Anda di halaman 1dari 1

LUPUS

Uyan kaget melihat seseorang yang sudah cukup berumur, gendut, pendek, dan rambutnya agak “Aduh, seperti mimpi bisa ketemu dengan kamu … foto yang kamu kirim saya temple di kamar
tipis tapi bergaya ala ABGberdiri diambang pintu. Penampilannya centil banget, pake sepatu kets Airwalk, lho … tiap malam kebawa mimpi terus.”
celana pendek setenga tiang, kemeja putih plus bretel warna merah, dan membawa handphone. Makhluk Om Pinokio mendekati Lulu. Lulu mundur selangkah reaksi mukanya seperti melihat makhluk
itu begitu dibukain pintu langsung menerobos masuk dengan senyum lebar. Tak peduli dengan ransel aneh. Om Pinokio measih terus nyerocos kayak petasan renceng.
mungil di punggungnya yang kagak pantas untuk ukuran perutnya. “setelah enam bulan surat-suratan, akhirnya kita bias ketemu juga. Ih, ternyata Lulu lebih indah
“Sapa Ia Yaouw! Kenalin nama saya Pinokio. Punya usaha car rental di Bandung, dan saya dari fotonya ….”
kesini mau ketemu Lulu…ada kan orangnya? Pasti ada!” cerocos makhluk yang ngaku bernama Pinokio “Lho, Om ini siapa sih?” ketus Lulu masih ngga begitu yakin. Ídih, neng lu gimana sih. Masa ngga
itu dengan sok yakinnya. Nggak cumin Uyan, Lupus, dan Boim juga ikut kaget menoleh kea rah Om tau? Saya Pinokio. Sahabat penamu …”
Pinokio. Lupus lalu bangkit. “Lho, kok beda sama yang di foto?” Lulu mengernyitkan alis. Pinokio ngomong sambil tersipu
“Om mau ketemu Lulu?” Tanya Lupus. malu, “Oh, itu … Hihihi, waktu itu saya salah masukin foto. Yang kekirim itu foto Jhonny Deep … Hihihi,
Di luar dugaan, Pinokio malah langsung sok akrab sama Lupus. tapi agak-agak mirip, kan?”
“Oh, ini pasti kak Lupus, ya? Jangan panggil saya ‘Om”. Panggil aja Pino. Tapi kita bukanpetinju Lulu memberengut kesal.
lho! Oya, Lulu sering lho cerita tentang Kak Lupus….” “Busyet! Apanya yang mirip? Terus terang aja, jempol kaki Jhonny Deep aja masih lebih bagus
“Eh, Om! Om ini siapa? Kok bias kenal Lulu segala? Bekas gurunya, ya?” samber Boim dari muka kamu!”
keheranan. Om Pinokio menoleh ke Boim. Om Pinokio jadi salah tingkah, ngga nyangka kalau Lulu orangnya ketus banget.
“Duh ile, ni anak. Udah item, keriting pula. Begini, kakak-kakak yang baik, saya Pinokio. Saya ini Mami yang sedari tadi menyimak pembicaraan yang kurang harmonis itu, langsung
kan pembaca setia majalah kawanku, terus ikutan kolom sahabat pena. Nah lewat kolom itu, saya menyelamatkan suasana, “Lulu ini temanmu jauh-jauh dari Bandung, ok bukannya disambut… tawarin
kenalan sama Lulu. Udah enam bulan lebih ….” minum dong.” Lalu Mami berlih ke Om Pinokio, “Oya, Om Pinokio, katanya di Jakarta tidak punya family.
“Apa? Ikut sahabat pena?” Tanya Boim spontan. Kalo mau, Nak Pinokio bias lho nginep di sini …”
“Iya, lah. Apa ada yang aneh?” Om Pinokio menjawab santai. Lalu dengan ngga kalah Lulu kontan terperanjat mendengar omongan Mami yang ngga kenal sikon itu.
nyantainya , om Pinokio duduk di sofa, sambil menggendong ransel mungilnya. “Aduh Mami . . . tidur sama siapa?” Pekik Lulu.
“Ini saya jauh-jauh dari Bandung special mau ketemu ama Lulu. Boleh, kan?” Tapi OmPinokio menyambar tanpa basa-basi. “Terima kasih, Mami, atas tawarannya. Saya tidur
“Wah, Lulunya lagi latihan softball, tuh. Nanti malam aja balik lagi,” Lupus yang emang udah di sofa juga oke kok, Mi … “
mulai sebel sama Om Pinokio ngga nyerah gitu aja. “Tak usah di sofa, di kamar Lupus aja. Biar Lupus yang di Sofa …”
“Ngga bias nunggu di sini nih?” Tanya Om Pinokio mincing-mancing. Soalnnya ruang tamu Mami yang udah jatuh simpati sama om Pinokio keliatannya membabi buta betul. Lulu bengong
Lupus cukup empuk. aja ngeliat Maminya memperlakukan Om Pinokio seperti itu.
“Ngga bias. Soalnya kita-kita juga pada mau pergi,” jawab Lupus menutup semua kemungkinan.
Om Pinokio langsung kuncup keheranannya.
“Oke deh kalo gitu. Ntar sore saya balik lagi, ya?” ***
Om Pinokio pamit. Lupus mengantar sampai ke pintu, lalu mengintip dari jendela.
“Wah, gile, Im. Mobilnya Volvo!” Lupus langsung terpesona begitu melihat pemandangan di luar
jendela. Tapi Boim bereaksi sengak, dan melecehkan Lupus.

………………………………………………………………………………………………………………………….
Lulu muncul di ruang tengah, dan langsung terenyah begitu ngeliat Om Pinokio yang lagi asyik
ngobrol akbar sama mami. Dan Mami ngobrol pake ngakak-ngakak segala sambil makan apel. Mami
kayaknya suka dengan Om Pinokio.
“Ehem!” Lulu member isyarat kedatangannya dengan deheman. Om Pinokio menoleh. Dia keget
demi ngeliat gadis cantik berdiri di depannya. Om Pinokio buru-buru berdiri. Menyambut gadis cantik itu.
“Lulu, ya?” tebak Om Pinokio. Lulu kaget banget begitu bias ngeliat secara jelas penampilan Om Pinokio
yang ngga seindah khayalannya. Gendut, pendek, dan rada-rada botak. Sedang Om Pinokio makin sok
akrab aja.

Anda mungkin juga menyukai