ABSTRAK
Kanker serviks ialah suatu penyakit kanker yang paling sering menyerang wanita di seluruh
dunia. Penyakit kanker di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 1,4% atau diperkirakan
terdapat sekitar 347.792 orang dan prevalensi penyakit kanker serviks menempati urutan
pertama di Indonesia yaitu sebesar 0,8%. Kanker serviks adalah salah satu dari jenis kanker
yang 99, 7% menyerang bagian leher rahim yang disebabkan oleh Human papilloma virus
(HPV) onkogenik. Salah satu metode pengobatan kanker yang umunya digunakan ialah dengan
metode kemoterapi. Namun, kemoterapi memiliki kelemahan yaitu timbulnya berbagai efek
samping. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk pencarian agen antikanker yang berasal dari
tanaman. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai agen antikanker serviks ialah tanaman
sablo (Acalypha wilkesiana Mull.Arg). Tanaman sablo memliki berbagai kandungan kimia,
namun kandungan kimia yang berpotensi sebagai agen antikanker serviks ialah flavonoid yang
memiliki efek sitotoksisitas terhadap sel HeLa. Sel HeLa ialah sel yang berperan pada kanker
leher rahim yang diakibatkan oleh infeksi Human papillomavirus (HPV 18).
Kata kunci: Kanker Serviks, Human papilloma virus (HPV), Acalypha wilkesiana Mull.Arg.
ABSTRACT
Cervical cancer is a cancer that most often affects women around the world. Cancer in
Indonesia has a prevalence of 1.4% or estimated there are about 347,792 people and the
prevalence of cervical cancer cases ranks first in Indonesia that is equal to 0.8%. Cervical
cancer is one of the types of cancer that 99, 7% attack the part of the cervix caused by oncogenic
Human papilloma virus (HPV). One method of cancer treatment commonly used is the method
of chemotherapy. However, chemotherapy has a disadvantage that the emergence of various
side effects. Therefore, it is necessary to search for anticancer agents derived from plants. One
of the plants that have potential as anticancer agent of cervix is sablo plant (Acalypha
wilkesiana Mull.Arg). Sablo plants possess a wide range of chemical constituents, but the
chemical potential of cervical anticancer agents is flavonoids that have a cytotoxicity effect on
HeLa cells. HeLa cells are cells that play a role in cervical cancer caused by infection of human
papillomavirus (HPV 18).
Keywords: Cervical Cancer, Human papilloma virus (HPV), Acalypha wilkesiana Mull.Arg.
Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018
2020 telah dperkirakan akan terdapat 20 2017). Berdasarkan penelitian yang telah
juta penderita kanker baru (Aditama, 2001). dikumpulkan ternyata kanker serviks
memiliki beberapa faktor resiko
Pada tahun 2012 salah satu
diantaranya: melahirkan banyak anak;
penyebab dari kematian utama yang terjadi
infeksi virus HPV yang memiliki berbagai
di seluruh dunia ialah penyakit kanker,
tipe diantaranya tipe 16,18,31,33 dan 35
dapat diperkirakan bahwa penyakit kanker
yang sering dikaitkan memiliki hubungan
menyumbang 8, 2 juta kematian yang
dengan displasisa moderat dan parah;
terjadi di selurh dunia (WHO, 2014).
berganti-ganti pasangan seksual;
Diperkirakan lebih dari 700.000 orang
melakukan hubungan seksual usia dini;
mengalami kasus baru pada kanker dan
merokok; dan status gizi yang buruk
500.000 kematian yang diakibatkan oleh
diantaranya diet rendah vitamin A dan C.
kanker di ASEAN negara anggota pada
(Koutsky , et al., 1992). Penyebab utama
setiap tahunnya dan jumlah ini diperkirakan
kanker serviks ialah kurangnya kebersihan
dapat terus meningkat (Kimman, et al.,
pada alat genital wanita (Aryanti, 2004).
2012). Menurut data yang diperoleh dari
Laporan Nasional Riskesdas pada tahun Pengobatan kanker serviks secara
2013, di Indonesia memilki prevalensi pada medis dilakukan dengan cara, seperti bedah
penyakit kanker sebesar 1,4%, sehingga laser, konisasi, histerektomi total dan
dapat diperkirakan terdapat sekitar 347.792 radikal, kriosurgeri, radiasi, kemoterapi
orang dan prevalensi penyakit kanker dengan menggunakan sisplatin dan
serviks menempati urutan pertama di pengobatan kombinasi lainnya (Omura,
Indonesia yaitu sebesar 0,8% (Kementrian 1994). System pengobatan ini dikenal
Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Pada sebagai pengobatan konvensional (Radji, et
setiap tahunnya di dunia, tejadi kasus baru al., 2010). Sudah banyak obat kanker yang
yang mencapai 500.000 yang diakibatkan ditemukan dengan pembuatan secara
oleh kanker serviks dan memiliki angka sintetis, namun evaluasi klinis dari
kematian yang mencapai 250.000 (Rasjidi, penggunaan obat tersebut menunjukkan
2009). efektivitas yang tidak signifikan dan
keamanan yang rendah (Diantini, et al.,
Penyakit kanker merupakan
2012). Beberapa obat kemoterapi yang
penyakit yang diakibatkan dengan
sering digunakan seperti antimetabolite
pertumbuhan abnormal pada sel jaringan
(contoh: metotreksat, senyawa interaktif
tubuh yang akan berubah menjadi sel
DNA (contoh: Doxorubicin, dan cisplatin),
kanker. (Yogiyanto & Sulistianingsih,
senyawa penarget molecular dan senyawa
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 35
Gambar 1 Acalypha wilkesiana Müll.Arg. ekstrak daun sablo yang diujikan kepada
antikanker, salah satunya ialah tanaman serviks HeLa (Aiman, 2014). Penelitian
sablo terutama pada bagian daunnya. lebih lanjut telah dilakukan yaitu dengan
Secara tradisional, bagian tanaman sablo menguji ekstrak etanol, fraksi n-heksan, air
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 36
dan etil asetat dari daun sablo, didapat terdapat warna merah yang memberikan
bahwa ketiga sampel tersebut memiliki penampilan yang berbintik-bintik. Daun
aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa, memiliki panjang 10-20 cm dan lebar 15
dengan fraksi teraktif terdapat pada fraksi cm. Bunga berwarna kemerahan pada ujung
etil asetat yaitu dengan nilai IC50 79,84 cabang, bunga besifat apetalous dan tanpa
µg/ml (Halimah, et al., 2017). nectar. Musim untuk berbunga antara bulan
Februari hingga Desember (Sagun, et al.,
Klasifikasi Tanaman Acalypha
2010). Pertumbuhan tanaman sablo dangat
wilkesiana Müll.Arg.
cepat dengan daun yang menyerupai bentuk
Kingdom : Plantae hati, bergerigi pada tepinya, berbulu dan
memiliki berbagai kombinasi warna seperti
Divisi : Spermatophyta
hijau, ungu, kuning oranye, merah muda
Kelas : Monochlamydae atau putih tergantung pengembangannya
(Madziga, et al., 2010).
Familli : Euphorbiaceae
Kandungan Kimia Acalypha wilkesiana
Genus : Acalypha Müll.Arg.
Berdasarkan dari beberapa
Spesies : wilkesiana
penelitian diketahui bahwa bagian daun dari
Nama Botani : Acalypha wilkesiana tanaman sablo memiliki kandungan kimia
Müll.Arg (Girish & Vaidya, 2018). sebagai berikut alkaloid, korilagin,
flavonoid, tanin, saponin, asam galat,
Morfologi dan Penyebaran Tumbuhan
monoterpen, seskuiterpen, triterpen,
Acalypha wilkesiana Müll.Arg.
polifenol, glikosida, steroid, flobatanin,
Tanaman sablo Acalypha wilkesiana antrakuinon, dan geranin (Adesina, et al.,
Müll.Arg adalah tanaman yang berasal dari 2000; Oladunmoye, 2006; Madziga, et al.,
Fiji dan pulau-pulau yang berada di sekitar 2010).
