Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn.A DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI


HALUSINASI PENGLIHATAN DIRUANG SENA
RSJD Dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Nama kelompok :

1. Annisa Septia Rahmayanti 7. Sri Wahyuni


2. Dwi Hardanti 8. Wisnu
3. Fujianur 9. Wuri Putri Wulandari
4. Indriyanto 10. Yuliani
5. Marinela Guteres 11. Yulista Arianti
6. Roby Apriadi 12. Zuliandi Pratama

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS SAINS, TEKHNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA
TA 2018/2019
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A (L) Tanggal Rawat : 12-03-2019
Umur : 29 Th Tanggal Pengkajian : 27-03-2019
Informan : Tn. A RM No : 0566XX

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Keluarga mengatakan tadi pagi pasien baru kontrol di poli, dirumah susah
tidur, hari ini marah-marah karena ingin bertemu dengan teman, bicara
melantur membanting barang.

III. KELUHAN UTAMA


Saat pengkajian pasien mengatakan sering melihat bayangan yang klien
anggap sebagai ALLAH.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? Ya Tidak
klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RSJ Surakarta 1
kali pada tanggal 12 Februari 2019
2. Pengobatan sebelumnya : Berhasil Kurang berhasil
Tidak berhasil
Jelaskan : Pengobatan sebelumnya kurang berhasil kerena
klien kalau dirumah susah untuk minum obat, dan
juga tidak mau kontrol

3. . Pelaku/usia korban/usia saksi/usia


Aniaya fisik 26 1 23

Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dlm keluarga 26 1 23

Tindakan kriminal
Jelaskan : Klien mengatakan pernah memukul istri yang
pertama, dan juga pernah mengalami kekerasan di dalam rumah
tangga dengan istri yang pertama baik sebagai pelaku maupun
sebagai korban.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan


jiwa : Ya
Tidak

Klien mengatakan ada anggota keluarga yang mengalami


gangguan jiwa, dengan keluhan menyembah matahari dan pernah
dirawat di RSJ Surakarta
Masalah Keperawatan :

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan ialah pada saat cerai dengan istri yang pertama,
pernah pengalaman niatan untuk bunuh diri masuk ke dalam
sumur.

V. FISIK :
Tanda Vital : TD :130/80 mmHg Nadi : 83x/menit
S : 36,7’C R : 21x/menit
Ukur : TB :165cm BB : 57kg
Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan : klien mengatakan tidak ada masalah dengan
fisiknya
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram ( 3 generasi )

29

: Laki-laki

: Perempuan

29 : Klien

: Meninggal

: Status perceraian
: Status Pernikahan

: Status Keturunan

: Keluarga yang tinggal satu rumah dengan Klien

Jelaskan :
Klien berumur 29 tahun dan merupakan anak tunggal
dimana kedua orang tua klien sudah bercerai, klien pernah
melangsungkan dua kali pernikahan hasil dari pernikahan yang
pertama memperoleh seorang anak perempuan, lalu klien menikah
lagi dengan perempuan yang mempunyai anak 3, klien tinggal
serumah dengan istri lalu anak pertama dan anak ke 3 karena anak
yang ke 2 sudah menikah dan tinggal dengan keluarganya.

2. Konsep Diri :
a) Gambaran diri : Klien menganggap tidak ada masalah
dalam dirinya, klien menganggap dirinya baik-baik saja
klien mengatakan tidak ada masalah dengan bagian
tubuhnya, dan sudah bersyukur dengan apa yang sudah
didapat

b) Identitas : Klien mengatakan dia seorang laki-laki


berumur 29 tahuh, klien mengatakan kerja apa saja seperti
di pasar ikut jualan dan menjaga toko.

c) Peran : Klien mengatakan mempunyai tugas untuk


menafkahi istri dan anaknya, klien juga mengatakan
terkadang klien tidak bisa mengerjakan tugas atau
pekerjaannya tersebut karena keadaan klien yang sekarang.

d) Ideal Diri : Klien mengatakan berharap semoga bisa


cepat pulang agar bisa bekerja untuk menafkahi istrinya
lagi, klien juga berharap agar halusinasinya bisa hilang dan
bisa mengatasi halusinasinya.

e) Harga diri : Klien mengatakan merasa hubungan klien


dengan keluarga maupun dengan masyarakat tidak ada
masalah, tetapi klien juga mengatakan ada beberapa
anggota masyarakat yang mengatakan dalam kehidupan
sehari-hari klien banyak mengoceh tetapi klien tidak
memperdulikannya

