A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2018;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
6. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Badan Ekonomi Kreatif
yang diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Badan Ekonomi Kreatif;
7. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2018;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK/05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2017 Tentang Petunjuk
Penyusunan Dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga Dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran;
1
10. Peratuan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.02/2017 tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2018;
11. Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 10 Tahun 2017 tentang
Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Badan
Ekonomi Kreatif;
12. Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun
2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif;
13. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran
2018 Nomor SP DIPA- 121.01.1.725001/2018.
2. Gambaran Umum
Perkembangan ekonomi kreatif di daerah salah satunya ditandai dengan
tersedianya infrastruktur dan sarana ruang kreatif yang memadai sehingga
dapat menunjang proses kreatif. Penyediaan sarana ruang kreatif merupakan
upaya untuk menciptakan lingkungan dan atmosfir yang kreatif. Setiap
potensi kreatif hendaknya difasilitasi agar semakin berkembang dan tidak
menghilang. Diharapkan potensi ini akan mendorong perkembangan
subsektor ekonomi kreatif dan ekosistemnya sehingga mampu berperan
untuk penguatan jati diri bangsa dan pembentukan karakter bangsa
Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya, kreativitas dan inovasi harus
mampu meningkatkan potensi ekonomi yang berdampak pada peningkatan
Produk Domestik Bruto (PDB), penambahan dan penciptaan tenaga kerja
terampil, serta mampu memberikan kontribusi ekspor Indonesia.
Dalam aktuliasasinya, tumbuh dan berkembangnya potensi kreativitas dan
inovasi pelaku kreatif perlu didukung oleh infrastruktur dan sarana yang
dapat menjadi stimulan. Oleh karena itu, Pemerintah dalam rangka
implementasi fungsi penyelenggara pembangunan dan pelayanan publik,
dalam hal ini Badan Ekonomi Kreatif, dirasa perlu untuk melaksanakan
kegiatan fasilitasi sarana ruang kreatif bagi para pelaku kreatif.
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat adalah Yayasan Taut Seni sebagai komunitas yang bergerak di
sub sektor seni rupa dan seni pertunjukan yang memerlukan sarana elektoronik
Alat Pendingin Ruangan untuk Galeri Art Bali yang berlokasi di Bali Collection,
Komplek ITDC Nusa Dua, Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
2
(Annual Meetings of International Monetary Fund and World Bank 2018), dimana
Kepala Badan Ekonomi Kreatif ditetapkan sebagai Anggota Koordinator Bidang
Paralel dan Side Events, serta Surat Keterangan dari Staf Ahli Menteri Keuangan
Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi selaku Pelaksana Harian
Panitia Nasional Penyelenggara Rangkaian Pertemuan Tahunan Dana Moneter
Internasional dan Bank Dunia Tahun 2018 Nomor: S.Ket-01/Set-IMF-WBG/2018
tanggal 13 Juli 2018 yang menerangkan bahwa Bekraf dapat menyelenggarakan
Bali Art sebagai side events di Annual Meetings of International Monetary Fund and
World Bank 2018.
Sasaran dari kegiatan ini terlaksananya kegiatan Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif
Elektronik Alat Pendingin Ruangan untuk Art Bali Usulan Tahun 2018 untuk
Penerima Bantuan Pemerintah Deputi Infrastruktur Tahun Anggaran 2018.
2) Pelaksanaan :
A. Menyediakan sarana ruang kreatif berupa elektronik alat pendingin
ruangan untuk Art Bali (spesifikasi teknis terlampir);
B. Mengirimkan sarana ruang kreatif berupa elektronik alat pendingin
ruangan untuk Art Bali di lokasi penerima bantuan pemerintah
(lokasi terlampir);
C. Melakukan instalasi untuk seluruh sarana ruang kreatif yang
membutuhkan aktifitas instalasi.
2. Perkiraan Dana
Anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan kegiatan Fasilitasi
Sarana Ruang Kreatif Elektronik Alat Pendingin Ruangan untuk Art Bali
3
Usulan Tahun 2018 sebesar Rp 568,387,600 (Lima Ratus Enam Puluh
Delapan Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Rupiah),
perincian sebagaimana tercantum dalam Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
terlampir.
5
2) Memiliki kemampuan untuk menyediakan sumber daya manusia dan
peralatan yang dibutuhkan dalam proses penyediaan termasuk layanan purna
jual (jika diperlukan).