Anda di halaman 1dari 11

2017

LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat
dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial
dan pemeratan pelayanan kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3
pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan
kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan
kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan
masyarakat.
Untuk menjaga kesehatan masyarakat dari pengaruh buruk lingkungan serta untuk
mencegah berkembangnya penyakit yang berbasis lingkungan, maka diperlukan suatu
upaya pencegahan dan penanggulangan yang komprehensip terpadu dan terarah. Suatu
upaya yang tidak saja melibatkan masyarakat tetapi juga petugas kesehatan sebagai
fasilitator dan unsur masyarakat lainnya.
Menurut H.L. Blum (1974) derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat (4) faktor
yaitu ; faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor genetik atau faktor
keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Menurut laporan MDG’s terdapat beberapa kendala yang menyebabkan masih
tingginya jumlah orang yang belum terlayani fasilitas air bersih dan sanitasi dasar.
Diantaranya adalah cakupan pembangunan yang sangat besar, sebaran penduduk yang
tidak merata dan beragamnya wilayah Indonesia, keterbatasan sumber pendanaan.
Pemerintah selama ini belum menempatkan perbaikan fasilitas sanitasi sebagai prioritas
dalam pembangunan. Factor lain yang juga menjadi kendala adalah kualitas dan kuantitas
sumber air baku sendiri terus menurun akibat perubahan tata guna lahan ( termasuk hutan
) yang mengganggu system siklus air. Selain itu, meningkatnya kepadatan dan jumlah
penduduk di perkotaan akibat urbanisasi.

Page 1
2017
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

Masalah kemiskinan juga ikut menjadi penyebab rendahnya kemampuan


penduduk mengakses air minum yang layak. Dari sisi sanitasi, selain masih rendahnya
kesadaran penduduk tentang lingkungan, kendala lain untuk terjadinya perbaikan adalah
karena belum adanya kebijakan komprehensif yang sifatnya lintas sektoral, rendahnya
kualitas bangunan septic tank dan masih buruknya system pembuangan limabh (Harian
Kompas, Rabu, 19 Maret 2008)
Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat dapat
menjadi factor resiko terhadap penyakit diare dan kecacingan. Diare merupakan
penyebab kematian nomor 4 sedangkan kecacingan dapat meningkatkan produktifitas
kerja dan dapat menurunkan kecerdasan anak sekolah, disamping itu masih tingginya
penyakit yang dibawa vector seperti DBD, malaria, pes dan filariasis (Pedoman Teknis
Penilaian Rumah Sehat, Depkes RI, 2007)
Lingkungan yang sehat yaitu lingkungan yang kondusif untuk terwujudnya
keadaan sehat, lingkungan yang bebas polusi, tersedianya sarana air bersih, perumahan
dan pemukiman yang sehat, sanitasi serta lingkungan yang memadai. Perencanaan
kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya sikap tolong menolong sesuai
nilai luhur budaya bangsa. Perilaku yang sehat yang diharapkan yaitu perilaku yang
bersikap produktif, mendukung, memelihara dan meningkatkan program kesehatan serta
berupaya mencegah dan menghindari timbulnya penyakit.
Penyakit – penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan
yang terbesar di masyarakat. Hal ini tercermin dari tingginya angka kejadian dalam
kunjungan penderita beberapa penyakit ke sarana pelayanan kesehatan yaitu di
Puskesmas Pabuaran.
Disamping itu di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran angka kesakitan penyakit
berbasis lingkungannya masih tinggi diantaranya ISPA, Diare, TB Paru, Kulit dan masuk
10 besar penyakit terbesar di Puskesmas Pabuaran diantaranya ISPA dan Diare.
Sementara itu cakupan sarsandas di Puskesmas Pabuaran masih rendah dan belum
sesuai dengan target SDG’s.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas dan kuantitas lingkungan yang sehat yang mendukung
percepatan pencapaian SDGs.
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan cakupan Sarana Air Bersih
2. Meningkatkan cakupan jamban keluarga
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk ber PHBS baik bagi perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

Page 2
2017
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

4. Meningkatkan cakupan rumah sehat


5. Memberikan bantuan dan bimbingan teknis masalah kesehatan lingkungan kepada
masyarakat secara berkesinambungan tanpa menimbulkan ketergantungan.

Page 3
2017
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

BAB II
ANALISA SITUASI KESEHATAN LINGKUNGAN
PUSKESMAS PABUARAN TAHUN 2017

A. KEADAAN GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI


1. Geografis
a. Wilayah, Luas Wilayah, Jumlah Desa dan Daerah Rawan
Wilayah kerja Puskesmas Pabuaran Kecamatan Pabuaran terletak di sebelah timur
kota Sukabumi, dan berjarak + 85 km sebelah timur dari Pelabuanratu sebagai ibu kota
Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan geografis danTopografi wilayah kerja Puskesmas
Pabuaran Kecamatan Pabuaran memiliki ketinggian 117 meter di atas permukaan laut (
dpl ) dan secara umum memiliki ketinggian berkisar antara 17 – 300 meter dpl. Rata –
rata suhu udara berkisar 260 C terletak antara 1060 45I BT dan 60 56I – 70 04i LS.
Dengan keadaan morfologi pada umumnya merupakan dataran 70 %, berbukit- bukit 30
% dengan kemiringan antara 150 - 250 dan dengan curah hujan antara 2.500 – 3.000 mm
/ tahun. Wilayah kerja Puskesmas Pabuaran Kecamatan Pabuaran berada diantara
wilayah kerja Puskesmas lainnya, dengan batas wilayah sbb :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Jampang tengah.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Sagaranten.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kalibunder.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Lengkong.
Puskesmas Pabuaran Kecamatan Pabuaran mempunyai wilayah kerja sebanyak 7
desa dengan luas wilayah kerja seluruhnya + 12.747 Km2. Luas desa yang paling besar
adalah desa Sirnasari, desa yang luas wilayahnya kecil yaitu desa Lembursawah. Untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat seperti di bawah ini.
1. Desa Pabuaran : 623 Km2
2. Desa Lembursawah : 405 Km2
ini blm di edit
3. Desa Ciwalat : 613 Km2

4. Desa Sukajaya : 1.268 Km2


5. Desa Sirnasari : 2.171 Km2
6. Desa Cibadak : 1.361 Km2
7. Desa Bantarsari : 1.755 Km2
Jumlah : 8.196 Km2

Kategori Desa, Jumlah RT/RW, Jarak ke Fasilitas Kesehatan, Rata – Rata Waktu
Tempuh dan Kondisi Desa. Untuk wilayah kerja Puskesmas Pabuaran menurut data dari
Kecamatan Pabuaran terdapat 1 desa dengan katagori miskin dan terpencil yaitu Desa
Sukajaya dengan jarak terjauh ke fasilitas kesehatan (PKM) 10 Km dan rata – rata waktu

Page 4
2017
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

tempuh selama 45 menit, ditambah dengan jarak yang cukup jauh dengan tempat
pelayanan kesehatan maka desa tersebut merupakan desa yang memiliki resiko di bidang
kesehatan. Mengenai situasi geografis dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1
Situasi Geografis Di Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran
Kecamatan Pabuaran Tahun 2017
Jarak Terjauh Rata-rata
Kondisi
Desa/ Jumlah Ke Fasilitas Waktu
No Keterjangkauan
Kelurahan RT/RW Kesehatan Tempuh Ke
Desa
(PKM) PKM
1 2 3 4 5 6

1 Ciwalat 5 km 30 menit Sedang

2 Sirnasari 18 km 40 menit Sedang

3 Citanglar 6 km 30 menit Sedang

4 Wanasari 8 km 30 menit Sedang

5 Sirnasari 10 km 45 menit Berat

6 Kadaleman 9 km 45 menit Sedang

7 Kademangan 10 km 45 menit Sedang


Sumber : Data Puskesmas Surade Desember 2016
2. Komposisi Penduduk ( Demografi )

a. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis Kelamin


Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Surade Kecamatan Surade tahun
2016 sebanyak 41.663 jiwa, jumlah penduduk perempuan sebesar 20.350 jiwa, laki – laki
sebesar : 21.313 jiwa, jumlah penduduk yang terbanyak adalah Kelurahan Surade sebesar
9.093 jiwa, untuk lebih rinci situasi demografi seperti pada terlampir.

Page 5
2017
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin
di wilayah kerja Puskesmas Surade Tahun 2016
Jumlah Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No Desa/ Kelurahan
Penduduk Laki – Laki Perempuan
1 2 4 5 6
1 Surade 9.093 4.664 4.429
2 Jagamukti 5.799 2.868 2.931
3 Citanglar 6.093 3.009 3.084
4 Wanasari 4.831 2.485 2.346
5 Sirnasari 6.168 3.319 2.849
6 Kadaleman 5.774 2.947 2.827
7 Kademangan 3.905 2.021 1.884
Jumlah 41.663 21.313 20.350
Sumber : BBKBD Kecamatan Pabuaran Desember 2017

b. Jumlah Penduduk Miskin per Desa.


Distribusi keluarga miskin tersebar diseluruh wilayah kerja Puskesmas Surade
Kecamatan Surade secara keseluruhan berjumlah 8.453 KK dengan proporsi 49,81 %
dari jumlah KK seluruhnya 16.970 KK. Dari jumlah keluarga miskin tersebut anggota
keluarga miskin seluruhnya sebanyak 25.423 orang. Proporsi KK miskin terbesar adalah
Desa Wanasari 53,44 %, kemudian desa Citanglar sebesar 50,66 % dan desa Jagamukti
Sebesar 50,64 %,. Jika dilihat dari urutan tiga besar desa dengan proporsi KK miskin
tersebut dapat dilihat tingkat mata pencaharian penduduk yang tergolong cukup lemah,
kemungkinan berkaitan dengan sumber daya manusia dan keadaan geografis yang kurang
potensial.
Data lengkap mengenai jumlah penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas
Surade Kecamatan Surade tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini ;

Page 6
2017
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Miskin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Surade Kecamatan Surade Tahun 2016

DESA / JUMLAH KK PROPORSI


N0 KK MISKIN
KELURAHAN JIWA MISKIN SELURUHNYA (%)
1 2 3 4 5 6
1 Surade 1.546 4.667 3.017 39,4
2 Jagamukti 1.245 3.614 1.948 62,1
3 Citanglar 900 2.777 2.055 43,2
4 Wanasari 699 2.007 1.629 42,9
5 Sirnasari 1.346 3.949 2.041 65,4
6 Kadaleman 1.109 3.339 1.913 57,8
7 Kademangan 907 2.701 1.302 69,5
Jumlah 7.752 23.054 13.905 55,3
Sumber : BBKBD Kecamatan Surade Desember 2016

3. Sarana Kesling
Sarana penunjang program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Surade diantaranya :
1. KIT Pemeriksaan Jentik
2. KIT MPA-PHAST
3. KIT Kesehatan Lingkungan
- Buku Register
- Banner dan Poster
4. KIT Perhitungan lalat
5. Penyemprot lalat (spray can)

B. Cakupan Sarana Sanitasi Dasar / Sarana Kesehatan Lingkungan Puskesmas Surade


tahun 2016

NO NAMA SARANA JUMLAH KK CAKUPAN (%)


PEMILIK
1 Sarana Air Bersih 10.338 74,34
2 Jamban Keluarga 9.365 67,34
3 Tempat Sampah 7634 54,9
4 SPAL 6954 50
5 Rumah Sehat 9469 84,54

Page 7
2017
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

C. Kegiatan Klinik Sanitasi Puskesmas Surade tahun 2016


1. Data kasus penyakit berbasis lingkungan Puskesmas Surade tahun 2016
NO NAMA PENYAKIT JUMLAH KASUS
1 Diare 1013 Kasus
2 Pneumonia 145 kasus
3 Penyakit Kulit 402 Kasus
4 TB Paru BTA (+) 46 Kasus
5 DBD / DHF / DD 9 Kasus
6 Kusta 1 kasus
7 Kecacingan Tidak ada kasus
8 Malaria 4 kasus

1. Data Kunjungan Konseling Klinik Sanitasi Puskesmas Surade tahun 2016


NO KEL/DESA JUMLAH JUMLAH KUNJ.RUMAH KUNJ.RUMAH
PASIEN KLIEN PASIEN KLIEN
1 Surade 104 3 69 3
2 Jagamukti 79 3 59 3
3 Citanglar 94 2 69 2
4 Kadaleman 46 0 14 0
5 Wanasari 26 1 21 1
6 Sirnasari 20 0 14 0
7 Kademangan 36 0 16 0
Jumlah 405 9 262 9

