TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
perilaku seseorang sebagian terletak dalam diri individu sendiri yang disebut juga
faktor internal sebagian lagi terletak di luar dirinya atau disebut dengan faktor
ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau program-
program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami
perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini disebabkan setiap
11
Universitas Sumatera Utara
12
Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan dan
d. Kebudayaan
dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang disebut
bentuk pengetahuan, bentuk sikap, dan bentuk tindakan nyata atau perbuatan.
sarana fisik. Pengaruh atau rangsangan itu bersifat internal dan eksternal, dan
faktor internal yang ada pada diri individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat
kesehatan, teman sebaya, orang tua. Menurut L. Green dalam Notoatmodjo (2010)
2010). Untuk memberikan respon terhadap situasi di luar objek tersebut. Respon
rangsangan.
atau rangsangan dari luar diri si subyek, sehingga alam itu sendiri akan
budaya yang bersifat non fisik, tetapi mempunyai pengaruh kuat terhadap
keadaan masyarakat dan segala budi daya masyarakat itu lahir dan
mengembangkan perilakunya.
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
datang dari pengalaman, juga dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan
orang lain, didapat dari buku, atau media massa dan elektronik.
Behavior). Pada dasarnya pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
tingkatan, yaitu :
1. Tahu (Know)
kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bagian yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa
2. Pemahaman (Comprehension)
benar. Orang telah memahami terhadap objek atau materi atau harus dapat
3. Aplikasi (Aplication)
telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini
4. Analisis (Analysis)
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
5. Sintesis (Synthesis)
bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain,
6. Evaluasi (Evaluation)
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi
hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara
merespon (secara positif atau negatif) terhadap orang, objek atau situasi tertentu.
sebagainya). Selain bersifat positif atau negatif, sikap memiliki tingkat kedalaman
yang berbeda-beda (sangat benci, agak benci, dan sebaginya). Sikap ini tidaklah
sama dengan perilaku, dan perilaku tidaklah selalu mencermikan sikap seseorang,
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulas atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat,
tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Allport (1954)
1. Menerima (Receiving)
lingkungan dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap
2. Merespon (Responding)
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu
terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti bahwa orang
3. Menghargai (Valuing)
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya seorang ibu
posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti bahwa si ibu
2. Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat dipelajari dan karena itu
terhadap suatu objek, dengan kata lain sikap itu terbentuk, dipelajari atau
berubah senantiasa.
4. Objek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu tetapi dapat juga
5. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat inilah yang
1. Sebagai alat untuk menyesuaikan diri. Sikap adalah sesuatu yang bersifat
2. Sebagai alat pengukur tingkah laku. Kita tahu bahwa tingkah laku anak
tetapi pada orang dewasa dan yang sudah lanjut usianya, perangsang itu
pada umumnya tidak diberi reaksi secara spontan akan tetapi terdapat
dari dunia luar sikapnya tidak pasif, tetapi diterima secara aktif artinya
semua pengalaman yang berasal dari dunia luar tidak semuanya dilayani
oleh manusia tetapi manusia memilih mana-mana yang perlu dan mana-
mana yang tidak perlu dilayani. Jadi semua pengalaman ini diberi
seseorang. Ini sebabnya karena sikap tidak pernah terpisah dari pribadi
sikap itu kita akan mengetahui pula mungkin tidaknya sikap tersebut
2009).
Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan untuk
1. Persepsi (Perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
3. Mekanisme (Mechanism)
4. Adopsi (Adoption)
2.2. Keluarga
Keluarga merupakan dua atau lebih dari dua individu yang bergabung
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain di
2. Friedman, 1998
perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam satu
keluarga merupakan suatu ikatan dasar perkawinan, tinggal dalam satu atap, dan
interaksi dan komunikasi satu sama lain dan mempunyai peran masing-masing
1. Fungsi biologis
2. Fungsi psikologis
kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian diantara para anggota
identitas keluarga.
3. Fungsi sosialisasi
batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak. Meneruskan nilai-
nilai budaya
4. Fungsi ekonomi
5. Fungsi pendidikan
(Suprajitno, 2010)
Tempat Penampungan Air (TPA) yang digunakan oleh masyarakat jika tidak
diperhatikan dengan baik maka akan menjadi tempat yang potensial bagi nyamuk
untuk berkembangbiak
di daerah tropis dan sub tropis yang penularannya melalui gigitan nyamuk spesies
Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Faktor lingkungan yang memberi pengaruh
nyamuk, iklim, dan kondisi rumah. Sanitasi lingkungan yang baik serta upaya
kejadian DBD. Upaya sanitasi lingkungan yang dapat dilakukan untuk mencegah
Aedes aegypti melalui tindakan menutup, menguras dan mengubur (3M) tempat
apakah sudah memiliki penutup atau jika sudah memiliki penutup agar
memperhatikan kondisi penutup berada dalam kondisi yang baik. Selain itu,
Penampungan Air (TPA) sudah berada dalam kondisi tertutup (Erniwati, 2014)
dalam rumah dan tempat penampungan air luar rumah. Tempat penampungan air
Sedangkan tempat penampungan air luar rumah yaitu kaleng vas bunga, kolam
ikan, dan lain-lain. Keberadaan tempat penampungan air di dalam maupun luar
rumah sangat berpengaruh terhadap ada tidaknya larva Aedes aegypti, bahkan
nyamuk dewasa sehingga dapat menjadi vektor DBD. Salah satu tempat
penampungan air dalam rumah yang sering dijumpai adalah bak mandi/wc.
Menguras tempat penampungan air tersebut minimal sekali dalam seminggu dapat
Nyamuk aedes aegypti ini hidup dan berkembang biak pada tempat-tempat
penampungan air bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah seperti
bak mandi/WC, minuman burung, air tandon, air tempayan atau gentong, kaleng,
ban dan lain-lain. Sejak pertama kali ditemukan sampai saat ini demam berdarah
meletakkan telur akan mencari tempat perindukan terdekat yaitu yang terdapat di
berupa genangan air yang tertampung di suatu tempat atau bejana. Tempat
penampungan air untuk keperluan sehari-hari termasuk bak mandi (Depkes RI,
2010b)
hari, pada umumnya keadaan air jernih, tenang dan tidak mengalir seperti
yang bisa menampung air tetapi bukan untuk sehari-hari seperti tempat
3. Tempat penampungan air alami merupakan wadah atau tempat yang tidak
menampung air seperti potongan bambu, lubang pagar, pelepah daun dan
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Bangsa : Diptera
Suku : Culicidae
Marga : Aedes
black-white mosquito, karena tubuhnya ditandai dengan pita atau garis-garis putih
keperakan di atas dasar hitam. Panjang badan nyamuk ini sekitar 3-4 mm dengan
bintik hitam dan putih pada badan dan kepalanya, dan juga terdapat ring putih
pada bagian kakinya. Di bagian dorsal dari toraks terdapat bentuk bercak yang
khas berupa dua garis sejajar di bagian tengah dan dua garis lengkung di tepinya.
Bentuk abdomen nyamuk betinanya lancip pada ujungnya dan memiliki cerci
yang lebih panjang dari cerci pada nyamuk-nyamuk lainnya. Ukuran tubuh
nyamuk Aedes aegypti dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu telur, larva, pupa,
holometabola.
1. Stadium Telur
Menurut Herms (2006), telur nyamuk Aedes aegypti berbentuk ellips atau
oval memanjang, berwarna hitam, berukuran 0,5-0,8 mm, dan tidak memiliki alat
pelampung. Nyamuk Aedes aegypti meletakkan telur-telurnya satu per satu pada
permukaan air, biasanya pada tepi air di tempat-tempat penampungan air bersih
dan sedikit di atas permukaan air. Nyamuk Aedes aegypti betina dapat
menghasilkan hingga 100 telur apabila telah menghisap darah manusia. Telur
pada tempat kering (tanpa air) dapat bertahan sampai 6 bulan. Telur-telur ini
kemudian akan menetas menjadi jentik setelah sekitar 1-2 hari terendam air.
