2018131006
A. PENGKAJIAN
INDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. M Umur : 76 tahun P
Agama : Islam Pendidikan :-
Status : Kawin Pekerjaan : IRT
Tgl masuk : 21-05-2019 No reg : 389XXX
Alamat : Popongan
1 Keluhan utama
Sesak nafas
dengan terapi :
Inf RL 20 Tpm
Inj ketorolac 1ml/12jm
Inj Lansoprazole 30mg/12jm
Amiodarone 200mg (1x1)
b. Mata
Mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor, konjungtiva ananemis dan sclera
anikhterik fungsi penglihatan baik dan tanpa menggunakan alat bantu
penglihatan (kaca mata)
c. Hidung
Simetris, tidak ada polip hidung, fungsi pernafasan kurang baik, terjadi sesak
nafas, tampak tumpukan sekret dan terdapat masalah dalam pola nafas,
frekuensi pernafasan 21x/menit
d. Telinga
Letak simetris, tidak ada serumen, dapat berfungsi dengan baik dan tidak
menggunakan alat bantu pendengaran
e. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan Jugularis
Vena Perifer dan teraba nadi karotis 87x/menit
f. Dada
Paru
Inspeksi : didapat kan hasil permukaan dada simetris, permukaan
dada kiri/sinistra sama dengan permukaan dada kanan/dextra,
Pernafasan frekuensi 21x/menit
Auskultasi : bunyi nafas vesikuler dan terdengar suara nafas
tambahan seperti wheezing (suara abnormalitas pada paru seperti
adanya penumpukan udara), ronkhi (mengi), dan krekels
(penumpukan cairan pada pleura)
Perkusi : suara paru sonor
Auskultasi : jantung terdengar bunyi jantung suara 1 (lub) tunggal dan bunyi
jantung suara 2 (dub) tunggal dan tidak terdengan mur-mur pada semua
lapang dada sebelah kiri
Perkusi : jantung didapatkan batas jantung jelas, kesan tidak ada pembesaran
jantung
Abdomen
Inspeksi : didapatkan hasil permukaan abdomen simetris kanan dan kiri,
tidak ada ascites
Auskultasi : didapatkan bising usus kurang lebih 8x / menit
Perkusi : keempat kuadran abdomen didapatkan suara tympani
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada semua lapang abdomen terutama sekitar
luka operasi yaitu di kuadran abdomen sebelah bawah, tidak teraba lien dan
hepar
g. Genetalia
Tidak terdapat kelainan pada genetalia klien
a) Ekstremitas atas
Fungsi ekstremitas atas normal dan dapat berfungsi dengan baik namun
kekuatan otot melemah dan tidak menggunakan alat bantu dan
ekstremitas sebelah kiri terpasang Infus RL 20 tetes/menit keadaan infus
baik tidak terdapat oedem pada area yang terpasang infus dan tidak ada
nyeri pada lengan, infus terpasang hari ke 1.
b) Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah tidak terdapat kelainan dan dapat berfungsi
dengan baik hanya saja klien tidak mau banyak bergerak karena terasa
sesak saat melakukan aktivitas
6 Tertiery Survey
a. Penunjang
( 21-05-2019)
( 22-05-2019)
No Jenis Hasil Nilai Keterangan
Pemeriksaan Normal
1 Tes Darah Hematologi :
Lengkap
Hemoglobin 11,6- Normal
: 16,1
14,1
Hematokrit 35- Normal
: 47
42,1
Index
MCV
: 82,0- Tinggi
93,4 92,0
MCH
: 28- Normal
31,3 33
MCHC
: Normal
33,5 32,0-
37,0
Hitung jenis
Neutrofil%
: 50,0- Normal
62,7,1 70,0
Limfosit%
: 25,0- Normal
30,7 40,0
Monosit%
: 6,1 3,0- Normal
Eosinofil% 9,0
: 0,5- Rendah
0,3 5,0
Basofil%
: 0,2 0,0- Normal
Neutrofil# 1.0
4,89 Normal.