2. Data Jumlah kunjungan kasus Penyakit berbasis lingkungan di klinik sanitasi


tahun 2016
NO NAMA PENYAKIT JUMLAH KUNJUNGAN /
KONSELING
1 ISPA 94
2 Diare 123
3 Kusta 0
4 Penyakit Kulit 133
5 DBD / DHF / DD 9
6 TB Paru BTA (+) 46
7 Malaria 0
Jumlah 405

Page 8
2017
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis Permasalahan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Surade tahun 2016
1. Cakupan SAB yang memenuhi syarat kesehatan masih belum mancapai target dari
segi persyaratan kontruksi bangunan (fisik).
2. Cakupan JAGA yang sehat masih belum mencapai target, dari segi persyaratan
kontruksi bangunan (fisik)
3. Kunjungan konseling klinik sanitasi belum mencapai target, disebabkan dari
sosialisasi tentang klinik sanitasi masih kurang baik terhadap pasien maupun
terhadap klien.
4. Angka Bebas Jentik belum mencapai target disebabkan masih banyak dari
masyarakat yang kurang menyadari tentang pentingnya PSN.
Pemecahan Permasalahan
1. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai syarat-syarat fisik bangunan sarana sanitasi
dasar sehingga masyarakat mengetahui syarat-syarat fisik bangunan sarana sanitasi
dasar yang sehat, diharapkan apabila masyarakat akan membuat sarana sanitasi
memperhatikan syarat-syarat fisik bangunan sarana sanitasi yang sehat.
2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) terus menerus disosialisasikan terhadap
masyarakat.
3. Penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit menular, cara-cara penularan dan
cara-cara pencegahan penyakit menular serta cara-cara pemutusan rantai penularan
penyakit menular harus lebih ditingkatkan sehingga kasus penyakit menular terutama
kasus penyakit yang bisa ditularkan oleh lingkungan yang buruk dapat ditekan
semaksimal mungkin.
4. Sosialisasi mengenai Klinik Sanitasi terus ditngkatkan terhadap masyarakat yang
dapat dilakukan di desa atau posyandu.
Rencana Tindak Lanjut
1. Pembuatan leaflet atau brosur mengenai sarana sanitasi dasar yang sehat (jamban
sehat, Sarana pengolahan air limbah, rumah sehat, air bersih sehat dan pengelolaan
sampah).
2. Pembuatan leaflet/brosur tentang klinik sanitasi dan dibagikan kepada masyarakat
3. Kegiatan implementasi MPA PHAST atau CLTS terhadap tokoh masyarakat atau
kepala desa.
4. Pelatihan kader kesehatan lingkungan.

Page 9
2017
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

5. Pemicuan STBM untuk mencapai target 100 % ODF

3.2 Saran
Demikian Penyusunan Rencana Kerja program kesehatan lingkungan tahun 2017
Puskesmas Surade Kecamatan Surade dengan harapan semoga rencana kerja tahunan
program kesehatan lingkungan ini merupakan sebagai acuan kegiatan di tahun
mendatang.
Kami menyadari dalam penyusunan rencana kerja tahunan ini masih jauh bila
dikatakan sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dan kami juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengadakan
perbaikan – perbaikan demi tercapainya semua yang kita harapkan.

Surade, 3 Januari 2017


Mengetahui Penyusun
Kepala UPTD Puskesmas Surade Sanitarian Puskesmas Surade

Tresna Setia Permana, M.MKes Hanifah El Rahmaniah,AMKL


NIP. 196303061983022001

Page 10
2017
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

LUAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH


JUMLAH JUMLAH
NO KEL/DESA WILAYAH PENDUDUK PENDUDUK KK
KK RUMAH
(Ha) Laki - laki Perempuan MISKIN
1 Surade 622,50 4.627 4.408 1.832 2.952 2.361
2 Jagamukti 405,50 2.866 2.932 1.203 1.949 1.499
3 Citanglar 750,00 3.006 3.079 1.102 2.046 1.781
4 Wanasari 1.100,00 2.440 2.332 916 1.622 1.314
5 Sirnasari 2.171,00 3.292 2.823 1.300 2.022 1.631
6 Kadaleman 1.361,45 2.899 2.782 1.098 1.831 1.448
7 Kademangan 750,00 2.003 1.859 949 1.272 989
Jumlah 7.160,45 21.133 20.215 8.400 13.694 11.023

Page 11

Anda mungkin juga menyukai