Jentik atau larva adalah tahap larva dari nyamuk. Jentik hidup di air dan
bernapas. Nama "jentik" berasal dari gerakannya ketika bergerak di air. Larva
nyamuk Ae. aegypti tubuhnya memanjang tanpa kaki dengan bulu-bulu sederhana
terbentuk berturut-turut disebut larva instar I, II, III dan IV. Larva instar I,
tubuhnya sangat kecil, warna transparan, panjang 1-2 mm, duri-duri (spinae) pada
dada (thorax) belum begitu jelas, dan corong pernapasan (siphon) belum
menghitam. Larva instar II bertambah besar, ukuran 2,5-3,9 mm, duri dada belum
jelas, dan corong pernapasan sudah berwarna hitam. Larva instar IV telah lengkap
struktur anatominya dan jelas tubuh dapat dibagi menjadi bagian kepala (chepal),
tanpa duri-duri dan alat-alat mulut tipe pengunyah (chewing). Bagian dada tampak
paling besar dan terdapat bulu-bulu yang simetris. Perut tersusun atas 8 ruas. Ruas
perut ke-8, ada alat untuk bernapas yang disebut corong pernapasan. Corong
pernapasan tanpa duri-duri, berwarna hitam dan ada seberkas bulu-bulu (tuft).
Ruas ke-8 juga dilengkapi dengan seberkas bulu-bulu sikat (brush) di bagian
ventral dan gigi-gigi sisir (comb) yang berjumlah 15-19 gigi yang tersusun dalam
1 baris. Gigi-gigi sisir dengan lekukan yang jelas membentuk gerigi. Larva ini
tubuhnya langsing dan bergerak sangat lincah, bersifat fototaksis negatif dan
waktu istirahat membentuk sudut hamper tegak lurus dengan bidang permukaan
setiap hari, akan muncul nyamuk-nyamuk baru yang menetas dan penularan akan
a. Cara single larva adalah survei ini dilakukan dengan mengambil ratio
b. Cara Visual adalah survey ini cukup dilakukan dengan melihat ada atau
(Soegijanto, 2006)
4. Stadium Pupa
tubuh bengkok, dengan bagian kepala dada (cephalothorax) lebih besar bila
„koma‟. Tahap pupa pada nyamuk Aedes aegypti umumnya berlangsung selama 2-
pupa, pupa akan naik ke permukaan dan berbaring sejajar dengan permukaan air
5. Nyamuk dewasa
Dewasa adalah nyamuk Ae. aegypti tubuhnya tersusun dari tiga bagian,
yaitu kepala, dada dan perut. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk
dan antenna yang berbulu. Alat mulut nyamuk betina tipe penusuk-pengisap
sedangkan nyamuk jantan bagian mulut lebih lemah sehingga tidak mampu
menembus kulit manusia karena itu tergolong lebih menyukai cairan tumbuhan
metathorax. Setiap ruas dada ada sepasang kaki yang terdiri dari femur (paha),
tibia (betis), dan tarsus (tampak). Pada ruas-ruas kaki ada gelang-gelang putih,
tetapi pada bagian tibia kaki belakang tidak ada gelang putih. Pada bagian dada
membedakan dengan jenis lain. Gambaran punggung nyamuk Ae. aegypti berupa
sepasang garis lengkung putih (bentuk lyre) pada tepinya dan sepasang garis
submedian tengahnya. Perut terdiri dari 8 ruas dan pada ruas-ruas tersebut
terdapat bintik-bintik putih. Waktu istirahat posisi nyamuk Ae. aegypti ini
genangan air yang tertampung di suatu tempat atau bejana seperti bak mandi,
sembarangan yang pada waktu hujan akan terisi air. Nyamuk ini tidak dapat
dikelompokkan menjadi :
seperti tempat minuman hewan, ban bekas, kaleng bekas, vas bunga,
c. Tempat Penampungan Air (TPA) alamiah yang terdiri dari lubang pohon,
lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, kulit kerang, pangkal pohon
protein untuk memproduksi telurnya. Oleh karena itu, setelah kawin nyamuk
betina menghisap darah manusia setiap 2-3 hari sekali. Nyamuk betina menghisap
darah pada pagi dan sore hari dan biasanya pada jam 09.00-10.00 dan 16.00-17.00
WIB. Untuk mendapatkan darah yang cukup, nyamuk betina sering menggigit
lebih dari satu orang. Posisi menghisap darah nyamuk Aedes aegypti sejajar
dengan permukaan kulit manusia. Jarak terbang nyamuk Aedes aegypti sekitar 100
meter
3. Perilaku Istirahat
nyamuk betina akan beristirahat sekitar 2-3 hari untuk mematangkan telurnya.
