Anda di halaman 1dari 5

Mega's Blogg

Senin, 26 Desember 2011

LAPORAN EKWAN (KERAGAMAN KOMUNITAS)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunitas dari suatu ekosistem memiliki ciri-ciri tertentu. Salah satu karakternya adalah keragaman jenis
organisme yang menjadi penyusunnya. Namun keragaman komunitas suatu ekosistem dinyatakan tidak
hanya cukup menyebut jenis organisme kecuali dilengkapi dengan informasi tentang banyaknya individu
setiap populasi atau jenis organisme yang menjadi penyusunnya Komposisi atau karakteristik keragaman
ditentukan oleh banyaknya species organisme dan perbandingan jumlah individu seluruh species.

Keragaman komunitas biasanya ditentukan dengan menghitung indeks kergaman sebagaimana yang
dirumuskan oleh Sompson. Indeks keragaman populasi makin tinggi jika jumlah species organisme makin
banyak dan kelimpahan proporsional species dari setiap species makin besar. Tumbuhan dan hewan dari
berbagai jenis yang hidup secara alami di suatu tempat membentuk suatu kumpulan yang di dalamnya
setiap individu menemukan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam kumpulan ini
terdapat pula kerukunan untuk hidup bersama serta hubungan timbal balik yang menguntungkan
sehingga dalam kerukunan ini tercipta suatu derajat keterpaduan

Berdasarkan hal tersebut di atas sehingga praktikum ini dilaksanakan sebagai salah satu alternatif untuk
dapat mengetahui keragaman suatu ekosistem tertentu, yang mana dalam hal ini digunakan metode
sampling pada lahan di kampus II UIN Alauddin untuk melihat keragaman komunitas suatu species.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami keragaman suatu ekosistem tertentu melalui
indeks kergaman, indeks dominansi dan indeks kemerataan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang
berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan
ekosistem[1].

Ekosistem adalah suatu komunitas tumbuhan, hewan dan mikroorganisme beserta lingkungan non-
hayati yang dinamis dan kompleks, serta saling berinteraksi sebagai suatu unit yang fungsional. Manusia
merupakan bagian yang terintegrasi dalam ekosistem. Ekosistem sangat bervariasi dalam hal ukuran,
dapat berupa genangan air pada suatu lubang pohon hingga ke samudera luas[2].

Komposisi atau karakteristik keragaman ditentukan oleh banyaknya spesies organisme dan perbandingan
jumlah individu seluruh spesies. Keragaman komunitas biasanya ditentukan dengan menghitung indeks
keragaman sebagaimana yang dirumuskan oleh Sompson. Indeks keragaman makin tinggi jika jumlah
spesies organisme makin banyak dan kelimpahan proporsional spesies dari setiap spesies makin
besar[3].

Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun
hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen,
dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer[4].

Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan
saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara
lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut[5].

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya,
yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi,
sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang
menunjukkan kesatuan[6].

Menurut Anonim[7], Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor
fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.

a. Suhu

Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk
hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.

b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar
matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.

c. Air

Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi
tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan
manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia,
dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai
pelarut dan pelapuk.

d. Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme
yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan
organisme, terutama tumbuhan.

e. Ketinggian

Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang
berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

f. Angin

Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan
tertentu.

g. Garis lintang

Garis lintang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak
langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang
mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

Apabila seseorang hendak memberikan suatu komunitas khusus dalam daerah yang terbatas dan
wilayahnya mudah dicapai, biasanya orang tersebut tidak akan membuat sensus komunitas secara
lengkap, namun sebagai gantinya cukup dengan menggunakan metode sampling pada lahan dimana
suatu komunitasnya biasanya hadir[8].

Jika sampling dilakukan secara hati-hati dengan metode yang benar, maka seorang peneliti akan merasa
yakin dalam mengeksplorasi data-data sampel tersebut untuk memperkirakan nilai parameter sejati
untuk seluruh komunitas[9].
[1] “Prinsip-prinsip Ekologi”, http://kambing.ui.ac.id, (Diakses tanggal 17 Mei 2010), h. 1.

[2] Herb Caudill, Ekosistem dan Kesejahteraan Manusia: Suatu Kerangka Pikir untuk Penilaian, (Jakarta:
Millennium Ecosystem Assessment, 2005), h. 4.

[3] Ibid.

[4] Ibid.

[5] Ibid.

[6] “Prinsip-prinsip Ekologi”, loc. cit.

[7] “Prinsip-prinsip Ekologi”, Loc. cit.

[8] Fatmawati Nur, Penuntun Praktikum Ekologi Hewan, (Makassar: Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Alauddin Makassar, 2010), h. 10

[9] Ibid.

DAFTAR PUSTAKA

Caudill, Herb. Ekosistem dan Kesejahteraan Manusia: Suatu Kerangka Pikir untuk Penilaian. Jakarta:
Millennium Ecosystem Assessment, 2005.

“Ekologi adalah Ilmu Pengetahuan”. http://kambing.ui.ac.id (Diakses tanggal 17 Mei 2010)

“Komunitas”. http://id.wikipedia.org/wiki/komunitas. (Diakses tanggal 17Mei 2010).

Nur, Fatmawati. Penuntun Praktikum Ekologi Hewan. Makassar: Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Alauddin Makassar, 2010.
Prinsip-prinsip Ekologi”. http://kambing.ui.ac.id. (Diakses tanggal 17 Mei 2010).

Unknown di 22.22

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Evolusi
    Makalah Evolusi
    Dokumen21 halaman
    Makalah Evolusi
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat
  • Pratikum Cacing
    Pratikum Cacing
    Dokumen45 halaman
    Pratikum Cacing
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat
  • Estimasi
    Estimasi
    Dokumen45 halaman
    Estimasi
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat
  • Makalah Parasitologi
    Makalah Parasitologi
    Dokumen23 halaman
    Makalah Parasitologi
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat
  • Giardia
    Giardia
    Dokumen7 halaman
    Giardia
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat
  • Entamoeba
    Entamoeba
    Dokumen41 halaman
    Entamoeba
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat