Anda di halaman 1dari 2

Aktivitas antibakteri

Pada dasarnya antimikroba yang digunakan adalah antibiotik, antiseptik, desinfektan.


Antimikroba bekerja dengan cara merusak dinding sel atau merusak protein dari mikroba
sehingga mikroba tersebut mati. Pada uji zat antibiotik digunakan cipro, amox, penicilin,
sulfametakzol, zat antiseptk digunakan antis, nuvo, detol, zat desinfektan digunakan wipol
dan aquades sebagai kontrol negatif

Berdasarkan data dan hasil, pada zat antibiotik didapat cipro memiliki zona bening
yang sangat luas sebesar … mm. Pada bahan desinfektan wipol pada kelompok 3 memiliki
zona bening yang sangat luas sebesar … mm, pada bahan antiseptik spray pada bakteri s.
aureus memiliki zona bening yang sangat luas sebesar … mm. Data dan hasil pengamatan
menunjukkan bahwa cipro hampir semua efektif di berbagai biakkan bakteri untuk
antiseptik pada spray lebih menghambat dari antiseptik yang lain. Semua bahan
antimikroba menunjukkan aktivitasnya dalam menghambat pertumbuhan bakteri karena
semuanya hampir menunjukkan adanya zona bening. Zona bening tersebut terjadi karena
antimikroba akan mengakibatkan pembentukan cincin-cincin hambatan di dalam area
pertumbuhan bakteri yang padat sehingga tak ada bakteri yang tumbuh di dalam cincin
tersebut. Keampuhan suatu antimikroba dapat dilihat dari seberapa besar zona bening yang
terbentuk akibat berdifusinya zat antibiotika tersebut.
Aktivitas biokimia

Bakteri yang kami uji adalah bakteri S. aureus, e. coli, p.acne, m.luteus, b.subtilis
didapat hasil negatif pada uji katalase, hal ini dapat terjadi dikarenakan terjadinya
kesalahan pada saat melakukan percobaan atau mungkin terjadinya kontaminasi sehingga
hasil yang didapatkan negatif.
Pada bakteri Staphyllococcus aureus melakukan fermentasi karbohidrat karena
terjadi pembentukan asam yang ditandai dengan perubahan warna media dari merah
menjadi kuning dan tidak adanya gelembung pada tabung durham yang menunjukkan tidak adanya
pembentukan gas. Sedangkan pada media SIM mendapatkan hasil positif karena adanya
lapisan cinin merah setelah diberikan kovack sehingga bakteri menghasilkan indol.
Sedangkan pada medium sitrat didapat tidak adanya pembentukan sitrat yang ditandai
dengan tidak berubahnya warna pada medium. Pada bakteri Propionibacterium acnes
tidak ada perubahan warna sehingga bakteri tidak menggunakan fermentasi karbohidrat
dan tidak ada terbentuknya gas, pada media sitrat didapat hasil positif dengan adanya
perubahan warna dari warna hijau menjadi biru, sedangkan pada sim tidak ditemukan
lapisan cincin merah sehingga bakteri tidak menghasilkan indol namun bakteri
menunjukkan motilitas yang ditunjukkan adanya goresan bening pada bekas tusukan. Pada
bakteri Escherechia coli melakukan fermentasi karbohidrat dan adanya terbentuk udara
yang mana menghasilkan gas. Pada media sitrat, terdapat warna hijau dan biru yang mana
bakteri tidak terlalu banyak menghasilkan sitrat. Pada media sim tidak ada terbentuk
lapisan cincin merah dan tidak adanya motilitas. Pada bakteri b.subtilis terjadi perubahan
warna namun hanya bagian bawah yang menandakan bakteri hanya menggunakan glukosa
dalam fermentasi karbohidrat, pada media sitrat terjadi perubahan warna menjadi biru
yang menyebabkan bakteri mampu menghasilkan sitrat, sedangakan pada media sim, tidak
terbentuknya lapisan cincin merah yg menandakan bakteri tidak menghasilkan indol
namun bakteri menunjukkan motilitas disekitar bekas tusukkan.

Anda mungkin juga menyukai