Anda di halaman 1dari 28

II.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

A. DEFINISI HAMIL
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan

terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan

plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm. (Manuaba, 2010).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari saat fertilsisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut

kalender internasional. kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana

trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu

(minggu ke – 13 hingga ke – 27), dan trimester keriga 13 minggu, minggu

ke – 28 hingga ke – 40 (Saifuddin, 2009).

B. PROSES KEHAMILAN

ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan

dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium disebut ovulasi. Sel ovum

siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa. Setelah sel telur diovulasikan,

maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan menuju rahim. Jika

dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan melakukan implantasi

pada dinding uterus dan brkembang menjadi sebuah proses kehamilan.

peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan
menghasilkan zygote disebut fertilisasi. Tahapan proses fertilisasi:

9
1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara
mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.
2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut
morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga
balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk
blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass.
Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit)
yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon
tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus
dengan waktu 3-4 hari.
3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel
pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan
hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon
ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi
hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah
menstruasi.
4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel
pada dinding uterus.
5. Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan
terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan
dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan
berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka
berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia
kandungan.
6. Progesteron dan estrogen, merupakan hormone yang
berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa
kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta.
Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan
bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang
merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormone progesterone

10
semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi
uterus.
7. Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta
dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk
memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh
ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
8. HCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin) merupakan
hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari
ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini
ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
9. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam
kontraksi uterus menjelang persalianan.

C. ADAPTASI FISIOLOGI PADA KEHAMILAN

Perubahan yang terjadi pada tubuh pada saat hamil, bersalin dan nifas
adalah perubahan yang hebat dan menakjubkan. Sistem-sistem tubuh

11
berubah dengan otomatis menyesuaikan dengan keadaan hamil, bersalin
dan nifas. Berikut ini adalah perubahan-perubahan anatomi dan adaptasi
fisiologis pada sistem tubuh pada masa hamil yaitu sebagai berikut :

1) Uterus
Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya
30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperpla-sia, sehingga
menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot dalam rahim
mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak,
dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin
(Manuaba, 2010).

2) Ovarium
Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematanga folikel ditunda.
Biasanya hanya satu corpus luteum kehamilan dapat ditemukan di
dalam ovarium wanita hamil dan hanya berfungsi maksimal sampai
6-7 minggu pertama kehamilan dan selanjutnya fungsinya menurun
sampai akhirnya pada minggu ke-16 kehamilan fungsinya
digantikan oleh plasenta untuk menghasilkan estrogen dan
progesterone.
3) Vagina dan Perineum

12
Perubahan yang terjadi pada vagina selama kehamilan antara lain
terjadinya peningkatan vaskularitas dan hiperemia (tekanan darah
meningkat) pada kulit dan otot perineum, vulva, pelunakan pasa
jaringan ikat, munculnya tanda chadwick yaitu warna kebiruan
pada daerah vulva dan vagina yang disebabkan hiperemia, serta
adanya keputihan karena sekresi serviks yang meningkat akibat
stimulasi estrogen (Aprillia, 2010)
4) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudara
menjadi semakin lunak. Seletah bulan kedua payudara akan
bertambah ukurannya dan vena – vena dibawah kulit akan lebih
terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak.
Areola akan lebih besar dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari
areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar. (Djusar
Sulin,2009).

