Anda di halaman 1dari 9

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 2 33

REVIEW: AKTIVITAS TANAMAN SABLO (Acalypha wilkesiana Müll.Arg.)


SEBAGAI ANTIKANKER SERVIKS

Paraswati, Anas Subarnas


Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jln. Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinangor 45363
rasrasparas@gmail.com

ABSTRAK

Kanker serviks ialah suatu penyakit kanker yang paling sering menyerang wanita di seluruh
dunia. Penyakit kanker di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 1,4% atau diperkirakan
terdapat sekitar 347.792 orang dan prevalensi penyakit kanker serviks menempati urutan
pertama di Indonesia yaitu sebesar 0,8%. Kanker serviks adalah salah satu dari jenis kanker
yang 99, 7% menyerang bagian leher rahim yang disebabkan oleh Human papilloma virus
(HPV) onkogenik. Salah satu metode pengobatan kanker yang umunya digunakan ialah dengan
metode kemoterapi. Namun, kemoterapi memiliki kelemahan yaitu timbulnya berbagai efek
samping. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk pencarian agen antikanker yang berasal dari
tanaman. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai agen antikanker serviks ialah tanaman
sablo (Acalypha wilkesiana Mull.Arg). Tanaman sablo memliki berbagai kandungan kimia,
namun kandungan kimia yang berpotensi sebagai agen antikanker serviks ialah flavonoid yang
memiliki efek sitotoksisitas terhadap sel HeLa. Sel HeLa ialah sel yang berperan pada kanker
leher rahim yang diakibatkan oleh infeksi Human papillomavirus (HPV 18).
Kata kunci: Kanker Serviks, Human papilloma virus (HPV), Acalypha wilkesiana Mull.Arg.
ABSTRACT
Cervical cancer is a cancer that most often affects women around the world. Cancer in
Indonesia has a prevalence of 1.4% or estimated there are about 347,792 people and the
prevalence of cervical cancer cases ranks first in Indonesia that is equal to 0.8%. Cervical
cancer is one of the types of cancer that 99, 7% attack the part of the cervix caused by oncogenic
Human papilloma virus (HPV). One method of cancer treatment commonly used is the method
of chemotherapy. However, chemotherapy has a disadvantage that the emergence of various
side effects. Therefore, it is necessary to search for anticancer agents derived from plants. One
of the plants that have potential as anticancer agent of cervix is sablo plant (Acalypha
wilkesiana Mull.Arg). Sablo plants possess a wide range of chemical constituents, but the
chemical potential of cervical anticancer agents is flavonoids that have a cytotoxicity effect on
HeLa cells. HeLa cells are cells that play a role in cervical cancer caused by infection of human
papillomavirus (HPV 18).
Keywords: Cervical Cancer, Human papilloma virus (HPV), Acalypha wilkesiana Mull.Arg.
Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018

PENDAHULUAN Jenis penyakit kanker yang banyak terdapat


pada masyarakat pada saat ini adalah kanker
Kanker adalah suatu penyakit
hati, limpoma, payudara, darah dan kanker
degenerative dengan jumlah penderita
mulut rahim. (Aryanti, 2004). Pada tahun
semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 34

2020 telah dperkirakan akan terdapat 20 2017). Berdasarkan penelitian yang telah
juta penderita kanker baru (Aditama, 2001). dikumpulkan ternyata kanker serviks
memiliki beberapa faktor resiko
Pada tahun 2012 salah satu
diantaranya: melahirkan banyak anak;
penyebab dari kematian utama yang terjadi
infeksi virus HPV yang memiliki berbagai
di seluruh dunia ialah penyakit kanker,
tipe diantaranya tipe 16,18,31,33 dan 35
dapat diperkirakan bahwa penyakit kanker
yang sering dikaitkan memiliki hubungan
menyumbang 8, 2 juta kematian yang
dengan displasisa moderat dan parah;
terjadi di selurh dunia (WHO, 2014).
berganti-ganti pasangan seksual;
Diperkirakan lebih dari 700.000 orang
melakukan hubungan seksual usia dini;
mengalami kasus baru pada kanker dan
merokok; dan status gizi yang buruk
500.000 kematian yang diakibatkan oleh
diantaranya diet rendah vitamin A dan C.
kanker di ASEAN negara anggota pada
(Koutsky , et al., 1992). Penyebab utama
setiap tahunnya dan jumlah ini diperkirakan
kanker serviks ialah kurangnya kebersihan
dapat terus meningkat (Kimman, et al.,
pada alat genital wanita (Aryanti, 2004).
2012). Menurut data yang diperoleh dari
Laporan Nasional Riskesdas pada tahun Pengobatan kanker serviks secara
2013, di Indonesia memilki prevalensi pada medis dilakukan dengan cara, seperti bedah
penyakit kanker sebesar 1,4%, sehingga laser, konisasi, histerektomi total dan
dapat diperkirakan terdapat sekitar 347.792 radikal, kriosurgeri, radiasi, kemoterapi
orang dan prevalensi penyakit kanker dengan menggunakan sisplatin dan
serviks menempati urutan pertama di pengobatan kombinasi lainnya (Omura,
Indonesia yaitu sebesar 0,8% (Kementrian 1994). System pengobatan ini dikenal
Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Pada sebagai pengobatan konvensional (Radji, et
setiap tahunnya di dunia, tejadi kasus baru al., 2010). Sudah banyak obat kanker yang
yang mencapai 500.000 yang diakibatkan ditemukan dengan pembuatan secara
oleh kanker serviks dan memiliki angka sintetis, namun evaluasi klinis dari
kematian yang mencapai 250.000 (Rasjidi, penggunaan obat tersebut menunjukkan
2009). efektivitas yang tidak signifikan dan
keamanan yang rendah (Diantini, et al.,
Penyakit kanker merupakan
2012). Beberapa obat kemoterapi yang
penyakit yang diakibatkan dengan
sering digunakan seperti antimetabolite
pertumbuhan abnormal pada sel jaringan
(contoh: metotreksat, senyawa interaktif
tubuh yang akan berubah menjadi sel
DNA (contoh: Doxorubicin, dan cisplatin),
kanker. (Yogiyanto & Sulistianingsih,
senyawa penarget molecular dan senyawa
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 35

antitubulin (contoh: taksan) mempunyai yaitu daunnya digunakan untuk mengobati


efek samping yang sangat merugikan infeksi bakteri dan jamur, malaria, nyeri,
seperti rambut rontok, sering terkena penyakit kulit dan pencernaan (Gotep, et
infeksi, kehilangan nafsu makan, rasa lelah al., 2010) dan inflamasi (Onocha &
dan lemah sepanjang hari (Hosseini & Olusanya, 2010).
Ghorbani, 2015). Berbagai upaya untuk
Berdasarkan penelitian diketahui
pengobatan kanker serviks ini dilakukan
bahwa ekstrak etil asetat yang berasal dari
selain menggunakan pengobatan
daun sablo mempunyai aktivitas
konvensional termasuk pengobatan dengan
antikanker terhadap sel glioma manusia
menggunakan tanaman obat (Aryanti,
dan sel kanker paru-paru. Sedangkan pada
2004). Telah ditemukan berbagai jenis
ekstrak n-heksan yang diproleh dari daun
tanaman obat yang telah dimanfaatkan
sablo mempunyai aktivitas antikanker
untuk membantu pengobatan kanker secara
terhadap sel glioma manusia (Lim, et al.,
tradisional (Dalimarta, 2007).
2011). Berdasarkan pada penelitian
Tanaman Sablo Acalypha wilkesiana lainnya menyatakan bahwa fraksi etil
Müll.Arg. asetat dari daun sablo mempunyai efek
sitotoksik pada Artemia salina Leach atau
yang lebih dikenal sebagai larva udang
dengan nilai LC50 101, 00 µg/ml dan LC50
100, 49 µg/ml (Melani, 2015; Wiyandi,
2015). Fraksi n-heksan dari daun sablo
telah terbukti mempunyai aktivitas
antikanker terhadap sel kanker prostat DU
145 dengan memiliki nilai IC50 350 µg/ml
(Bastaman, 2017). Uji aktivitas antikanker