Nyamuk Aedes aegypti hidup domestik, artinya lebih menyukai tinggal di dalam
rumah daripada di luar rumah. Tempat beristirahat yang disenangi nyamuk ini
adalah tempat-tempat yang lembab dan kurang terang seperti kamar mandi, dapur
dan WC. Di dalam rumah nyamuk ini beristirahat di baju-baju yang digantung,
kelambu dan tirai. Sedangkan di luar rumah nyamuk ini beristirahat pada
4. Penyebaran
tropis dan sub tropis. Di Indonesia, nyamuk ini tersebar luas baik di rumah-rumah
maupun tempat-tempat umum. Nyamuk ini dapat hidup dan berkembang biak
sampai ketinggian daerah ±1.000 m dari permukaan air laut. Di atas ketinggian
1.000 m nyamuk ini tidak dapat berkembang biak karena pada ketinggian tersebut
suhu udara terlalu rendah, sehingga tidak memunginkan bagi kehidupan nyamuk
tersebut
5. Variasi Musim
perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang pada musim kemarau tidak terisi
air, akan mulai terisi air. Telur-telur yang tadinya belum sempat menetas akan
menetas. Selain itu, pada musim hujan semakin banyak tempat penampungan air
alamiah yang terisi air hujan dan dapat digunakan sebagai tempat
berkembangbiaknya nyamuk ini. Oleh karena itu, pada musim hujan populasi
dengue
Telur nyamuk Ae. aegypti berwarna hitam, oval dan diletakkan di dinding
wadah air, biasanya di bagian atas permukaan air. Apabila wadah ini mengering,
telur bisa tahan selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Ketika
wadah air itu berisi air lagi dan menutupi seluruh bagian telur, telur itu akan
menetas menjadi jentik. Wadah air seperti bak mandi jangan hanya dikeringkan
Jentik dalam kondisi yang sesuai akan berkembang dalam waktu 6-8 hari
dan kemudian berubah menjadi pupa (kepompong). Stadium pupa ini adalah
stadium tak makan. Jika terganggu, dia akan bergerak naik turun di dalam wadah
air. Dalam waktu lebih kurang dua hari, dari pupa akan muncul nyamuk dewasa.
Jadi total siklus hidup bisa diselesaikan dalam waktu 9-12 hari. Nyamuk setelah
Setelah kawin, nyamuk siap mencari darah untuk perkembangan telur demi
berlangsung 5 hingga 7 hari), yang ditandai dengan demam, lesu, nyeri kepala,
mialgia, ruam, limfadenopati dan leukopenia, yang disebabkan oleh empat jenis
virus dengue yang secara antigen berbeda. Demam berdarah dengue atau dengue
hemorrhagic fever (DHF) adalah suatu sindrom yang mengenai terutama anak-
dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue adalah virus penyebab
Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Dengue Shock
dan mempunyai 4 jenis serotipe yaitu Den-1, Den-2, Den-3, Den-4. DBD
ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus
yaitu virus dengue mempunyai ukuran virion virus 40 nm dan terbungkus oleh
kapsid. Virus ini dapat berkembang biak pada berbagai macam kultur jaringan,
misalnya sel mamalia dan sel artropoda seperti Aedes aegypti cell
Infeksi virus dengue hanya dapat ditularkan oleh Aedes aegypty atau Aedes
virus dengue, maka virus tersebut akan terbawa oleh nyamuk. Kemudian apabila
nyamuk tersebut menggigit orang yang sehat, maka virus yang terbawa oleh
1. Demam
menerus yang berlangsung selama 2-7 hari. Panas dapat turun pada hari
ke-3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau ke-7 panas
mendadak turun.