5) Sirlukasi Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih
besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran
darah (hemodelusi). Sel darah merah semakin meningkat

13
jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalalm
rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodelusi yang
disertai anemia fisiologis (Manuaba, 2010).
6) Sistem Respirasi
Kapasitas paru secara total menurun 4-5% dengan adanya elevasi
diafragma. Fungsi respirasi juga mengalami peru-bahan. Respirasi
rate 50% mengalami peningkatan, 40% pada tidal volume dan
peningkatan konsumsi oksigen 15–20% diatas kebutuhan
perempuan tidak hamil (Aprillia, 2010).
7) Sistem pencernaan
Seiring dengan makin membesarnya uterus, lambung, dan usus
akan tergeser. Perubahan yang nyata terjadi pada penurunan
motilitas otot polos pada traktus digestivus. Mual terjadi akibat
penurunan asam hidrokloroid dan penurunan motilitas, serta
konstipasi akibat penurunan motilitas usus besar. Gusi akan
menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga dengan trauma sedang
saja bisa menyebabkan perdarahan. Epulis selama kehamilan akan
muncul. Hemorroid juga merupakan suatu hal yang sering terjadi
akibat konstipasi dan peningkatan tekanan vena pada bagian bawah
karena pembesa-ran uterus. (Djusar Sulin, 2009).
8) Sistem perkemihan
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi
pada hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering
berkemih. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh. Hemodelusi menyebabkan metabo-lisme air makin
lancar sehingga pembentukan urine akan bertambah (Manuaba,
2010).
9) Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh melanophore stimulating hor-mone lobus hipofisis

14
anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini
terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mamae,
papilla mamae, linea nigra, pipi (khloasma gravidarum). Setelah
persalinan hiperpigmentasi ini akan meng-hilang. (Manuaba,
2010).

10. Metabolisme
Menurut Manuaba 2010, perubahan metabolisme pada kehamilan:
a) Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula, teru-tama
pada trimester ketiga.
b) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq
per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemo-delusi
darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
c) Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ
kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan
protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur
ayam sehari.
d) Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
e) Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil:
(1) Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30-40 gram untuk pemben-
tukan tulang janin.

15
(2) Fosfor, rata – rata 2 gram dalam sehari.
(3) Zat besi, 800 mg atau 30-50 mg per hari.
(4) Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat
terjadi retensi air.
f) Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil akan
bertambah antara 6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi
kenaikan berat badan 0,5 kg/ minggu.

D. ADAPTASI PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN


1. Persepsi ibu tentang kehamilan dan pengaruh kebudayaan
2. Pasangan dan keluarga (perubahan identitas/peran)
3. Penyesuaian lanjut pada kehamilan
a) Trimester I
(1) Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya
(2) selalu memperhatikan setiap perubahan pada tubuhnya.
(3) mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya sedang
hamil.
(4) Mengalami gairah seksual yang lebih tinggi tetapi energi
libidonya menurun.
(5) Rasa khawatir atas kehilangan penampilan bentuk tubuh.
(6) Membutuhkan sikap penerimaan atas kehamilannya dari
anggota keluarga besarnya.
(7) Adanya ketidakstabilan emosi dan suasana hati (Sulistyawati,
2009).
b) Trimester II
Perubahan psikologis pada trimester kedua, secara umum periode
trimester kedua dikelompokkan menjadi dua fase, yakni
prequickeckening (sebelum ada pergerakan janin yang dirasakan
ibu) dan postquickening (setelah ada pergerakan janin yang
dirasakan ibu). (Sulistyawati, 2009).
c) Trimester III

16
Trimester ketiga seringkali disebut periode penantian/menunggu
dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu
kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-
kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-
waktu, ini menyebabkan ibu mengingatkan kewaspadaan akan
timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan. Ibu juga merasa
tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
(Sulistyawati, 2009).

E. Masalah-Masalah Yang Lazim Terjadi Pada Ibu Hamil


1) Ngidam
Sejak awal kehamilan, dorongan untuk ngemil atau makan-makanan
tertentu (ngidam) sering muncul pada ibu hamil. Keinginan untuk
ngemil mungkin saja muncul karena kebutuhan tubuh untuk makan
sedikit demi sedikit tetapi sering.biasanya terjadi pada trimester I.
a) Penyebab
Berkaitan dengan persepsi individu wanita hamil mengenai apa
yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah sehingga indra
pengecap menjadi tumpul jadi makanan yang lebih merangsang
dicari-cari
b) Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai
1) Penambahan berat badan yang tidak memadai
2) Kehilangan berat badan
3) Malnutrisi
c) Pengobatan secara farmakologis
Mendiskusikan makanan yang dapat diterima yang meliputi
makanan yang bergizi dan memuaskan ngidam atau kesukaan
tradisional
d) Penatalaksanaan