Gambar 1 Acalypha wilkesiana Müll.Arg. ekstrak daun sablo yang diujikan kepada

(Christman, 2004). sel kanker payudara MCF-7 memperoleh


nilai IC50 437, 50 µg/ml (Febriyanti, 2013).
Tersebar berbagai macam tanaman
di seluruh dunia yang mempunyai potensi Selain itu, ekstrak daun sablo

untuk digunakan sebagai sumber mempunyai aktivitas terhadap sel kanker

antikanker, salah satunya ialah tanaman serviks HeLa (Aiman, 2014). Penelitian

sablo terutama pada bagian daunnya. lebih lanjut telah dilakukan yaitu dengan

Secara tradisional, bagian tanaman sablo menguji ekstrak etanol, fraksi n-heksan, air
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 36

dan etil asetat dari daun sablo, didapat terdapat warna merah yang memberikan
bahwa ketiga sampel tersebut memiliki penampilan yang berbintik-bintik. Daun
aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa, memiliki panjang 10-20 cm dan lebar 15
dengan fraksi teraktif terdapat pada fraksi cm. Bunga berwarna kemerahan pada ujung
etil asetat yaitu dengan nilai IC50 79,84 cabang, bunga besifat apetalous dan tanpa
µg/ml (Halimah, et al., 2017). nectar. Musim untuk berbunga antara bulan
Februari hingga Desember (Sagun, et al.,
Klasifikasi Tanaman Acalypha
2010). Pertumbuhan tanaman sablo dangat
wilkesiana Müll.Arg.
cepat dengan daun yang menyerupai bentuk
Kingdom : Plantae hati, bergerigi pada tepinya, berbulu dan
memiliki berbagai kombinasi warna seperti
Divisi : Spermatophyta
hijau, ungu, kuning oranye, merah muda
Kelas : Monochlamydae atau putih tergantung pengembangannya
(Madziga, et al., 2010).
Familli : Euphorbiaceae
Kandungan Kimia Acalypha wilkesiana
Genus : Acalypha Müll.Arg.
Berdasarkan dari beberapa
Spesies : wilkesiana
penelitian diketahui bahwa bagian daun dari
Nama Botani : Acalypha wilkesiana tanaman sablo memiliki kandungan kimia
Müll.Arg (Girish & Vaidya, 2018). sebagai berikut alkaloid, korilagin,
flavonoid, tanin, saponin, asam galat,
Morfologi dan Penyebaran Tumbuhan
monoterpen, seskuiterpen, triterpen,
Acalypha wilkesiana Müll.Arg.
polifenol, glikosida, steroid, flobatanin,
Tanaman sablo Acalypha wilkesiana antrakuinon, dan geranin (Adesina, et al.,
Müll.Arg adalah tanaman yang berasal dari 2000; Oladunmoye, 2006; Madziga, et al.,
Fiji dan pulau-pulau yang berada di sekitar 2010).
Samudera Pasifik dan tersebar di daerah Skrining fitokimia dari ekstrak daun
tropis Afrika,Asia, dan Amerika (Forcados, sablo terdapat kandungan senyawa kimia
et al., 2016). Tanaman sablo Acalypha berupa saponin, tanin, alkaloid,flobatanin ,
wilkesiana Müll.Arg dapat tumbuh setinggi dam fenol (Awe & I, 2014; Oladunmoye,
3 meter dan dapat menyebar mencapai 2 2006; Soladoye, et al., 2008; Akinyemi, et
meter. Batangnya tegak dengan memiliki al., 2005). Pada penelitian yang telah
banyak cabang berbulu halus. Daun dilakukan sebelumnya dari daun sablo
berwarna hijau tembaga dengan sedikit Acalypha wilkesiana Müll.Arg terdapat
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 37

kandungan senyawa kimia berupa asam dan seng berada dalam konsentrasi . (Basil,
galat, tanin, monoterpen, seskuiterpen, et al., 2007; Kingsley, et al., 2013;
triterpenoid, antrrokuinon, polifenol, Aladejimokun, et al., 2017) melaporkan
corilagin, quercetin 3-O-rutinoside, bahwa terdapat alkaloid, karotenoid,
geraniin, kaempferol 3-O-rutinosida, flavonoid, protein, lipid, karbohidrat, gula
saponin dan glikosida (Adesina, 2000). pereduksi, serat, saponin dan tanin, yang
Pada tanaman sablo Acalypha wilkesiana semuanya memiliki efek sebagai obat yang
Müll.Arg juga terdapat kekayaan dalam dapat digunakan untuk meningkatkan
beberapa agen hepatoprotektif kuat seperti kesehatan.
vitamin C (Ikewuchi, 2009), flavonoid dan Menurut penelitian yang telah
asam (Ikewuchi & Ikewuchi, 2010) dilakukan oleh (Huang, et al., 2009)
(Ikewuchi, et al., 2011). Berdasarkan diketahui bahwa senyawa-senyawa
penelitian lainnya ekstrak etanol tanaman metabolit yang terkandung dalam tanaman
sablo dengan analisis menggunakan sablo seperti flavonoid , polifenol,
GCMS, mengungkapkan bahwa terdapat 12 glikosida, saponin, steroid, plobatanin dan
senyawa kimia yang terdapat pada tanaman hidroksilantrakuinin memiliki efek sebagai
sablo (Igwe, et al., 2016). Namun, diantara antiproliferasi yang dapat menghambat
12 senyawa tersebut senyawa yang paling bahkan menghentikan proliferasi dari sel-
melimpah ialah 2-etil-1 heksana (C8H16); sel kanker.
asam n-heksadekanoat atau asam palmitat Senyawa aktif flavonoid yang
(C16H32O2) dan Butana 1,4-diol (C4H10O2) terkandung dalam tanaman sablo Acalypha
yang berpotensi sebagai obat. Senyawa wilkesiana Müll.Arg memiliki jumlah yang
lainnya ialah 3 methylene-1-vingl-1- sangat melimpah. Flavonoid memiliki efek
cyclopentene, 2-vinylbicyclo hex-2-ene, sitotoksisitas terhadap sel HeLa. Flavonoid
acetophenone, 1,4-dimethyl benzene, styryl meniliki peran utama pada agen antikanker
alcohol, 3-methyl 6-hepten-1-ol. (Madziga, yang dilakukan dengan cara dihambat
et al., 2010; Kingsley, et al., 2013) enzim topoimerase yang berperan pada sel
melaporkan bahwa adanya jumlah kanker dalam tahap replikasi DNA, ekspresi
karbohidrat, tanin dan flavonoid dalam gen pada p53 dan menginduksi terjadinya
jumlah tinggi, flobatanin dalam jumlah apoptosis (Karthik, et al., 2012).
sedang. Selain itu, mereka juga melaporkan Efek Farmakologi Acalypha wilkesiana
bahwa tanaman sablo memiliki konsentrasi Müll.Arg
ion klorida, natrium, dan kalium yang Tumbuhan yang diklasifikasikan ke
sangat tinggi. Kalsium, besi, magnesium dalam genus Acalypha memiliki kandungan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 38