3. Hubungan Sosial
a) Orang yg Berarti : Klien mengatakan orang yang
berarti dalam hidupnya ialah istri yang ke 2

b) Peran serta dalam Kegiatan kelompok/masyarakat : Klien


mengatakan sering ikut kegiatan dimasyarakat seperti
gotong royong, bekerja bakti dll
Diruang Sena klien bersosialisasi dengan baik dengan
pasien lain dan perawat

c) Hambatan dalam Berhubungan dengan orang lain : Klien


mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain
4. Spiritual
a) Nilai dan Keyakinan : Klien mengatakan beragama islam,
klien yakin dengan ALLAH SWT dan selalu berusaha
beribadah dengan baik.

b) Kegiatan Ibadah : Klien mengatakan setiap hari


berusaha beribadah dengan baik dan selalu beristigfar, di
Ruang Sena klien juga rajin menjalankan Sholat 5 waktu.

Masalah Keperawatan : Klien tidak ada masalah keperawatan


dalam nilai dan keyakinan, serta kegian beribadahnya

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Rapi penggunaan Pakaian Cara Berpakaian
tidak sesuai tidak seperti biasanya
Jelaskan : Rapi, memakai pakaian seragam yang sudah di tentukan,
kuku klien terlihat panjang, namun sudah di suruh untuk
memotong kukunya

Masalah Keperawatan : Klien tidak ada masalah keperawatan


dalam masalah penampilan

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
Memulai
pembicaraan
Jelaskan : Klien tidak mampu untuk memulai pembicaraan,
pembicaraan klien juga cepat dan sedikit dengan nada keras

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

3. Aktivitas Motorik :
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : Klien terkadang terlihat gelisah karena klien merasa
selalu diawasi oleh ALLAH dan klien terkadang melihat ALLAH
ada di sekelilingnya

Masalah Keperawatan : Halusinasi Penglihatan

4. Alam Perasaan :
Sedih Takut Putus asa Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan : Klien sering merasa khawatir karena takut ALLAH akan
marah kepadanya jika klien melakukan kegiatan yang tidak di
inginkan oleh ALLAH

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

5. Afek :
Datar Tumpul Labil tidak sesuai
Jelaskan : Klien hanya bereaksi jika ada stimulus emosi, dan emosi
klien juga dapat berubah-ubah dengan cepat

Masalah Keperawatan : Resiko perilaku Kekerasan

6. Interaksi selama Wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan : Klien selalu berusaha mempertahankan pendapat dan
kebenaran dirinya

Masalah Keperawatan : -

7. Persepsi
Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidung
Jelaskan : Klien mengatakan melihat bayanagna yang klien
anggap itu ialah ALLAH, klien mengatakan melihat bayangan
ALLAH itu apabila klien sedang sendiri, untuk frekuensinya klien
mengatakan tidak menentu kadang lama kadang juga cepat seperti
bayangan yang lewat, saat klien melihat bayangan itu maka tubuh
klien terasa kaku dan susah untuk digerakan sehingga itu yang
menyebabkan klien merasakan ketakutan.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensosi halusinasi
penglihatan

8. Proses Fikir :
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan Asosiasi
Flight of ideas Blocking
Pengulangan pembicaraan persepsi
Jelaskan : Klien berbicara berbelit-belit tetapi sampai kepada
tujuan, misal klien saat ditanya harus di tuntun dulu dalam
menjawab pertanyaan, klien juga terkadang berbicara tidak
nyambung.

Masalah Keperawatan : -

9. Isi Fikir :
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran Magis
Jelaskan : Klien merasa mampu dalam segala hal.

Masalah Keperawatan : -

10. Tingkat kesadaran :


Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi :
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Klien sadar akan waktu, tempat dan dapat mengenali
orang lain saat di wawancara Klien mengatakan sekarang jam
09.00 WIB, dan sekarang berada di Rumah Sakit Jiwa, klien juga
dapat mengenali temannya.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

11. Waham :
Agama Somatik Kebesaran
Nihilsik Sisip pikir Curiga
Siap pikir Kontrol pikiran
Jelaskan : Klien tidak ada masalah dengan Waham

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan dengan


waham

12. Memori :
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan ingatanya,
seperti klien dapat mengingat kejadian saat klien bercerai dengan
istri yang pertamanya, klien juga saat di tanya kemarin saat makan
lauknya apa klien dapat menyebutkan dengan benar

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

13. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu
konsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan : klien saat diwawancara perhatian klien mudah beralih
Saat perawat memberikan soal hitungan 1-20 klien bisa melakukan
dengan baik

Masalah Keperawatan : -

14. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana
dengan bantuan orang lain, seperti saat klien disuruh memilih
berdoa atau tidak sebelum makan, dan klien memilih untuk
berdoa.