Samudera Pasifik dan tersebar di daerah Skrining fitokimia dari ekstrak daun
tropis Afrika,Asia, dan Amerika (Forcados, sablo terdapat kandungan senyawa kimia
et al., 2016). Tanaman sablo Acalypha berupa saponin, tanin, alkaloid,flobatanin ,
wilkesiana Müll.Arg dapat tumbuh setinggi dam fenol (Awe & I, 2014; Oladunmoye,
3 meter dan dapat menyebar mencapai 2 2006; Soladoye, et al., 2008; Akinyemi, et
meter. Batangnya tegak dengan memiliki al., 2005). Pada penelitian yang telah
banyak cabang berbulu halus. Daun dilakukan sebelumnya dari daun sablo
berwarna hijau tembaga dengan sedikit Acalypha wilkesiana Müll.Arg terdapat
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 37
kandungan senyawa kimia berupa asam dan seng berada dalam konsentrasi . (Basil,
galat, tanin, monoterpen, seskuiterpen, et al., 2007; Kingsley, et al., 2013;
triterpenoid, antrrokuinon, polifenol, Aladejimokun, et al., 2017) melaporkan
corilagin, quercetin 3-O-rutinoside, bahwa terdapat alkaloid, karotenoid,
geraniin, kaempferol 3-O-rutinosida, flavonoid, protein, lipid, karbohidrat, gula
saponin dan glikosida (Adesina, 2000). pereduksi, serat, saponin dan tanin, yang
Pada tanaman sablo Acalypha wilkesiana semuanya memiliki efek sebagai obat yang
Müll.Arg juga terdapat kekayaan dalam dapat digunakan untuk meningkatkan
beberapa agen hepatoprotektif kuat seperti kesehatan.
vitamin C (Ikewuchi, 2009), flavonoid dan Menurut penelitian yang telah
asam (Ikewuchi & Ikewuchi, 2010) dilakukan oleh (Huang, et al., 2009)
(Ikewuchi, et al., 2011). Berdasarkan diketahui bahwa senyawa-senyawa
penelitian lainnya ekstrak etanol tanaman metabolit yang terkandung dalam tanaman
sablo dengan analisis menggunakan sablo seperti flavonoid , polifenol,
GCMS, mengungkapkan bahwa terdapat 12 glikosida, saponin, steroid, plobatanin dan
senyawa kimia yang terdapat pada tanaman hidroksilantrakuinin memiliki efek sebagai
sablo (Igwe, et al., 2016). Namun, diantara antiproliferasi yang dapat menghambat
12 senyawa tersebut senyawa yang paling bahkan menghentikan proliferasi dari sel-
melimpah ialah 2-etil-1 heksana (C8H16); sel kanker.
asam n-heksadekanoat atau asam palmitat Senyawa aktif flavonoid yang
(C16H32O2) dan Butana 1,4-diol (C4H10O2) terkandung dalam tanaman sablo Acalypha
yang berpotensi sebagai obat. Senyawa wilkesiana Müll.Arg memiliki jumlah yang
lainnya ialah 3 methylene-1-vingl-1- sangat melimpah. Flavonoid memiliki efek
cyclopentene, 2-vinylbicyclo hex-2-ene, sitotoksisitas terhadap sel HeLa. Flavonoid
acetophenone, 1,4-dimethyl benzene, styryl meniliki peran utama pada agen antikanker
alcohol, 3-methyl 6-hepten-1-ol. (Madziga, yang dilakukan dengan cara dihambat
et al., 2010; Kingsley, et al., 2013) enzim topoimerase yang berperan pada sel
melaporkan bahwa adanya jumlah kanker dalam tahap replikasi DNA, ekspresi
karbohidrat, tanin dan flavonoid dalam gen pada p53 dan menginduksi terjadinya
jumlah tinggi, flobatanin dalam jumlah apoptosis (Karthik, et al., 2012).
sedang. Selain itu, mereka juga melaporkan Efek Farmakologi Acalypha wilkesiana
bahwa tanaman sablo memiliki konsentrasi Müll.Arg
ion klorida, natrium, dan kalium yang Tumbuhan yang diklasifikasikan ke
sangat tinggi. Kalsium, besi, magnesium dalam genus Acalypha memiliki kandungan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 38
Haruna, M. et al., 2013. Antibacterial and Karthik, M., R, J. & Deepa, 2012. Alkaloids
Antifungal Activity of Acalypha as Anticancer Agents. Annals of
wilkesiana.. European Journal of Phyromedicine An International
Medicinal Plants, 3(1), pp. 52- Journal, 1(1), pp. 46-53.
