Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Ridha dan Rahmat-Nya
serta nikmat yang begitu besar yang diberiakan kepada kita semua terutama nikmat kesehatan,
sehingga Makalah Kami dapat terselesaikan.
Salam dan salawat kita curahkan kepada baginda Rasulullah SAW, Nabi yang
mengantarkan kita dari zaman kejahiliyaan menuju zaman islamiyah. Nabi yang dianggap
sebagai Uswatun Hasanah atau suri tauladan yang baik.
Dalam isi makalah ini membahas tentang Anatomi Fisiologi pada System Indera.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang kita
inginkan. Oleh karena tiu, kami masih mengharapkan saran dankritik yang membangun dari para
pembaca sekalian
Kami menngucapakan banyak terimakasih kepada Dosen yang telah membimbing kami.
Brgitu juga kepada semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung terlibat
dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memnerikan sumbangan peningkatan kemampuan
terhadap perawat menjadi perawat yang professional masa depan sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi keperawatan.
Penyusun,
Kelompok X
ii
Daftar Isi
iii
PEMBAHASAN
A. MATA
2) Mekasnisme Penglihatan
Cahaya sinar yang melewati kornea aqueus humor dan lensa akan membelok, suatu
proses yan g dikenal sebagai proses repfraksi. Hal ini memungkinkan cahaya dari area yang
lebih kecil di retina. Berkas sinar parallel dibelokkan oleh lensa cembung menuju titik utama
diretina. Jika jarak objek kurang dari 7 meter, lengkungan lensa harus ditingkatkan untuk
memudahkan focus pada retina. Hal ini disebut akomodasi. Pandangan jauh dapat diperoleh,
jika lenssa berada dalam posisi istirahat normal.
Saat istirahat (normalnya digunkanan untuk penglihatan jauh), akan tetapi untuk
penglihatan jauh, kacamta konkav penting untuk membuat titik focus lebih dekat.
Bola mata bergerak didalam orbital dengan 6 otot orbital, yang berbentuk pita dan
menempel pada kelenjar sclera. Otot-otot ini bekerja pada mata dann mengoordinasi
geraknya, sehingga kedua mata dapat focus pada objek yang sama. Kelemahan satu atau lebih
otot dapat mengakibatkan salah satu mata berdifisiasi kondisi ini biasa disebut penglihatan
juling (squin)
Fungsi mata: maa merupakan organ yang sangat lembut dan dilindungi oleh alis mata, dan
kelopak mata, dan kelenjer lakrimasi, juga tulang orbital yang tersimpan didalam jaringan
lemak.
Organ sensorik komplek yang mempunyai fungsi optikal untuk melihat dan saraf
untuk tranduksi sinar. Apparatus optic mata membentuk dan memertahankan ketajaman focus
objek retina.
Prinsip optic: sinar dialihkan berjalan dari satu medium kemedium lain dari kepadatan yang
berbeda, fokus utama pada garis yang berjalan melalui pusat kelengkungan lensa sumbu
utama. Indera penglihatan menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina dengan
perantaraan serabut nervus optikus, menghantarkan rangsangan ini kepusat penglihatan pada
otak utnuk ditafsirkan. Cahaya yang jatuh kemata menimbulkan banyangan yang letak-letak
difokuskan pada retina. Banyangan itu menembus dan diubah oleh kornea lensa badan
aqueous dan vitrous. Lensa membiaskan cahaya dan memfokuskan banyangan pada retina
bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan.
B. TELINGA
Telinga merupakan organ pendengaran dan juga memainkan peran penting dalam
mempertahankan keseimbangan. Bagian-bagian yang berperan dalam pendengaran: bagian
luar, bagian tengah, dan koklea. Bagian-bagian yang berperan dalam keseimbangan: kanal
semi viskular, utrikel, dan sakulus.
2) Proses Menghidu
Bau yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang saraf (nervus olfaktorius)
dan bulbus olfaktorius. Indera bau bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantaraan
stasiun penghubung hingga mengcapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pada
lobus temporalis di otak besar tempat perasaan itu ditafsirkan. Rasa pencium dirangsang oleh
gas yang dihisap dan kepekaan atas rasa tersebut mudah hilang duhadapkan pada suatu bau
yang sesat dan pengap, tidak merasakan bau yang tidak enak sementara dilain pihak bau
segera menyengat hidung orang yang baru datang dari lingkungan udara sehat.
Rangsangan Reseptor
Rangsangan reseptor hanya berespons terhadap senyawa yang kontak dengan epitel
olfaktorius dan dilarutkan dalam lapisan tipis mokus yang menutupinya.Ambang olfaktorius
yang menggambarkan sensitivitas hebat reseptor olfaktoriustrhadap sejumlah senyawa yang
dapat dicium pada konsentrasi kurang dari 500pg/l diubah sekitar 30% dari sebelum dapat
dideteksi.melekul penghasil bau mengandung 3-20 atom karbon yang mempunyai bau yang
berbeda.
Diskriminasi Bau
Manusia dapat membedakan bau antara 200-4000 bau yang berbeda dan
menghasilkan pola ruang yang berbeda dari peningkatan aktivitas metabolic didalam
olfaktori.bau khusus bergantung pada pola ruang perangsangan secara kontinu pada bau yang
paling tidak disukai, maka persepsi bau menurun kemudian berhenti.ini disebabkan oleh
adaptasi yang cukup cepat yang timbul dalam system olfaktorius.
Kelainan pada Penciuman
Rasa penciuman akan lemah apabila selaput lender hidung sangat kering, basah atu
membengkak seperti keadaan influenza.rasa penciuman akaqn sama sekali akibat komplikasi
dari suatucedera pada kepala. Ambang penciuman meningkat dengan bertambahnya
usia.beberapa gangguan pada penciuman meliputi:
1. Anosmia.
2. Hiposmia.
3. Disosmia.
Kesimpulan
Pancaindra adalah organ-organ yang di khsuskan untuk menerima jenis rangsangan
tertentu.mata merupakan organ penglihatan yang fungsi utama menfokuskan cahaya kedalam
retina. Retina terdiri dari jaringan saraf yang mengirim sinyal yang dihasilkan cahaya ke otak.
retina merupakan membrane yang diadapatasi untuk menarima sinar cahaya yang terdiri dari
banyak serabut dan sel saraf dan tersusun atas sel batag dan sel kerucut, yang diduga
memiliki fungsi yang terpisah. Telinga merupakan organ pendengaran dan juga memainkan
peran penting dalam mempertahankan keseimbangan. Bagian-bagian yang berperan dalam
pendengaran: bagian luar, bagian tengah, dan koklea.
=>Telinga
Telinga eksterna mempunyai dua bagian aurikula menonjol dari samping kepala terdiri dari:
fibro kartilago (tipis dan elastis), ditutupi kulit yang berbentuk corong yang mengantar
gelombang suara menunuju ke meatus akustik eksterna ini membentuk kanal yang
melengkung, lengkungan depan atas, lengkungan belakang atas, dan lengkungan depan dan
sedikit menurun.
=>Hidung
Hidung berfungsi sebagai saluran udara untuk mengalir ke dan dari paru-paru. Jalan nafas ini
berfungsi sebagai penyarin kotoran dan melembatkan serta menghancurkan udara yang
dihirup ke dalam paru-paru.
=>Proses Menghidu
Bau yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang saraf (nervus olfaktorius)
dan bulbus olfaktorius. Indera bau bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantaraan
stasiun penghubung hingga mengcapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pada
lobus temporalis di otak besar tempat perasaan itu ditafsirkan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad A. K. Muda. 1995. Kamus Lengkap Kedokteran. Surabaya: Penerbit Citas Media Pers.
Anderson silvia Price1996. Patofisiologi:Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit: Jakarta: EGC
Brooker. 1992. Human Struktur and Function. London: Mosby.
Carola JP dan Noback CR. 1992. Human Anatomi and Physiology.