2. Manifestasi Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi pada semua organ tubuh dan umumnya terjadi
pada 2-3 hari setelah demam. Bentuk-bentuk perdarahan yang terjadi dapat
berupa:
b. Purpura
d. Perdarahan konjungtiva
f. Perdarahan gusi
Sifat pembesaran hati antara lain ditemukan pada permulaan penyakit dan
nyeri saat ditekan dan pembesaran hati tidak sejajar beratnya penyakit
Shock dapat terjadi pada saat demam tinggi yaitu antara hari ke- 3-7
b. Perasaan gelisah
demam dengue. Perjalanannya khas pada anak yang sangat sakit. Fase pertama
yang relative ringan dengan demam mulai mendadak, malaise, muntah, nyeri
kepala, anoreksia dan batuk disertai sesudah 2-5 hari oleh deteriorasi klinis cepat
dan kollaps. Fase kedua ini penderita biasanya menderita ekstremitas dingin,
lembab, badan panas, muka merah, muka merah, keringat banyak, gelisah,
irritable, dan nyeri mid-epigastrik. Seringkali ada petikie tersebar pada dahi dan
tungkai, ekimosis spontan mungkin tampak dan mudah memar serta berdarah
pada tempat fungsi vena adalah lazim. Ruam makular atau makulopapular
mungkin muncul dan mungkin ada sianosis sekeliling mulut dan perifer.
Pernafasan cepat dan sering berat. Nadi lemah, cepat dan kecil dan suara jantung
halus. Hati mungkin membesar sampai 4-6 cm dibawah tepi costa dan biasanya
keras dan agak nyeri. Kurang dari 10% penderita ekimosis atau perdarahan
saluran cerna yang nyata, biasanya pasca masa syok yang tidak terkoreksi.
Sesudah 24-36 jam masa krisis, konvalense cukup cepat pada anak yang
sembuh. Suhu dapat kembali normal sebelum atau selama fase syok. Bradikardia
dan ekstrasistol ventrikel lazim selama konvalesen. Jarang, ada cedera otak sisa
Tenggara sejak tahun 1983 disertai dengan terutama sindrom klinis berat, yang
ditandai oleh ensefalopati, hipoglikemia, kenaikan enzim hati yang mencolok dan
terjadi bahwa kedua spesies nyamuk tersebut terdapat bersama-sama pada satu
lebih banyak terjadi di tempat yang padat penduduknya seperti di perkotaan dan
pedesaan di pinggir kota. Oleh karena itu, penyakit demam berdarah dengue
1. Penemuan Penderita
demam, pilek atau diare. Penyakit ini dianggap sebagai penyesuaian diri
seseorang terhadap iklim tropis. Tetapi, hal ini berubah sejak timbulnya wabah
demam dengue di Manila pada tahun 1953-1954, yang disertai renjatan (shock)
penyakit DBD.
penderita segera diberi obat penurun panas golongan parasetamol. Beri kompres
hangat dan minum banyak seperti air teh, susu, sirup, oralit dan lain-lain. Jika
dalam dua hari panas tidak turun atau timbul tanda/gejala lanjut seperti perdarahan
RS) atau sarana pelayanan kesehatan lain untuk segera mendapat pemeriksaan dan
berdarah maka wajib dilaporkan dalam 1 kali 24 jam ke Puskesmas sesuai dengan
demam berdarah dan lokasi sekitarnya yang diperkirakan dapat menjadi sumber
ditemukan satu atau lebih penderita panas tanpa sebab yang jelas dan
penderita dan sekitarnya dalam radius 200 meter, 2 siklus dengan interval
1 minggu (siklus 1 untuk mematikan nyamuk Ae. aegypti yang ada dan
2006).
wilayah lain dan persentase ditemukan jentik lebih dari 5%, maka
dilakukan:
demam berdarah dan ketinggian lebih dari 1000 meter dari permukaan laut
2010b)
vektor demam berdarah (aedes aegypti) disamping itu kewaspadaan dini terdapat
kasus DBD perlu diakukan sedini mungkin untuk membatasi angka kematian.