senyawa kimia asam galat (Adesina, et al., UCAPAN TERIMA KASIH


2000). Senyawa asam galat merupakan Pada pembuatan review artikel ini
senyawa polifenol yang mempunyai efek penulis mengucapkan terima kasih kepada
sitotoksik yang sangat berperan dalam Allah SWT dengan atas rahmat-Nya dapat
penghambatan pertumbuhan sel kanker menyelesaikan review artikel ini. Kepada
dengan cara induksi apoptosis dan kedua orang tua saya yang selalu
penghambatan aktivitas telomerase (Huang, memberikan dukungan untuk penulisan
et al., 2009). review artikel ini. Terima kasih penulis
Berdasarkan penelitian yang telah ucapkan kepada dosen pembimbing Prof.
dilakukan, daun sablo mempunyai beberapa Dr. Anas Subarnas, M.Sc., Apt. yang telah
aktivitas farmakologi yaitu sebagai memberikan bimbingan serta membantu
antibakteri, antifungi, hipokolesterolemik, dalam menyelesaikan review artikel ini.
antioksidan, sitoprotektif, antiemetic,
DAFTAR PUSTAKA
hepatoprotektif, hipokolesterolemik
(Ikewuchi & Ikewuchi, 2010), sitoprotektif, Adesina, S. K., 2000. Antimicrobial
Constituents of the Leaves of
antioksidan (Din, et al., 2013), antiemetik Acalypha wilkesiana and
(Quds, et al., 2012) dan hepatoprotektif Acalypha hispida. Journal of
Crude Drug Research, Volume
(Ikewuchi, et al., 2011). 18, pp. 45- 48.
Adesina, S. et al., 2000. Antimicrobial
SIMPULAN Constituents of The Leaves of
Acalypha wilkesiana and
Berdasarkan hasil review dapat Acalypha hispida. Phytother.
diketahui bahwa tanaman sablo Acalypha Res.,14(5), p. 371–374.
wilkesiana Müll.Arg mempunyai banyak Aditama, T., 2001. Kanker. Medicinal
Jurnal Kedokteran, 2(1).
kandungan kimia yang memiliki manfaat
Aiman, M. S., 2014. Sitotoksisitas Ekstrak
farmakologi terutama pada senyawa aktif
Etanol dan Acalypha indica L. dan
flavonoid yang sangat melimpah dari Acalyphawilkesiana Muell. Arc.
dengan Metode Water Soluble
tanaman sablo yang bermanfaat sebagai
Tetrazolium (WST-8) terhadap Sel
agen antikanker serviks. Senyawa aktif HeLa. Sumedang: Universitas
Padjadjaran.
flavonid tanaman sablo Acalypha
Akinyemi, K. O. et al., 2005. Screening of
wilkesiana Müll.Arg dapat diteliti lebih
Crude Extracts of Six Medicinal
lanjut untuk pengobatan yang kebih Plants Used in South-West Nigerian
Unorthodox Medicine for
ekonomis di kalangan masyarakat serta
Antimethicillin Resistant
dapat digunakan untuk pemgembangan obat Staphylococcus aureus activity.
BMC Complement Alternat Med,
tradisional lebih lanjut.
pp. 5-6.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 39

