ASUHAN KEHAMILAN
KUNJUNGAN AWAL
TUJUAN KUNJUNGAN
PENGKAJIAN DATA KESEHATAN IBU HAMIL
PENGKAJIAN FETAL
MENGEMBANGKAN PERENCANAAN ASUHAN YANG
KOMPREHENSIF
WAKTU : 3 x 50 menit
DOSEN : Resna Litasari, SST
Sumber Pustaka
kunjungan yang dilakukan pertama kali oleh ibu hamil dari awal kehamilan hingga minggu
kunjungan ibu hamil dalam pelayanan antenatal selama kehamilan dengan ketentuan
sebagai berikut:
3. Dua kali kunjungan ketiga dan keempat (K3 dan K4) selama trimester ketiga
Bila ibu hamil mengalami masalah, tanda bahaya atau jika merasa khawatir, ibu
pernah diderita serta penyakit yang dialami saat masa sebelum kehamilan maupun saat
kehamilan.
1) Sosial
a) Kumpulan keluarga
dan individu yang dapat diandalkan dalam memperoleh dukungan dan status
pasien saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa bidan menyadari tidak semua wanita
hamil.
lingkungan sekitar diharapkan tetap bersih dan terhindar dari berbagai sumber
penyakit.
c) Pekerjaan
berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelahiran prematur dan
Tanyakan pendidikan tertinggi pasien dan juga minat, hobi, serta tujuan jangka
e) Pilihan agama
Tanyakan pilihan agama pasien dan berbagai praktik terkait agama yang harus
f) Hewan peliharaan
Dukungan dari suami dan keluarga sangat dibutuhkan untuk kekuatan emosional
pasien. Tanyakan pada pasien apakah kehamilan ini direncanakan atau tidak.
h) Sumber stres
Faktor yang umum menjadi sumber stres pada wanita hamil ialah biaya,
anggota keluarga lain. Pertanyaan, "apakah sumber utama stres Anda saat ini?"
Merokok
Mengonsumsi alkohol
j) Keamanan
dan mengurangi kegiatan yang dapat mengancam keselamatan ibu dan janin.
2) Riwayat Kebidanan
a) Riwayat menstruasi
bulan dan 7 hari pertama haid terakhir (HPHT) atau dengan mengurangi bulan
perdarahan, ditolong oleh siapa (bidan, dokter). Nifas: adakah panas atau
perdarahan, bagaimana Anak: jenis kelamin, hidup atau kalau meninggal usia
c) Riwayat kontrasepsi
masih terpasang. Apabila ini terjadi lepas IUD jika talinya tampak.
Prosedur ini dapat dilakukan oleh perawat praktik selama trimester I, tetapi
lebih baik dirujuk ke dokter bila kehamilan sudah berusia 13 minggu. Pelepasan
digunakan.
d) Riwayat obstetrik
kehamilan tersebut berakhir, usia gestasi pada saat itu, tipe persalinan
(spontan, forsep, ekstrasi vakum, atau bedah sesar), lama persalinan (lebih baik
dihitung dari kontraksi pertama), berat lahir, jenis kelamin, dan komplikasi lain.
e) Riwayat ginekologi
f) Riwayat seksual
Riwayat seksual adalah bagian dari data dasar yang lengkap karena riwayat ini
memberi informasi medis yang penting sehingga petugas kesehatan dapat lebih
menghilangkan mitos
3) Riwayat Keluarga
berisiko menderita penyakit genetik yang dapat memengaruhi hasil akhir kehamilan
a) Penyakit organik
supaya diperoleh data yang lengkap. Wanita yang juga memiliki riwayat
kesehatan yang kronis atau lemah juga wanita yang menderita penyakit, seperti
paru-paru, dan anemia harus menerima perawatan dari ahli kandungan atau ahli
perinatologi.
HPP adalah virus yang mudah menular dan sering menyebabkan kondiloma
serviks dan dinding vagina, uretra, bokong, anus, dan alat genitalia eksterna.
Selama masa hamil, pengobatan kutil venereal dilakukan setiap minggu dengan
Petugas kesehatan harus mengetahui riwayat PID sedini mungkin pada masa
kehamilan karena PID meningkatkan risiko kehamilan ektopik tujuh kali lipat
(Oregon Health Division, 1995). Setiap kram atau perdarahan pada wanita yang
o Jantung berdebar-debar
Sulistyawati, 2009)
dan edema maka kondisi ini disebut pre-eklamsia yang tidak murni atau
berat atau malah berkurang dalam batas yang wajar. Penyakit asma tidak
badan pengukuran tekanan darah (TD) nadi, dan pemeriksaan kulit, keler
Tubuh yang pendek dapat menjadi indikator gangguan genetik. Karena tinggi yang
pasti seringkali tidak diketahui dan tinggi badan berubah seiring peningkatan usia
badan pada wanita hamil dan untuk membatasi kelebihan atau kekurangan berat.
ideal pada wanita hamil. Salah satu sumber pedoman terbaru dari Institute of
a) Edema di wajah
c) Mulut pucat
d) Bibir pecah-pecah
tiroid
c) Varices vena
d) Refleks
(6) Payudara
a) Ukuran, simetris
d) Retraksi, dimpling
e) Massa
f) Nodul axilla
(7) Abdomen
a) Varices
b) Perdarahan
c) Luka
a) Serviks: cairan yang keluar, luka, kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup atau
membuka
b) Pada multipara jika dalam anamnesis, ternyata persalinan yang dulu sukar
dokter ahli. Bidan biasanya memeriksa dan mengukur panggul sekali dalam
(3) Keadaan sacrum apakah konkaf dalam arah atas bawah dari kiri ke kanan
b) Peluang calon ibu agar bisa melahirkan normal berdasarkan bobot bayi:
(1) Panggul sempit, panggul jenis ini hanya bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5
kg ke bawah.
(2) Panggul sedang, bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5 kg sampai dengan 3,5
kg.
(3) Panggul luas, panggul jenis ini mengeluarkan bayi berukuran besar 3,5 kg
(3) Pintu bawah panggul, panjang diarJ normal rata-rata minimal 16 cm.
d) Panggul luar
(1) Distansia spinarum : Jarak antara spin iliaka anterior superior kiri dan
(2) Distansia kristarum: Jarak yang terjauh antara krista iliaka kanan dan kiri
normalnya 26-30 cm
(3) Konjugata eksterna: Jarak antara pinggir atas simfisis dan ujung prosesus
(4) Lingkar panggul: Dari pinggir atas simfisis ke pertengahan antara spina
ilakia anterior superior dan trokanter sepihak dan kembali melalui tempat
e) Panggul Dalam
3. Pemeriksaan Laboratorium
penyakit dalam hal susunan kimia dan mekanisme biokimia tubuh (perubahan ini bisa
penyebab atau akibat). Pemeriksaan laboratorium juga sebagai ilmu terapan untuk
menganalisis cairan tubuh dan jaringan guna membantu petugas kese-hatan dalam
Pada umumnya diagnosis penyakit dibuat berdasarkan gejala penyakit (keluhan dan
tanda), dan gejala ini mengarahkan dokter pada kemungkinan penyakit penyebab. Hasil
yang menyebabkan, misalnya dalam pemeriksaan biakan darah pada demam tifoid, jika
positif amat mendukung diagnosis, tetapi bila negatif tidak menyingkirkan diagnosis
demam tifoid jika secara klinis dan pemeriksaan lain (misalnya pemeriksaan WIDAL)
menyokong.
klinis penyebabnya masih berupa kemungkinan, meski dokter biasanya dapat menetapkan
kemungkinan yang paling tinggi. Karena itu, pada tahap permulaan dokter tidak selalu
laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain. Menurut Henry dan Howanitz, para dokter
Dari lima hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan laboratorium memiliki
1) Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan risiko
terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu berisiko
2) Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang,
berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan
agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya
7) Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial
membahayakan.
8) Memberi ketenangan baik pada pasien maupun petugas kesehatan karena tidak didapati
penyakit.
mengambil bahan atau sampel dari penderita, yang dapat berupa darah, urine (air
3) Pemeriksaan fungsi hati dan pertanda hepatitis, untuk mengetahui adanya radang hati
4) Pemeriksaan fungsi ginjal dan pemeriksaan kimia darah, untuk faal ginjal.
5) Pemeriksaan metabolisme gula, untuk diagnosis dan follow up kadar gula darah.
8) Pemeriksaan imunoserologi
(IVP), dan sebagainya. Dengan berbagai jenis pemeriksaan, radiologi ini dapat diketahui
adanya anomali organ, massa, peradangan, perdarahan, sampai pada penilaian fungsi
15) Pemeriksaan laboratorium lainnya seperti analisis sperma, batu empedu, cairan pleura,
Pengkajian Emosional
Menurut Nanny Vivian (2011), selama bulan pertama hingga ketiga, suasana emosi ibu
hami biasanya mudah sekali berubah. Pergolakan emosi menyebabkan ibu hamil sensitif,
mudaii menangis, mudah lelah, takut bila terjadi keguguran, lebih merasakan "sakit"
daripada hamil. Perubahan emosi ibu hamil lebih disebabkan adanya aktivitas hormonal
yang meningkat pesat dan berbagai faktor fisik, misalnya kelelahan mual, muntah,
Pada usia kehamilan ini, emosi ibu hamil jauh lebih baik dan tidak banyak keluhan yang ia
rasakan pada trimester sebelumnya. Oleh karena itu, periode ini bisa disebut periode
keemasan. Ibu hamil mulai bisa menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal
bisa menjalani kehamilan dengan lebih enak dan tidak sedramatis sebelumnya. (Ari
Sulistyawati, 2009)
Memasuki trimester akhir ini, kondisi perut ibu hamil akan semakin besar dan
mengakibatkan ia susah bergerak, cepat lelah, mudah lupa, dan mudah cemas. Emosi
kembali sukar untuk dikendalikan, bahkan ibu hamil menjadi lebih sensitif. Namun,
seiring bertambahnya usia kehamilan, ibu hamil menjadi lebih siap mental untuk
Berikan tips ini kepada ibu hamil agar ia dapat lebih mempersiapkan diri.
1). Mengetahui perubahan emosi yang Anda rasakan adalah normal dan bisa membantu
2). Berbagi pengalaman dan perasaan dengan pasangan serta menjalani komunikasi yang
lebih terbuka
3). Makan makanan yang bergizi serta berolahraga teratur juga bisa membantu Anda
6). Berbagi pengalaman dengan orang yang pernah mengalami kondisi serupa dengan Anda
7). Memperbanyak pengetahuan dan infor-masi tentang kehamilan dari buku, inter-net,
B. Pengkajian Fetal
1. Gerakan Janin
a. Pemahaman
Menurut Ari Sulistyawati (2009), pola gerakan janin adalah tanda reliabel
tentang kesejahteraan janin, di mana gerakan janin yang mengikuti pola teratur
dari waktu ketika gerakan ini dirasakan. Data sedikitnya 10 gerakan per hari
dianggap lazim. Perhitungan gerakan janin harus dimulai pada usia kehamilan 34-
janin normal yaitu sekelompok atau beberapa kelompok aktivitas tungkai dan
16 minggu.
7). Hipoksia
8). Asidemia
9). Polihidramnion
10). Oligohidramnion
penurunan gerakan janin karena mereka lupa merasakan aktivitas janin selama
periode waktu tertentu dan juga tidak terlalu menaruh perhatian terhadap hal ini.
Anjurkan pasien untuk fokus pada aktivitas janin selama periode waktu satu jam,
terutama saat ia sedang beristirahat, dalam kondisi gizi baik, dan asupan cairan
cukup. Apabila pasien mampu membaca dan memahami prosedur grafik dasar, maka
3). Catat berapa lama biasanya dibutuhkan untuk merasakan 10 kali gerakan
Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 10 jam, jika dibutuhkan waktu lebih lama
untuk mencapai 10 kali gerakan, atau jika tidak terasa geraka dalam 10 jam maka
hubungi bidan. Kelebihan metode ini yaitu: mudah digunakan, singkat dan mudah
diinterpretasi. Janin tidak bergerak dalam 24 jam merupakan tanda gawat janin dan
ibu haml harus segera mendatangi petugas kesehatan. (Ai Sulistyawati, 2009)
a. Pemahaman
Denyut jantung janin normal adalah frekuensi denyut rata-rata wanita tidak
sedang bersalin, atau diukur di antara dua kontraksi. Rentang normal adalah120
sampai 160 denyut/menit. Bunyi denyut jantung janin seperti bunyi detik jam
qdisebut denga takikardia, dan denyut jantung janin kurang dari 120 x/menit
suara lain
b) Ibu hamil diminta berbaring telentang, kakinya lurus, bagian yang tidak
palpasi.
janin. Bila terdengar suatu detak, maka untuk memastikan apakah yang
terdengar itu denyut jantung janin, detak ini harus disesuaikan dengan
detak nadi ibu. Bila detakan itu sama dengan nadi ibu, yang terdengar
f) Setelah nyata bahwa yang terdengar itu betul denyut jantung janin maka
b) Usapkan jeli pada abdomen ibu, tepat pada daerah yang telah ditentukan.