Pengendalian vektor DBD yang tepat saat ini adalah dengan memutuskan mata
rantai penularan yaitu dengan pengendalian vektornya, karena vaksin dan obatnya
masih dalam proses penelitian. Penyebaran vektor DBD sudah sangat luas
diseluruh wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan oleh keadaan iklim, kemajuan
DBD merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan, oleh karena itu
peran serta masyarakat termasuk lintas sektoral, lintas program, LSM, tokoh
menular termasuk vektor DBD. Harus berdasarkan pada data dan informasi
lain-lain.
Penderita yang datang dengan gejala atau tanda DBD maka dilakukan
d. Penekanan pada ulu hati (epigastrium). Adanya rasa sakit atau nyeri pada
e. Perabaan hati.
g. Pemeriksaan laboratorium.
Untuk puskesmas yang tidak ada alat untuk pemeriksaan Ht, dapat
(Setiawati, 2008)
1. Perbaikan saluran air: apabila aliran sumber air tidak memadai dan hanya
perkembangbiakan Ae.aegypti.
2. Talang air/tangki air bawah tanah atau sumber air bawah tanah anti
bawah tanah bangunan dari batu (masonary), saluran pipa air, maka
ruang berdinding batu, pipa penyaluran, katup, katup pintu air, kotak keran
hidran, meteran air dan lain-lain, akan dapat menampung air dan menjadi
keramik, tanah liat dan bak semen, galon dan wadah-wadah yang lebih
kecil sebagai penampungan air bersih atau hujan. Wadah penampungan air
pengeringan. Untuk vas bunga dapat diberi campuran pasir dan air.
wadah dari kaca. Perangkap semut dapat dibubuhi garam atau minyak.
d. Diwadah tertentu lainnya yaitu alat pendingin air, wadah kondensasi air di
menghasilkan barang-barang.
g. Mengisi lubang pagar: pagar atau pembatas pagar yang terbuat dari
tanaman berlubang seperti bambu harus dipotong pada ruasnya dan pagar
beton harus dipenuhi dengan pasir, pecahan gelas, atau semen untuk
mengurangiperindukan Aedes.
Botol, kaca dan kaleng merupakan wadah penampung air yang harus
penyebaran virus dengue. Selain itu, repellen dapat digunakan untuk mencegah
gigitan nyamuk
golongan:
c. Carbamat
Alat yang digunakan untuk menyemprot adalah mesin Fog atau mesin
2005).
a. Fisik
tempat tersebut.
dan lain-lain)
b) Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak
i) Menggunakan kelambu
b. Kimia
1 ppm atau 10 gram (±1 sendok makan rata) temephos untuk setiap 100
liter air. Larvasida dengan temephos ini mempunyai efek residu 3 bulan
c. Biologi
banyak seperti kolam atau di kontainer air yang besar. Sedangkan untuk
populasi nyamuk Aedes aegypti di suatu lokasi dapat dilakukan beberapa survei di
1. Survei Nyamuk
umpan manusia di dalam dan di luar rumah, masing-masing selama 20 menit per
rumah dan penangkapan nyamuk yang hinggap di dinding dalam rumah yang
menggunakan indeks biting/landing rate dan resting per rumah. Apabila ingin
menggunakan mikroskop.
