Anda di halaman 1dari 9

GIZI DAN DIET

PENGATURAN GIZI UNTUK BATITA

DISUSUN OLEH:

FANNY AMALIA SAFITRI 1814401103

BELLY FUSFITA 1814401104

DINI SALSAHBILA 1814401148

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya.
Tidak lupa saya berterima kasih kepada ibu Rohayati, S.Kep.,M.Kes. selaku
dosen mata kuliah gizi dan diet yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Makalah ini dibuat dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
mahasiswa mengenai “PENGATURAN GIZI UNTUK BATITA”. Kami selaku penulis
berupaya membuat makalah ini dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh
para pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Kami
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan baik dari segi
penulisan ataupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima kritik dan saran yang diharapkan dapat membantu saya untuk
membuat makalah kedepannya.

Bandar Lampung, 23 Juli 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1

BAB II Pembahasan 2

A. Kebutuhan Gizi pada Batita 2

BAB III Penutup 4

A. Kesimpulan 4
B. Saran 4

Daftar Pustaka 5

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi merupakan faktor penting dalam pola tumbuh kembang balita.


Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur
dan berdampak pada aspek fisik. Sedangkan perkembangan (development)
adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan.

Beberapa ahli mengungkapkan konsep yang berbeda tentang faktor-faktor


yang mempengaruhi tumbuh kembang seseorang. Dari perbedaan tersebut
dapat ditarik persamaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang seseorang yaitu biologik (genetik), perilaku dan lingkungan. Kebutuhan
dasar anak untuk tumbuh dan berkembang, secara umum dibagi menjadi 3
kebutuhan dasar, yaitu :1) Kebutuhan fisik biomedis (ASUH), meliputi : Pangan /
gizi yang merupakan kebutuhan terpenting; Perawatan kesehatan dasar antara
lain imunisasi, pemberian ASI, penimbangan bayi / anak secara teratur; Papan /
pemukiman yang layak; Higiene perorangan, sanitasi lingkungan; Kesegaran
jasmani, rekreasi.2) Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH) terdiri dari: Hubungan
yang erat, mesra dan selaras antara ibu / pengganti ibu dengan anak merupakan
syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental
maupun psikososial.

B. Rumusan Masalah
1. Berapa kebutuhan gizi pada batita?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan kebutuhan gizi pada batita

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Gizi Batita

Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh


pemenuhan gizi sejak hamil bahkan sejak calon ibu remaja dan
stimulasi sejak dalam kandungan. Pertumbuhan dan perkembangan
anak yang optimal hanya bisa terjadi pada anak-anak yang terpenuhi
kebutuhan gizi seimbang baik dari jumlah dan kualitasnya, pada anak
yang sehat serta terstimulasi dengan baik sesuai dengan tahapan
usianya. Harus dipastikan bahwa ibu dan keluarga memahami dan
memberikan yang terbaik makanan sesuai dengan kemampuan dan
ketersediaan bahan makanan lokal setempat.

Pemberian gizi seimbang juga memperhatikan beberapa hal yang


terkait dengan kebersihan, layak konsumsi serta menghindarkan dari
hal-hal yang berdampak buruk antara lain adanya penggunaan
bahan kimia yang fungsinya sebagai penyedap,
pewarna, dan pengawet. Fokus perhatian dunia termasuk Indonesia
pada 1.000 hari pertama kehidupan (Scaling Up Nutrition), adalah
memastikan bahwa anak sejak diawal kehamilan mendapat pelayanan
yang sesuai standar dan pemenuhan gizi seimbang sampai anak
berusia 2 tahun. Hal ini penting mengingat pertumbuhan dan
perkembangan anak pesat serta 80% pertumbuhan otak terjadi pada
masa ini.

Berikut angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan bagi anak


dengan aktivitas fisik rata-rata sebagaimana anak pada umumnya.

2
Kelompok Energi Protein Vitamin A Besi Kalsium
Usia (kkal) (gram) (RE) (mg) (mg)

1–3 tahun 1.000 25 400 8,2 500

Bahan Anak Usia 1-3 Tahun


(1.200) kkal
1
Nasi 24 gelas

Daging/Telur/Tempe/Telur/Ikan 1-2 potong

1
Sayuran 12 gelas

Buah 3 buah/potong

Asi Hingga 2 tahun

Susu 1 gelas

1
Minyak 12 sendok makan

Gula 2 sendok makan

Bayi, balita dan anak prasekolah termasuk salah satu kelompok


yang rawan gizi. Karena itu, harus dipastikan bahwa tenaga kesehatan
dan kader memiliki kemampuan melakukan Komunikasi, Informasi,
dan Edukasi kebutuhan gizi pada anak dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh ibu dan keluarga. Dari pemahaman ini diharapkan pihak
ibu dan keluarga menyadari pentingnya pemenuhan gizi bagi anak dan
berusaha agar anak tercukupi asupannya. Ibu dan keluarga harus
membiasakan memberi asupan gizi yang terbaik bagi buah hatinya,

3
disesuaikan kemampuan finansial dan kemudahan mendapatkannya.
Selain pemilihan bahan makanan, pengolahan juga penting termasuk
kebersihannya pada saat proses memasak dan penyajiannya serta cara
pemberiannya ke anak. Sebaiknya setiap ibu memiliki beraneka resep
masakan untuk anak sehingga dapat memasak berbagai masakan, hal
ini untuk mencegah dan mengurangi rasa bosan pada anak.
Pemenuhan gizi pada anak:

Umur 12-24 Bulan Umur 24 atau Lebih

 Teruskan pemberian ASI.  Berikan makanan keluarga 3 x


 Berikan makanan keluarga sehari, sebanyak ⅓–½ porsi
secara bertahap sesuai makan orang dewasa yang
kemampuan anak. terdiri dari nasi, lauk pauk,
 Berikan 3 × sehari, sebanyak sayur dan buah.
⅓ porsi makan orang dewasa  Berikan makanan selingan
terdiri dari nasi, lauk-pauk, kaya gizi 2 × sehari di antara
sayur, dan buah. waktu makan.
 Beri makanan selingan kaya  Perhatikan jarak pemberian
gizi 2 × sehari di antara waktu makanan keluarga dan
makan (biskuit, kue). makanan selingan.
 Perhatikan variasi makanan.

4
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Pemberian gizi seimbang juga memperhatikan beberapa hal yang


terkait dengan kebersihan, layak konsumsi serta menghindarkan dari hal-hal
yang berdampak buruk antara lain adanya penggunaan bahan kimia
yang fungsinya sebagai penyedap, pewarna, dan pengawet.

1.2 Saran

Materi yang dilampirkan dalam makalah ini merupakan hal-hal


penting terkait peran perawat dalam pemenuhan gizi pasien dan apa saja
yang dibutuhkan pasien agar gizi terpenuhi.

5
DAFTAR PUSTAKA

2015.Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).Jakarta: Depkes dan JICA.
Depkes RI.

Mardalena Ida. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Ilmu Gizi.
Jakarta Selatan. Pusdik SDM Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai