MANAJEMEN STRATEGI
KELOMPOK 4 :
BALQIS NABILA B1C1 16 183
MUH. DIRANK B1C1 16 185
CITRA AYU MUSTIKA RINI B1C1 16 186
LA ODE MUHAMMAD B1C1 16 187
I KETUT ARDYASA B1C1 18 188
ANDI FEBRIANI B1C1 16 189
MUH. NUR IKHSAN B1C1 16 191
RISKA DEWIYANTI B1C1 16 192
HABIB AL JAMANI B1C1 16 193
RIVAL B1C1 16 194
ANA MAYA SARI B1C1 16 195
MUH. ICHSAN B1C1 16 196
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu strategi dipilih dari sekian banyak alternative yang telah
dianalisis dan dipertimbangkan dengan teliti dan matang serta dilaksanakan
dalam kurun waktu tertentu. Maksunya adalah agar dalam suatu organisasi
berada pada kondisi dan posisi yang efektif dalam upaya mencapai tujuan dan
berbagai sasarannya dalam lingkungan eksternal yang sering berubah pada
tingkat dan intensitas yang ada kalanya tidak mungkin diperhitungkan
sepenuhnya sebelumnya.
Suatu strategi berorientasi pada masa depan. Karena orientasi demikian,
pemilihan strategi tertentu pada umumnya didasarkan pada berbagai asumsi
dasar yang digunakan para perumus dan penentu strategi itu dengan
sepenuhnya menyadari bahwa tidak semua peristiwa dan faktor yang
berpengaruh pada implementasi strategi dapat diperkirakan dan diperhitungkan
dengan tepat.
Telah ditekankan dimuka bahwa efektif tidaknya suatu strategi sebagai
instrumen untuk mencapai tujuan dan dan berbagai sasaran suatu organisasi,
tidak terlihat pada proses perumusan dan penentuannya sebagai akibat analisis
strategi yang dilakukan terhadap berbagai alternative yang dipertimbangkan,
melainkan pada implementasinya.
Namun disisi lain perlu pula digaris bawahi bahwa evaluasi strategi
yang telah kita jalankan perlu dilakukan hal tersebut dikarenakan agar kita
dapat mengetahui apakah strategi yang kita jalankan berhasil dan dapat
berjalan optimal. Selain evaluasi strategi ada juga hal yang harus kita lakukan
setelah kita menerapkan strategi selama beberapa periode yaitu pengendalian
strategi dimana hal ini dimaksudkan agar strategi yang dijalankan dapat
terkendali dan terwujud dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana evaluasi dan pengendalian dalam manajemen strategi ?
2. Bagaimana mengukur kinerja dalam manajemen strategi ?
3. Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Strategis dalam Manajemen
strategi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui evaluasi dan pengendalian dalam manajemen
strategi
2. Untuk mengetahui pengukuran kinerja dalam manajemen strategi
3. Untuk mengetahui penggunaan Sistem Informasi Strategis dalam
Manajemen strategi.
BAB II
PEMBAHASAN
B. MENGUKUR KINERJA
Pengukuran-pengukuran yang digunakan untuk menilai kinerja
tergantung pada bagaimana unit organisasi akan dinilai dan bagaimana
sasaran akan dicapai. Pengukuran kinerja yaitu perbandingan antara standar
dengan pelaksanaan. Perbandingan tersebut hendaknya berdasarkan
pandangan kedepan. Dengan pandangan kedepan berarti jika ada
penyimpangan maka penyimpangan ini dapat diperbaiki didalam
pelaksanaan nanti.
Beberapa ukuran seperti Return on investmen (ROI), adalah ukuran
yang baik untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan atau divisi dalam
mencapai sasaran profitabilitas. Walaupun profitabilitas adalah sasaran
utama bagi sebuah perusahaan, ROI dapat dihitung hanya setelah jumlah
laba yang diperoleh ditotal dalam satu periode. ROI menunjukkan apa yang
telah terjadi setelah fakta diperoleh-bukan apa yang sedang terjadi atau apa
yang akan terjadi.
