersi Terhadap Kecepatan Data Komunikasi Optik Menggunakan


Pengkodean Return To Zero (RZ) Dan Non Return To Zero (NRZ)

Article · November 2009


DOI: 10.20895/infotel.v1i2.65

CITATIONS READS

0 817

3 authors, including:

Anggun Fitrian Isnawati


Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Indonesia
37 PUBLICATIONS   28 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Sattelite Interference Management View project

All content following this page was uploaded by Anggun Fitrian Isnawati on 01 December 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGARUH DISPERSI TERHADAP KECEPATAN DATA KOMUNIKASI OPTIK
MENGGUNAKAN PENGKODEAN RETURN TO ZERO (RZ)
DAN NON RETURN TO ZERO (NRZ)

Anggun Fitrian Isnawati 1, Riyanto 2, Ajeng Enggar Wijayanti 3


1,2,3
Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi AKATEL Purwokerto

1
anggun_fitrian@yahoo.com, 2riyan_sala3@yahoo.co.id

ABSTRACT
Fiber optic has characteristics for optical transmission system. One of optical
characteristics is pulse broadening, known as dispersion. The dispersion is a condition where
pulse in output side is larger than pulse in input side. It means that pulse broadening had
happened. In the communication system, it’s known as inter symbol interference (ISI). Effect
of Inter symbol interference increasing the error bit or BER value. In optical communication
system, dispersion is most influence to the data rate that fiber can support. Besides,
bandwidth, information capacity, transmission distance, wavelength and fiber type can also
influenced by the dispersion.
Keywords: BER, dispersion, inter symbol interference

