Anda di halaman 1dari 51

KREDENSIAL BAGI TENAGA

KESEHATAN
Herkutanto
Herkutanto
GURU BESAR FAKULTAS KEDOKTERAN UI
2
Pendidikan dibidang Kedokteran
 Doktor (S3), Dokter, Spesialis Forensik -
Universitas Indonesia Aktifitas dibidang Keprofesian
 Grad. Dip. Forens.Med. - Monash  Ketua Konsil Kedokteran, KKI
University, Australia
❑ Ketua Komite Nasional
 Dip. Forens. Med - Netherland School of Keselamatan Pasien
Public Health, Nederland
❑ Ketua Sub-Komite Disiplin
Pendidikan dibidang Hukum
RSCM
 Sarjana Hukum (SH) Universitas
Indonesia, Fakultas Hukum
 Master of Laws (LL.M) La Trobe
28/11/2018
University, Australia School of Law
TUJUAN PEMBICARAAN
3

 Penyamaan Persepsi Proses Kredensial dan kaitannya


dengan professionalisme
 Instrumen2 kredensial dalam komite di rumah sakit
 Implementasi pelaksanaan kredensial oleh Komite dirumah
sakit

28/11/2018
Bagaimana situasi profesi kedokteran di Indonesia ...?

PROFESSIONALISME

1
5

PROFESSIONALISME
……..?

28/11/2018
6

 Sebuah profesi lahir bila suatu kelompok “okupasi”


mentransformasikan diri melalui pengembangan
kualifikasi formal melalui pendidikan dan ujian,
serta munculnya badan regulasi (konsil) dengan
kewenangan untuk memberi ijin dan mendisiplinkan
anggotanya, dan monopoli kewenangan tertentu.

*) Alan Bullock & Stephen Trombley, The New Fontana Dictionary of 28/11/2018
Modern Thought, London: Harper-Collins, 1999, p.689
SOCIAL CONTRACT
PROFESSIONALS - COMMUNITY

Clinical privilege
Self Credentialing
Self licensing

Moral responsibility
High standard of competence

Market control
Working condition PROFESSIONALISM
7

William M Sullivan, Medicine under threat: Professionalism and professional identity, CMAJ 2000:162(5): 673
28/11/2018
8

Council

Clinical privilege

Registered Practitioners

28/11/2018
Masyarakat / Pasien
▪ CONDUCT / PERILAKU aspek afektif
 Empathy
 Duty of Care

▪ KOMPETENSI / KECAKAPAN aspek kognitif


 Kognitif & Keterampilan
 Fisik

[1] Browne, Freeling, The Doctor-Patient relationship, E&S Livingstone Ltd., Edinburgh, 1967. p.22 9

28/11/2018
[2] Tahka V., The Patient Doctor Relationship, ADIS Health Science Press, Sydney, 1984. pp.3-4.
HAKEKAT PROFESSIONALISME
10

PROSES MEMBAYAR HUTANG

 Kelompok profesi membayar kembali “clinical privilege” yang


diterima melalui suatu sistem
Dengan cara
 Menjaga moralita ................. aspek afektif
 Menjaga kompetensi ........... aspek kognitif

FOKUS PADA PASIEN,


BUKAN PADA KEPENTINGAN DIRI SENDIRI
28/11/2018
Theory of Bad Apple

 Membuang apel busuk →


mekanisme pendisiplinan

28/11/2018 11
The Box of professions
The Box of professions

Sub-Komite Sub-Komite Sub-Komite


Kredensial Mutu Profesi Disiplin

12 28/11/2018
MEDICAL STAFF BYLAWS
JADI ...
13

 Proteksi Publik (pasien) adalah Satu-satunya Cara untuk


memperoleh Status Professionalisme yang dibuktikan dengan
Sikap Altruistis (Etis)
sehingga ...
 Diperlukan suatu instrumen untuk mengendalikan (conduct)
Praktisi Tenaga Kesehatan di RS ....
 CLINICAL APPOINTMENT (bukti Privilege melakukan tindakan
Tenaga Kesehatan )
28/11/2018
Professional Status of TENAGA
14
KESEHATAN
PRACTISING HEALTHCARE IS NOT
(every bodies) RIGHT
BUT
PRIVILEGE
28/11/2018
KREDENSIAL DAN CLINICAL
PRIVILEGE

2
ISSUE UTAMA
16

 Rumah sakit harus berupaya memperkecil risiko


tanggungjawab hukum yang timbul akibat oleh
TENAGA KESEHATAN :
 Melakukan delineasi atas kewenangan klinis TENAGA
KESEHATAN (clinical privilege)
 Setiap pasien dijamin ada TENAGA KESEHATAN
yang bertanggung jawab

28/11/2018
PRINSIP REGULASI KUALITAS TENAGA KESEHATAN
17

Proteksi Masyarakat (protecting the people)


 Entering to the Profession
 Registration: who is safe to provide services
 Expelling from the Profession
 Disciplinary Measures: unsafe practitioners

The profession …..?


