DISUSUN OLEH :
Nurhasanah (18344131)
Kelompok B
Kelas D
TAHUN 2019
PERBANDINGAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN
c. Pelayanan PP 51 2009
Kefarmasian
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan
Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien.
pasal 47
Upaya kesehatan
diselenggarakan dalam
bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh,
dan berkesinambungan.
Permenkes No 75 Tahun
2014 tentang Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4,
Puskesmas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM
tingkat pertama di wilayah
kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP
tingkat pertama di wilayah
kerjanya.
Upaya Kesehatan
Masyarakat yang
selanjutnya disingkat UKM
adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan
meningkatkan kesehatan
serta
mencegah dan
menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
Upaya Kesehatan
Perseorangan yang
selanjutnya disingkat UKP
adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan
perseorangan.
2. Standar yang
dipakai
(termasuk
standar
pelayanan)
a. Standar PMK No 72 Tahun 2016 pasal 3 PMK No. 74 Tahun 2016
Pelayanan Tentang Standar Pelayanan pasal 3 Tentang Standar
Kefarmasian Kefarmasian di RS Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
1. Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit (1) Standar pelayanan
meliputi standar: kefarmasian di puskemas
a. Pengelolaan Sediaan meliputi :
Farmasi, Alat Kesehatan, a. Pengelolaan sediaan
dan Bahan Medis Habis farmasi dan Bahan
Pakai; dan Medis Habis Pakai dan
b. Pelayanan farmasi klinik
b. Pelayanan farmasi klinik
2. Pengelolaan Sediaan Farmasi,
(2) Pengelolaan sediaan
Alat Kesehatan, dan Bahan
farmasi dan bahan medis
Medis Habis Pakai
habis pakai sebagaimana
sebagaimana dimaksud pada
dimaksud pada ayat (1) huruf
ayat (1) huruf a meliputi:
a meliputi :
a. Pemilihan;
a. Perencanaan
b. Perencanaan kebutuhan;
kebutuhan
c. Pengadaan;
b. Permintaan
d. Penerimaan;
c. Penerimaan
e. Penyimpanan;
d. Pendistribusian
f. Pendistribusian;
e. Pengendalian
g. Pemusnahan dan Penarikan;
f. Pencatatan,
h. Pengendalian; dan
pelaporan, dan
i. Administrasi.
pengarsipan; dan
g. Pemantauan dan
3. Pelayanan farmasi klinik evaluasi pengobatan
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b meliputi: (3) Pelayanan farmasi klinik
a. Pengkajian dan pelayanan sebagaimana dimaksud pada
Resep; ayat (1) huruf b, meliputi :
b. Penelusuran riwayat a. Pengkajian resep,
penggunaan Obat; penyerahan obat, dan
c. Rekonsiliasi Obat; pemberian informasi obat
d. Pelayanan Informasi Obat b. Pelayanan informasi
(PIO); obat (PIO)
e. Konseling; c. Konseling
f. Visite; d. Ronde/visite pasein(
g. Pemantauan Terapi Obat khusus puskesmas
(PTO); rawat inap)
h. Monitoring Efek Samping e. Pemantauan dan
Obat (MESO); pelaporan efek samping
i. Evaluasi Penggunaan Obat obat
(EPO); f. Pemantauan terapi
j. Dispensing sediaan steril; obat;dan
dan g. Evaluasi penggunaan
k. Pemantauan Kadar Obat obat
dalam Darah (PKOD).
4.Ketentuan lebih lanjut
mengenai pengelolaan
Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai
sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan pelayanan
farmasi klinik sebagaimana
dimaksud pada ayat (3)
tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
b. Standar Profesi PP No. 51 Tahun 2009 pasal 35 PMK No. 74 Tahun 2016
Tentang Pekerjaan Pasal 7 Tentang Standar
Kefarmasian Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
Ayat 1 : Tenaga kefarmasian
sebagaimana dimaksud dalam Setiap Apoteker dan/atau
pasal 33 harus memiliki keahlian Tenaga Teknis Kefarmasian
dan kewenangan dalam yang menyelenggarakan
melaksanakan pekerjaan Pelayanan Kefarmasian di
kefarmasian. Puskesmas wajib mengikuti
Standar Pelayanan
Ayat 2 : Keahlian dan Kefarmasian sebagaimana
kewenangan sebagaimana diatur dalam peraturan
dimaksud pada ayat 1 harus Mentri ini.