A. PENDAHULUAN index sebesar 1 GHz.km, dan singlemode


Sifat dispersif material step index sebesar 100 GHz.km.
menggambarkan kebergantungan
kecepatan grup dari sinyal terhadap 1. Dispersi Intra Modus
panjang gelombangnya. Kecepatan grup Dispersi ini adalah pelebaran
merupakan variasi frekuensi terhadap pulsa yang terjadi dalam suatu
konstanta penjalaran dalam serat optik: singlemode. Sinar yang berasal dari LED
d 2n1 dan LASER mengandung berbagai
vg  ;  2f ;   (1) panjang gelombang, dan dikatakan
d  memiliki suatu pita panjang gelombang
Jadi, sinar-sinar yang berbeda panjang atau lebar spektral. Semakin besar lebar
gelombang memiliki kecepatan grup yang spektral sinar yang memasuki serat optik,
berbeda walaupun melalui lintasan yang semakin banyak macam panjang
sama. Dalam transmisi pulsa hal ini akan gelombang, semakin besar pelebaran
menyebabkan pelebaran pulsa. pulsa (distorsi sinyal) yang terjadi. Untuk
Jika pulsa-pulsa (return to zero) LED lebar spektral itu sekitar 0,05 o =
yang tidak bertindihan ditransmisikan 0,85 μm, maka lebar spektralnya kira-kira
melalui serat optik mengalami pelebaran 40 nm; artinya sebagian besar dari daya
pulsa σ karena dispersi (ns), maka laju bit optiknya dipancarkan dalam daerah
(bit rate) maksimum B adalah: panjang gelombang 0,83 – 0,87 μm. Pada
B ≈ 0,2/σ (2) dioda laser (LD), lebar spektral itu sangat
Selanjutnya, besarnya pelebaran pulsa sempit, sekitar 1 s/d 2 nm. Oleh sebab itu,
bergantung pada panjang serat optik yang dengan menggunakan serat optik
dilalui pulsa itu. Oleh sebab itu, dispersi singlemode dan sumber dioda laser,
suatu serat optik dinyatakan sebagai pelebaran pulsa diharapkan dapat sekecil
pelebaran pulsa per satuan panjang mungkin.
(ns/km). Jumlah pulsa yang dapat
ditransmisikan dalam suatu perioda Tabel 1. Pelebaran pulsa/km akibat
disebut kapasitas informasi. Parameter dispersi intramodus
untuk kapasitas informasi suatu serat optik  (m) Source σim/L (ns/km)
adalah perkalian bandwidth dan panjang LED 2
serat optik (B.L) atau lebih dikenal dengan 900
FP-LD 0.2
analog bandwidth-distance product.
BL ≈ 0,2 / σT (3) LED 0.1
1300
dengan σT adalah dispersi total persatuan FP-LD 0.01-0.001
panjang (ns/km). LED 1
Harga BL yang biasa digunakan
1550 FP-LD 0.1
untuk serat optik multimode step index
adalah 20 MHz.km, multimode graded DFB-LD <0.01
Ada dua macam dispersi b. Dispersi Pandu Gelombang
intramodus yaitu dispersi material dan Dispersi pandu gelombang adalah
dispersi pandu gelombang. dispersi yang timbul karena variasi
kecepatan grup terhadap panjang
a. Dispersi Material (Dispersi gelombang suatu modus. Untuk serat
Chromatic) singlemode yang konstanta penjalarannya
Dispersi material digambarkan β, dispersi pandu gelombang ditamdai
sebagai perubahan kecepatan cahaya oleh d2β/d2 ≠ 0. Untuk serat multimode di
secara non-linier (ekivalen dengan indeks mana kebanyakan modus menjalar
bias) sebagai fungsi dari panjang dengan panjang gelombang yang jauh dari
gelombang. cut off, dispersi pandu gelombang dapat
Pelebaran pulsa yang ditimbulkan diabaikan. Selanjutnya akan dibahas
dispersi material dalam satu satuan dispersi pandu gelombang dalam serat
panjang diungkapkan dengan waktu tunda singlemode.
pulsa (pulse delay) τm= 1/vs (s/km). Waktu transmit per satuan panjang
Dengan menggunakan persamaan (1) (specific grup delay) adalah:
diperoleh: 1 d
d 1  dn   pg  (8)
m    n1   1  (4) c dk
d c  d  Dalam bab sebelumnya telah
dimana n1= indeks bias inti. Untuk suatu dikemukakan parameter konstanta
sumber yang memiliki lebar spektral (σ), penjalaran normal b dan frekuensi normal
dispersi material menimbulkan pelebaran V, dengan:
pulsa per satuan panjang σm = σ dτm / d,   kn 2 (b  1)
(misalnya ns km-1) yang selanjutnya (9)
dengan persamaan (4) harga mutlaknya V  kan2 2
menjadi: Sehingga:
 d n1
2 1 d (kb)  1  d (Vb) 
m   pg  n2  n2    n2  n 2 
dV 
(5)
c d2 c dk  c 
Parameter dispersi material Dm (10)
didefinisikan sebagai:
Parameter dispersi pandu gelombang
d  d 2 n1 adalah:
Dm  m  (6)
d c d2 d pg V d pg n2  d 2 (Vb)
D pg    V
Parameter Dm mempunyai satuan ps nm -1 d  dV c dV 2
km-1 (11)
Sehingga besar nilai dispersi material dimana Dpg adalah parameter dispersi
adalah: -1 -1
pandu gelombang (ps nm km )
 m    Dm (7) Besar nilai dispersi pandu gelombang
adalah:
 pg    D pg (12)
Untuk perhitungan berapa