Kegunaan jeli adalah sebagai kontak kedap udara antara kulit abdomen
pengatur volume.
e) Lihat denyut jantung janin pada angka yang ditunjukkan melalui monitor.
(1). Pasien berbaring dalam posisi semi fowler atau sedikit miring ke kiri.
kertas KTG).
(4). Bila dalam beberapa menit pemeriksaan tidak terdapat gerakan janin,
keperluan tersebut).
(6). Setiap terjadi gerakan janin diberikan tanda pada kertas KTG.
b) Interpretasi NST
1). Reaktif
(b) Frekuensi dasar DJJ di luar gerakan janin antara 120-160 dpm.
(a) Tidak terdapat gerakan janin dalam 20 menit, atau tidak terdapat
(b) Frekuensi dasar DJJ abnormal (kurang dari 120 dpm, atau lebih
160 dpm).
3). Meragukan:
(a) Gerakan janin kurang dari 2 kali dalam 20 menit, atau terdapat
Hasil NST yang reaktif biasanya diiku dengan keadaan janin yang baik sampai
disertai dengan keadaan janin yang jelek (kematian perinatal, nilai Apgar
20%. Hasil NST yang meragukan harus diulang dalam waktu 24 jam. Oleh
karena rendahnya nilai sensitivitas NST, setiap hasil NST yang non-reaktif
3. Amniosentesis
dilakukan terhadap cairan amniotik (air ketuban) yang terdapat disekitar bayi dalam
uterus dengan tujuan untuk mendeteksi kelainan pada bayi. Dokter akan mengambil
contoh cairan ini dengan jarum melalui dinding perut, atau melalui leher rahim.
Cairan air ketuban yang mengandung sel dan bahan tertentu ini mencerminkan
kesehatan bayi.
Jarum tipis panjang dimasukkan melalui perut ke dalam rahim. Sejumlah kecil
cairan diambil dari kantung berisi cairan yang mengelilingi janin. Amniosentesis baru
dapat dikerjakan bila cairan amnion (air ketuban) sudah cukup banyak. Pada awal
Tindakan ini juga dilakukan untuk memeriksa kadar alfa feto protein di dalam
cairan air ketuban untuk mendeteksi adanya kelainan tertentu. Setelah kehamilan 24
Namun, prosedur ini menimbulkan risiko kecil keguguran. Menurut ACOG, kurang dari
1 dalam 500 sampai 1 dari 300 wanita mengalami keguguran setelah amniosentesis.
Salah satu studi barubaru ini menunjukkan bahwa risiko keguguran dapat ;erendah 1
dalam 1.600. Komplikasi lain, seperti infeksi rahim, jarang terjadi dalam waktu
kali lebih tinggi daripada risiko setelah amniosentesis pada trimester kedua. Studi
juga menunjukkan bahwa imniosentesis dini dapat meningkatkan risiko cacat kaki
yang disebut kaki pekuk. Jika pengujian pralahir pada trimester pertama diperlukan,
Risiko keguguran amniosentesis berikut mungkin lebih rendah ketika dokter yang
berlatih di pusat kesehatan besar. Penyedia layanan kesehatan dan konselor genetik
a. Selama Pemeriksaan
1). Sebelum tes ini dilakukan, Anda tidak perlu menginap di rumah sakit. Anda
harus menandatangani formulir izin. Kandung kemih harus penuh untuk USG.
Tidak ada makanan atau minuman larangan. Anda mungkin perlu memberikan
sampel darah untuk menentukan jenis darah dan faktor Rh. Anda mungkin
2). Pertama Anda akan memakai gaun rumah sakit, kemudian Anda akan berbaring
dengan posisi telentang dengan perut yang tidak ditutup. Setelah itu, perut
yang tepat, biasanya dengan USG. Kulit perut digosok. Sebuah obat mati rasa
(anestesi) dapat diterapkan pada kulit, atau bius lokal bisa disuntikkan ke
dalam kulit.
mencari area yang aman dalam air ketuban. Ultrasonografi adalah teknik
4). Dokter akan menyuntik anestesia di tempat jarum akan dimasukkan. Tindakan
ini akan terasa menyengat sedikit. Saat jarum memasuki uterus, Anda akan
merasakan kram.
5). Dokter akan mengambil sejumlah kecil cairan kemudian mengeluarkan jarum.