dilaksanakan dengan menerapkan
stadar profesi
3. Sumber Daya
yang sebaiknya
ada (termasuk
sarana /
prasarana)
a. Man UU No. 44 Tahun 2019 pasal 14 PMK No. 74 Tahun 2016
Tentang RS pasal 4 ayat 2 Tentang
Standar Pelayanan
Persyaratan sumber daya manusia Kefarmasian di Puskesmas
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (1) yaitu Rumah
Sakit harus memiliki tenaga tetap Sumber daya kefarmasian
yang meliputi tenaga medis dan sebagaimana dimaksud pada
penunjang medis, tenaga ayat (1) meliputi :
keperawatan, tenaga kefarmasian, a. sumber daya
tenaga manajemen Rumah Sakit, manusia;dan
dan tenaga nonkesehatan. b. sarana dan prasarana
a. Money PMK No. 72 Tahun 2016 BAB PMK No. 75 Tahun 2014
II bagian A Tentang Standar pasal 42 ayat 1 Tentang
Pelayanan Kefarmasian di RS Puskesmas
Administrasi keuangan
Apabila instalasi farmasi harus Pendanaan di Puskesmas
mengelola keuangan maka perlu bersumber dari:
menyelenggarakan administrasi a. Anggaran Pendapatan dan
keuangan. Administrasi keuangan Belanja Daerah (APBD);
merupakan pengaturan anggaran, b. Anggaran Pendapatan dan
pengendalian dan analisa biaya, Belanja Negara (APBN);
pengumpulan informasi sumber-sumber lain yang sah
keuangan, penyiapan laporan, dan tidak mengikat.
penggunaan laporan yang
berkaitan dengan semua kegiatan
pelayanan kefarmasian secara
rutin atau tidak dalam periode
bulanan, triwulan, semesteran
atau tahunan
Ayat 5 penyimpanan
Metode penyimpanan dapat
dilakukan berdasarkan kelas
terapi, bentuk sediaan dan jenis
sediaan farmasi, alat kesehatan
dan bahan medis habis pakai dan
disusun secara alfabetis dengan
menerapkan prinsio First Expire
First out dan First in First Out
c. Sarana PMK No. 72 Tahun 2016 BAB PMK No. 74 Tahun 2016
IV Tentang Standar Pelayanan BAB IV Tentang Standar
Kefarmasian di RS Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
a. Fasilitas utama dalam
kegiatan pelayanan Sarana dan Prasarana
instalasi farmasi, terdiri Sarana yang diperlukan
dari : untuk menunjang pelayanan
1. Ruang kefarmasian di Puskesmas
kantor/administrasi dari meliputi sarana yang meiliki
: fungsi :
A. Ruang pimpinan 1. Ruang penerimaan resep
B. Ruang staf 2. Ruang pelayanan resep
C. Ruang dan peracikan ( produksi
kerja/administrasi sediaan secara terbatas )
tata usaha 3. Ruang penyerahan obat
D. Ruang pertemuan 4. Ruang konseling
2. Ruang penyimpanan 5. Ruang penyimpanan obat
sediaan farmasi, alat dan bahan medis habis pakai
kesehatan dan bahan 6. Ruang arsip
medis habis pakai
3. Ruang distribusi
sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan
medis habis pakai
4. Ruang
konsultasi/konseling
obat
5. Ruang pelayanan
informasi obat
6. Ruang produksi
7. Ruang aseptic
dispensing
8. Laboratorium farmasi
d. Prasarana PMK No. 72 Tahun 2016 BAB PMK No. 75 Tahun 2014
IV Tentang Standar Pelayanan Pasal 13 ayat 1 Tentang
Kefarmasian di RS Puskesmas
Fasilitas penunjang dalam
kegiatan pelayanan di instalasi Puskesmas harus memiliki
farmasi prasarana yang berfungsi
1. Ruang tunggu pasien paling sedikit terdiri atas:
2. Ruang penyimpanan a. sistem penghawaan
dokumen/arsip resep dan (ventilasi);
sediaan farmasi, alat b. sistem pencahayaan;
kesehatan dan bahan c. sistem sanitasi;
d. sistem kelistrikan;
medis habis pakai yang e.sistem komunikasi;
rusak f.sistem gas medik;
3. Tempat penyimpanan g.sistem proteksi petir;
obat diruang perawatan h.sistem proteksi
4. Fasilitas toilet, kamar kebakaran;
mandi untuk staf i. sistem pengendalian
kebisingan;
j. sistem transportasi
vertikal untuk
bangunan lebih dari 1
(satu) lantai;
k. kendaraan Puskesmas
keliling; dan
kendaraan ambulans.