17
Sekali-kali penuhi rasa ngidam, misalnya dapat memakan makanan
yang diinginkan seminggu atau dua minggu sekali.
e) Cara Menangani/mengatasi
1) Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asalkan cukup
bergizi dan makanan yang diinginkan makanan yang sehat
2) Menjelaskan tentang bahaya makanan-makanan yang tidak baik

2) Keputihan
Selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna.
Jika tidak ada rasa gatal dan tidak tercium bau yang kurang sedap maka
ibu tidak perlu cemas. Jagalah kebersihan alat kelamin dan gunakan
selalu celana dalam yang bersih dan kering. Jika keputihan berbau dan
terasa gatal segera meminta pertolongan kepada petugas kesehatan.
Biasanya terjadi pada trimester I dan III.
a) Penyebab
1) Hyperplasia, mukosa vagina
2) Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervical sebagai
akibat dari peningkatan kadar esterogen
3) Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel
vagina menjadi asam laktat oleh doderlein basilus

b) Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai


1) Jika cairan keluar sangat banyak dan baunya menyengat atau
berwarna kuning/ abu-abu (beberapa penyakit kelamin
servicitis dan vaginitis)
2) Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
3) Perdarahan pervaginaan (abduptio placentae, plecenta previa,
lesi pada servik)
c) Cara meringankan/mengatasi
1) Meningkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari

18
2) Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain katun agar lebih
kuat daya serapnya
3) Ganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
4) Gunakan bedak tabor untuk mengeringkan tetapi jangan terlalu
berlebihan
5) Cara tradisional : merendam vagina dengan air rebusan sirih
1) Pengobatan secara farmakologis
Hindari pencucian vagina dengan cara douching
e) Penatalaksanaan
1) Menjaga kebersihan vagina
2) Mengeringkan bagian vagina dengan handuk setelah
dibersihkan
3) Menggunakan celana dalam dari katun
4) Hindarilah melakukan douche vagina

19
3) Rasa Mual-Muntah
Keadaan ini lebih sering terjadi di pagi hari walaupun keadaan yang
dirasakan oleh sekitar 50% ibu hamil ini dapat muncul kapan saja.
Dapat terpicu hanya karena mencium bau makanan atau parfum tertentu
(yang pada kondisi normal tidak membuat mual). Hal ini terjadi karena
perubahan hormone dalam tubuh. Biasanya, hanya berlangsung selama
3 bulan pertama kehamilan, dan berhenti begitu masuk bulan ke-4.
Fisiologi: Perubahan hormon dan faktor psikologis, refleksi kebahagian
atau bisa juga karena rasa penolakan terhadap kehamilan. Biasanya
terjadi pada minggu ke 5-12 bisa terjadi lebih awal (2-3 minggu setelah
hpht).
a) Penyebab
1) Perubahan hormonal yaitu peningkatan kadar HCG, estrogen
dan progesterone
2) Kelebihan asam klorida/asam gastric
3) Peristaltic lambat mengakibatkan meningkatnya estrogen dan
progesterone
4) Pembesaran uterus
5) Faktor emosional yang labil
6) Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, “keracunan
histamin”)
b) Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1) Pertambahan berat badan yang tidak memadai
2) Kehilangan berat badan yang tidak signifikan
3) Tanda-tanda malnutrisi
4) Hiperemesis gravidarum (muntah yang berlebihan)
c) Cara meringankan/mengatasi
1) Makan porsi kecil tapi sering
2) Makan biscuit kering/roti bakar sebelum bangun dari tempat
tidur di pagi hari

20
3) Makan sesuatu yang manis (permen) atau minum jus buah
sebelum tidur malam dan sesudah bangun tidur
4) Hindari makan yang berminyak dan berbumbu merangsang
5) Duduk tegak setiap kali selesai makan
d) Pengobatan secara farmakologis
1) Gunakan obat-obatan hanya jika tindakan nonfarmakologis
gagal dan juga hanya untuk penggunaan jangka pendek
2) Jika berat: terapi dengan vitamin B6
3) Berikan anti histamin: dimenhydrinate.
4) Metochlorperamide hydrochloride
e) Penatalaksanaan
1) Ubah kebiasaan makan
2) Konsumsi gizi seimbang
3) Bergerak perlahan
4) Mengkonsumsi suplemen

4) Pusing/Sakit Kepala
Biasa terjadi pada trimester II dan III. Ini Akibat kontraksi
otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta
keletihan. Selain itu, Tegangan mata sekunder terhadap perubahan
okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah.Fisiologi: Sakit kepala
yang sering lebih dari biasa, hal ini mungkin karena keadaan rasa mual,
kelelahan,lpar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan
tegang/depresi. Merasa pusing karena pada awal kehamilan ini karena
adanya peningkatan tuntutan darah ketubuh, sehingga sewaktu berubah
posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, sistem
sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi.
a) Penyebab
1) Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan
pada kepala), serta keletihan

21
2) Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika
cairan syaraf yang berubah
3) Hipertensi postural yang berhubungan dengan perubahan-
perubahan hemodinamis
4) Penggumpalan darah didalam pembulu tungkai, yang
mengurangi aliran balik vena dan menurunkan kardiakoutput
serta tekanan darah dengan tegangan ortostatik yang
meningkat.
5) Mungkin dihubungkan dengan hipoglikemi
b) Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
1) Bila bertambah berat akan terus berlanjut
2) Jika disertai dengan tekanan darah tinggi, dan proteinuria
3) Jika ada migrant
4) Penglihatan berkurang atau kabur
c) Cara Meringankan/Mencegah
1) Teknik relaksasi
2) Memassase leher dan otot bahu
3) Penggunaan kompres panas atau es pada leher
4) Istirahat
5) Mandi air hangat
6) Pengobatan : penggunaan yang bijaksana dari
tylenol/paracetamol
Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik.

d) Penatalaksanaan
1) Mencari tahu apa yang memicu rasa sakit kepala
2) Menghindari makanan memicu migren ketika rasa sakit terasa
3) Gunakan kompres pada bagian dahi menggunakan air hangat
atau air dingin
4) Menghindari kelelahan

22
e) Obat farmakologis
1) Gunakan paracetamol
2) Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik

5) Kelelahan
Kelelahan (fatigue) adalah suatu kondisi yang memiliki tanda
berkurangnya kapasitas yang dimiliki seseorang untuk bekerja dan
mengurangi efisiensi prestasi, dan biasanya hal ini disertai dengan
perasaan letih dan lemah. Fisiologi : Peningkatan kadar estrogen,
progesteron serta merupakan respon fisiologi dari kehamilan. Biasanya
terjadi pada trimester I.
a) Penyebab
1) Penuruanan dan perubahan laju metabolism basal pada awal
kehamilan
2) Mungkin berhubungan dengan penurunana laju metabolisme
basal pada masa awal kehamilan.
b) Cara meringankan/mengatasi
1) Yakinkan hal ini normal terjadi dalam kehamilan
2) Anjurkan ibu untuk sering istirahat
3) Lakukan aktifitas yang ringan dan nutrisi yang baik
c) Tanda-tanda bahaya
1) Terdapat gejala anemia (lelah, konjungtiva mata pucat dll)
2) Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan/ aktivitas sehari-
hari
3) Tanda dan gejala depresi
4) Tanda dan gejala adanya infeksi atau penyakit kronis
d) Pengobatan secara farmakologis
1) Tidak perlu memberikan obat obatan.
2) Suplemen vitamin dan zat besi, dapat membantu untuk
meningkatkan kesahatan ibu secara umum.

23
e) Penatalaksanaan
1) Meluangkan waktu untuk beristirahat
2) Mengkonsumsi makanan sehat
3) Menjaga kadar gula darah tetap stabil
4) Mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi untuk mencegah
anemia

6) Insomnia
Pada ibu hamil, gangguan tidur umunya terjadi pada trimester I dan
trimester III. Pada trimester III gangguan ini terjadi karena ibu hamil
sering kencing (dibahas pada sub bahasan sebelumnya yaitu sering
buang air kecil/nokturia), gangguan ini juga disebabkan oleh rasa tidak
nyaman yang dirasakan ibu hamil seperti bertambahnya ukuran rahim
yang mengganggu gerak ibu.
a) Penyebab
1) Rasa khawatir memikirkan persalinan
2) Gunakan antihistamin untuk memberikan rasa ringan jangka
pendek saja.
3) Boleh menggunakan vistaril dan seconal.
4) Secara umum hindari obat obatan tidur, karena dapat menggagu
sirkulasi darah ke janin.
b) Pencegahan
1) Ibu hamil diharapkan menghindari rokok dan minuman
beralkohol
Menghindari merokok dan mengkonsumsi alcohol pada saat
hamil. Selain membahayakan janin, rokok dan alkohol juga
membuat ibu hamil sulit tidur.
2) Ibu hamil diharapkan menghindari kafein. Menghindari kafein
dapat membuat seseorang susah tidur dan membuat jantung
berdebar. Selain, selain terdapat pada kopi, kafein juga terdapat
pada teh soda, dan cokelat.

24
3) Sejukkan kamar tidur. Hentikan olahraga, setidaknya 3 atau 4 jam
sebelum tidur. Melakukan latihan fisik atau berolahraga ringan
selama hamil memang sangat baik untuk menunjang kesehatan
fisik dan mental ibu. Namun, jangan sampai karena berolahraga,
jangan sampai tubuh ibu tidak sempat untuk beristirahat cukup
setelah berolahraga.
4) Usahakan tidur sebentar di siang hari. Tidur di siang hari dapat
membantu ibu mengusir rasa lelah. Sebaiknya tidur di sing hari
cukup dilakukan 30 sampai 60 menit saja. Jika ibu terlalu lama
tudursiang, bisa jadi ibu tidak dapat tidur di malam hari.
5) Buat jadwal yang teratur. Mengatur waktu tidur dan bangun akan
membantu ibu untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap
harinya. Untuk mempermudah tertidur, usahakan agar ibu tenang
dan rileks.
6) Biasakan miring kiri. Biasakan tidur dalam posisi miring ke kiri
mulai trimester pertama sampai akhir kehamilan. Posisi tidur
miring ke kiri juga akan membantu darah dan nutrisi
mengalirlancar ke janin dan rahim, serta membantu ginjal untuk
sedikit memperlambat produksi urine. Membiasakan tidur dalam
posisi ini juga bermanfaat untuk membantu ibu tidur lebih
optimal ketika perut semakin membesar pada trimester III.
7) Kurangi minum pada malam hari. Sebaiknya ibu lebih banyak
minum pada pagi dan siang hari untuk mengurangi frekuensi
buang air kecil pada malam hari yang berakibat juga ibu sering
kencing pada malam hari.
8) Minum segelas susu hangat. Meminum segelas susu hangat akan
membuat ibu hamil mudah terlelap. Kandungan asam amino
tryptophan yang terdapat dalam susu akan meningkatkan kadar
serotonin dalam otak dan membantu ibu hamil tidur. Susu juga
akan membangkitkan hormone melatonin dalam darah yang
membuat seseorang menjadi mudah mengantuk.

25
c) Penatalaksanaan
1) Hindari situasi stres sebelum tidur
2) Hindari minuman yang mengandung kafein
3) Hindari makanan yang berbumbu 2 jam sebelum tidur
4) Minum susu hangat sebelum tidur
5) Lakukan relaksasi
d) Pengobatan secara farmakologis
1) Gunakan antihistamin untuk memberikan rasa ringan jangka
pendek saja.
2) Boleh menggunakan vistaril dan seconal.
3) Secara umum hindari obat obatan tidur, karena dapat menggagu
sirkulasi darah ke janin.
e) Tanda-tanda bahaya
1) Keletihan yang berlebihan
2) Tanda tanda depresi

7) Sering buang air kecil


Begitu haid terlambat 1-2 minggu, biasanya ada dorongan untuk
buang air kecil yang sering. Hal ini terjadi karena meningkatnya
peredaran darah ketika hamil dan tekanan pada kandung kemih akibat
membesarnya rahim. Biar pun sering buang air kecil, ibu harus tetap
banyak minum agar tidak mengalami kekurangan cairan tubuh. Sering
buang air kecil juga dirasakan saat kehamilan sudah mencapai umur 9
bulan, saat kepala bayi masuk ke rongga panggul dan menekan kandung
kemih. sudah Supaya tidak mengganggu waktu tidur sebaiknya ibu
menghindari waktu minum pada malam hari dan diperbanyak pada
siang hari. Hal ini dimaksudkan agar ibu tidak sering kencing pada
malam hari oleh karena itu ibu dapat tidur dengan nyenyak.
Fisiologi: Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke
rongga panggul akan makin menekan kandung kencing ibu hamil.
a) Penyebab

26
1) Penurunan otot yang mengontrol pengeluaran urin
2) Tekanan pada kandung kemih yang disebabkan oleh
kehamilan pada trimester pertama dan ketiga dapat
menyebabkan frekuensi berkemih. Berat bayi akan menekan
kandung kemih sehingga kandung kemih tidak dapat menahan
urin
3) Nokturia akibat eksresi sodium yang meningkat dengan
kehilangan air yang bersamaan
4) Air dan sodium terperangkap di tungkai bawah selama siang
hari karena statis vena, sedangkan pada malam hari terdapat
aliran kembali vena yang meningkat dengan akibat
peningkatan dalam jumlah output.
b) Tanda bahaya
1) Wanita hamil beresiko untuk terkena infeksi saluran kemih
dan pyelonefritiskarena ginjal dan kantung kemih berubah
2) Dysuria
3) Oliguria
4) Asimtomatik bakteriurea yang umum dijumpai pada kehamilan
c) Cara pencegahan
1) Ibu perlu penjelasan tentang kondisi yang dialaminya
mencangkup sebab terjadinya
2) Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing
3) Mengurangi asupan cairan pada sore hari dan memperbanyak
minum saat siang hari
4) Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika
nokturia sangat mengganggu tidur pada malam hari
5) Batasi minum kopi, teh atau soda
6) Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga
posisi tidur, yaitu berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan
untuk mencegah diuresis.
d) Penatalaksanaan

27
1) Meningkatkan asupan cairan untuk mengganti kekurangan
cairan kecuali sebelum tidur untuk mencegah nokturia yang
dapat mengganggu tidur
2) Gunakan pad perineum jika tidak dapat mengontrol
pengeluaran urin
3) Latihan kegel untuk mengontrol kandung kemih
4) Selesai BAK, letakkan tangan pada perut bagian bawah dan
angkat untuk mengeluarkan urin yang tertahan
e) Pengobatan secara farmakologis
Tidak memerlukan pengobatan farmakologis

8) Hidung tersumbat sampai dengan berdarah


a) Penyebab
1) Peningkatan kadar estrogen dan progesteron
2) Pembesaran kapiler
3) Relaksasi otot halus vaskular
4) Peningkatan sirkulasi dan volume darah
b) Cara meringankan atau mencegah
Gunakan vaporizer udara dingin
c) Pengobatan secara farmakologi
1) Spray normal saline, hindari dekongestan sistemik dan
semprotan hidung untuk hidung tersumbat biasa
2) Jika sangat mengganggu atau jika terdapat inpeksi saluran
pernafasan, tidak perlu memberikan obat-obat an
3) Hindari obat-obat an kombinasi

d) Tanda-tanda bahaya
1) Tanda dan gejala anemia
2) Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan atau aktivitas
sehari-hari
3) Tanda dan gejala depresi

28
4) Tanda dan gejala adanya penyakit kronis

F. MASALAH-MASALAH YANG LAZIM TERJADI BERDASARKAN


USIA KEHAMILAN

Tabel 1: Masalah yang lazim terjadi pada trimester I

Masalah Penyebab
Perubahan pada Hipertropi jaringan, meningkatnya vaskularisasi,
payudara, adanya pigmentasi, ukuran areola dan puting bertambah.
sensasi baru : pain,
tingling.
Peningkatan Pengaruh hormon estrogen dan progesteron,
frekuensi BAK menurunnya kapasitas blass oleh pembesaran uterus

Kelelahan, lemas, Kemungkinan adanya peningkatan hormon estrogen


letih, capek , progesteron, HCG, dan respon psikologis.

Neusea dan Kemungkinan perubahan HCG, emosional,


vomiting ambivalen, penolakan kehamilan

Ptyalism Peningkatan estrogen, keengganan menelan karena


mual.
Perubahan Adaptasi metabolik & hormonal, perubahan peran
psikososial, mood wanita, seksualitas dan gaya hidup
melayang, perasaan
campur aduk
Leukorrhea Peningkatan estrogen, peningkatan suplai darah ke
epitelium vagina & cervix  jumlah sekresi normal

Perubahan pola Rasa kurang nyaman dan takut mencederai fetus


seksual
Defisit pengetahuan Belum terpapar informasi, pemahaman yang salah
(fisiologi kehamilan, atas informasi yang diperoleh

29
perawatan wanita
hamil triwulan I)

Tabel 2: Masalah yang lazim terjadi pada Trimester II


Masalah Penyebab

Pigmentasi meningkat Stimulasi hormon melanosit

Pruritus non inflamasi Tidak diketahui

Palpitasi Perubahan kardiovaskuler

Hipotensi saat baring Penekanan vena cava oleh pembesaran


dan bradikardi uterus pada saat telentang, menurunnya
perfusi uteroplasenta.
Faintness, syncope, Pengaruh hormon
hipotensi orthostatik
Food cravings Tidak diketahui, kemungkinan pengaruh
(ngidam) kultur, area geografi.
Hearth burn Progesteron menurunkan motility dan
(perasaan kembung) peristaltik GIT, lambung penuh, tertekan
pembesaran uterus
Kembung Menurunnya motilitas GIT dan
meningkatkan bakteri sehingga – produksi
gas

Tabel 3: Masalah Yang Lazim Terjadi pada Trimester III

Masalah Penyebab

30
Sesak nafas Ekpansi diafragma terbatas oleh
pembesaran uterus.

Insomnia Pergerakan janin, kram, peningkatan


frekuensi BAK, sesak

Perdarahan gusi Meningkatnya vaskularisasi dan proliferasi


jaringan,peningkatan estrogen

Meningkatnya frekuensi Meningkatnya vaskularisasi, menurunnya


BAK kapasitas blass oleh pembesaran uterus dan
presentasi janin

Rasa tidak nyaman, Pembesaran uterus dan tekanan presentasi


tertekan pada perineum terendah janin

Braxton Hicks Kontraksi uterus akibat adanya


rangsangan, aktivitas berlebihan.

Kram kaki Penekanan syaraf pada ekstremitas bawah


oleh pembesaran uterus, penurunan
sirkulasi darah perifer

Udema kaki Peningkatan tekanan pada vena daerah


ekstremitas bawah oleh pembesaran uterus
dan presentasi janin, postur tubuh yang
kurang baik, pakaian ketat

31
G. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
1. Pengkajian Pada Kehamilan
a) Tanda dan Gejala Kehamilan
1) Amenore
2) Neusea
3) Mengidam
4) Anoreksia
5) Mudah lelah
6) Mamae membesar dan tegang
7) Sering BAK
8) Obtipasi
9) Hiperpigmentas
b) Tanda Pasti Kehamilan:
1) Dapat diraba bagian janin
2) Terdengar DJJ
3) Dirasakan gerakan janin dan balotemen
4) Tampak Kerangka janin
5) Pemeriksaan USG
c) Menentukan HPHT dan Taksiran Partus (TP)
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dapat diketahui dengan
anamnesa ke klien kapan terakhir ibu haid. Dengan mengetahui HPHT
ini maka kita dapat menentukan taksiran partus (TP) dengan
menggunakan rumus Neagele:
TP = (Tanggal +7), (Bulan – 3), (Tahun + 1
Contoh:
HPHT = 19 November 2017
TP = (19 + 7), (11 – 3 ), 2017 + 1 )
= 26-8-2018

32
Sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurang 3, misalnya bulan
Januari, Februari dan Maret maka bulannya ditambah 9, tapi tahunnya
tetap.
Contoh:
HPHT = 19 Februari 2017
TP = (19 + 7 ), (2 + 9 ), (2017)
= 26-11-2017
d) Menentukan usia kehamilan
1) Dengan Menggunakan Rumus 4 1/3
Untuk menggunakan rumus 4 1/3 ini perlu diketahui HPHT dan
Tanggal Pemeriksaan.
Contoh:
HPHT = 20 Januari 2018
Tanggal Periksa = 30 April 2018
Usia Kehamilan = (tanggal – tanggal), (bulan-bulan) x 4 1/3
= (30 – 20 ), (4 – 1 ) x 4 1/3
= 10 hari, 3 bulan x 4 1/3
= yang dikalikan bulannya saja
= 3 x 4 1/3
= (3 x 4) + (3 x 1/3)
= 12 + 1
= 13 minggu
= 10 hari dalam minggu
= 1 minggu lebih 3 hari
= 13 + 1
= 14 minggu lebih 3 hari
2) Dengan Menggunakan Rumus Mc Donald:
Untuk mengetahui umur kehamilan dengan rumus Mc Donald
maka harus diketahui dulu berapa Tinggu Fundus Uteri Klien.
Rumus:
Umur Kehamilan dalam Bulan = TFU x 2

33
7
Umur Kehamilan dalam Minggu = TFU x 8
7

e) Pelayanan asuhan minimal


1) Timbang berat badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri
4) Imunisasi TT lengkap
5) Tablet zat besi min 90 tab selama hamil
6) Tes penyakit menular seksual
7) Rujukan

f) Pemeriksaan LEOPOLD
1) LEOPOLD I

Ukur tinggi fundus uteri dan dapatkan bagian janin yang ada pada
fundus uteri.

2) LEOPOLD II

Tentukan bagian janin yang terdapat pada kedua sisi perut ibu

34
3) LEOPOLD III

Tentukan bagian janin yang terendah/ bagian perut bawah ibu.

4) LEOPOLD IV

Seberapa jauh bagian terendah janin masuk ke pintu atas panggul

35
Daftar Pustaka:

Kusmiyati, DKK. 2009. Perawatan ibu hamil. Yogyakarta: fitramaya

Prawirohardjo. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Purwaningsih, Fatimah. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Nuha Medika.

Reeder, Martin, Koniak-Griffin. 2011. Keperawatan Maternitas Kesehatan


Wanita, Bayi dan Keluarga. EGC

36

Anda mungkin juga menyukai