Masalah Keperawatan : Klien mempunyai masalah ringan pada


kemampuan penilaian

15. Daya tilik diri :


Mengingat penyakit Menyalahkan Hal-hal
yang diderita diluar dirinya
Jelaskan : Klien menyalahkan orang lain yang tidak mengerti
dengan keadaannya misal saat klien tidak bisa tidur dan ingin
selalu sholat ataupun bersih-bersih namun selalu dilarang.

Masalah Keperawatan : Klien menyalahkan hal-hal yang diluar


dirinya

VIII. Kebutuhan persiapan pulang


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : Klien mengatakan makan apa yang disediakan oleh
rumah sakit. Klien selalu menghabiskan makanan yang diberikan
oleh rumah sakit, klien tidak memilih-milih makanan dengan
frekuensi 3x sehari. Setelah makan klien mengatakan selalu
mencuci wadah makanannya dan menaruhnya di tempat yang telah
disiapkan
2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : klien mengatakan tidak ada masalah BAB/BAK, klien
BAB/BAK di WC pasien,

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah pada kebutuhan


Makan serta BAK dan BAB

3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : Klien mengatakan selalu mandi setiap hari namun untuk
berapa kalinya itu tidak menentu karena saat merasakan hawa
panas klien segara mandi, klien selalu menggosok giginya saat
mandi,.

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : cara berpakaian klien baik, cukup rapi dan baju klien
terlihat bersih, klien menggunakan baju seragam yang diberikan
oleh rumah sakit
5. Istirahat dan Tidur
Tidur siang lama : 13.00 WIB s/d 15.00 WIB
Tidur malam lama : 21.00 WIB s/d 02.00WIB
Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Sebelum tidur klien
mengatakan mengobrol dengan teman, kalau bangun tidur
klien merapikan tempat tidur

6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : selama di RSJ klien mendapat terapi obat klien
mengatakan meminumnya setiap hari dan tidak ada efek
seperti pusing, mual , dan muntah setelah meminum obat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan : Ya Tidak
Jelaskan : klien mengatakan pernah melakukan rawat jalan
di RSJ namun obat yang diberikan tidak diminum secara
teratur, karena klien merasa dirinya sudah sembuh
Perawatan pendukung : Ya Tidak
8. Kegiatan didalam rumah tangga
Mempersiapkan makanan : Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah : Ya Tidak
Mencuci pakaian : Ya Tidak
Mengatur keuangan : Ya Tidak
Jelaskan : Klien mengatakan dirumah selalu membantu istri
dalam menyiapkan makanan, klien mengatakan selalu
merapikan tempat tidur baik sebelum maupun saat bangun
tidur, klien mengatakan terkadang juga membantu istri
untuk mencuci pakaian.

9. Kegiatan di luar rumah


Belanja : Ya Tidak
Transportasi : Ya Tidak
Lain-lain : Ya Tidak
Jelaskan : klien mengatakan kalau diminta tolong untuk
berbelanja oleh istri ataupun keluarga klien mau untuk
membantu, kalau pergi dengan menggunakan transfortasi
klien mengatakan selalu sampai tujuan

IX. Mekanisme koping


Adaptif Maladaptif
Berbicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelasaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Tekhnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivasi konstruktif menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya........ Lainnya..........
Masalah Keperawatan : Klien mengatakan sering marah – marah dan
mudah tersinggung.

X. Masalah Psikososial dan lingkungan

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik, Klien mengatakan klien


tidak mendapat dukungan dari keluarga dalam melakukan kegiatan, seperti
saat klien ingin menyapu setiap hari namun istri tidak mempercayainya.

Masalah berhubungan dukungan kelompok, spesifik klien mengatakan ada


masalah dalam hubungan dukungan sosial kelompok, seperti saat bekerja
klien selalu di bedakan dengan dengan orang lain

Masalah dengan pekerjaan , spesifik, klien mengatakan selama ini tidak


mempunyai pekerjaan yang tetap.

