Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan perusahaan barang konsumsi makanan dan minuman

semakin lama menjadi semakin ketat sejak disahkannya organisasi

perdagangan dunia. Dengan terbentuknya World Trade Organization

(WTO) di tahun 1994 pasar dunia cenderung semakin terbuka dan bebas

hambatan (Riyadi, 2012). Untuk itu perusahaan industri barang konsumsi

makanan dan minuman di Indonesia memerlukan dana tambahan untuk

menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta mampu bersaing dengan

produk luar negeri.

Penelitian ini menggunakan perusahaan food and beverages sebagai

penelitian karena saham yang berasal dari produk makanan dan minuman

merupa-kan saham yang banyak diminati oleh investor. Saham pada

perusahaan food and beverages tidak terpengaruh oleh pergerakan situasi

ekonomi makro atau kondisi bisnis secara umum, perusahaan tersebut

mampu memberikan bagian keuntungan yang diberikan emiten kepada

pemegang sahamnya. Pasar industri makanan dan minuman diperkirakan

tumbuh 7%-10% pada 2012. Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan

Minuman (GAPMMI) Franky Sibarani mengharapkan omzet industri

makanan dan minuman akan tumbuh 8-10% pada 2012 atau lebih besar
dari pertumbuhan tahun ini yang diproyeksikan mencapai 7-8%.

Pertumbuhan tersebut, jelasnya, didorong oleh realisasi investasi-investasi

baru dan kenaikan daya beli masyarakat seiring pertumbuhan ekonomi

nasional (Kementerian Perindustrian, 2012).

Untuk itu, perusahaan harus memperkuat faktor internal agar dapat

tetap berkembang dan bertahan. Salah satu faktor internalnya adalah

perusahaan dapat melakukan pembenahan dalam manajemen untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja atau melaksakan ekspansi

usaha dalam rangka mengoptimalkan pangsa pasar yang berpotensial

serta memperoleh nilai perusahaan yang tinggi.

Struktur modal adalah pembelanjaan permanen yang mencerminkan

pertimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan

modal sendiri. Struktur modal menunjukan penggunaan utang untk

membiayai investasinya, maka dengan hanya melihat struktur modal

perusahaan, investor dapat mengetahui keseimbangan antara risk and

return (Ryanto, 2008).

Masalah pendanaan merujuk pada permodalan, tugas utama

manajemen perusahaan menentukan target struktur modal optimal yang di

dalamnya terdapat proporsi antara modal asing atau utang dengan modal

sendiri. Semua struktur modal adalah baik. Tetapi kalau dengan merubah

struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh

struktur modal yang terbaik (Suad Husnan, 2004: 263).


Kinerja perusahaan yang meningkat akan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan yang akan semakin meningkat juga. Van Horne dan James

(1995) menyatakan bahwa nilai perusahaan ditunjuk-kan oleh harga

saham perusahaan yang mencerminkan keputusan investasi,

pembelanjaan dan deviden.

Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang

dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam

menghasilkan laba (Sucipto, 2003). Laporan keuangan yang diterbitkan

perusahaan merupakan cerminan dari kinerja keuanganperusahaan.

Informasi keuangan mempunyai fungsi sebagai sarana informasi,

penggambaran terhadap indikator keberhasilan perusahaan dan sebagai

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Nilai perusahaan adalah sangat penting karena tujuan yang ingin

dicapai manajemen keuangan ada-lah memaksimisasi nilai perusahaan,

jika perusahaan berjalan dengan baik, maka nilai perusahaan akan

meningkat atau dapat dikatakan memaksimisasi harga saham (Weston &

Copeland, 1991).

Nilai perusahaan merupakan suatu proksi yang menggambarkan

kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). Nilai perusahaan sangat

penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan

acuan investor untuk berinvestasi di suatu perusahaan. Pentingnya nilai

perusahaan membuat investor lebih selektif dalam memilih investasi. Jika


nilai perusahaan baik, maka akan memberikan dorongan bagi para

investor untuk memberikan dorongan bagi para investor untuk memberikan

modalnya pada perusahaan. Dengan meningkatnya nilai perusahaan juga

bisanya dipengaruhi oleh harga saham yang tinggi, jika harga saham

semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saja.

Banyak faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yang mana

penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai

perusahaan sendiri telah banyak dilakukan, antara lain struktur modal,

perputaran modal kerja, kinerja keuangan dan lain sebagainya.

Adapun alasan penulis untuk melakukan penelitian ini untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap

tingkat kebijakan dividen. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini

bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul : “PENGARUH

STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB-SEKTOR

MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PERIODE 2015-2018”.
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis

mengidentifikasikan masalah yang dapat dicarikan pemecahan

permasalahannya sebagai berikut:

1. Diduga terdapat pengaruh antara struktur modal terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan

minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.

2. Diduga terdapat pengaruh antara kinerja keuangan terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan

minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.

3. Diduga terdapat pengaruh antara struktur modal dan kinerja

keuangan mempunyai pengaruh secara simultan terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan

minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah yang dimaksud untuk memperoleh pemahaman dari

penelitian ini agar lebih jelas dan terarah serta tidak menyimpang dari

masalah yang ada, agar tidak terjadi pembahasan yang meluas dalam

penelitian ini, maka penulis membatasi pembatasan masalah pada :

1. Variabel independen yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

struktur modal, dan kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur


sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

2. Variabel independen yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.

2. Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur sub sector makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.

3. Apakah struktur modal dan kinerja keuangan secara simultan

berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur

sub sector makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2015-2018.


E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan uraian yang telah dijelaskan di atas, tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.

2. Untuk menguji kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.

3. Untuk menguji struktur modal dan kinerja keuangan secara simultan

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2015-2018.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak diantaranya sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat sumbangan

pemikiran dalam memperkaya wawasan konsep leverage, ukuran

perusahaan, profitabilitas, dan nilai perusahaan.


2. Manfaat praktis

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan di

bidang ekonomi akuntansi sekaligus pengalaman yang berharga

dalam mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh di bangku

kuliah.

b. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi

dalam perkembangan materi khususnya di bidang akuntansi dan

dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penulisan karya ilmiah

dengan pokok bahasan yang serupa.

c. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan yang positif

bagi perkembangan perusahaan, sehingga dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam membuat keputusan dan untuk

menentukan kebijakan untuk meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai