Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

OLEH:

Amrin Oktariansyah 16022014116

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

2019

Tantangan kewirausahaan dalam konteks global …


a. Tantangan Pengangguran
Pengangguran merupakan masalah yang tiada ujungnya dan menjadi salah satu
masalah mendasar dalam bangunan perekonomian. Berdasarkan data BPS yang
baru dirilis, jumlah penganggur per Agustus 2009 sebesar 13,08% dari total
angkatan kerja yang mencapai 113,83 juta orang. Dalam jumlah itu, pengangguran
terdidik yang berasal dari lulusan perguruan tinggi naik menjadi 14,89 juta
dibandingkan dengan 14,09 juta orang pada periode yang sama tahun sebelumnya
(Simanjuntak, 2009). Kondisi tersebut disebabkan oleh sukarnya ketersediaan
lapangan kerja dan adanya gap antara kebutuhan dunia usaha dengan kualitas
lulusan perguruan tinggi. Oleh karenanya, kewirausahaan merupakan alternatif agar
lulusan yang dihasilkan perguruan tinggi dapat memberdayakan kemampuannya
dengan membangun lahan usahanya sendiri. Dengan demikian, kewirausahaan tidak
saja mengatasi pengangguran tetapi dapat membuka lahan pekerjaan yang
kemudian mampu mengurangi pengangguran lainnya.
Struktur Pengangguran
Model pembangunan ekonomi yang menekankan pada tradable goods
menyebabkan lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki kualifikasi memadai
tidak terserap di pasar tenaga kerja. Dengan adanya ledakan jumlah penduduk,
maka beban penduduk juga semakin bertambah. Lulusan pendidikan tinggi dapat
berdiri pada dua jalur yaitu sebagai sumber daya produktif atau malah menjadi
beban penduduk. Lulusan yang memiliki kemampuan memadai dan mampu
bersaing dalam dunia usaha akan menjadi sumber daya produktif yang dapat
mewarnai dunia usaha sehingga mampu berkontribusi pada perekonomian,
sebaliknya lulusan yang tidak memiliki skill sehingga menjadi pengangguran justru
menjadi beban bagi perekonomian.
Model Kewirausahaan
Terdapat berbagai pengertian pada kewirausahaan, yang secara umum
menekankan pada penciptaan organisasi baru, menjalankan kombinasi (kegiatan)
yang baru, eksplorasi berbagai peluang, menghadapi ketidakpastian, dan
mendapatkan secara bersama-sama faktor-faktor produksi. Schumpeter (1934)
mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks
bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya. Pelakunya dinilai
sebagai inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar
melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:
(1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
(2) memperkenalkan metoda produksi baru,
(3) membuka pasar yang baru (new market),
(4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
(5) Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Inti dari kewirausahaan adalah
kemandirian yang meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan
apa yang mereka lakukan tersebut.
b. Tantangan Tanggungjawab Sosial
Wirausaha yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil
usaha yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya
sumberdaya yang dimiliki dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai
cita-cita. Wirausaha yang berhasil dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa
tanggung jawab atas usaha yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung risiko
usaha seperti: risiko keuangan, risiko teknik adakalanya muncul, sehingga
wirausaha harus mampu meminimalkan risiko.
c. Tantangan Kemajuan Teknologi
Jiwa kewirausahaan yang berbasis teknologi atau biasa
disebut technopreneurshipmerupakan satu alternatif mutakhir untuk menjawab
tantangan itu. Proses pengembangan unit usaha dan produksi dengan
memanfaatkan teknologi dapat melipatgandakan hasil sekaligus performa dari unit
usaha tersebut. Untuk itu, sekiranya ada beberapa tahapan sederhana yang bisa
dilakukan untuk mengembangkan wirausaha berbasis teknologi ini.
Yang pertama, perlu dilakukan sosialisasi sekaligus pelatihan kepada masyarakat
terutama penggerak UMKM dalam teknologi yang aplikatif dan multi-producting.
Salah satunya, pemerintah bisa menampilkan prototype pemanfaatan limbah-limbah
produksi menjadi barang yang bernilai jual. Misalnya, pada unit usaha sektor
industri pengolahan pangan, dapat digunakan teknologi vermicomposting sederhana
yang mampu mengolah secara alami sampah organik dengan menggunakan cacing
untuk menghasilkan pupuk kompos. Metode ini dapat menghasilkan sekaligus
produk pupuk dan cacing ternak tanpa menggunakan biaya produksi yang lebih
besar. Tahapan ini merupakan penanaman aspek-aspek teknologis di dalam unit
usaha.
Yang kedua, dapat dilakukan pengembangan usaha tersebut dengan
menggunakan teknologi dalam jaringan, terutama dunia maya. Hal ini dapat
memberikan keuntungan dalam meningkatkan kualitas pemasaran dari produk
serta memperluas pangsa pasar dari usaha tersebut. Dalam hal ini, diupayakan
pengembangan unit usaha tersebut menjadi berlipat-lipat melalui pemanfaatan
teknologi.

d. Tantangan Gaya hidup dan kecenderungannya

Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan


menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya
yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil
tindakan yang tepat guna memastikan sukses.Para wirausaha adalah individu-
individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil
resiko dalam mengejar tujuannya.

Ciri-ciri dan sifat dari wirausaha :


1. Percaya diri: keyakinan, ketidak tergantungan, individualitas, optimisme.
2. Berorientasikan tugas dan hasil : kebutuhan akan prestasi berorientasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, dan
inisiatif.
3. Pengambil resiko : kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan.
4. Kepemimpinan : bertingkah laku sebagai pemimpin dapat bergaul dengan orang
lain
menanggapi saran2 dan kritik.
5. Keorsinilan : inovatif dan kreatif fleksible, punya banyak sumber rerba bisa.
6. Berorientasi ke masa depan.

a. Falsafah Wirausaha
Keberhasilan sebagai wirausaha tergantung kepada kesediaan anda untuk
bertanggung jawab atas pekerjaan anda sendiri. Kejarlah tujuan-tujuan yang
berhubungan dengan kemampuan-kemampuan dan keterampilan anda. Jika anda
secara jujur dan agresif mengejar tujuan-tujuan ini, anda akan dapat mencapai hasil-
hasil yang positif.
b. Wirausaha Sebagai Pribadi
Setiap orang adalah individu yang unik, semua orang mempunyai pengalaman
masa lampu yang berbeda, hidup dalam situasi kehidupan yang berlainan,
mempunyai ikatan dan tanggung jawab yang berlainan, dan mempunyai tujuan
hidup yang berlainan.
c. Menjadi Wirausaha Ditempat Kerja Anda
Berwirausaha adalah suatu gaya hidup dan prinsip-prinsip tertentu akan
mempengaruhi karir anda. Bersifat lah fleksibel dan imaginatif, mampu
merencanakan, mengambil resiko, mengambil keputusan-keputusan dan mengambil
tindakan untuk mencapai tujuan. Anda haruslah bersedia berkerja dalam keadaan
konflik, perubahan dan keragu-raguan. Anda harus menyusun prioritas dalam
sasaran karir, dan hasil-hasil yang di inginkan harus berkaitan dengan tujuan-tujuan
yang dapat diukur dan berarti. Sebuah ciri wirausaha yang penting adalah bahwa
anda menawarkan sesuatu yang berguna bagi orang lain.
d. Sifat Mental
Para wirausaha memiliki pandangan hidup yang sehat. Mereka merupakan
individu-individu yang matang yang telah mengembangkan suatu cara menilai
pengalaman-pengalaman secara sehat. Sikap mental yang tepat terhadap pekerjaan
sangatlah penting parawirausaha yang berhasil menikmati pekerjaan mereka dan
berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap mental positif mereka
mengubah pekerjaan mereka menjadi pekerjaan yang menggairahkan, menarik dan
memberi kepuasan.
e. Pentingnya Sikap Positif
Sikap mental positif memudahkan anda unuk memfokus pada kegiatan-kegiatan
dan kejadian-kejadian atas hasil-hasil yang ingin anda capai.
f. Kebiasaan dan Sikap
Jika anda mengerti bahwa andalah yang bertanggung jawab atas tindakan-
tindakan anda, seharusnya anda bersedia meninjau kembali kebiasaan-kebiasaan
dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan masa depan. Wirausaha sejati adalah
orang yang selalu berubah dan berkembang. Mempunyai sikap-sikap yang positif
dan citra diri yang sehat penting bagi semua wirausaha.

e. Tantangan Etika
Etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral
yang dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai
perilaku standar. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang
yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai
kreditur, saingan dan sebagainya. Orang – orang bisnis diharapkan bertindak etis
dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi
perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian
kegiatan bisnis, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai
perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk
dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill
bagi sebuah perusahaan.

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain ialah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha kebawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan
f. Tantangan Keanekaragaman Angkatan Kerja
Secara umum dan singkat tipe kepribadian manusia menurut Psikolog dari
Amerika yang terkenal dengan JL Holland dapat dibedakan dengan 6 macam:

1. Tipe Kepribadian Konvensional


Ciri ciri dari kepribadian konvensional adalah bersikat hati-hati, mengikuti arus,
metodis, efisien, cermat, tidak fleksibel, pemalu, tidak mau menonjolkan diri, patuh,
teratur, tekun, praktis, cermat, sopan, dan tidak imajinatif.

Pekerjaan yang cocok untuk tipe konvensional adalah : resepsionis, sekretaris,


klerek, operator komputer atau akuntan.
2. Tipe Kepribadian Sosial
Ciri-ciri kepribadian konvensional adalah: menyukai orang, menikmati pergaulan,
ramah, dermawan, suka menolong, baik hati, mudah berempati, persuasif, sabar,
suka bekerja sama, bertanggungjawab bijaksana, dan hangat.

Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: Guru, ibu rumah tangga, atau konsultan
manajemen.
3. Tipe Kepribadian Investigative
Ciri-ciri Kepribadian investigative adalah rasional, analitis, kompleks, selalu ingin
tahu, teliti, senang menyendiri, isntrospektif, pemalu, penuh kehati-hatian, tidak
terburu-buru, tidak terbawa emosi, dan tidak terlalu disukai orang.

Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini: ilmuwan, dokter, penerjemah, surveyor,
peneliti, atau dosen.
4. Tipe Kepribadian Artisitik
Ciri-ciri Tipe Kepribadian artisitik adalah tidak rapi, emosional, impulsive,
tiakpraktis, mandiri, instrospektif, imajinatif, orisional, tidak senang, mengikuti arus,
intuitif, peka, terbuka, dan disukai banyak orang.

Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: penulis, musisi, jurnalis, seniman,
disainer, actor, atau kritikus seni.
5. Tipe Kepribadian Realistis
Ciri-ciri kepribadian realistis adalah tidak suka omong kosong, tidak suka
mengumbar janji atau kata-kata, keras kepala, materialistis, praktis, menjauhi diri
dari pergaulan social, sedikit bergaul, bersikap wajar tidak dibuat-buat, berterus
terang, cenderung mengikuti arus, fleksibel, tekun, dan cermat.
Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini antara lain : sopir, pilot, mekanik, juru masak,
atau petani.
6. Tipe Kepribadian Pengusaha
Ciri-ciri tipe kepribadian pengusaha adalah gigih, ambisius, menyenangkan,
mendominasi, menyukai petualangan, suka coba-coba, terkadang bertindak
berlebihan, suka berbicara, penuh rasa percaya diri, sangat optimis, dan siap
mencoba apapun.

Pekerjaan yang cocok untuk kepribadian ini adalah : penjual, eksekutif, manajer,
atau wiraswasta/wirausahawan.

g. Tantangan Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan dampak yang sangat luas, apalagi
jika pertumbuhan penduduk yang terjadi di indonesia, yang cenderung berdampak
negatif , hal ini di sebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terjadi tidak di
imbangi oleh saran dan prasaran yang memadai, banyak sekali dampak negatif yang
dapat di timbulkan, khususnya yang akan kita bahas adalah dampak di bidang
ekonomi, pertumbuhan penduduk yang cepat tidak di imbangi oleh lapangan
pekerjaan yang tersedia, sehingga menimbulkan pengangguran dimana-mana,
apalagi di perparah dengan pemusatan-pemusatan lapangan kerja yang cenderung
berada di daerah kota-kota besar.
h. Tantangan Persaingan Global

Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam


persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan
memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang
selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia
menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi
yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan
antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World
Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara
yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan
Thailand (40).
Terkait dengan kondisi sumber daya manusia Indonesia yaitu adanya
ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan
kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang,
sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan
ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini
meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.
Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur
pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu
sekitar 63,2 %.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan
rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
Pengaruh IPTEK terhadap peningkatan SDM Indonesia khususnya dalam
persaingan global dewasa ini meliputi berbagai aspek dan merubah segenap tatanan
masyarakat. Aspek-aspek yang dipengaruhi, adalah sebagai berikut :

1. Dampak yang ditimbulkan oleh teknologi dalam era globalisasi, khususnya


teknologi informasi dan komunikasi, sangat luas. Teknologi ini dapat menghilangkan
batas geografis pada tingkat negara maupun dunia.

2. Aspek Ekonomi.

Dengan adanya IPTEK, maka SDM Indonesia akan semakin meningkat dengan
pengetahuan-pengetahuan dari teknologi tersebut. Dengan kemajuan SDM ini,
tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di
Indonesia. Berkaitan dengan pasar global dwasa ini, tidaklah mungkin jika suatu
negara dengan tingkat SDM rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK
sangat penting sekali untuk dikuasai. Selain itu, tidak dipungkiri globalisasi telah
menimbulkan pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat di masa kini akibat
pengaruh negatif dari globalisasi.

3. Aspek Sosial Budaya.

Globalisasi juga menyentuh pada hal-hal yang mendasar pada kehidupan manusia,
antara lain adalah masalah Hak Asasi Manusia (HAM), melestarikan lingkungan
hidup serta berbagai hal yang menjanjikan kemudahan hidup yang lebih nyaman,
efisien dan security pribadi yang menjangkau masa depan, karena didukung oleh
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dampak yang timbul diakibatkannya
ikatan-ikatan tradisional yang kaku, atau dianggap tidak atau kurang logis dan
membosankan. Akibat nyata yang timbul adalah timbulnya fenomena-fenomena
paradoksal yang muaranya cenderung dapat menggeser paham
kebangsaan/nasionalisme.

DAFTAR PUSTAKA
http://mynegeri.wordpress.com/2010/01/13/kaitan-antara-pengangguran-dan-
kewirausahaan/
http://indofolder.info/karakteristik-kewirausahaan.html
http://uchinfamiliar.blogspot.com/2009/03/pengertian-sifat-ciri-dari-
wirausaha.html
http://imandede.blogspot.com/2009/10/bab-vi-etika-wirausaha.html
http://gibranhuzaifah.wordpress.com/2010/03/04/wirausaha-berbasis-teknologi/
http://sinotonk.wordpress.com/
http://radiosmasher.blogspot.com/2011/01/dampak-ekonomi-bagi-
pertumbuhan.html
http://emperordeva.wordpress.com/about/sdm-indonesia-dalam-persaingan-
global/

Anda mungkin juga menyukai