6). Sebuah monitor diletakkan di sebelah perut Anda selama 15-30 menit. Dokter
Anda akan mendapatkan hasil pemeriksaan dalam waktu sekitar 2 minggu dan
b. Setelah Pemeriksaan
meminum banyak air putih dan apabila Anda mengalami kram Anda disarankan
untuk tidur miring dan bertumpu kepada badan sebelah kiri Anda. (Aru W., 2009)
semua wanita hamil karena membawa risiko kecil keguguran. Mereka menawarkan
amniosentesis bila ada peningkatan risiko cacat lahir atau malformasi tertentu.
o Kelainan darah, seperti penyakit darah talasemia atau anemia sel sabit
Usia ibu: Risiko melahirkan anak dengan cacat lahir akibat kromosom tertentu
layanan kesehatan akan menawarkan wanita hamil yang berusia lebih dari 3
paling umum adalah sindrom Down, kombinasi kelainan mental dan fisik yang
Sindrom Down terjadi pada sekitar 1 dari 1.250 anak yang dilahirkan
oleh wanita berusia 20-an. Kemungkinan meningkat menjadi sekitar 1 dari 400
pada usia 35, 1 dari 100 pada usia 41, dan 1 dari 30 pada usia 45.
pertama dan kedua serta tes pralahir tersededia bagi perempuan dari segala
usia.
Pasien memiliki seorang anak dari kehamilan sebelumnya dengan cacat lahir:
Jika seorang wanita sudah memiliki anak (atau kehamilan) didiagnosis dengan
kelainan kromosom, cacat lahir genetik atau cacat lahir tertentu yang
melibatkan otak atau sumsum tulang belakang (cacat tabung neural atau
NTD), dia mungkin akan ditawari tes pralahir pada kehamilan berikutnya. (Aru
W, 2009)
Hasil tes skrining abnormal: Tes untuk cacat lahir dapat dilakukan pada
skrining berupa tes darah dengan untuk mengukur lipatan kulit (disebut
lipatan yang berhubung dengan kuduk) di bagian belakang leher janin. USG
untuk NTD. Jika tes skrining menunjukkan peningkatan risiko cacat lahir,
mendiagnosis NTD. Sebagian besar bayi dengan hasil tes skrining abnormal
untuk pasangan dengan riwayat keluarga menderita cacat lahir dan kelainan
genetik tertentu seperti cystic fibrosis atau sindrom X dalam keadaan rapuh.
Wanita dengan sensitisasi Rh. Melalui tes ini, petugas kesehatan akan
mengetahui bila ada kelainan janin, kelainan bawaan, jenis kelamin bayi,
tingkat kematangan paru janin, dan mengetahui ada tidaknya infeksi cairan
amnion (korioamnionitis).
biasanya aman. Bagi sebagian besar wanita, manfaat diagnosis yang jelas jika ada
masalah dengan bayi akan lebih besar daripada potensi risiko. Namun, untuk
Efek samping
Ada beberapa efek samping yang tidak diinginkan, tetapi kebanyakan efek
samping yang berhasil pada pengobatan tersebut bisa berupa rasa sakit atau
kram ringan. Pasien mungkin mengalami sedikit rasa sakit atau kram ringan,
seperti sakit pada waktu menstruasi dan bercak (perdarahan ringan dari
vagina) selama beberapa jam kemudian. Jika pasien memiliki gejala lain
seperti merasa tidak sehat, perdarahan atau kontraksi berat, pasien harus
Komplikasi
Komplikasi terjadi ketika terdapat masalah selama atau setelah tes. Sebagian
1). Cedera pada ibu atau bayi akibat jarum menggunakan USG untuk memandu
jarum mengurangi risiko ini. Tusukan dari plasenta adalah potensi cedera
yang paling umum, tetapi hal ini biasanya sembuh tanpa masalah lebih
lanjut.
bakteri masuk ke dalam kantung ketuban, tetapi hal ini sangat jarang
terjadi.