Para manajer dapat menetapkan berbagai pengendalian untuk tetap
memfokuskan diri mereka baik dalam aktivitas yang menghasilkan kinerja
(perilaku) atau dalam hasil actual kinerja (output). Pengendalian terhadap
perilaku menunjukkan bagaimana sesuatu harus dilakukan melalui
serangkaian kebijakan, aturan, prosedur standar operasi dan perintah dari
atasan. Pengendalian ini merupakan metode paling tepat pada situasi
dimana hasil yang diperoleh sulit untuk diukur dan ada hubungan sebab-
akibat antara aktivitas dan hasil yang diperoleh. Pengendalian terhadap
output menunjukkan apa yang harus dicapai dengan memfokuskan pada
hasil akhir perilaku tertentu melalui penggunaan sasaran dan target kinerja
atau tonggak peristiwa penting. Pengendalian ini merupakan metode yang
paling sesuai untuk situasi dimana ada kesepakatan khusus tentang
pengukuran output dan tidak ada hubungan sebab-akibat yang jelas antara
hasil yang diperoleh dan aktivitas yang dilakukan.Secara
umum,pengukuran terhadap output memberikan kebutuhan pengendalian
terhadap perusahaan,sedangkan pengukuran terhadap perilaku memberikan
informasi kepada manajer sebagai individu.
1. Mengukur kinerja perusahaan
ROI adalah hasil bagi antara pendapatan bersih sebelum pajak dengan
total aktiva.
Keunggulan penggunaan ROI sebagai alat ukur kinerja perusahaan :
Merupakan gambaran tunggal keseluruhan yang dipengaruhi oleh
segala sesuatu yang telah terjadi.
Mengukur seberapa baik seorang manajer divisi menggunakan
aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba.
Merupakan satuan umum yang dapat diperbandingkan dengan
banyak entitas bisnis lainnya.
Menyediakan sebuah insentif untuk menggunakan aktiva yang ada
dengan efisien
Memberikan sebuah insentif untuk memperoleh aktiva yang baru
hanya bila penggunaan aktiva tersebut akan meningkatkan return
yang diinginkan
Keterbatasan penggunaan ROI sebagai alat ukur kinerja perusahaan :
Sangat sensitive terhadap kebijakan penyusutan yang digunakan
ROI sensitive terhadap nilai buku
Di banyak perusahaan yang menggunakan ROI, satu divisi
menjual kepada divisi lainnya.
Jika sebuah divisi beroperasi dalam industry yang memiliki
kondisi yang menguntungkan dan sementara divisi yang lain
beroperasi dalam kondisi yang kurang menguntungkan, divisi
yang berada pada kondisi yang menguntungkan otomatis
akan”terlihat”lebih baik dari divisi yang lain
Rentang waktu penilaian yang tersedia sangat pendek.
Daur hidup bisnis sangan mempengaruhi ROI, seringkali
mengabaikan kinerja manajerial yang ada.
ESP didasarkan pada pendapatan diterima dimuka – baik pendapatan
yang diterima dalam jangka pendek maupun penundaan mengubah
pendapatan yang diterima ke uang tunai – karena itu mengabaikan nilai
waktu uang.
ROE mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi
pemegang saham di perusahaan tersebut.
Namun karena berbagai keterbatasan,maka EPS dan ROE sendiri
tidak cukup baik untuk mengukur kinerja oerusahaan.
f. Pusat-pusat pertanggungjawaban
Ada lima jenis uatama pusat pertanggungjawaban “
Pusat biaya standar : terutama digunakan dalam fasilitas-fasilitas
manufaktur yang didasarkan apda data historis. Total biaya standar
pusat pertanggungjawaban dikalikan unit produksi yang dihasilkan;
hasilnya adalah perkiraan biaya produksi, yang kemudian
dibandingkan dengan biata produksi actual.
Pusat pendapatan : biasanya dalam bentuk unit produksi atau
penjualan dalam dollar, diukur tanpa memperhatikan biaya sumber
daya. Pusat pertanggungjawaban dinilai dalam hal efektivitas bukan
efisiensi.