Aladejimokun, A. O., Daramola, K. M., 388, HeLa, CasKi, TE-2, TE-8


Osabiya, O. J. & O, C. A., 2017. and Prepuce’s Fibroblast cells.
Comparative Study of E3 Journal of Medical Research,
Phytochemical Constituents and 1(1), pp. 001-005.
Antimicrobial Activities of
Acalypha wilkesiana and Din, W. et al., 2013. Antioxidant and
Acalypha godseffiana Extracts. Cytoprotective Effects of An
Journal of Advances in Ethanol Extract of Acalypha
Microbiology, 4(1), pp. 1-7. wilkesiana Var. Macafeana
from Malaysia. Natural
Aryanti, 2004. Isolasi Senyawa Antikanker Product Communications, 8(3),
Dari Tanaman Keladi Tikus pp. 375- 380.
(Typhonium divaricatum L.Decne).
Jurnal Bahan Alam Indonesia, Febriyanti, R. M., 2013. Sitotoksisitas
3(2), pp. 188-190. Beberapa Spesies Acalypha
terhadap Sel Kanker Payudara
Awe, S. & I, E., 2014. Antibacterial MCF-7dan Karakterisasi Senyawa
Activity and Phytochemical dari Fraksi Aktifnya (Herba
Screening of Acalypha wilkesiana Medik). Sumedang: Fakultas
(Copper Leaf) Leaf Extract on Some Farmasi Universitas Padjadjaran.
Clinical Isolates. Research
Journal of Pharmaceutical, Forcados, G., Chinyere, C. N. & Shu, M. L.,
Biological and Chemical 2016. Acalypha wilkesiana:
Sciences,5(4), pp. 1-7. Theurapeutic and Toxic Potential.
Journal of Medical and
Basil, S. K., Thomas, J. E. & S, N. A., 2007. Surgical Pathology, Volume 1,p.
Prospects for Growth in Global 122.
Nutraceutical and Functional
Food Markets: A Canadian Girish, L. & Vaidya, S., 2018. A review on
Perspective. Austral Journal of Acalypha wilkesiana Muell Arg.
Basil Applied Science, 1(4), pp. International Journal of Current
637-649. Research, 10(2), pp. 65323-
65329.
Bastaman, S. W., 2017. Sitotoksisitas
Ekstrak dan Fraksi Daun Sablo Gotep, J. G., Agada, G., Gbise, D. S. &
(Acalypha wilkesiana Mull. Chollom, S., 2010. Antibacterial
Arg.) terhadap Sel Kanker Prostat Activity of Ethanolic Extract of
DU 145 dengan Metode MTT Assay. Acalypha wilkesiana Leaves
Sumedang: Fakultas Farmasi Growing in Jos, Plateau State
Universitas Padjadjaran. Nigeria. Malaysian Journal
of Microbiology, 6(2), pp. 69-
Christman, S., 2004. Acalypha wilkesiana. 74.
[Online] Available at:
http://floridata.com/Plants/Euphorb Halimah, E., Puspitasari, I. M. &
iaceae/Acalypha%20wilkesiana/2 Ferdiansyah, F., 2017. CYTOTOXIC
[Diakses 28 Juni 2018]. ACTIVITY FROM ETHANOL
EXTRACT AND FRACTIONS
Dalimarta, S., 2007. Ramuan Tradisional OF SABLO (ACALYPHA
untuk Pengobatan Kanker. Jakarta: WILKESIANA LEAVES, ON HeLa
Penebar Swadaya. SERVICAL CANCER CELLS.
nd
Bandung, 2 International
Diantini, A. et al., 2012. Cytotoxicity of Seminar and Expo on Jamu.
fevicordin-A from Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl on P
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 40

Haruna, M. et al., 2013. Antibacterial and Karthik, M., R, J. & Deepa, 2012. Alkaloids
Antifungal Activity of Acalypha as Anticancer Agents. Annals of
wilkesiana.. European Journal of Phyromedicine An International
Medicinal Plants, 3(1), pp. 52- Journal, 1(1), pp. 46-53.
64.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
Hosseini, A. & Ghorbani, 2015.Cancer 2015. InfoDATIN: Stop Kanker.
Therapy with Phytochemicals: Pusat Data dan Informasi
Evidence from ClinicalStudies. Kementrian Kesehatan Republik
Avicenna J Phytomed, 5(2), pp. Indonesia.. Jakarta: Kementrian
84-97. Kesehatan Republik Indonesia.
Huang, S. et al., 2009. Phyllanthus Urinaria Kimman, M. et al., 2012. The Burden of
Increases Apoptosis and Reduces Cancer in Member Countries of the
Telomerase Activity in Human Association of Southeast Asian
Nasopharyngeal Carcinoma Cells.. Nations (ASEAN). Asian Pacific
Forsch Komplementmed, Volume Journal of Cancer Prevention,
16, pp. 34-40. 13(2), pp. 411-420.
Igwe, K. K. et al., 2016. Studies on the Kingsley, O., Marshall, A. A., Inegbenoseb,
Medicinal Plant Acalypha I.I.& I,A.M., 2013. Phytochemical,
wilkesiana Ethanol Extract Proximate and Elemental Analysis
Phytocomponents by GCMS of Acalypha wilkesiana Leaves.
Analysis. Global Journal of Science Scientific Journal of Pure and
Frontier Research, 16(1), pp. 49-55. Applied Sciences, 2(9), pp. 323-331.
Ikewuchi, C. C., 2009. Comparative Study Koutsky , L., Holmes , K. & Critchlowl , C.,
on the Vitamin Composition of 1992. A cohort study of the risk of
Some Common Nigerian cervical intraoithelial neoplasia
Medicinal Plants. Pac. J. Sci. grade 2 or 3 in relation to
Technol, Volume 10, pp. 367- papillomavirus infection. N Eng J
371. Med, Volume 8.
Ikewuchi, J., Augustine, A. U., Eugene & Lim, S. et al., 2011. Acalypha wilkesiana
Catherine, 2011. Hepatoprotective Extract Induce Apoptosis by
Effect of An Aqueous Extract of Causing Single Strand and Double
The Leaves of Acalypha wilkesiana Strand DNA Breaks. Journal of
‘godseffiana’ muell arg Ethnopharmacology, Volume 138,
(Euphorbiaceae) Against Carbon pp. 616-623.
Tetrachloride Induced Liver Injury
in Rats. EXCLI Journal, Volume 10, Madziga, H. A., Sanni, S. & Sandabe, U. K.,
pp. 280-289. 2010. Phytochemical and Elemental
Analysis of Acalypha wilkesiana
Ikewuchi, J. & Ikewuchi, C., 2010. Leaf.. Journal of American
Hypocholesterolaemic Effect of Science, 6(11), pp. 510-514.
Aqueous Extract of Acalypha
wilkesiana ‘Godseffiana’ Muell Arg Melani, 2015. Bioaktivitas Fraksi-Fraksi
on Rats Fed Egg Yolk dan Subfraksi Etil Asetat Daun
Supplemented Diet: Implications Sablo (Acalypha wilkesiana
for Cardiovascular Risk Mull.Arg.) dengan Metode Brine
Management.. Research J. Shrimp Lethality Test (BSLT).
Science and Tech, 2(4), pp. 78- Sumedang: Fakultas Farmasi
81. Universitas Padjadjaran.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 41