Masalah dengan perumahan , spesifik, Klien mengatakan selama ini belum


mempunyai tempat tinggal sendiri, dan hanya mengikuti si Mbahnya.
Masalah ekonomi , spesifik, klien mengatakan untuk masalah ekonomi
klien cuman bisa membantu istri.

Masalah dengan pelayanan kesehatan , spesifik Klien mengatakan tidak


ada masalah dengan pelayanan kesehatan, klien kalau sakit selalu dibawa
oleh keluarga untuk berobat

XI. Pengetahuan kurang tentang


Penyakit jiwa Sistem Pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya

Masalah Keperawatan : Klien mengatakan kurang menegtahui tentang


fungsi obat-obatan yang diberikan , namun ketika ditanya tentang
halusinasinya klien dapat menjelaskan sedikit tentang halusinasinya

Analisa Data

Data Masalah
DS : Klien mengatakan melihat Gangguan persepsi sensori halusinasi
bayanagna yang klien anggap itu ialah penglihatan
ALLAH, klien mengatakan melihat
bayangan ALLAH itu apabila klien
sedang sendiri, untuk frekuensinya
klien mengatakan tidak menentu
kadang lama kadang juga cepat seperti
bayangan yang lewat, saat klien melihat
bayangan itu maka tubuh klien terasa
kaku dan susah untuk digerakan
sehingga itu yang menyebabkan klien
merasakan ketakutan.

DO : Klien terkadang terlihat gelisah,


mondar-mandir sendiri, klien tampak
ketakutan, konsentrasi mudah dialihkan
DS : Klien mengatakan sering marah – Resiko perilaku kekerasan
marah dan mudah tersinggung.

DO : Emosi klien tampak berubah-


ubah, saat berbicara klien berbicara
dengan cepat serta nada keras

XII. Aspek Medik


Diagnosa Medik : F.20.3 ( Skizofrenia tak terinci )

Terapi Medik :
1. Serequel : 1x400mg
2. CPZ (Chlorpromazin) : 1x100mg

XIII. Daftar Masalah Keperawatan


1. Gangguan sensori persepsi : halusinasi penglihatan
2. Resiko perilaku kekerasan

Akibat Resiko perilaku kekerasan

Core Problem gangguan sensori persepsi halusinasi penglihatan

Penyebab Isolasi sosial

XIV. Daftar Diagnosis Keperawatan ( Prioritas masalah )


1. Gangguan sensori persepsi : halusinasi penglihatan
2. Resiko perilaku kekerasan
XV. Rencana Tindakan Keperawatan
Ruang : Sena No RM : 0566XX

Perencanaa
Diagnosa
Nama Tujuan dan Tindakan Rasional
Keperawatan
kriteria hasil keperawatan
Gangguan TUM : klien a. Bina hubungan a. Bina
sensori
dapat saling percaya hubungan
persepsi :
halusinasi mengontrol dengan saling
penglihatan
halusinasi yang menggunakan percaya
dialaminya prinsip adalah dasar
komunikasi dalam
terapeutik. melakukan
TUK 1 : tindakan
Klien dapat keperawata
membina n
hubungan saling selanjutnya.
percaya dan b. Observasi b. Observasi
dapat mengenal tingkah laku tingkah laku
halusinasinya. klien terkait dapat
dengan digunakan
setelah 1 x halusinasinya untuk
pertemuan klien (*dengar, lihat, mengidentif
menunjukkan raba, penghidu, ikasi apa
tanda-tanda raba atau kecap). halusinasi
percaya kepada yang
perawat : dialami
- ada kontak klien.
mata
- ekspresi c. Diskusikan c. Diskusi
bersahabat dengan klien dengan
- bersedia tentang isi klien
mengungkapkan halusinasi (apa membantu
masalah yang yang klien
dia hadapi didengar/dilihat), mengenal
waktu terjadinya, halusinasiny
frekuensi, situasi a dan
yang memberi
menyebabkan pengertian
halusinasi dan pada klien
respon pasien halusinasi
saat halusinasi yang
muncul dialami.