28/11/2018
INSTRUMEN UTAMA YANG DIPERLUKAN
18

 Ada aturan RS yang melarang melakukan PELAYANAN


KESEHATAN di RS, KECUALI, bagi TENAGA KESEHATAN yang
memiliki Surat Penugasan PELAYANAN KESEHATAN (clinical
appointment)
 Ada aturan tentang syarat2 dan tatacara (proses)
memperoleh Surat Penugasan PELAYANAN KESEHATAN
 Proses penapisan tersebut dinamakam kredensial (mencari
praktisi yang kredibel)

28/11/2018
STATUS HUKUM BARU
19

 Hanya TENAGA KESEHATAN yang memiliki surat “penugasan


klinis” sajalah yang diperbolehkan melakukan PELAYANAN
KESEHATAN di RS
 Setiap TENAGA KESEHATAN yang melakukan pelayanan
memiliki Clinical appointment (surat “penugasan klinis”) dari
Direksi RS sesuai dengan “clinical privilege” nya
 Hanya mereka yang kredibel sajalah yang PELAYANAN
KESEHATAN sehingga masyarakat akan respek
28/11/2018
IMPLEMENTASI KREDENSIAL TENAGA
20
KESEHATAN
 Sasaran yang ingin dicapai
 Siapnya Kebijakan dan SOP kredensial Tenaga Kesehatan di RS
 Siapnya instrumen kredensial (Clinical Privilege Application – Clinical
Appointment – mitra bestari – White Papers)
 Pengisian Clinical Privilege Application oleh semua staf dan penerbitan
clinical appointment oleh Direktur Rumah Sakit
 Issue Kredensial lain
 Durasi clinical appointment – Rekredensial
 perubahan kompetensi / kewenangan
 Kredensial TENAGA KESEHATAN yang bertugas di Rumah Sakit
28/11/2018
21 Delineasi Clinical Privilege
❑ Mekanisme Kredensial
❑ Clinical Appointment

28/11/2018
risk D
E D
risk risk E
F F
E E INCIDENT
risk N risk N
risk
C C
ACCIDENT
risk E E
S S
22 28/11/2018
INCIDENT
Clinical Privileges Tindakan Medis

Clinical Privileges Tindakan Medis

Clinical Privileges Tindakan Medis

Clinical Privileges Tindakan Medis

23 28/11/2018
ACCIDENT
CREDENTIALING

CLINICAL PRIVILEGE
Cricothyrotomy
risk
Endotracheal (Nasal/Oral)
risk
Neuromuscular blockade
risk
Mechanical ventilation
risk
Percutaneous
transtracheal ventilation risk
Therapeutic decompression risk

24 28/11/2018
COMPETENCE vs AUTHORITY
25

COMPETENCE AUTHORITY (PRIVILEGE)


 Kemampuan yang dimiliki  Kewenangan yang diberikan
seorang TENAGA KESEHATAN oleh “penguasa” kepada
untuk melakukan pelayanan TENAGA KESEHATAN untuk
 Karakteristik yang melekat pada melakukan pelayanan ditempat
pribadi seseorang (RS) tertentu
 Diperoleh secara pribadi melalui  Dapat dicabut (dilarang
pendidikan, pelatihan, melakukan dalam jurisdiksi
pengalaman kerja tertentu) oleh pemberi
kewenangan (“penguasa”)
28/11/2018
KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN DI RUMAH
26
SAKIT
 Pemberian “authority (privilege)” oleh “penguasa”
(pemilik / Direktur) Rumah Sakit kepada seorang
klinisi untuk melakukan tindakan medis dilingkungan
rumah sakit tersebut
 Delineasi (rincian) jenis tindakan yang diijinkan
didasarkan pada rekomendasi “peer-group”

28/11/2018
TARGET KREDENSIAL
27

 Setiap TENAGA KESEHATAN memiliki surat


“clinical appointment” dari Direksi RS sesuai
dengan “clinical privilege” berdasarkan mekanisme
“credentialing”
Hanya TENAGA KESEHATAN yang
memiliki clinical appointment sajalah yang
diperbolehkan melakukan pelayanan
28/11/2018
kesehatan di rumah sakit
Sub-Komite Sub-Komite Sub-Komite
Kredensial Mutu Profesi Disiplin

28 MEDICAL STAFF BYLAWS 28/11/2018


KONSEP MUTAKHIR KREDENSIAL
1 HOSPITAL
29

Medical
Director
5
Clinical Privilege

Initial Assessment
Appointment

MEDICAL PROFESSION
6

4 Peer Review
Delineation of
Clinical Privilege
Registered
3
Practitioners

Medical Committee
Medical Practice Clinical Privilege
28/11/2018
recommendation
PROSES KREDENSIAL
30