pelebaran pulsa yang terjadi pada suatu
sistem komunikasi adalah nilai magnitude-
nya (harga mutlaknya). Hal ini juga terlihat
pada persamaan (5) dan (6) yang
menyertakan tanda magnitude (harga
mutlak).
Pada perhitungan dispersi
intramodus, nilai dispersi pandu
gelombang biasanya sangat kecil
dibandingkan dengan nilai dispersi
material sehingga diabaikan. Secara
Gambar 1. Grafik 2 d 2 n1 / d2 vs. keseluruhan nilai dispersi intramodus
panjang gelombang mendekati nilai dispersi material saja.
2. Dispersi Antar Modus Tetapi karena harga σpg kecil
Dispersi antar modus adalah dibandingkan dengan σm maka σim = σm.
pelabaran pulsa sebagai akibat dari
perbedaan kecepatan grup axial antara
satu modus dengan modus penjalaran B. PENGKODEAN DATA
lainnya meskipun frekuensinya sama. Sebelum membuat perencanaan
Seperti telah dikemukakan dalam jaringan, pertama-tama ditentukan terlebih
sebelumnya bahwa untuk menempuh dahulu teknik pengkodean data yang akan
panjang serat yang sama sinar bermodus digunakan. Pada transmisi sinyal digital,
tinggi lebih lambat dibandingkan dengan proses recovery data disisi penerima
sinar bermodus rendah, sehingga terjadi membutuhkan rangkaian sampling yang
pelebaran pulsa. Gangguan ini dapat beroperasi pada sistem clock. Oleh karena
ditiadakan dengan menggunakan serat itu, pemilihan jenis pengkodean juga akan
optik singlemode. mempengaruhi sistem yang akan
dibangun.
Tabel 2. Pelebaran pulsa/km akibat Pada proses perencanaan
dispersi antarmodus jaringan serat optik, hal yang penting
Fiber type σam/L (ns/km) harus diperhatikan adalah mengenai
format sinyal optik yang akan
Step-index 50 ditransmisikan. Dikatakan penting karena
pada praktiknya, setiap data optik digital di
Graded-index 0.5-0.05 sisi receiver harus bisa menarik seluruh
informasi dari sinyal optik yang datang
Single-mode 0 dengan pewaktuan yang tepat. Line
coding yang digunakan dalam transmisi
serat optik adalah kode biner. Line coding
Untuk serat optik multimode step yang digunakan pada serat optik antara
index, waktu yang diperlukan oleh sinar lain non return to zero (NRZ) dan return to
bermodus paling tinggi yaitu: zero (RZ).
Tmaks = L.n1 / (c cos θc) = L.n12/c.n2
(13) 1. Kode NRZ
Sedangkan waktu yang diperlukan oleh
sinar bermodus paling rendah
(fundamental mode), yaitu:
Tmin = L.n1/c. (14)
Oleh karena itu, pelebaran pulsa per
satuan panjang adalah:
 mod si  Tmax  Tmin  / L  n1  / c (15)
Untuk serat optik multimode
graded index, dengan parameter profil α ≈
2 (profil parabola), pelebaran pulsa per
satuan panjang adalah:
2
σmod-gi = n1 Δ /8c (16)
Bila dibandingkan dengan σmod-si maka: Gambar 2. Format kode NRZ
σmod-gi = (Δ/8) σmod-si (17)
Harga BL pada graded index 1000 kali Bandwidth kode NRZ sering
lebih besar dari pada step index. digunakan sebagai referensi untuk kode
Pelebaran pulsa secara total grup-grup lainnya. Kode NRZ yang paling
dalam suatu serat optik multimode sederhana adalah NRZ-level (NRZ-L).
merupakan gabungan dari pelebaran Pada sebuah serial aliran data, sebuah
karena dispersi intramodus (σim) dan sinyal hidup mati (unipolar)
pelebaran karena dispersi antar modus direpresentasikan sebagai ‘1’ jika melewati
(σam): sebuah tegangan pulsa atau cahaya yang
2 2 1/2
σ T = ( σim + σam ) (18) dimasukkan pada seluruh periode bit, dan
Suku σam mengandung pelebaran karena ‘0’ di mana tidak ada pulsa yang
step index (σmod-si) atau graded index ditransmisikan. Kode-kode itu mudah
(σmod-gi) sedangkan suku σim mengandung dihasilkan dan dikodekan tetapi mereka
pelebaran pulsa karena dispersi material tidak mempunyai error detection yang baik
(σm) dan dispersi pandu gelombang (σpg). atau kemampuan mengkoreksi dan tidak
mempunyai self clocking.
2. Kode RZ Efek dari dispersi material dapat
diabaikan untuk suatu sumber cahaya
Pada kode RZ, deretan bit yang laser baik pada daerah λ pendek
akan ditransmisikan dikodekan dengan bit maupun panjang, dan sumebr cahaya
1 dinyatakan oleh pulsa positif dan bit 0 LED untuk λ panjang. Rise time
dinyatakan dengan pulsa negatif. Untuk dispersi material dirumuskan sebagai
setiap bit, level sinyal akan kembali pada berikut:
level nol (sehingga di sebut return to zero). tmat  Dmat.  .L (19)
dimana Dmat adalah parameter
dispersi material (ps/nm.km), σλ
adalah lebar spektral sumber optik
(nm), dan L adalah panjang kabel
(km).

3. Rise time dispersi modal (tmod)


Dirumuskan dengan persamaan
sebagai berikut:
440 Lq
t mod  (20)
B0
Gambar 3. Format kode RZ
4. Rise time di sisi receiver (trx)
Kode RZ mempunyai keunggulan Nilai ini dihasilkan dari respon
yaitu sederhana, sedangkan photodetector dan bandwidth 3-dB
kelemahannya adalah bandwidth yang dari receiver. Jika Brx merupakan
diperlukan lebar karena level sinyal bandwidth 3-dB dari receiver (diukur
berubah lebih cepat daripada laju bit. dalam satuan MHz) maka rise time
Kode RZ diterapkan pada komunikasi receiver (dalam satuan ns)
yang sederhana. dirumuskan pada persamaan berikut:
350
C. RISE TIME BUDGET (BANDWIDTH t rx  (21)
BUDGET)
Brx
Dalam suatu hubungan serat
optik, pengiriman informasi dari transmitter Berdasarkan keempat komponen
ke receiver biasanya akan mengalami tersebut, dapat dilakukan perhitungan rise
dispersi (pelebaran pulsa), sehingga dapat time budget seperti pada persamaan
mengakibatkan pemborosan bandwidth berikut:
pada sistem tersebut. Analisa rise time
budget (atau sering disebut bandwidth 
t sys  t tx   t mat   t mod   t rx 
2 2 2 2

1
2

budget) merupakan suatu metode yang


mudah untuk menentukan limitasi atau (22)
batasan dispersi (pelebaran pulsa) dari 1/ 2
suatu hubungan serat optik. Perhitungan   440 Lq   350  
2 2

rise time budget dimaksudkan untuk t sys  t tx  Dmat  L  


2 2 2 2
    
melihat kemampuan media transmisi atau   B0   Brx  
serat optik dalam mendukung bandwidth (23)
sinyal informasi yang akan dilewatkan. Dari hasil perhitungan rise time budget
Terdapat 4 komponen sistem tersebut, dapat diketahui total bandwidth
yang mempunyai kontribusi terhadap rise (MHz) dari sistem tersebut, yaitu:
time system, yaitu: 350
1. Rise time di sisi transmitter (ttx) BWtot  (24)
Pada umumnya diakibatkan oleh t sys
sumber cahaya dan rangkaian Kebutuhan pada rise time system
pengendalinya. tergantung pada bagaimana memilih
teknik engkodean datanya. Secara umum,
2. Rise time dispersi material (tmat) rise time system harus bernilai lebih kecil
Untuk serat optik multimode, besarnya dari 70% periode bit (TB) jika digunakan
nilai rise time tergantung pada dispersi pengkodean NRZ dan harus lebih kecil
material dan dispersi modal. dari 35% periode bit (TB) jika digunakan
pengkodean RZ. Kondisi ini dapat 2. Analisa Efek Dispersi terhadap
dituliskan sebagai berikut: Transmission Distance
tsys ≤ 0,7 TB (pada NRZ) (25)
tsys ≤ 0,35 TB (pada RZ) (26)