a. Identifikasi a. Identifikasi
TUK 2 : bersama klien koping
Klien dapat cara atau klien dapat
mengontrol tindakan yang mengetahui
halusinasinya. dilakukan jika apakah
a. Setelah 1x terjadi halusinasi selama ini
pertemuan (tidur, marah, koping yang
klien menyibukkan digunakan
menyebutka diri, dll). Beri efektif dan
n tindakan pujian jika cara tepat atau
yang yang digunakan tidak.
biasanya adaptif. Jika
dilakukan maladaptif,
untuk diskusikan
mengendalik kerugian cara
an tersebut.
halusinasiny
a. b. Diskusikan cara b. Diskusi
baru untuk dapat
b. Setelah 1x mengontrol memberikan
pertemuan halusinasi : pemahaman
klien dapat - Menghardik. pada klien
menyebutka Katakan pada yang baik
n cara baru diri sendiri untuk
mengontrol bahwa ini tidak mengontrol
halusinasi nyata (saya halusinasiny
:menghardik, tidak mau a:
menggunaka dengar!) - Menghardi
n obat secara - Latihan k, upaya
teratur, menghardik mengendal
bercakap- - Menggunakan ikan diri
cakap obat secara dengan
dengan teratur. menolak
orang lain, - Bercakap- halusinasi.
aktivitas cakap dengan - Teratur
yang orang lain. minum
terjadwal. - Melakukan obat
aktivitas yang mencegah
c. Setelah 2 x terjadwal kondisi
pertemuan putus obat
klien dapat dan
memilih dan kekambuh
memperaga an.
kan cara - Bercakap-
mengatasi cakap
halusinasi. menimbulk
d. Setelah 3 x an
pertemuan distraksi.
klien dapat - Dengan
melaksanak aktivitas
an cara yang terjadwal,
tealh dipilih klien tidak
untuk akan
mengendali mengalami
kan banyak
halusinasiny waktu
a. luang
sendiri
yang
sering
mencetusk
an
halusinasi.

c. Bantu klien c. Bantuan

memilih cara meningkatk

yang yang sudah an rasa

dianjurkan dan percaya diri

latih untuk klien dan

mencobanya. keyakinan
dalam
mengontrol
halusinasiny
a.

d. Beri kesempatan d. Kesempatan

untuk melakukan dan

cara yang dipilih pemantauan

dan dilatih. adalah


Pantau bentuk
pelaksanaan yang evaluasi
telah dipilih dan keberhasila
dilatih, jika n dari
berhasil beri tindakan
pujian. klien untuk
mengontrol
halusinasiny
a

XVI. Format Implementasi dan Evaluasi


Nama : Tn. A Diagnosis : F. 20.3

Tanggal / Implementasi Evaluasi


jam
27-03- Data : Klien mengatakan melihat S : klien menyatakan
2019 / bayanagna yang klien anggap itu ialah
bersedia diajak
09.35 WIB ALLAH, klien mengatakan melihat
bayangan ALLAH itu apabila klien berdiskusi dan di
sedang sendiri, untuk frekuensinya
ajarkan cara untuk
klien mengatakan tidak menentu
kadang lama kadang juga cepat seperti mengontrol halusinasi.
bayangan yang lewat, saat klien
O : ada kontak mata,
melihat bayangan itu maka tubuh klien
terasa kaku dan susah untuk digerakan ekspresi wajah klien
sehingga itu yang menyebabkan klien
bersahabat, klien
merasakan ketakutan. Klien terkadang
terlihat gelisah, mondar-mandir bersedia berjabat
sendiri, klien tampak ketakutan,
tangan, duduk
konsentrasi mudah dialihkan.
berdampingan.
Klien mampu
 Tindakan : Melakukan kegiatan
mengidentifikasi
BHSP halusinasinya
- Menyapa klien sambil Klien mampu
bersalaman melakukan cara
- Memperkenalkan diri mengontrol
- Menjelaskan tujuan halusinasinya dengan
- Menyampaikan kontrak waktu, cara menghardik.
topik, tempat A : halusinasi
 Membantu klien mengenal penglihatan masih ada
halusinasinya. Diskusi dengan klien P:
isi, waktu, frekuensi dan situasi Latihan menghardik
2x/hari
yang mencetuskan halusinasi. - 07.00 WIB
 Menjelaskan cara mengontrol - 20.00 WIB
- Saat halusinasi
halusinasi dengan cara menghardik, muncul
cara minum obat yang benar,
bercakap-cakap, dan kegiatan
terjadwal.
 Melatih klien mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
 Masukan pada jadwal klien untuk
latihan menghardik
Diagnosa : Gangguan Persepsi Sensori
: Halusinasi penglihatan