b. Jika memeriksa tempat penampungan air yang berukuran besar seperti bak
mandi, tempayan, drum dan bak penampungan air lainnya, jika pandangan
pertama tidak menemukan jentik maka harus ditunggu selama ½-1 menit
c. Jika memeriksa tempat penampungan air yang berukuran kecil seperti vas
bunga, pot tanaman dan botol yang airnya keruh, maka airnya perlu
d. Ketika memeriksa jentik di tempat yang agak gelap atau airnya keruh,
aegypti adalah:
Breteau Index (BI) adalah jumlah container dengan jentik dalam 100
Survei ini dilakukan dengan cara memasang ovitrap yaitu berupa bejana
misalnya potongan bambu, kaleng (seperti kaleng susu atau gelas plastik) yang
dinding bagian dalamnya dicat hitam, kemudian diberi air secukupnya. Masukkan
padel berupa potongan bambu atau kain yang tenunannya kasar dan berwarna
gelap sebagai tempat meletakkan telur nyamuk. Ovitrap diletakkan di dalam dan
di luar rumah di tempat yang gelap dan lembab. Setelah 1 minggu dilakukan
infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan (Chayatin,
2009).
untuk memberantas demam berdarah karena vaksin untuk mencegah dan obat
berdarah dapat dilakukan pada nyamuk dewasa dan jentik. Upaya pemberantasan
meliputi:
dengan gerakan 3 M
ditambah dengan:
2) Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak
yang lain
9) Menggunakan kelambu
10) Memakai obat nyamuk yang dapat mencegah dari gigitan nyamuk (Depkes
RI, 2010b)
petugas kesehatan atau kader atau petugas pemantau jentik (jumantik) (Depkes RI,
perkembangbiakannya.
Program PJB dilakukan oleh kader, PKK, jumantik atau tenaga pemeriksa
masyarakat dapat melaksanakan PSN DBD secara teratur dan terus-menerus. Tata
6. Pemberdayaan Masyarakat
dilaksanakan
sumber daya yang ada di dalam masyarakat itu sendiri melalui upaya preventif,
Notoatmodjo, 2010).
masyarakat setempat yang telah dilatih oleh petugas kesehatan mengenai penyakit
demam berdarah. Sebagai bagian dari tugasnya untuk menjaga kesehatan anggota
keluarganya agar tidak terinfeksi penyakit DBD, oleh karena itu keluarga perlu
mengadopsi perilaku harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku
dan melakukan tatalaksana kasus DBD dengan baik apabila keluarga tahu tujuan
dan manfaat bagi kesehatan keluarganya serta apa bahayanya bila tidak
Vektor Management /IVM). Oleh sebab itu upaya pengendalian penyakit demam
atau tidak akan berhasil apabila tidak adanya keikut sertaan keluarga dalam upaya
apakah sudah memiliki penutup atau jika sudah memiliki penutup agar
memperhatikan kondisi penutup berada dalam kondisi yang baik. Selain itu,
masyarakat juga harus selalu memperhatikan kebersihan TPA dan rutin (seminggu
dalam rumah dan tempat penampungan air luar rumah. Tempat penampungan air
Sedangkan tempat penampungan air luar rumah yaitu kaleng vas bunga, kolam
ikan, dan lain-lain. Keberadaan tempat penampungan air di dalam maupun luar
rumah sangat berpengaruh terhadap ada tidaknya larva Aedes aegypti, bahkan
nyamuk dewasa sehingga dapat menjadi vektor DBD. Salah satu tempat
penampungan air dalam rumah yang sering dijumpai adalah bak mandi/wc.
Menguras tempat penampungan air tersebut minimal sekali dalam seminggu dapat
Pemberantasan DBD
Jentik Nyamuk
1. Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari (misalnya
bak mandi, bak WC, drum, bak penampungan air, ember)
2. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari
(misalnya tempat minum hewan, barang-barang bekas, vas
bunga, penampungan dispenser, penampungan kulkas)
3. Tempat penampungan air alamiah (misalnya lubang pohon,
pelepah daun/pohon, tempurung kelapa, potongan bambu)
2010.
kerangka konsep adalah analisis perilaku keluarga dan keberadaan jentik pada
Perilaku Keluarga
1. Pengetahuan
2. Sikap Demam Berdarah
3. Tindakan (+)