Oladunmoye, M., 2006. Comparative Indonesia, Volume 8, No.1, pp. 33-


Evaluation of Antimicrobial 39.
Activities and Phytochemical
Screening of Two Varieties of Rasjidi, I., 2009. Epidemiologi Kanker
Acalypha Wilkesiana.. Serviks. Indonesian Journal of
International Journal of Tropical Cancer Vol. III, No.3, pp.
Medicine , 1(3), pp. 134-136. 103-108.

Oladunmoye, M. K.,2006. Comparative Sagun, V., Levin, G. & Van, W. P., 2010.
Evaluation of Antimicrobial Revision and Phylogeny of
Activities and Phytochemical Acalypha (Euphorbiaceae) in
Screening of Two Varieties of Malesia. Evolution and
Acalypha wilkesiana. Int.J. Trop. Biogeography of Plants,
Med,1(3), pp. 134-136. . Volume 55, pp. 21-60.

Omura, G., 1994. Chemotheraphy for Soladoye, M. O., Sonibare, M. A. & T, O.


Cervix Cancer. Seminars in Oncol, R., 2008. Phytochemical and
Volume 1, pp. 54- 56. Morphometric Analysis of the
Genus Acalypha Linn,
Onocha, P. & Olusanya, T., 2010. Euphorbiaceae. Journal of Applied
Antimicrobial and anthelmintic Sciences, Volume 8, pp. 3044-
Evaluation of Nigerian 3049.
Euphorbiaceae Plants 3: Acalypha
wilkesiana. Afr sci, Volume 11, pp. WHO, 2014. Cancer. [Online]
85-89. Available at: http;//www.who.int
[Accessed 20 Juni 2018].
Quds, T. et al., 2012. Antiemetic Activity of
Acalypha fimbriata Schumach. & Wiyandi, L. L., 2015. Bioaktivitas Ekstrak
Thonn., Acalypha ornata Hochst., Etanol dan Fraksi-Fraksi Daun
and Acalypha wilkesiana cv. Sablo (Acalypha wilkesiana Mull.
godseffiana Muell Arg.. Arg) Dengan Metode Brine Shrimp
Phytopharmacology, 3(2), pp. 335- Lethality Test (BSLT). Sumedang:
340. Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran.
Radji, M., Aldrat, H., Harahap, Y. &
Irawan, C., 2010. Penggunaan Obat Yogiyanto & Sulistianingsih, 2017. Obat
Herbal pada Pasien Kanker Serviks. Herbal Untuk Penanganan
Jurnal Ilmu Kefarmasiaan Kemoterapi dan Efek Samping.
Farmaka, 15(4), pp. 41-48.

Anda mungkin juga menyukai