3). Ada sedikit risiko bahwa darah ibu akan terkena darah bayi. Ini hanya
menjadi masalah jika darah ibu rhesus negatif dan sang bayi adalah
Pada sekitar satu dalam 100 kasus, salah satu komplikasi amniosentesis
ini menyebat kan keguguran. Risiko yang tepat ditujukan khusus untuk pasien
tertentu dan akan berbeda untuk setiap orang. Mintalah dokter beci untuk
Pemeriksaan laboratorium awal pada wanita dengan resiko ringan meliputi tes darah
berikut : golongan darah dan faktor rhesus(Rh), skining antibodi, hitung darah lengkap
(hematokrit), Rapid Plasma Reagin (RPR), atau tes lain untuk mendeteksi sifilis, titer rubela,
HBSAg dan HIV. Banyak juga klinisi melakukan kultur urine. Kondisi umum klien
memungkinkan pelaksanaan tes tambahan. Seiring kemajuan tes kehamilan, tes tambahan
elemen kompetensi oleh mahasiswa secara individual. Mulai dari latihan di laboratorium
dilaksanakan atau diikuti oleh seorang mahasiswa bila mahasiswa tersebut telah mengikuti
perkuliahan seluruh materi kuliah asuhan kehamilan (mata kuliah asuhan ibu I). Dalam
perkuliahan tersebut mahasiswa mendapat teori tentang teori tentang fisiologi kehamilan,
pertumbuhan kehamilan dari bulan ke bulan, kebutuhan fisik dan psikologis ibu selama
kehamilan, perubahan fisik dan psikologis ibu selama hamil, perubahan fisik dan psikologis
ibu dalam masa kehamilan, teori tentang pendekatan dalam asuhan kehamilan (Manajemen
Varney) dan dokumentasi asuhan kehamilan. Dalam perkuliahan juga dilakukan demonstrasi
dan simulasi keterampilan yang mendukung kompetensi yang akan dilatih atau dipelajari.
2. Sikap mahasiswa yang mendukung selama melaksanakan langkah kerja dengan teknik
3. Pengetahuan mahasiswa yang mendukung elemen kompetensi asuhan yang dilatih dengan
a. Definisi
jawab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara
Rujukan vertikal maksudnya rujukan dan komunikasi antara satu unit ke unit
lain yang lebih lengkap. Umpamanya dari rumah sakit kabupaten ke rumah sakit
provinsi atau rumah sakit tipe C ke rumah sakit tipe B yang lebih spesialistis
komunikasi antar unit yang ada dalam satu rumah sakit, misalnya antara bagian
b. Tujuan Rujukan
baiknya
laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap
fasilitasnya
and skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah
Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan yang kurang lengkap ke unit
Bila penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai, kembalikan
dan kirimkan lagi kepada unit semula, bilamana perlu disertai dengan
Membalas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim dan advis
a. Definisi
masalah antara kita dengan konselor (orang yang dilatih untuk mengatasi masalah
PMS).
AIDS adalah PMS yang paling sering didengar belakangan ini. Ketakutan
orang tentang AIDS sangat besar, karena sejauh ini belum dapat disembuahkan.
Obat-obatan yang dapat membantu perawatan mereka yang sudah kena AIDS (bukan
Semua orang bisa saja terkena AIDS. Di Indonesia sudah ada bayi maupun
rang dewasa yang terkena AIDS. Karena itu, kita mesti waspada terhadap bahaya
penularan AIDS.
Kita tidak bisa melihat apakah seseorang terkena AIDS (bibit penyakit
AIDS dapat menular dengan cara yang sama dengan PMS yang lain
Penampakan AIDS sama seperti penyakit yang mengenai orang biasa seperti
AIDS dapat dicegah dengan cara hanya berhubungan seks dengan seorang
pasangan yang juga hanya berhubungan seksual dengan kita, atau dengan
KESIMPULAN
PENILAIAN KLINIK
1. Riwayat kehamilan ini
Perdarahan pervaginam
Keputihan
Jumlah kehamilan
Jumlah persalinan
Jumlah keguguran
Jumlah aborsi
3. Riwayat Penyakit
Jantung
Hipertensi
DM
TBC
Pernah operasi
Ginjal
Asma
Epilepsy
Pernah kecelakaan
Status perkawinan
Kehidupan seksual
Pendidikan
Penghasilan
b. BB/TB
e. Tiroid/gondok
f. Tulang belakang/punggung
2. Pemeriksaan luar
b. Mengukur TFU
d. Auskultasi DJJ
e. Gerakan janin
a. Pemeriksaan vulva/perineum
Varises
Kandiloma
Edema
Hemoroid
Perineum
Serviks
Tanda-tanda infeksi
Cairan dari OU
Posisi uterus
4. Pemeriksaan laboratorium
a. Darah
HB
Glukosa
Golongan darah
PP test
b. Urin
Warna, bau,kejernihan
Protein
Glukosa
Nulipara Multipara
Kunjungan kedua dalam 4 minggu setelah kunjungan Kunjungan kedua 14-16 minggu
pertama