RTL : latih mengontrol Halusinasi


dengan cara minum obat yang benar
S : klien mengatakan
28-03- Data : klien mengatakan masih
sudah melakukan
2019/ melihat bayangan ALLAH, klien juga
09.25 WIB mengatakan kalau melihat bayangan latihan menghardik
itu klien juga masih merasakan
sesuai jadwal yang
ketakutan.
diberikan perawat
Tindakan :
Klien mengatakan mau
- Mengevaluasi jadwal harian.
- Menjelaskan 6 benar cara minum untuk diajarkan cara
obat
untuk mengontrol
- Melatih cara 6 benar minum obat
- Masukan pada jadwal kegiatan halusinasi dengan cara
menghardik, dan minum obat.
baru yaitu dengan cara
Diagnosa : Gangguan Persepsi Sensori 6 benar minum obat.
: Halusinasi penglihatan
O:
RTL : latih mengontrol marah - Klien tampak
halusinasi dengan cara bercakap-cakap
kooperatif
dengan orang lain
- klien tampak
mempraktekan
cara menghardik
- klien tampak
menyebutkan cara
6 benar minum
obat
A : Halusinasi masih
ada
P:
 latihan
menghardik
2x/hari
- 07.00 WIB
- 20.00 WIB
- Saat halusinasi
muncul
 latihan 6 benar
minum obat
2x/hari
- 08.00 WIB
- 19.00 WIB

29-04-
2019/ Data : Klien mengatakan sejak
S :Klien mengatakan
10.15 WIB kemarin sudah tidak menglihat
bayangan ALLAH lagi, namun klien sudah melakukan
mengatakan cuman melihat sekilas
latihan menghardik dan
cahaya seperti terbang
minum obat
Tindakan :
Klien mengatakan mau
- Evaluasi kegiatan latihan
menghardik dan minum obat untuk di ajarkan cara
- Melatih cara mengontrol
baru dalam mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap
saat terjadi halusinasi halusinasi
- Masukan pada jadwal kegiatan
O:
menghardik, minum obat dan
bercakap- cakap - klien tampak
senang, klien
Diagnosa : Gangguan Persepsi
Sensori : Halusinasi penglihatan sudah mandi
- klien mampu
mengulangi cara
RTL : evaluasi kegiatan klien dalam
menghardik dan
mengontrol halusinasi yaitu cara
menyebutkan 6
menghardik, 6 cara benar minum obat,
cara benar minum
dan bercakap-cakap
obat
- klien mengerti
cara bercakap-
cakap yang baik
dalam mengontrol
halusinasi.
A : Gangguan Persepsi
Sensori : Halusinasi
Penglihatan belum
teratasi

P:
 latihan
menghardik
2x/hari
- 07.00 WIB
- 20.00 WIB
- Saat halusinasi
muncul
 latihan 6 benar
minum obat
2x/hari
- 08.00 WIB
- 19.00 WIB
 Latihan
bercakap-cakap
2x/hari
- 09.00 WIB
- 20.00 WIB

S:
30-04- Data : Klien mengatakan hari ini
2019/ bayangan yang klien lihat sudah tidak - Klien mengatakan
09.35 WIB muncul lagi.
sudah melakukan
Tindakan : kegiatan harian
- Evaluasi kegiatan latihan yang sudah
menghardik, minum obat,
diajarkan untuk
bercakap-cakap.
- Latihan mengontrol halusinasi mengontrol
dengan cara membuatkan jadwal
halusinasi
kegiatan harian
- Masukan jadwal kegiatan - Klien mengatakan
kedalam jadwal harian
senang,
Diagnosa : Gangguan Persepsi - Klien mengatakan
Sensori : Halusinasi penglihatan
mau untuk
RTL : dibuatkan jadwal
Mengevaluasi manfaat dan
kegiatan harian
kemampuan mengontrol halusinasi
yang sudah dipelajari O:
- Klien tampak
menulis sendiri
daftar kegiatan
yang akan di
lakukan sehari-
hari
- Klien memilih
kegiatan
merapikan tempat
tidur
- Klien mampu
melakukan salah
satu kegiatan
terjadwal
(merapikan tempat
tidur)
A : Gangguan Persepsi
Sensori : Halusinasi
teratasi

P:
 latihan
menghardik
2x/hari
- 07.00 WIB
- 20.00 WIB
- Saat
halusinasi
muncul
 latihan 6 benar
minum obat
2x/hari
- 08.00 WIB
- 19.00 WIB
 Latihan
bercakap-cakap
2x/hari
- 09.00 WIB
- 20.00 WIB
 Latihan
merapikan
tempat tidur
2x/hari
- 05.00
WIB (
habis
tidur
malam)
- 15.00
(habis
tidur
siang)

Anda mungkin juga menyukai