Rekomendasi
Clinical Appointment

Mitra Bestari
~

Aplikasi
Clinical Privilege
Buku Putih
TENAGA KESEHATAN 28/11/2018
Clinical Privilege
CLINICAL APPOINTMENT
31

 Surat Keputusan Direksi RS yang menyatakan


bahwa seorang TENAGA KESEHATAN boleh
melakukan pelayanan
 dalam batas-batas sesuai dengan yang tercantum
dalam “clinical privilege”
 diterbitkanberdasarkan mekanisme “credentialing” oleh
mitra bestari
 Analog dengan Surat Tanda Registrasi (STR)
28/11/2018
SEGITIGA KREDENSIAL
(Herkutanto, 2009)
32

DAFTAR
Mitra Bestari

Formulir
Buku Putih
Clinical Privilege
Clinical Privilege
28/11/2018
33 RINCIAN KEWENANGAN KLINIS

28/11/2018
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS 1
34

 DELINEATION OF CLINICAL PRIVILEGE (semua staf)


 Borang-borang rekomendasi mitra bestari tentang
lingkup kewenangan TENAGA KESEHATAN
dibidang PELAYANAN KESEHATAN tertentu

28/11/2018
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS 2
35

 Merinci semua jenis tindakan dalam lingkup pelayanan oleh


Tenaga Kesehatan tertentu
 TENAGA KESEHATAN yang akan diberi kewenangan klinis
mengisi tindakan yang akan dilakukannya dengan
mencantumkan kode (self assessment)
 Peer-group menilai setiap kewenangan klinis yang diminta,
dan merespon dengan mencantumkan kode yang sesuai
kompetensinya berdasar Buku Putih (white paper)

28/11/2018
TINGKATAN KOMPETENSI
36

Diisi TENAGA KESEHATAN


Diisi Mitra Bestari (Peer-group)
Peminta
1. Kompeten sepenuhnya 1. Disetujui berwenang penuh
2. Kompeten sebagian 2. Disetujui berwenang sebagian
3. Disetujui dibawah supervisi
3. Memerlukan supervisi
4. Tidak disetujui (bukan
4. Tidak diminta (tidak kompetensinya)
kompeten) 5. Tidak disetujui / fasilitas (-)
5. Tidak diminta/fasilitas (-)
28/11/2018
37 WHITE PAPER

28/11/2018
BUKU PUTIH
38

 Buku yang memuat syarat2 kapan seseorang


TENAGA KESEHATAN dianggap kompeten untuk
melakukan PELAYANAN KESEHATAN dengan aman
 Merupakan tolok ukur dalam proses assessment
(credential) seorang praktisi
 Memuat syarat2 kualifikasi pendidikan / pelatihan,
jumlah kasus yang telah ditangani, keikutsertaan
dalam organisasi profesi / seminat
28/11/2018
Clinical Privilege White Paper
39

28/11/2018
Clinical Privilege White Paper
40

28/11/2018
Herkutanto 2013
Herkutanto 2013
Delineation of
Clinical Privilege
in endoscopy

Proof of
competence
in endoscopy

Herkutanto 2013
Herkutanto 2013
Herkutanto 2013
JADI ….
 White Papers adalah instrumen yang digunakan oleh mitra bestari
untuk memberikan clinical privilege untuk melakukan “pelayanan
kesehatan tertentu” dengan tujuan keselamatan pasien.
 White Paper berisi kriteria yang menentukan seorang tenaga
kesehatan aman melakukan “pelayanan kesehatan tertentu” di
sebuah rumah sakit.
 Profesi Tenaga Kesehatan membuat panduan dan kisi-kisi agar
komite tenaga kesehatan di rumah sakit dapat menyusun white
paper di RS
Herkutanto 2013
47 PEER GROUP (Mitra bestari)

28/11/2018
MITRA BESTARI (1)
48

 a peer is someone from the same discipline with


essentially equal qualifications.
 the peer would need to be familiar with the
individual's actual performance.

28/11/2018
http://www.jointcommission.org/AccreditationPrograms
MITRA BESTARI (2)
49

 Jumlah sekitar 4 – 6 orang dengan disiplin yang


sesuai dengan “kompetensi” yang akan
dikredensial
 Kualifikasi para anggota suatu tim dapat lintas
disiplin (departemen)
 Dapat berasal dari luar rumah sakit
 Karakteristik: bijaksana, berwawasan luas
28/11/2018
KESIMPULAN
50

 Setiap TENAGA KESEHATAN harus dijaga


akuntabilitasnya melalui penegakan
professionalismenya untuk melindungi pasien
 Mekanisme kredensial adalah bagian dari
professionalisme tenaga kesehatan

28/11/2018
51 28/11/2018

Anda mungkin juga menyukai