64.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
Hosseini, A. & Ghorbani, 2015.Cancer 2015. InfoDATIN: Stop Kanker.
Therapy with Phytochemicals: Pusat Data dan Informasi
Evidence from ClinicalStudies. Kementrian Kesehatan Republik
Avicenna J Phytomed, 5(2), pp. Indonesia.. Jakarta: Kementrian
84-97. Kesehatan Republik Indonesia.
Huang, S. et al., 2009. Phyllanthus Urinaria Kimman, M. et al., 2012. The Burden of
Increases Apoptosis and Reduces Cancer in Member Countries of the
Telomerase Activity in Human Association of Southeast Asian
Nasopharyngeal Carcinoma Cells.. Nations (ASEAN). Asian Pacific
Forsch Komplementmed, Volume Journal of Cancer Prevention,
16, pp. 34-40. 13(2), pp. 411-420.
Igwe, K. K. et al., 2016. Studies on the Kingsley, O., Marshall, A. A., Inegbenoseb,
Medicinal Plant Acalypha I.I.& I,A.M., 2013. Phytochemical,
wilkesiana Ethanol Extract Proximate and Elemental Analysis
Phytocomponents by GCMS of Acalypha wilkesiana Leaves.
Analysis. Global Journal of Science Scientific Journal of Pure and
Frontier Research, 16(1), pp. 49-55. Applied Sciences, 2(9), pp. 323-331.
Ikewuchi, C. C., 2009. Comparative Study Koutsky , L., Holmes , K. & Critchlowl , C.,
on the Vitamin Composition of 1992. A cohort study of the risk of
Some Common Nigerian cervical intraoithelial neoplasia
Medicinal Plants. Pac. J. Sci. grade 2 or 3 in relation to
Technol, Volume 10, pp. 367- papillomavirus infection. N Eng J
371. Med, Volume 8.
Ikewuchi, J., Augustine, A. U., Eugene & Lim, S. et al., 2011. Acalypha wilkesiana
Catherine, 2011. Hepatoprotective Extract Induce Apoptosis by
Effect of An Aqueous Extract of Causing Single Strand and Double
The Leaves of Acalypha wilkesiana Strand DNA Breaks. Journal of
‘godseffiana’ muell arg Ethnopharmacology, Volume 138,
(Euphorbiaceae) Against Carbon pp. 616-623.
Tetrachloride Induced Liver Injury
in Rats. EXCLI Journal, Volume 10, Madziga, H. A., Sanni, S. & Sandabe, U. K.,
pp. 280-289. 2010. Phytochemical and Elemental
Analysis of Acalypha wilkesiana
Ikewuchi, J. & Ikewuchi, C., 2010. Leaf.. Journal of American
Hypocholesterolaemic Effect of Science, 6(11), pp. 510-514.
Aqueous Extract of Acalypha
wilkesiana ‘Godseffiana’ Muell Arg Melani, 2015. Bioaktivitas Fraksi-Fraksi
on Rats Fed Egg Yolk dan Subfraksi Etil Asetat Daun
Supplemented Diet: Implications Sablo (Acalypha wilkesiana
for Cardiovascular Risk Mull.Arg.) dengan Metode Brine
Management.. Research J. Shrimp Lethality Test (BSLT).
Science and Tech, 2(4), pp. 78- Sumedang: Fakultas Farmasi
81. Universitas Padjadjaran.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 41
Oladunmoye, M. K.,2006. Comparative Sagun, V., Levin, G. & Van, W. P., 2010.
Evaluation of Antimicrobial Revision and Phylogeny of
Activities and Phytochemical Acalypha (Euphorbiaceae) in
Screening of Two Varieties of Malesia. Evolution and
Acalypha wilkesiana. Int.J. Trop. Biogeography of Plants,
Med,1(3), pp. 134-136. . Volume 55, pp. 21-60.