Limfosit# : 2,00-
1,31 7,00 Normal
Monosit# : 1,25-
0,19 4,0 Rendah
Kimia
GDS
: Normal
91 70-
150
b. Data terapi
O2 4Lpm
Terapi Injeksi
Ketorolac 1ml/12jam
Lansoprazole 30mg/12jam
Hidrocorison 50mg/8jam
Furosemide 2ml/12jam
Levofloxacim 100ml/12jam
Terapi Oral
Spironolauton 1x1
Digoxin 2x1
Revamipid 3x1
Antasid sirup 3x1
Amiodaron 1x1
Alprazolam 1x1 (malam)
Lisinopril 1x1 (pagi)
Adolatoros 1x1 (malam)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan Pola napas berhubungan dengan keletihan otot pernapasan
2. Nyeri akut berhungan dengan cedera biologis ( iritasi lambung )
D. RENCANA KEPERAWATAN
NO HARI TUJUAN INTERVENSI TTD
DX TANGGAL
1 Selasa, 21- Setelah dilakukan 1. Observasi pola batuk dan Indri
05-2019 tindakan keperawatan karakter sekret.
2. Kaji frekuensi kedalaman
selama 3x8 jam di
pernafasan dan ekspansi dada.
harapkan pola napas Catat upaya pernafasan
menjadi efektif, dengan termasuk penggunaan otot
bantu pernafasan / pelebaran
kriteria hasil :
nasal.
- Memiliki frekuensi 3. Monitor suara nafas dan
pernapasan dalam pergerakan ada secara teratur
batas normal 4. Tinggikan kepala dan bantu
dibandingkan nilai mengubah posisi.
dasar 5. Ajarkan pasien dalam nafas
- Mengekspresikan dan latihan batuk.
redanya pearsaan 6. Kolaborasi dengan tim medis
sesak napas dalam pemberian terapi
- Menyebutkan factor oksigen
penyebab , berikut
cara mencegah dan
mengatasi
- Pola nafas efektif
- Bunyi nafas normal
atau bersih
2
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1. Observasi ketidaknyamanan
selama 3x24 diharapkan non verbal.
nyeri pada perut pasien 2. Lakukan pengkajian nyeri
dapat berkurang sampai secara menyeluruh meliputi
lokasi, durasi, kualitas,
hilang, dengan kriteria
keparahan nyeri dan faktor
hasil : pencetus nyeri. Indri
- Melaporkan nyeri 3. Kendalikan faktor
berkurang atau lingkungan yang dapat
hilang mempengaruhi respon pasien
- Mengetahui faktor terhadap ketidaknyamanan
penyebab nyeri misal suhu, lingkungan,
- Mengetahui 4. ajarkan untuk teknik
permulaan terjadinya nonfarmakologi misal
nyeri relaksasi ( nafas dalam)
- Frekuensi nyeri 5. Kolaborasi : pemberian
berkurang Analgetik sesuai indikasi
- Lamanya nyeri
berlangsung
E. IMPLEMENTASI
NO HARI TINDAKAN RESPON / HASIL TTD
DX TANGGAL
1 Selasa, 21- 1. Mengobservasi pola S : pasien mengatakan batuk Indri
05-2019 batuk dan karakter masih
sekret.
O : pasien tampak lemas
1 Rabu , 22-
S : pasien mengatakan mau
05-2019 1. Meninggikan kepala untuk di atur posisinya Indri
serta bantu mengubah O : kepala pasien tampak
posisi pasien ditinggikan dengan bantal
2
4. Melakukan S : pasien mengatakan bersedia
Indri
kolaborasi dalam diberikan terapi obat
O : pasien tampak rileks saat di
F. EVALUASI
NO HARI EVALUASI RESPON / HASIL TTD
DX TANGGAL
1 Kamis , 23- S : pasien mengatakan S : pasien mengatakan sesek Indri
05-2019 sesek sudah berkurang, sudah berkurang, pasien
pasien mengatakan sudah mengatakan sudah bisa
bisa melakukan batuk melakukan batuk efektif.
efektif. O : pasien tampak tenang, masih
O : pasien tampak tenang, terpasang oksigen
masih terpasang oksigen TD : 170/105 mmHg
TD : 170/105 mmHg SpO2 : 96 %
SpO2 : 96 % N : 84x/menit
N : 84x/menit S : 36,’C
S : 36,’C RR : 20x/menit
RR : 20x/menit
A : masalah teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan
- Observasi pola
nafas
- Anjurkan batuk
efektif
- Ajarkan latihan
lepas o2 bila
sudah tidak sesak
- Pemberian terapi
o2