1. Bangunan Puskesmas
harus memenuhi
persyaratan yang meliputi:
a. persyaratan
administratif,
persyaratan
keselamatan dan
kesehatan kerja, serta
persyaratan teknis
bangunan sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan;
b. bersifat permanen dan
terpisah dengan
bangunan lain; dan
c. menyediakan fungsi,
keamanan,
kenyamanan,
perlindungan
keselamatan dan
kesehatan serta
kemudahan dalam
memberi pelayanan
bagi semua orang
termasuk yang
berkebutuhan khusus,
anak-anak dan lanjut
usia.
PMK No. 75 Tahun 2014
Pasal 12 Tentang
Puskesmas
1. Selain bangunan
Puskesmas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11,
setiap Puskesmas harus
memiliki bangunan rumah
dinas Tenaga Kesehatan.
Bangunan rumah dinas
Tenaga Kesehatan
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) didirikan dengan
mempertimbangkan
aksesibilitas tenaga
kesehatan dalam memberikan
pelayanan.
6. Kegiatan / proses PMK No. 72 Tahun 2016 BAB 2 UU no.36 tahun 2009 ttg
yang dilakukan bagian A Tentang Standar kesehatan
Pelayanan Kefarmasian di RS Pasal 46
Untuk mewujudkan derajat
Kegiatan pengelolaan sediaan kesehatan yang setinggi-
farmasi, alat kesehatan, dan bahan tingginya bagi masyarakat,
medis habis pakai meliputi : diselenggarakan upaya
1. Pemilihan kesehatan yang terpadu dan
2. Perencanaan kebutuhan menyeluruh dalam bentuk
3. Pengadaan upaya kesehatan
4. Penerimaan perseorangan dan upaya
5. Penyimpanan kesehatan asyarakat
6. Pendistribusian pasal 47
7. Pemusnahan dan Upaya kesehatan
penarikan diselenggarakan dalam
8. Pengendalian bentuk kegiatan dengan
9. Administrasi pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan
BAB III bagian A rehabilitatif yang
Pelayanan farmasi klinik : dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh,
1. Pengkajian dan pelayanan dan berkesinambungan.
resep
SISTEM INFORMASI
2. Penelusuran riwat PMK No. 75 Tahun 2014
penggunaan obat Pasal 43 Tentang
3. Rekonsiliasi obat Puskesmas
4. Konseling
5. Visite 1. Setiap Puskesmas wajib
6. Pemantauan terapi obat melakukan kegiatan sistem
7. Monitoring efek samping informasi Puskesmas.
obat 2. Sistem Informasi
8. Evaluasi penggunaan obat Puskesmas sebagaimana
9. Dispensing sediaan dimaksud pada ayat (1)
steril;dan dapat diselenggarakan
10. Pemantauan kadar obat secara eletronik atau non
dalam darah elektronik.
