Anda di halaman 1dari 3

LISTRIK DINAMIS

A. Pengertian
Listrik dinamis adalah aliran partikel bermuatan dalam bentuk arus listrik
yang dapat menghasilkan energi listrik. Listrik dapat mengalir dari titik
berpotensial lebih tinggi ke titik berpotensial lebih rendah apabila kedua
titik tersebut terhubung dalam suatu rangkaian tertutup.

Listrik dinamis adalah listrik yang berubah-ubah atau bisa bergerak dan
sering disebut dengan arus listrik. Arus listrik ini berasal dari aliran elektron
yang mengalir terus-menerus dari kutub negatif menuju kutub positif, dari
potensial tinggi menuju potensial rendah dari sumber beda potensial
(tegangan).

Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam
rangkaian listrik. Arus listriknya merupakan aliran muatan listrik yang
umumnya melewati kawat penghantar tiap satuan waktu. Arah dari arus listrik
searah dengan arah gerak muatan positif dan banyaknya muatan listrik yang
mengalir melalui penghantar setiap satuan waktu.

B. Jenis-jenis
Arus listrik itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu arus bolak-balik (AC)
dan arus searah (DC). Sedangkan, jumlah arus listrik yang mengalir dalam
waktu tertentu disebut dengan kuat arus listrik (I).
1. Alternating Current (AC)
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan
arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan
membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau
lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC)
dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik
bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di
Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan
dan frekuensi ini terdapat pada rumah anda, kecuali jika anda tidak
berlangganan listrik PLN.
2. Direct Current (DC)
Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada
awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif
menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang
dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan
arus yang alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah
aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif
yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.

C. Rumus Listrik Dinamis


1. Rumus Kuat Arus Listrik (I)
Arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron seperti uraian diatas.
Kedua benda bermuatan, jika dihubungkan dengan penghantar akan
menghasilkan arus listrik. Kuat arus listrik disimbolkan dengan huruf I,
memiliki satuan Ampere (A), rumusnya:

I = Q / t
Keterangan:
I = kuat arus listrik (A)
Q = jumlah muatan listrik (Coulomb)
t = selang waktu (s)
2. Rumus Beda Potensial atau Sumber Tegangan (V)
Berdasarkan uraian diatas, arus listrik mempunyai definisi banyaknya
elektron yang berpindah dalam waktu tertentu. Perbedaan potensial akan
menyebabkan perpindahan elektron, banyaknya energi listrik yang
dibutuhkan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung penghantar
disebut tegangan listrik atau beda potensial.
Sumber tegangan atau beda potensial mempunyai simbol V, dengan satuan
Volt. Secara matematik mempunyai rumus:

V = W / Q
Keterangan:
V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)
W = energi (Joule)
Q = muatan (Coulomb)
3. Rumus hambatan listrik (R)
Hambatan atau resistor disimbolkan dengan R, dengan satuan ohm,
mempunyai rumus:

R=ρ.l/A
Keterangan:

R = hambatan listrik (ohm)


ρ = hambatan jenis (ohm.mm2/m)
A = luas penampang kawat (m2)
4. Rumus hukum ohm

Hukum ohm merupakan hukum yang menghubungkan antara kuat arus


listrik, beda potensial, dan hambatan. Dengan rumus:

I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R

Anda mungkin juga menyukai