D. ANALISA EFEK DISPERSI


1. Analisa Efek Dispersi Terhadap
Data rate

Gambar 5. Grafik Hubungan Antara


Dispersi & Transmission Distance

Berdasarkan grafik tersebut,


hubungan antara dispersi dengan
transmission distance berbanding lurus,
Gambar 4. Grafik Hubungan Antara dimana semakin jauh atau panjang suatu
Dispersi dengan Bit rate link transmisi pada sistem komunikasi
serat optik maka nilai dispersi yang
Seperti yang terlihat pada grafik dihasilkanpun akan semakin lebar. Atau
bahwa hubungan antara dispersi dengan dengan kata lain, dispersi akan semakin
data rate adalah berbanding terbalik. Jadi lebar untuk suatu jarak komunikasi yang
semakin besar dispersi yang terjadi pada semakin jauh.
suatu sistem komunikasi serat optik maka Besarnya pelebaran pulsa
data rate atau kecepatan pentransmisian bergantung pada panjang serat optik yang
datanya akan semakin rendah. Atau dilalui oleh pulsa tersebut. Oleh sebab itu,
dengan kata lain, semakin besar dispersi dispersi suatu serat optik dinyatakan
maka data rate akan semakin rendah. sebagai pelebaran pulsa persatuan
Besar kecilnya data rate sangat panjang (ns/km).
dipengaruhi oleh dispersi yang dihasilkan.
Besarnya data rate pada fiber singlemode 3. Analisa Efek Dispersi terhadap
lebih tinggi jika dibandingkan dengan fiber Wavelength
tipe multimode. Hal tersebut disebabkan
karena dalam fiber type multimode
terdapat banyak lintasan cahaya (modus)
sehingga terjadi dua macam dispersi yaitu
dispersi antarmodus dan intramodus,
sedangkan di dalam fiber type singlemode
hanya terdapat satu jenis dispersi saja
karena hanya mempunyai satu modus.
Selain itu sistem komunikasi serat
optik yang memiliki nilai data rate rendah
biasanya menggunakan serat dengan LED
sebagai sumber cahayanya. Untuk sistem
komunikasi serat optik dengan data rate Gambar 6. Grafik Hubungan Antara
tinggi biasanya menggunakan LASER Dispersi dengan Wavelength
sebagai sumber cahaya karena lebar
spektralnya yang sangat kecil yaitu 1-2 nm Seperti yang ditunjukkan pada
sehingga akan meminimalisasi besarnya grafik tersebut dapat dikatakan bahwa
dispersi. hubungan antara dispersi dengan
wavelength adalah berbanding lurus.
Dengan kata lain dispersi akan semakin
besar untuk suatu wavelength (λ) yang
semakin panjang.
Panjang gelombang dapat
dikatakan sangat berpengaruh terhadap
besar kecilnya dispersi khususnya untuk transmission distance di atas, dapat
dispersi intramodus. Hal ini disebabkan dikatakan bahwa pada sistem komunikasi
karena cahaya yang masuk ke dalam serat optik ini dispersi paling banyak
serat terdiri dari berbagai panjang terjadi pada tipe fiber multimode,
gelombang dan berhubungan dengan meskipun jarak transmisi yang ditempuh
lebar spektral panjang gelombang. sama. Serat optik multimode memiliki
Semakin besar lebar spektral sinar yang ukuran core yang lebih besar dan dilapisi
memasuki serat optik maka semakin cladding yang sangat tipis, dimana ukuran
panjang wavelength (λ) dan semakin diameter core akan menentukan jumlah
besar pula dispersi yang terjadi. Besarnya modus yang ada dalam suatu serat optik.
lebar spektral ini akan dipengaruhi oleh Semakin besar ukuran diameter core
tipe dari sumber cahaya yang digunakan. suatu serat maka jumlah modus
Terdapat dua macam sumber penjalaran sinarnya pun akan semakin
cahaya yang digunakan untuk komunikasi banyak.
serat optik, yaitu LED dan LASER. Untuk Hal tersebut di atas akan
LED lebar spektral itu sekitar 0,05 (λ0). mengakibatkan terjadinya dua macam
Jika panjang gelombang λ0 = 0,85 µm dispersi pada serat optik multimode yaitu
maka lebar spektralnya kira-kira 40 nm. dispersi antarmodus  am dan dispersi
Pada LASER lebar spektralnya lebih
sempit, sekitar 1-2 nm. Oleh sebab itu jika intramodus  im . Karena dispersi yang
menggunakan sumber cahaya LASER dihasilkan pada serat optik multimode
maka dispersi yang dihasilkan akan lebih lebih besar maka tipe serat optik ini hanya
kecil. digunakan untuk transmisi data dengan
data rate rendah dan jarak pendek.
4. Analisa Efek Dispersi terhadap Sedangkan pada fiber singlemode
Fiber type hanya terjadi satu jenis dispersi yaitu
dispersi intramodus  im . Pada serat optik
jenis singlemode memiliki ukuran diameter
core yang lebih kecil (9µm) dibandingkan
dengan ukuran cladding (125µm). Dengan
diameter core yang sangat kecil ini maka
cahaya hanya merambat dalam satu
modus saja yaitu sejajar dengan sumbu
serat optik, sehingga hanya dapat
menyebabkan terjadinya dispersi
intramodus. Karena dispersi yang
dihasilkan pada serat optik singlemode
Gambar 7. Grafik Hubungan Antara lebih kecil maka serat tipe ini sesuai bila
Dispersi dengan Fibertype Multimode digunakan untuk transmisi data dengan
data rate tinggi dan jarak jauh.
Berdasarkan uraian di atas, yaitu
analisa efek dispersi terhadap fibertype
dapat diketahui bahwa besar kecilnya nilai
dispersi yang dihasilkan oleh kedua tipe
serat tersebut juga akan berpengaruh
terhadap parameter-parameter lainnya
seperti:
 Data Rate
 Bandwidth