3. Sistem informasi
Puskesmas paling sedikit
mencakup:
a. pencatatan dan
pelaporan kegiatan
Puskesmas dan
jaringannya;
b. survei lapangan;
c. laporan lintas sektor
terkait; dan
d. laporan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya
7. Proses Jaminan / PMK No. 72 Tahun 2016 Pasal PMK No. 74 Tahun 2016
Pengawasan 5 Tentang Standar Pelayanan pasal 5 Tentang Standar
Mutu Kefarmasian di RS Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
1. Untuk menjamin mutu
Pelayanan Kefarmasian di (1) Untuk menjamin mutu
Rumah Sakit, harus dilakukan Pelayanan Kefarmasian di
Pengendalian Mutu Puskesmas, harus dilakukan
Pelayananan Kefarmasian yang pengendalian mutu
meliputi: Pelayanan Kefarmasian
a. monitoring; dan meliputi :
b. evaluasi a. monitoring; dan
b. evaluasi
Pasal 10
(1) Pengawasan yang
dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud
dalam pasal dan
pengawasan yang dilakukan
oleh Kepala BPOM
dilaporkan secara berkala
kepada Menteri.
(2) Laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
disampaikan paling sedikit 1
(satu) kali dalam 1 (satu)
tahun.
8. Pencatatan & PMK No. 72 Tahun 2016 BAB PMK No. 74 Tahun 2016
Pelaporan yang II bagian B Tentang Standar BAB II Tentang Standar
harus ada Pelayanan Kefarmasian di RS Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan
terhadap kegiatan pengelolaan A. Perencanaan : Proses
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, Perencanaan kebutuhan
dan Bahan Medis Habis Pakai sediaan farmasi per tahun
yang meliputi perencanaan dilakukan secara berjenjang
kebutuhan, pengadaan, (bottom-up). Puskesmas
penerimaan, pendistribusian, diminta menyediakan data
pengendalian persediaan, pemakaian obat dengan
pengembalian, pemusnahan dan menggunakan Laporan
penarikan Sediaan Farmasi, Alat Pemakaian dan Lembar
Kesehatan, dan Bahan Medis Permintaan Obat (LPLPO).
Habis Pakai. Pelaporan dibuat c. Penerimaan : Tenaga
secara periodik yang dilakukan Kefarmasian wajib
Instalasi Farmasi dalam periode melakukan pengecekan
waktu tertentu (bulanan, terhadap sediaan farmasi dan
triwulanan, semester atau bahan medis habis pakai
pertahun). yang diserahkan, mencakup
jumlah kemasan/peti, jenis
BAB III bagian A dan jumlah sediaan farmasi,
1. Penelusuran Riwayat bentuk sediaan farmasi sesuai
Penggunaan Obat denga nisi dokumen LPLPO
Penelusuran riwayat ditandatangani oleh Tenaga
penggunaan Obat merupakan Kefarmasian, dan diketahui
proses untuk mendapatkan oleh Kepala Puskesmas. Bila
informasi mengenai seluruh tidak memenuhi syarat, maka
Obat/Sediaan Farmasi lain Tenaga Kefarmasian dapat
yang pernah dan sedang mengajukan keberatan.
digunakan, riwayat h. Administrasi meliputi
pengobatan dapat diperoleh Pencatatan dan pelaporan
dari wawancara atau data terhadap seluruh rangkaian
rekam medik/pencatatan kegiatan dalam pengelolaan
penggunaan Obat pasien. Sediaan Farmasi dan Bahan
2. Pencatatan penggunaan obat Medis Habis Pakai yang
3. Sumbangan/Dropping/Hibah diterima, disimpan,
Instalasi Farmasi harus didistribusikan dan
melakukan pencatatan dan digunakan di Puskesmas atau
pelaporan terhadap unit pelayanan lainnya
penerimaan dan penggunaan
Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai
sumbangan/dropping/ hibah.
9. Sanksi PMK No. 72 Tahun 2016 pasal PMK No. 74 Tahun 2016
12 Tentang Standar Pelayanan pasal 11 Tentang Standar
Kefarmasian di RS Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
Pelanggaran terhadap ketentuan
dalam Peraturan Menteri ini dapat Pelanggaran terhadap
dikenai sanksi administratif ketentuan dalam Peraturan
sesuai dengan ketentuan Menteri ini dapat dikenai
peraturan perundang-undangan. sanksi administratif sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.