Pusat pengeluaran : sumber daya diukur dalam dollar tanpa
memperhatikan biaya produk atau jasa layanan yang dihasilkan.
Pusat laba : pada pusat pertanggungjawaban ini kinerja diukur
berdasarkan selisih anatar pendapatan ( yang diukur dalam
produksi) dan pengeluaran yang diukur dalam pemakaian sumber
daya)
Pusat investasi : ukuran kinerja pusat investasi yang paling banyak
digunakan adalah ROI,kinerja pusat investasi dapat pula diukur
berdasarkan kontribusinya terhadap nilai pemegang saham melalui
penggunaan nilai tambah ekonomis ( economic value-added)
g. Benchmarking
Benchmarking atau produk duga adalah proses berkelanjutan
dalam mengukur produk, jasa layanan dan praktik-praktik bisnis
terhadap pesaing yang paling tanggunh atau pada perusahaan-
perusahaan yang diakui sebagai pemimpin dalam industrinya.
1. Perubahan tujuan
Perubahan tujuan adalah kebingungan yang muncul akibat buruknya
hasil akhir dan terjadi ketika aktivitas-aktivitas yang pada awalnya
dimaksudkan untuk membantu para manajer mencapai sasaran
perusahaa, justru tidak berhasil dilaksanakan-atau diadaptasi untuk
memenuhi hasil akhir lainnya yang berbeda dari tujuan semula
2. Subsitusi perilaku
Para manajer cenderung akan lebih memfokuskan perhatian mereka
pada perilaku-perilaku tertentu yang jelas dapat diukur daripada yang
tidak. Dalam hal ini perilaku karyawan yang bekerja sama dan penuh
inisiatif hanya mendapat sedikit atau sama sekali tidak mendapat
penghargaan. Para pekerja cenderung akan mengubah perilaku yang
diakui dan dihargai dengan perilaku-perilaku yang tidak diinginkan,
apabila tidak ada penghargaan atau kontribusi mereka pada pencapaian
tujuan organisasi.
3. Suboptimasi
Pengembangan pusat-pusat pertanggungjawaban yang terpisah yang
banyak ditekankan oleh perusahaan-perusahaan besar, dapat
menciptakan berbagai masalah bagi keseluruhan perusahaan.
Persaingan antar divisi untuk mencapai ROI yang tinggi dapat memicu
terjadinya penolakan pada salah satu divisi untuk membagi teknologi
barunya atau peningkatan proses kerja yang dimilikinya.
A. KESIMPULAN
Evaluasi strategi adalah tahap proses manajemen dimana
manajer puncak berusaha memastikan bahwa strategi yang mereka
pilih terlaksana dengan tepat dan mencapai tujuan perusahaan.
Strategi yang dilaksanakan haruslah dievaluasi hasilnya, evaluasi
dilakukan untuk mempelajari apakah strategi tersebut berhasil atau
tidak. Proses evaluasi juga dapat dijadikan pembelajaran untuk
proses perumusan strategi yang akan digunakan selanjutnya.
Perusahaan biasanya melihat keberhasilan strategi dari peningkatan
penjualan,pendapatan perusahaan atau posisi perusahaan setelah
strategi dilakukan.
Proses pengendalian atau control adalah untuk memastikan
sampai sejauh mana suatu perusahaan itu berjalan. Prosesnya yaitu
membandingkan beberapa kinerja pada hasil yang telah dicapai untuk
selanjutnya mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan. Jika kinerja
yang tidak diinginkan merupakan hasil dari penggunaan yang tidak
tepat dari sebuah pros es manajemen strategis, maka para manajer
operasional harus segera mengetahui hal tersebut. Akan tertapi, jika
kinerja yang tidak diinginkan berasal dari proses mereka sendir,
manajer puncak dan manajer operasional harus dapat mengetahuinya.
Mereka kemudian harus mengembangkan program atau prosedur
implementasi yang baru.
DAFTAR PUSTAKA