a. Data Rate
Telah diketahui pada analisa
Gambar 8. Grafik Hubungan Antara sebelumnya mengenai hubungan antara
Dispersi dengan Fibertype Singlemode dispersi dengan data rate adalah
berbanding terbalik, atau dengan kata lain
Seperti apa yang ditunjukkan semakin besar nilai dispersi maka data
pada kedua grafik hubungan antara rate yang dihasilkan akan semakin kecil.
dispersi dengan fibertype multimode dan
singlemode dengan faktor pembanding
Gambar 9. Grafik Hubungan Antara
Gambar 11. Grafik Hubungan Antara
Dispersi pada Fibertype Multimode
Dispersi pada Fibertype Multimode
dengan Bit rate
dengan Bandwidth

Gambar 10. Grafik Hubungan Antara


Gambar 12. Grafik Hubungan Antara
Dispersi pada Fibertype Singlemode
Dispersi pada Fibertype Singlemode
dengan Bit rate
dengan Bandwidth
Berdasarkan gambar 9 dan 10
Dari kedua gambar grafik di atas
dapat dilihat bahwa data rate pada fiber
dapat kita lihat karena dispersi paling
multimode lebih kecil jika dibandingkan
banyak terjadi pada fiber multimode
dengan fiber singlemode, meskipun jarak
daripada singlemode, maka bandwidth
yang dilewati sama. Karena selain
yang dihasilkan oleh fiber multimode juga
dipengaruhi oleh jarak atau panjang link
akan lebih sempit jika dibandingkan
transmisi besar kecilnya nilai data rate
dengan fiber tipe singlemode.
juga dipengaruhi oleh dispersi, dan
Oleh sebab itu dapat dikatakan
dispersi paling banyak terjadi pada fiber
bahwa dispersi mempunyai hubungan
multimode. Oleh sebab itu tipe fiber
yang erat dengan penentuan jenis atau
multimode lebih cocok digunakan untuk
tipe dari fiber yang digunakan dalam suatu
jarak pendek dan transmisi data dengan
perencanaan sistem komunikasi serat
data rate rendah, sedangkan fiber
optik. Hal tersebut juga berkaitan dengan
singlemode cocok digunakan untuk jarak
penentuan panjang gelombang yang
jauh dan transmisi data dengan data rate
digunakan pada tiap-tiap jenis serat optik.
tinggi.
E. KESIMPULAN
b. Bandwidth
1. Hubungan antara dispersi dengan
Selain data rate perbedaan nilai
data rate adalah berbanding terbalik,
dispersi pada kedua tipe fiber ini juga akan
sedangkan hubungan antara dispersi
berpengaruh terhadap bandwidth yang
dengan transmission distance (jarak
dihasilkan. Hubungan antara bandwidth
transmisi) dan wavelength (panjang
dan dispersi adalah berbanding terbalik.
gelombang) adalah berbanding lurus.
Atau dengan kata lain semakin besar
2. Efek dispersi lebih banyak dirasakan
dispersi yang dihasilkan pada suatu fiber
oleh serat optik multimode dibanding
maka bandwidthnya akan semakin kecil.
serat optik singlemode, hal tersebut
disebabkan karena serat optik
multimode mempunyai banyak
lintasan cahaya (modus) sehingga
terjadi dua macam dispersi yaitu
dispersi antarmodus dan intramodus,
sedangkan di dalam serat optik
singlemode hanya terdapat satu jenis
dispersi yaitu dispersi intramodus
karena hanya mempunyai satu
modus.

F. DAFTAR PUSTAKA
1. Divlat PT. Telkom, Pengantar
Sistem Komunikasi Serat Optik,
Bandung, 2001.
2. Keiser Gerd, Optical Fiber
Communication, Singapore, 1983.
3. Powers John, An Introduction to
Fiber Optic System, Singapore,
1999.
4. Pallais Joseph, Fiber Optic
Communicastions, New York, 1989.
5. Siregar Rustam E. Dr., Dasar-dasar
Telekomunikasi Serat Optik,
STTTelkom, Bandung, 1997.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai