Anda di halaman 1dari 66

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap individu, keluarga dan
masyarakat dapat mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri. Oleh karena itu
dalam rangka mencapai tujuan tersebut masyarakat perlu memperoleh pengetahuan
dan bimbingan dari tim kesehatan. Salah satu tim kesehatan yang besar
pengaruhnya dalam melakukan pendidikan kesehatan dan mengatasi masalah
kesehatan masyarakat adalah perawat. Perawat diharapkan mampu mengatasi
permasalahan yang ada melalui penerapan asuhan keperawatan keluarga dan
asuhan keperawatan komunitas.

Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai andil yang besar
dalam upaya melihara kesehatan, namun ada kalanya keluarga tersebut mengalami
keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan kemauan, sehingga memerlukan
bantuan orang lain, dalam hal ini tenaga kesehatan termasuk tenaga keperawatan.
Keberhasilan keperawatan di komunitas akan menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan
oleh keluarga di rumah, secara empiris bahwa kesehatan anggota keluarga dan
kualitas kehidupan komunitas sangat signifikan.

Bidang studi Keperawatan Komunitas adalah salah satu bagian dari bidang studi
yang ada di kurikulum D.IV Keperawatan dan tujuan dari bidang studi ini adalah
bersama dengan masyarakat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup
sejahtera sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan
fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki dengan strateginya
yaitu Community scientific approach and community science-based.

Sikap dan kemampuan profesional seorang sarjana sains terapan keperawatan


khususnya dibidang keperawatan komunitas yang dituntut untuk mengabdikan
dirinya kepada masyarakat, ditumbuhkan dan dibina sepanjang proses pendidikan
melalui berbagai bentuk pengalaman belajar yang dilaksanakan dan dikembangkan
di masyarakat. Pembinaan pendidikan di masyarakat dapat diperoleh melalui
adanya kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa/peserta didik untuk berlatih
bekerja di tengah-tengah masyarakat.

Guna mendapat kesempatan untuk berlatih bekerja di masyarakat tersebut,


diperlukan pengalaman belajar bagi peserta didik dalam tatanan nyata di
masyarakat, khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan melalui Praktek Belajar
Lapangan dalam bentuk Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).

Sehubungan dengan itu Mahasiswa Program Studi D.IV Keperawatan Mataram


Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram melaksanakan praktek keperawatan
komunitas dari tanggal 22 April s.d. 11 Mei 2019.

Tahapan dari proses keperawatan komunitas dimulai dari proses pengkajian,


analisa data dan perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
implementasi dan evaluasi. Setelah kami kelompok 6 melakukan pengkajian di
Desa Sigerongan selama 3 hari yaitu pada tanggal 23-25 April 2019 menggunakan
instrumen kuesioner diperoleh data-data; meliputi data demografi, kesehatan bayi
dan balita, remaja, ibu hamil, lansia, dan data focus pengkajian Wienshield Survey,
wawancara dengan Kepala Desa, masing-masing Kepala Dusun, Para Kader,
Karang Taruna Desa serta observasi. Setelah merumuskan masalah keperawatan
komunitas, kami menyusun rencana-rencana yang dapat dilakukan untuk
penyelesaian masalah tersebut, yang kemudian rencana tersebut perlu diketahui
oleh masyarakat dan ditentukan prioritas kegiatan yang dapat diimplementasikan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan pada kelompok khusus di masyarakat.

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengkaji kesehatan pada kelompok khusus dimasyarakat
(balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa dengan masalah kesehatan, usia
lanjut dan ibu hamil).
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah/diagnosa keperawatan pada
kelompok khusus di masyarakat.
c. Mahasiswa mampu merumuskan rencana keperawatan pada kelompok
khusus dimasyarakat.
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan pada kelompok khusus
dimasyarakat sesuai rencana dengan memanfaatkan sumber-sumber yang
tersedia dan potensi yang ada pada kelompok khusus.
e. Mahasiswa mampu melakukan kerjasama lintas sektoral dan menyelesaikan
masalah pada kelompok khusus dimasyarakat.
f. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan
pada kelompok khusus dimasyarakat dan membuat rencana tindak lanjut
yang diperlukan.
g. Mahasiswa mampu mendokumentasikan seluruh proses asuhan keperawatan
yang dilakukan pada kelompok khusus dimasyarakat secara sistematis.

C. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada
masyarakat.
b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas.
c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat.
d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah
kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang di alami
masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai upaya
peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Untuk Pendidikan
a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi D.IV Keperawatan
Mataram Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
khususnya di bidang keperawatan komunitas.
b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model praktek
keperawatan komunitas selanjutnya.
4. Untuk Profesi
a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga
profesi mampu mengembangkannya.
c. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

D. Sistematika
Untuk mempermudah laporan ini, penulis membagi penyusunannya dalam 3
(tiga) bab yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu:
BAB I : Pendahuluan yang merupakan gambaran dari isi laporan secara
keseluruhan yang mencakup: latar belakang, tujuan, manfaat dan
sistematika penulisan.
BAB II : Asuhan keperawatan komunitas di Desa Lembar Kecamatan Lembar
Kabupaten Lombok Barat, yang meliputi: pengkajian, analisa dan
diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan, dan evaluasi.
BAB III : Kesimpulan dan Saran yang berisi kesimpulan dari hasil pembahasan dan
saran yang disesuaikan dengan kesimpulan.
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DESA SIGERONGAN KECAMATAN LINGSAR

KABUPATEN LOMBOK BARAT

TANGGAL 22 APRIL – 11 MEI 2019

A. Pengkajian
Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan pada seluruh KK di Desa
Sigerongantanggal 19 April-6 Mei 2018, didapatkan data sebagai berikut :

1. Data Umum
a. Luas Wilayah : ha/m2
b. Batas-Batas Wilayah
1) Barat : Desa Duman
2) Timur : Desa Karang Bayan
3) Utara : Desa Lanko
4) Selatan : Desa Peteluan Indah
c. Jumlah Penduduk
1) Laki-Laki : 1985 jiwa
2) Perempuan : 2024 jiwa
3) Jumlah keseluruhan : 4039 jiwa
4) Jumlah KK : 1225 KK

I. PENGKAJIAN KELUARGA
1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa
2) Jumlah KK : 100 KK
3) Hasil kuesioner :

Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan di Desa Sigerongan


tanggal 23 s/d 25 April 2019, didapatkan data sebagai berikut:
A. DATA DEMOGRAFI/KEPENDUDUKAN
1. Distribusi penduduk berdasarkan Umur

NO UMUR JUMLAH PRESENTASE


1. 0 - 1 bulan 0 0%
2. 1 bulan – 1 tahun 14 27,4
3. 1 – 5 tahun 22 6,3
4. 6 – 13 tahun 42 12
5. 14 – 19 tahun 56 16
6. 20 – 55 tahun 187 53,3
7. > 60 tahun 30 8,5
TOTAL 351 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 1) disimpulkan bahwa sebagian besar
penduduk berumur 20-55 tahun sebanyak orang (%).

2. Distribusi penduduk berdasarka jenis kelamin


NO. JENIS KELAMIN JUMLAH PRESENTASE
1 Laki-laki 3.006 48,82%
2 Perempuan 3.151 51,18%
TOTAL 6.157 100%
(Sumber: Buku Data Rekapitulasi Jumlah Penduduk Desa Sigerongan
Bulan Maret 2019)
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagian besar
penduduk berjenis kelammin perempuan sejumlah 3.151 orang (%).

3. Distribusi penduduk berdasarka agama

NO AGAMA JUMLAH PRESENTASE


1. Islam 351 100%
2. Kristen 0 0%
3. Hindu 0 0%
4. Budha 0 0%
TOTAL 351 100%

Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 3) disimpulkan bahwa seluruh penduduk


beragama islam (100%)

4. Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pedidikan

NO PENDIDIKAN JUMLAH PRESENTASE


1. Belum sekolah 35 10%
2. Masih SD 33 9,4%
3. Tidak tamat SD 65 18,5%
4. Tamat SD 39 11,1%
5. Masih SMP 23 6,5%
I
6. Tamat SMP 49 14%
n
7. Masih SMA 21 6%
t
8. Tamat SMA 43 12,2%
e
9. Masih kuiah 5 1,4%
r
10. Tamat perguruan tinggi 4 1,1%
p
11. Tidak pernah sekolah 40 11,4%
r
TOTAL 351 100%
e
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 4) disimpulkan bahwa sebagian besar
penduduk yaitu orang (%).

5. Distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan

NO PEKERJAAN JUMLAH PRESENTASE


1. PNS/TNI/POLRI 10 2,8%
2. Wiraswasta 51 14,5%
3. Petani 28 8%
4. Buruh 36 10,2%
5. Tidak bekerja 190 54,1%
TOTAL 351 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian besar
penduduk yaitu orang (%)

B. DATA EKONOMI
6. Distribusi KK berdasarkan pengasilan rata – rata

NO PENGHASILAN RATA-RATA JUMLAH PRESENTASE


1. < Rp.500.00
2. Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
3. Rp. 1.000.000 – 1.500.000
4. > Rp. 1.500.000
TOTAL 100 100%
I
nterpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 6) disimpulkan bahwa sebagian besar KK
memiliki penghasilan sebanyak Rp. (%).

C. DATA LINGKUNGAN
7. Distribusi KK berdasarkan terdapatnya jendela/ventilasi

NO JENDELA/VENTILASI JUMLAH PRESENTASE


1. Ya
2. Tidak
TOTAL 100 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 7) disimpulkan bahwa sebagian besar rumah
KK memiliki jendela/ventilasi (%).
8. Distribusi KK berdasarkan apakah jendela dibuka setiap hari

NO JENDELA DIBUKA SETIAP JUMLAH PRESENTASE


HARI
1. Ya
2. Tidak
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 8) disimpulkan bahwa seagian besar
membuka jendela setiap hari (%).

9. Distribusi KK berdasarkan sumber air yang digunakan

NO SUMBER AIR JUMLAH PRESENTASE


1. Sumur gali
2. Ledeng
3. Sumur pompa
I 4. Sumur bor
n 5. Lain – lain
t TOTAL 100 100%
e
rpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 9) disimpulkan bahwa sebagian besar
menggunakan sumber air dari sumur (%).

10. Distribusi KK berdasarkan air yang diminum dimasak/tidak

NO AIR YANG DIMINUM JUMLAH PRESENTASE


DIMASAK/TIDAK
1. Ya
2. Tidak
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 10) disimpulkan bahwa sebagian besar
keluarga minum air yang (%).

11. Distribusi KK berdasarkan saluran pembuangan air limbah

NO SALURAN PEMBUANGAN AIR JUMLAH PRESENTASE


LIMBAH
1. Ya
2. Tidak
TOTAL 100 100%

Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas (tabel 11) disimpulkan bahwa KK


memiliki saluran pembuangan air limbah (%).

12. Distribusi KK berdasarkan cara penanganan sampah keluarga

NO CARA PENANGANAN SAMPAH JUMLAH PRESENTASE


1. Dibakar
2. Ditimbun
3. Dibuang ke kebun
4. Dibuang ke sungai
5. Dibuang ke tempat sampah umum
TOTAL 100 100%
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas (tabel 12) disimpulkan bawha hampir
seluruh KK membuang sampah ke sungai (%).

13. Distribusi KK berdasarkan adanya ketersediaan WC

NO KETERSEDIAAN WC JUMLAH PRESENTASE


1. Ya
2. Tidak
TOTAL 100 100%

Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas (tabel 13) disimpulkan bahwa KK


memiliki WC (%).

14. Distribusi KK berdasarkan tempat BAB bila tidak ada WC

NO TEMPAT BAB JUMLAH PRESENTASE


1. Di suangai/ di kali
2. Di kebun
TOTAL 100 0%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 14) disimpulkan bahwa KK BAB di (%) dan
BAB di (%).

D. DATA PRILAKU HIDUP SEHAT


15. Distribusi KK berdasarkan makann sayur setiap hari

NO KELUARGA MAKAN SAYUR JUMLAH PRESENTASE


SETIAP HARI
1. Ya
2. Tidak
TOTAL 100 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 15) disimpulkan bahwa sebagian besar
keluarga makan sayur setiap hari (%).

16. Distribusi KK berdasarkan keluarga sering berolahraga

NO KELUARGA SERING JUMLAH PRESENTASE


BEROLAHRAGA
1. Ya
2. Tidak
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarlan tabel diatas (tabel 16) disimpulkan bahwa sebagian besar
keluarga tidak berolahraga (%).

17. Distribusi KK berdasarkan keluarga yang merokok

NO ANGGOTA KELUARGA YANG JUMLAH PRESENTASE


MEROKOK
1. Ya
2. Tidak
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 17) disimpulkan bahwa sebagian besar
anggota keluarga merokok (%).

18. Distribusi KK berdasarkan aggota keluarga yang mencuci tangan


pakai sabun sebelum makan

ANGGOTA KELUARGA
NO JUMLAH PRESENTASE
MENCUCI TANGAN SEBELUM
MAKAN
1. Ya
2. Tidak
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 18) disimpulkan bahwa sebagian besar
anggota keluarga mencuci tangan pakai sabun sebelum makan(81,8%).

E. DATA STATUS KESEHATAN KELUARGA


19. Distribusi KK berdasarkan aggota keluarga yang sakit/tidak

NO ANGGOTA KELUARGA YANG JUMLAH PRESENTASE


SAKIT SEKARANG
1. Ya
2. Tidak
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 19) disimpulkan bahwa sebagian besar
anggota keluarga (%)

20. Distribusi KK berdasarkan usia anggota keluarga yang sakit

NO USIA KELUARGA YANG SAKIT JUMLAH PRESENTASE


1. Bayi 0 – 1 tahun
2. Balita 1 tahun – 5 tahun
3. Anak – anak 6 – 12 tahun
4. Remaja 13 – 20 tahun
5. Dewasa 21 – 59 tahun
6. Lansia > 60 tahun keatas
TOTAL 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 20) disimpulkan bahwa sebagian besar
anggota keluarga yang sakit dialami oleh usia (%)

21. Distribusi keluarga berdasarkan jenis penyakit yang diderita

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH PRESENTASE


1. Batuk pilek 1 8,3%
2. Diare 0 8,3%
3. Tbc 0 0%
4. Rematik 5 41,7%
5. Diare 0 0%
6. Demam berdarah 0 0%
7. Kulit (gatal) 0 0%
8. Hipertensi 4 33,3%
9. Lain – lain 2 16,7%
TOTAL 12 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 20) disimpulkan bahwa sebagian besar
anggota keluarga mengalami penyakit (%) .
F. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK IBU HAMIL
1. Jumlah penduduk : 351 Jiwa
2. Jumlah Ibu Hamil : 7
3. Hasil kuesioner :
1. Distribusi adanya ibu hamil dalam keluarga

NO ADA IBU HAMIL DALAM KELUARGA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 7 100%
2. Tidak 0 0%
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 1) disimpulkan bahwa keluarga memiliki ibu hamil
(100%) .

2. Distribusi usia kehamilan ibu

NO USIA KEHAMILAN JUMLAH PRESENTASE


1. a. 0 – 3 bulan 0 0
2. b. > 3 bulan – 6 bulan 4 57,14%
3. c. > 6 bulan – 9 bulan 2 28,57%
4. d. > 9 bulan 1 14,29%
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 1) disimpulkan bahwa usia kehamilan ibu hamil > 3
bulan – 6 bulan (57,14%) .

3. Distribusi apakah ibu hamil melakukan pemeriksaan

NO IBU HAMIL MELAKUKAN JUMLAH PRESENTASE


PEMERIKSAAN
1. Ya 7 100%
2. Tidak 0 0%
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 1) disimpulkan bahwa seluruh ibu hamil rutin
melakukan pemeriksaan (100%) .

4. Distribusi tempat ibu hamil melakukan pemeriksaan

NO TEMPAT MELAKUKAN JUMLAH PRESENTASE


PEMERIKSAAN
1. Bidan 2 28,57%
2. Dukun 0 0
3. Puskesmas 5 71,43%
4. Rumah sakit 0 0
5. Dokter 0 0
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 1) disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil
melakukan pemeriksaan di puskesmas (71,43%).

5. Distribusi status imunisasi TT ibu hamil

NO IMUNISASI TT JUMLAH PRESENTASE


1. Lengkap 7 100%
2. Belum lengkap 0 0
3. Tidak mendapakan imunisasi TT 0 0
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 1) disimpulkan bahwa seluruh ibu hamil
mendapatkan imunisasi TT lengkap (100%).

6. Distribusi adanya peningkatan berat badan setiap bulan

NO PENINGKATAN BERAT BADAN JUMLAH PRESENTASE


SETIAP BULAN
1. Ya 7 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 1) disimpulkan bahwa seluruh ibu hamil mengalami
kenaikan berat badan (%).
G. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK USIA BAYI (0 – 11 BULAN)
1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa
2) Jumlah Bayi : 50 Jiwa
3) Hasil kuesioner :

1. Distribusi adanya bayi dalam keluarga

NO ADA BAYI DALAM KELUARGA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 1) disimpulkan bahwa keluarga memiliki bayi
(100%).
2. Distribusi bayi mendapat ASI dalam 6 bulan

NO BAYI MENDAPAT ASI DALAM 6 JUMLAH PRESENTASE


BULAN
1. Ya 44 88%
2. Tidak 6 12%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagian besar bayi mendapat
ASI dalam 6 bulan (88%)

3. Distribusi bayi mendapat imunisasi lengkap

NO BAYI MENDAPAT IMUNISASI JUMLAH PRESENTASE


LENGKAP
1. Ya 46 88%
2. Tidak 6 12%
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
mendapatka imunisasi lengkap (88%)

4. Distribusi bayi dibawa ke posyandu

NO BAYI DIBAWA KE POSYANDU JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 46 88%
2. Tidak 4 12%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagian besar bayi dibawa
ke posyandu (88%)
H. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK USIA BALITA (1– 5 TAHUN)

1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa


2) Jumlah Balita : 50 Jiwa
3) Hasil kuesioner :

1. Distribusi adanya balita dalam keluarga

NO ADA BALITA DALAM KELUARGA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa keluarga memiliki balita
(100%)

2. Distribusi balita sakit/tidak

NO BALITA SAKIT/TIDAK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 32 64%
2. Tidak 18 36%
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagian balita dalam
keluarga mengalami sakit (64%)

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH PRESENTASE


1. Diare 1 2%
2. Batuk pilek 28 56%
3. Demam 1 2%
4. Kulit (Gatal) 2 4%
3. D 5. Lan – lain, sebutkan 0 0
i TOTAL 50 100%
s
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagian besar balita
mengalami sakit batuk pilek (56%)

4. Distribusi apakah balita dibawa ke posyandu

NO BAYI DIBAWA KE POSYANDU JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa seluruh balita dibawa ke
posyandu (100%)

5. Distribusi apakah balita menderita batuk pilek dalam 6 bulan terakhir

NO MENDERITA BATUK PILEK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 27 54%
2. Tidak 23 46%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagian balita menderita
batuk pilek dalam 6 bulan terakhir (54%)

6. Distribusi apakah balita menderita diare dalam 6 bulan terakhir

NO MENDERITA DIARE JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 16 32%
2. Tidak 34 68%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagian besar balita tidak
mengalami diare dalam 6 bulan terakhir (68%)

7. Distribusi apakah BB balita naik dalam 2 bulan terakhir

NO BB BALITA NAIK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 47 94%
2. Tidak 3 6
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagian besar berat badan
balita naik dalam 2 bulan terakhir (94%)
I. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK ANAK SEKOLAH (6– 12 TAHUN)

1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa


2) Jumlah Anak Sekolah : 50
3) Hasil kuesioner :

1. Distribusi adanya anak usia sekolah

NO ADA ANAK USIA SEKOLAH DALAM JUMLAH PRESENTASE


KELUARGA
1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%

Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 1) disimpulkan bahwa keluarga memiliki anak usia
sekolah (100%)

2. Distribusi apakah anak sekolah mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir sebelum makan

NO CUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN JUMLAH PRESENTASE


AIR MENGALIR
1. Ya 9 18%
2. Tidak 41 82%
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagian besar anak usia
sekolah tidak mencuci tangan sebelum makan (82%)
3. Distribusi apakah anak jajan sembarangan di sekolah dan di
r
NO ANAK JAJAN SEMBARANGAN JUMLAH PRESENTASE
u
1. Ya 46 92%
m
2. Tidak 4 8%
a
TOTAL 50 100%
h
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 3) disimpulkan bahwa sebagian besar anak usia
sekolah jajan sembarangan di sekolah maupun di rumah (92%)

4. Distribusi apakah anak rajin gosok gigi

NO ANAK RAJIN GOSOK GIGI JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 42 84%
2. Tidak 8 16%
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 4) disimpulkan bahwa sebagian besar anak usia
sekolah rajin gosok gigi (84%)

5. Distribusi ba apakah gigi anak berlubang

NO GIGI ANAK BERLUBANG JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 7 14%
2. Tidak 43 86%
TOTAL 50 100%
I
nterpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian besar anak usia
sekolah tidak mengalami gigi berlubang (43%)
J. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK REMAJA (13–20 TAHUN)

1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa


2) Jumlah Remaja : 50
3) Hasil kuesioner :

1. Distribusi adanya remaja dalam keluarga

NO ADA REMAJA DALAM KELUARGA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%

Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa dalam keluarga memiliki


remaja (100%)

2. Distribusi remaja aktif dalam kegiatan remaja di masyarakat

NO REMAJA AKTIF DALAM KEGIATAN JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 17 34%
2. Tidak 33 66%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian remaja tidak aktif
dalam kegiatan remaja di masyarakat (66%)
3. Distribusi remaja merokok

NO REMAJA MEROKOK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 33 66%
2. Tidak 17 34%
TOTAL 50 100%

Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian


remaja laki-laki merokok (66%%)

4. Distribusi remaja sudah memiliki pacar

NO REMAJA SUDAH MEMILIKI PACAR JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 31 62%
2. Tidak 19 38%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian remaja sudah


memiliki pacar (62%)
5. Distribusi remaja yang mengetahui tentang PMS

NO REMAJA TAHU TENTANG PMS JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 7 14%
2. Tidak 43 86%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian besar remaja


belum mengetahui tentang penyakit menular seksual (PMS) (86%)

6. Distribusi mengetahui tentang penilaran AIDS

NO REMAJA TAHU TENTANG JUMLAH PRESENTASE


PENULARAN AIDS
1. Ya 30 60%
2. Tidak 20 30%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian remaja tahu


tentang penularan AIDS (60%)
7. Distribusi remaja mengetahui tentang kesehatan reproduksi

NO REMAJA TAHU TENTANG JUMLAH PRESENTASE


KESEHATAN REPRODUKSI
1. Ya 22 44%
2. Tidak 28 56%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa ada 28 remaja belum


mengetahui tentang kesehatan reproduksi (56%)
K. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK DEAWASA (21–59 TAHUN)

1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa


2) Jumlah Dewasa : 50 Jiwa
3) Hasil kuesioner :
1. Distribusi adanya usia dewasa dalam keluarga

NO ADA USIA DEWASA DALAM JUMLAH PRESENTASE


KELUARGA
1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa dalam keluarga memiliki


usia dewasa (100%)
2. Distribusi dewasa yang mengalami sakit

NO DEWASA MENGALAMI SAKIT JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 31 62%
2. Tidak 19 38%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian besar dewasa
mengalami sakit (62%)
3. Distribusi dewasa rutin berolahraga

NO DEWASA RUTIN BEROLAHRAGA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 10 20%
2. Tidak 40 80%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian besar dewasa tidak
pernah olahraga (80%)
4. Distribusi dewasa yang merokok

NO DEWASA MEROKOK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 42 84%
2. Tidak 8 16%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian besar dewasa laki-
laki merokok (84%)
5. Distribusi penyakit yang diderita saat ini

NO PENYAKIT YANG DIDERITA JUMLAH PRESENTASE


1. a. Batuk pilek 24 48%
2. b. Diare 1 2%
3. c. TBC 0 0
4. d. Reumatik 0 0
5. e. Demam 0 0
6. f. DBD 2 4%
7. g. Nyeri 0 0
8. h. Gatal-gatal 4 8%
9. i. Hipertensi 5 10%
10. j. Lain-lain, sebutkan 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian dewasa


mengalami penyakit batuk pilek (48%)
L. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK LANSIA (>60 TAHUN)
1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa
2) Jumlah lansia : 50 Jiwa
3) Hasil kuesioner :

1. Distribusi adanya lansia dalam keluarga

NO ADANYA LANSIA DALAM JUMLAH PRESENTASE


KELUARGA
1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 1) disimpulkan bahwa sebagian besar KK memiliki
anggota keluarga yang berusia lanjut (100%).

2. Distribusi lansia yang menderita penyakit

NO LANSIA MENDERITA JUMLAH PRESENTASE


PENYAKIT
1. Ya 37 74%
2. Tidak 13 26%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagia besar lansia sakit
(74%).

3. Distribusi jenis penyakit yang diderita lansia

NO JENIS PENYAKIT YANG JUMLAH PRESENTASE


DIDERITA
1. a. Asma 0 0
2. b. TBC 0 0
3. c. Hipertensi 25 67,57%
4. d. DM 1 2,7%
5. e.Reumatik 10 27,03%
6. f. Katarak 0 0
7. g. Pusing 1 2,7%
8. h. Lain – lain
TOTAL 37 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 3) disimpulkan bahwa sebagian besar lansia
mengalami penyakit hipertensi (67,57%)

4. Distribusi penanganan penyakit lansia

NO PENANANGANAN JUMLAH PRESENTASE


PENYAKIT LANSIA
1. a. Sarana kesehatan 35 70%
2. b. Non medis 3 6%
3. c. Diobati sendiri 12 24%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 4) disimpulkan bahwa sebagian besar lansia pergi
berobat kesarana kesehatan (70%).

5. Distribusi lansia yang merokok

NO LANSIA MEROKOK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 29 58%
2. Tidak 21 42%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian lansia laki-laki
mrokok (58%)
6. Distribusi lansia yang minum kopi

NO MINUM KOPI JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 46 92%
2. Tidak 4 8%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas ( tabel 6) disimpulkan bahwa sebagian lansia minum kopi
(92%)
7. Distribusi lansia sering jalan-jalan pagi

NO LANSIA JALAN-JALAN PAGI JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 19 38%
2. Tidak 31 62%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 7) disimpulkan bahwa sebagian lansia tidak pernah
jalan-jalan pagi (62%).
8. Distribusi keikut sertaan lansia dalam posyandu lansia

NO IKUT POSYANDU LANSIA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 18 36%
2. Tidak 32 64%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 8) disimpulkan bahwa sebagian besar lansia tidak
pernah mengikuti posyandu lansia (64%).
9. Distribusi penggunaan waktu senggang lansia

NO PENGGUNAAN WAKTU JUMLAH PRESENTASE


SENGGANG
1. a. Berkebun 27 54%
2. b. Duduk di rumah 23 46%
3. c. Olahraga 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 9) disimpulkan bahwa sebagian lansia menggunakan
waktu senggang untuk berkebun (54%).
10. Distribusi selera makan lansia

NO SELERA MAKAN JUMLAH PRESENTASE


1. a. Meningkat 0 0
2. b. Menurun 4 8%
3. c. Biasa-biasa saja 46 42%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 10) disimpulkan bahwa sebagian besar selera makan
lansia biasa-biasa saja (46%)
11. Distribusi bagaimana tidur lansia

NO Merokok JUMLAH PRESENTASE


1. Tidur nyenyak 14 28%
2. Susah memulai tidur 20 40%
3. Sering terbangun 16 32%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 11) disimpulkan bahwa sebagian lansia mengalami
susah memulai tidur (40%).
12. Distribusi lansia yang terlibat dlam kegiatan masyarakat

KETERLIBATAN LANSIA
NO DALAM KEGIATAN JUMLAH PRESENTASE
MASYARAKAT
1. Ya 12 24%
2. Tidak 38 76%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 12) disimpulkan bahwa sebagian lansia tidak terlibat
dalam kegiatan masyarakat (76%).
13. Distribusi bagaimana kegiatan lansia sehari-hari

NO KEGIATAN SEHARI-HARI JUMLAH PRESENTASE


1. a. Melakukan sendiri 50 100%
2. b. Dibantu keluarga 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 13) disimpulkan bahwa seluruh lansia melakukan
kegiatan secara mandiri (100%).
M. DATA FOCUS HASIL WIENSHEILD SURVEY (OBSERVASI)
1. Tipe perkampungan/pedesaan
Tipe perkampungan di Desa Sigerongan adalah perkampungan dataran
rendah yang relatif datar, memiliki potensi air dan sumber mata air yang
mengalir sepanjang tahun, sehingga daerah perkampungan di penuhi oleh sawah
diantara rumah warga.

2. Kondisi fisik bangunan


Pada umumnya rumah tempat tinggal masyarakat di Desa Sigerongan
berdekatan antara rumah yang satu dengan rumah yang lain namun masih cukup
mendapatkan sinar matahari. Selain itu, di sekitar rumah warga dikelilingi oleh
sawah-sawah dan peternakan di beberapa dusun. Sedangkan untuk tipe
bangunan rumah di Desa Sigerongan didominasi oleh bangunan permanen,
namun karena bencana alam gempa bumi yamg terjadi sekitar bulan agustus
tahun 2018 terdapat banyak bangunan yang rusak seperti bangunan pelayanan
kesehatan masyarakat, bangunan sekolah, kantor dan rumah warga dengan
dikategori rusak parah, rusak sedang dan rusak ringan, beberapa rumah warga
masih tampak dalam proses pembangunan kembali serta terdapat beberapa
rumah warga yang ventilasi udaranya berdebu, rumah warga yang berdekatan
sumgai dan rumah warga yang berdekatan dengan kandang ternak (sapi, ayam,
kambing, dan bebek).

3. Lingkungan Tempat Tinggal


Kondisi lingkungan tempat tinggal khususnya di Desa Sigerongan cukup
bersih, jarang terlihat sampah berserakan di sekitar jalan namun masih terdapat
sampah dibeberapa selokan, terdapat lalat disekitar kandang ternak dan selokan,
kotoran ternak ada yang ditampung dan ada yang di buang sembarangan.
Sampah sebagian besar dibuang ke sungai dan ada beberapa yang dibuang ke
tempat pembuangan sampah umum dikarenakan tidak semua dusun di desa
sigerongan memiliki pembuangan sampah umum. Selain itu sebagian besar
masyarakat memiliki WC namun masih ada yang tidak memiliki WC sehinga
mandi, BAB dan BAK di sungai.
4. Karakteristik Cultural
Variasi umur penduduk di Desa Sigeronganberkisar antara 20-60 tahun.
Kegiatan masyarakat di Desa Sigerongan pada umumnya pagi sampai sore hari
bekerja sebagai buruh tani, petani dan wiraswasta. Budaya yang mendominasi di
wilayah Desa Sigerongan adalah sasak.

5. Pelayanan Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di Desa Sigerongan adalah Puskesmas,
Poskesdes,Pustu dan Posyandu. Sarana dan fasilitas kesehatan yang sering
digunakan oleh masyarakat adalah Puskesmas Sigerongan, Posyandu dan Klinik
yang terdapat di Desa Sigerongan

6. Ekonomi
Tingkat ekonomi penduduk khususnya di Desa Sigerongan rata-rata
menengah kebawah, jenis pekerjaan yang sebagian besar masyarakat Desa
Sigerongan bekerja sebagai buruh tani, petani, dan wiraswasta.

7. Sumber-sumber yang ada di masyarakat


Masyarakat Desa Sigerongan biasanya membeli kebutuhan sehari-hari
biasanya di Pasar atau warung-warung yang menyediakan sembako maupun
sayur mayur.

N. DATA HASIL WAWANCARA


1. Kondisi fisik bangunan
Hasil wawancara dengan warga, beberapa rumah KK masih dalam proses
pembangunan kembali, beberapa KK juga jarang membersihkan ventilasi
udaranya karena sibuk bekerja.

2. Lingkungan tempat tinggal


1) Masyarakat mengatakan gotong royong sering diadakan untuk pembersihan
dan pembangunan kembali bangunan yang rusak.
2) Sebagian besar warga Desa Sigerongan mengatakan memiliki WC dirumah
namun ada beberapa KK yang tidak memiliki dan mandi, BAB dan BAK di
sungai.

3. Karakteristik cultural
1) Hanya sebagian kecil masyarakat yang tidak memiliki jamban

4. Pelayanan kesehatan
1) Beberapa keluarga mengatakan sebagian besar mengkonsumsi air minum
yang tidak dimasak dan hanya sebagian kecil yang memasak air sebelum
diminum.
2) Sebagian besar warga mengatakan hanya mencuci tangan dengan air saja dan
tidak menggunakan sabun.
3) Hasil wawancara dengan kader dan masyarakat mengatakan terdapat
beberapa anak yang mengalami diare dan belum adanya pendidikan kesehatan
mengenai diare di Desa Sigerongan
4) Beberapa remaja mengatakan tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi,
penyakit-penyakitnya dan penularannya
5) Sebagian besar masyarakat mengatakan memeriksakan kesehatannya ke pusat
pelayanan kesehatan terutama puskesmas.
6) Sebagian besar masyarakat mengatakan mereka memeriksakan kesehatannya
pada saat sakit saja.
7) Sebagaian besar masyarakat mengatakan sering merokok dan minum kopi.
8) Beberapa masyarakat mengatakan sering merasa pusing, sakit kepala dan
kaku tengkuk
9) Beberapa masyarakat mengatakan sering merasakan sakit pinggang dan sendi
di kaki

5. Ekonomi
1) Hasil wawancara dengan masyarakat mengatakan sebagiann besar memenuhi
kebutuhan sehari-harinya sebagai buruh tani dan buruh panggul.
2) Hasil wawancara dengan masyarakat mengatakan sebagian besar memiliki
waktu luang hanya saat malam hari dikarenakan dari pagi sampai sore hari
kebanyakan masih bekerja.

6. Sumber-sumber yang ada di masyarakat


1) Dari hasil wawancara dengan masyarakat mengatakan biasa berbelanja di
Pasar Lembar. Sarana transportasi yang biasa digunakan adalah kendaraan
roda dua milik pribadi. Sarana tempat pembuangan sampah tidak ada
sehingga biasanya warga membakar sampah.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
NO DATA MASALAH
1 Data Sekunder : Resiko Peningkatan
a. Dari total keseluruhan balita yang terdapat di Angka Kejadian Gizi
Desa Sigeronganhampir sebagian balita tidak Kurang di Desa Jembatan
mengalami kenaikan berat badan dengan Kembar.
persentase 42.37 %.

Hasil wawancara :
a. Beberapa ibu yang mempunyai balita
mengatakan bahwa anaknya sering memilih-
milih makanan terkadang sampai tidak makan
karena tidak menyukai makanan yang
dihidangkan.
b. Hasil wawancara dengan kader mengatakan
beberapa ibu kurang memperhatikan anaknya
dalam segi makanan karena sibuk dengan
pekerjaannya sebagai petani maupun buruh
tani.
2 Data Sekunder : Kurang Pengetahuan
a. Dari 4039 penduduk di Desa Remaja Tentang
Sigeronganterdapat 1337 remaja dengan Kesehatan Reproduksi
persentase 33.10 % Dan Bahaya Merokok Di
b. Sebagian besar remaja tidak mengetahui Desa Jembatan Kembar
tentang kesehatan reproduksi dengan
persentase 85.00 %
c. Sebagian besar remaja di Desa
Sigeronganmemiliki kebiasaan merokok
dengan persentase 76.96 %
d. Dari 4039 penduduk di Desa
Sigeronganpenduduk yang mengalami batuk
pilek sebanyak 53.25%

Data Observasi :
a. Rata-rata beberapa remaja yang sedang
merokok.

Data Wawancara :
a. Beberapa remaja mengatakan tidak
mengetahui tentang kesehatan reproduksi.
b. Beberapa remaja mengatakan tidak
mengetahui dampak buruk dari merokok.
3 Data Sekunder : Kurangnya Penerapan
a. Dari 4039 jiwa penduduk di Desa Perilaku Hidup Bersih
Sigeronganjumlah anak usia sekolah sebanyak Dan Sehat di Desa
834 orang dengan persentase 20.65 % Jembatan Kembar
b. Dari 4039 penduduk di Desa
Sigeronganterdapat 298 penduduk yang
mengalami diare dalam 1 tahun terakhir
dengan persentase 42.09 %
c. Dari 1225 kk terdapat 233 kk yang tidak
memiliki kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun dengan persentase 19.02 %.

Hasil Observasi :
a. Terdapat anak usia sekolah yang mencuci
tangan tidak menggunakan sabun.
b. Terdapat anak usia sekolah yang mencuci
tangan menggunakan sabun namun belum
tepat langkah-langkahnya untuk mencegah
terjadinya kuman masuk ke saluran
pencernaan.
c. Kondisi lingkungan tempat tinggal khususnya
di Desa Sigerongansebagian besar banyak
sampah berserakan di sekitar jalan dan
selokan, terdapat lalat disekitar kandang ternak
dan selokan.
d. Sampah dibuang dengan cara dibakar atau
ditimbun disekitar kebun-kebun warga atau di
buang di sungai ataupun selokan.

Hasil Wawancara :
a. Sebagian anak usia sekolah mengatakan jarang
mencuci tangan ketika makan.
b. Beberapa keluarga mengatakan mengkonsumsi
air minum dari sumber mata air (sumur gali)
dan tidak dimasak.
c. Sebagian warga mengatakan mencuci tangan
dengan air saja dan tidak menggunakan sabun.
d. Hasil wawancara dengan kader mengatakan
jarang ada penyuluhan tentang perilaku hidup
bersih dan sehat.

2. Prioritas Masalah
a. Resiko peningkatan angka kejadian gizi kurang.
b. Kurang pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan bahaya
merokok.
c. Kurangnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.
II. Rencana Keperawatan

NO MASALAH TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KRITERIAHASIL
1. Ketidak Setelah di lakukan 1. Memberikan 1. Memberikan
esfektifan tindakan keperawatan pendidikan informasi
penggunaan selama 2 kali seminggu kesehatan/penyulu dimana
fasilitas diharapkan lansia ikut han tentang pendidikan
kesehatan pada serta dalam posyandu pentingnya kesehatan untuk
lansia lansia dengan kriteria posyandu lansia lansia mengenai
hasil : penringnya
1. Lansia dapat posyandu
menggunakan lansia.
fasilitas kesehatan 2. Untuk
seperti posyandu 2. Memotivasi lansia meningkatkan
lansia dengan efektif untuk ikut serta pengetahuan
dalam posyandu dan kesehatan
lansia lansia
3. Melibatkan 3. Peran keluarga
keluarga dalam dapat
meningkatkan memberikan
kesadarab lansia motivasi bagi
untuk mengikuti lansia
posyandu lansia

2. Gangguan Setelah di lakukan 1. Memotivasi 1. Untuk


istirahat tidur tindakan keperawatan lansia untuk meningkatkan
selama 2 kali seminggu minum susu kualitas tidur
diharapkan gangguan sebelum tidur lansia
istirahat tidur pada lansia 2. Anjurkan lansia 2. Untuk menjaga
dengan kriteria hasil : untuk tidur kenyaman
1. Lansia tampak rileks dengan keadaan lansia
dan lebih segar tempat tidur 3. Untuk
2. Tanda-tanda yang nyaman meningkatkan
vitaldalam batas dan bersih rasa nyaman
normal 4. Anjurkan lansia / lansia.
keluarga lansia 4. Untuk
untuk meningkatkan
mengompres kualitas tidur
sendi-sendi lansia
lansia yang sakit. 5. Untuk
5. Anjurkan lansia mengurangi
mandi air hangat gangguan tidur
6. Anjurkan lansia pada lansia
makan yang 6. Untuk
cukup satu jam merelaksisakan
sebelum tidur otot dan syaraf
7. Anjurkan lansia
lansia/keluarga
lansia untuk
melakukan
masase pada
daerah belakang
lansia
3. Risiko Setelah di lakukan 1. Memberikan 1. Memberikan
peningkatan tindakan keperawatan penyuluhan informasi
penyakit selama 2 kali seminggu kesehatan dimana
hipertensi dan diharapkan risiko tentang pendidikan
reumatik pada peningkatan penyakit pengertian, tanda kesehatan
lansia hipertensi dan reumatik dan gejala serta untuk lansia
pada lansia dapat faktor yang mengenai
berkurang, dengan menyebabkan pentingnya
kriteria hasil: terjadinya resiko mencegah
1. Lansia mampu penyakit penyakit
memahami tentang hipertensi dan hipertensi dan
pengertian, tanda dan rematik. rematik.
gejala serta faktor 2. Anjurkan lansia 2. Untuk
yang menyebabkan untuk makan membantu
terjadinya penyakit makanan rendah menurunkan
hipertensi dan garam hipertensi.
rematik. 3. Berikan terapi 3. Untuk
pada lansia merelaksasikan
seperti jalannya
merendam kaki pembuluh
di air hangat. darah.
4. Ajarkan lansia 4. Sebagai upaya
senam hipertensi menjaga
dan rematik. kesehatan agar
5. Anjurkan lansia terhindar dari
mengkonsumsi rematik dan
buah dan sayur hipertensi.
yang cukup. 5. Untuk
meningkatkan
asupan nutrisi
dan gizi yang
baik bagi
lansia.

III. POA (Plane Of Action)


No. Masalah Tujuan Intervensi Indikator/ Waktu/ Penanggu
Target tempat ngjawab
1. Sebagian Setelah di 1. Memberikan Lansia Desa Senin, 25 Restu
besar lakukan pendidikan Lingsar juni Maulana
lansia tindakan kesehatan/peny 2018/Bal
tidak ikut keperawata uluhan tentang ai Desa
serta n selama 2 pentingnya Lingsar
dalam kali posyandu lansia
posyandu seminggu 2. Memotivasi
lansia diharapkan lansia untuk
(7I,4%) lansia ikut ikut serta dalam Kamis, Reni
serta dalam posyandu lansia 28 juni Komala
posyandu 3. Melibatkan 2018/Bal Sari
lansia keluarga dalam ai
meningkatkan DesaLin
kesadaran gsar
lansia untuk
mengikuti
posyandu lansia

2. Sebagian Setelah di 1. Memotivasi Lansia Desa Senin, o2 Windaria


besar lakukan lansia untuk Lingsar Juli
lansia tindakan minum susu 2018/Bal
mengalam keperawata sebelum tidur ai Desa
i masalah n selama 2 2. Anjurkan lansia Lingsar
susah kali untuk tidur
tidur(85,8 seminggu dengan keadaan
%) diharapkan tempat tidur
gangguan yang nyaman
istirahat dan bersih
tidur pada 3. Anjurkan lansia
lansia / keluarga
lansia untuk
mengompres
sendi-sendi
lansia yang
sakit.
4. Anjurkan lansia
mandi air Kamis, Siti
hangat 05 Juli Masruroh
5. Anjurkan lansia 2018/Bal
mandi air ai Desa
hangat Lingsar
6. Anjurkan lansia
makan yang
cukup satu jam
sebelum tidur
7. Anjurkan
lansia/keluarga
lansia untuk
melakukan
masase pada
daerah
belakang lansia
3. Risiko Setelah di 1. Memberikan Lansia Desa Senin, 09 Asya
peningkata lakukan penyuluhan Lingsar Juli Zahara
n penyakit tindakan kesehatan 2018/Bal Ulfiana
hipertensi keperawata tentang ai Desa
dan n selama 2 pengertian, Lingsar
reumatik kali tanda dan
pada seminggu gejala serta
lansia diharapkan faktor yang
risiko menyebabkan
peningkatan terjadinya
penyakit resiko penyakit
hipertensi hipertensi dan
dan rematik.
reumatik 2. Anjurkan lansia
pada lansia untuk makan Kamis, Kadek
dapat makanan 12 Juli Wiwik
berkurang, rendah garam 2018/Bal Anggraini
3. Berikan terapi ai Desa
pada lansia Lingsar
seperti
merendam kaki
di air hangat.
4. Ajarkan lansia
senam
hipertensi dan
rematik.
5. Anjurkan lansia
mengkonsumsi
buah dan sayur
yang cukup.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENTINGNYA POSYANDU LANSIA

Di Susun Oleh:
KELOMPOK V
1. Alid Tri Utoro (P07120316001)
2. Asya Zahara Ulfiana (P07120316003)
3. Baiq Reni Komala Sari (P07120316007)
4. Bunga Puspita (P07120316010)
5. Cerry Arisandhy Darmawan (P07120316011)
6. Kadek Wiwik Indriani (P07120316027)
7. Lilis Idaratul Fahmi (P07120316032)
8. Restu Maulana (P07120316043)
9. Rizka Saefani Putri (P07120316048)
10. Siti Masruroh (P07120316054)
11. Windaria (P07120316058)

TINGKAT / SEMESTER : II / IV
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D.IV KEPERAWATAN MATARAM
TA. 2017/2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pentingnya Posyandu Lansia


Sasaran : Lansia Desa Lingsar
Hari/tanggal : Senin, 25 Juni 2018
Waktu : 09.00 WITA – 09.15 WITA
Tempat : Balai desa
Pertemuan ke- : 1 (pertama)
Penyuluh : Restu Maulana
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan lansia di desa lingsar
mampu memahami pentingnya posyandu lansia.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan lansia di desa lingsar
mampu :
a. Menjelaskan pengertian dari posyandu lansia
b. Menyebutkan tujuan dari posyandu lansia
c. Menyebutkan manfaat dari posyandu lansia
d. Menyebutkan sasaran kegiatan posyandu lansia
e. Menyebutkan kegiatan di posyandu lansia

B. POKOK BAHASAN
Pentingnya posyandu lansia

C. SUB POKOK BAHASAN


a. Pengertian dari posyandu lansia
b. Tujuan dari posyandu lansia
c. Manfaat dari posyandu lansia
d. Sasaran kegiatan posyandu lansia
e. Kegiatan di posyandu lansia

D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media/
Kegiatan Penyuluh Alat
Pendahuluan 3 Menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah
2. Perkenalan 2. Mendengarkan dan
3. Penjelasan topik 3. Mendengarkan Tanya
penyuluhan jawab
4. Penjelasan 4. Mendengarkan
TIU/TIK
5. Relevansi materi 5. Mendengarkan
(manfaat dan
alasan)
6. Apersepsi peserta 6. Mengemukakan
jawaban
7. Kontrak waktu 7. Mendengarkan
Penyajian 10 1. Penjelasan materi 1. Mendengarkan Ceramah FlipChart
Menit 2. Menanyakan pada 2. Menjawab dan
peserta tentang Tanya
pokok materi yang jawab
diberikan
3. Menuliskan 3. Memperhatikan
jawaban peserta
4. Memberi 4. Bertanya
kesempatan peserta
untuk bertanya
5. Memberi 5. Menanggapi
kesempatan peserta jawaban
lain menanggapi
pertanyaan
6. Memberi penilaian 6. Mendengarkan
dan kesimpulan
jawaban
7. Memberi 7. Menerima hadiah
reinforcemen
8. Mengarahkan 8. Mendengarkan
penyuluhan pada
situasi yang
kondusif
Penutup 2 menit 1. Mengevaluasi 1. Mendengarkan Ceramah Leaflet
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan dan
materi Tanya
3. Kontrak topik 3. Menjawab jawab
penyuluhan
berikutnya
4. Salam penutup 4. Menjawab salam
E. PENGATURAN TEMPAT
Keterangan:
Penyuluh Penyuluh : Restu Maulana
Peserta : Lansia Desa
Lingsar
Peserta
Peserta

Peserta

F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet
d. Warga lansia siap di ruangan
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
f. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
g. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
h. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
i. Suasana penyuluhan tertib
j. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
k. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang
3. Evaluasi Hasil
1) Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta
penyuluhan (warga lansia di desa gudo):
a. Apa pengertian dari posyandu lansia?
b. Apa tujuan dari posyandu lansia?
c. Apa manfaat dari posyandu lansia?
d. Siapa sasaran dari kegiatan posyandu lansia?
e. Apa saja kegiatan di posyandu lansia?
2) Warga lansia dapat menjawab minimal 75% dari pertanyaan yang diajukan

G. MATERI PENYULUHAN
- Terlampir

H. REFERENSI
- Yohana, Sari (2011), Pelayanan Posyandu Lansia. www://puskesmas.org
- Effendi, Nasrul, (1998). Dasar-Dasar Perawatan Kesehatan
Masyarakat, Jakarta : EGC.
- Rusfita, ana dkk, (2008). Posyandu lanjut Usia (lansia), Makalah, STIKES
Ngudi Waluyo : Ugarangan
Lampiran

PENTINGNYA POSYANDU LANSIA

A. Pengertian

Posyandu merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-sama


menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan,
memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan dalam
upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Henniwati, 2008).

Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia
yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran
serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).

Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di


desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya
bagi warga yang sudah berusia lanjut.

Menurut Departemen Kesehatan RI (2005), posyandu lansia adalah suatu bentuk


keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia ditingkat desa/ kelurahan dalam
masing-masing wilayah kerja puskesmas. Keterpaduan dalam posyandu lansia
berupa keterpaduan pada pelayanan yang dilatar belakangi oleh kriteria lansia yang
memiliki berbagai macam penyakit. Dasar pembentukan posyandu lansia adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama lansia.

B. Tujuan Posyandu Lansia


Menurut Erfandi (2008), Tujuan Posyandu Lansia secara garis besar adalah

1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga


terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut.

C. Manfaat Posyandu Lansia


- Terlaksananya pembinaan kesehatan lansia secara berkala
- Tercatat dan terlaporkannya status kesehatan lansia secara berkala
- Termonitornya kesehatan lansia melalui pemeriksaan lansia secara berkala
- Terkajinya indeks kemandirian dan indeks masa tubuh lansia secara berkala
- Terlaksananya upaya preventif terhadap status kesehatan lansia secara berkala
- Adanya pelayanan kesehatan bagi lansia secara berkala
- Peningkatan status kesehatan lansia

A. Sasaran Posyandu Lansia


Sasaran posyandu lansia adalah :
1. Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), kelompok usia
lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70
tahun ke atas).
2. Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasi sosial
yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut, masyarakat luas (Departemen
Kesehatan RI, 2006).

B. Kegiatan Posyandu Lansia


Bentuk pelayanan pada posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik
dan mental emosional, yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat
(KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman masalah
kesehatan yang dialami. Beberapa kegiatan pada posyandu lansia adalah :
1. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
2. Pengukuran tekanan darah serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
3. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat
4. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit
gula (diabetes mellitus)
5. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi
awal adanya penyakit ginjal
6. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan
kelainan pada pemeriksaan butir-butir diatas.
7. Penyuluhan Kesehatan, biasa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam
rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan
masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan kelompok usia lanjut.
8. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang
tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.

Selain itu banyak juga posyandu lansia yang mengadakan kegiatan tambahan
seperti senam lansia, pengajian, membuat kerajian ataupun kegiatan silaturahmi
antar lansia. Kegiatan seperti ini tergantung dari kreasi kader posyandu yang
bertujuan untuk membuat lansia beraktivitas kembali dan berdisiplin diri.

C. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia


Mekanisme pelayanan Posyandu Lansia tentu saja berbeda dengan posyandu
balita pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme dan
kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah penyelenggara. Ada yang
menyelenggarakan posyandu lansia ini dengan sistem 5 meja seperti posyandu
balita, ada pula yang hanya 3 meja.
Posyandu lansia sistem 5 meja, meliputi :
1. Meja I : Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang
sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja II
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah
3. Meja III : Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh,
tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
4. Meja IV : Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan
5. Meja V : Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.

Posyandu lansia sistem 3 meja, meliputi :

1. Meja I : Pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan


dan atau tinggi badan.
2. Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan dan index
massa tubuh (IMT) juga pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana
dan rujukan kasus.
3. Meja III : Melakukan kegiatan konseling atau penyuluhan, dapat juga
dilakukan pelayanan pojok gizi.

.
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
PENTINGNYA POSYANDU LANSIA

No NAMA TTD
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI DAN PENCEGAHAN HIPERTENSI DAN REMTIK PADA LANSIA
Di Susun Oleh:
KELOMPOK V
1. Alid Tri Utoro (P07120316001)
2. Asya Zahara Ulfiana (P07120316003)
3. Baiq Reni Komala Sari (P07120316007)
4. Bunga Puspita (P07120316010)
5. Cerry Arisandhy Darmawan (P07120316011)
6. Kadek Wiwik Indriani (P07120316027)
7. Lilis Idaratul Fahmi (P07120316032)
8. Restu Maulana (P07120316043)
9. Rizka Saefani Putri (P07120316048)
10. Siti Masruroh (P07120316054)
11. Windaria (P07120316058)

TINGKAT / SEMESTER : II / IV
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D.IV KEPERAWATAN MATARAM
TA. 2017/2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik Penyuluhan : Hipertensi Dan Rematik
Pokok Bahasan : Penyakit Hipertensi dan Rematik Pada Lansia
Sasaran : Lansia Desa Lingsar
Tempat : Balai Desa Kateter
Waktu : 09.00 WITA-09.30 WITA
Hari, tanggal : Senin, 09 Juli 2018

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan tentang pencegahan hipertensi pada lansia diharapkan
peserta penyuluhan dapat mengetahui bagaiman cara mencegah hipertensi.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Peserta penyuluhan dapat mengulang kembali pengertian hipertensi.
2. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan penyebab dari hipertensi.
3. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tanda dan gejala dari hipertensi.
4. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan pencegahan hipertensi.
5. Peserta penyuluhan dapat melakukan perawatan keluarga pada lansia hipertensi

C. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 3 menit
2. Memperkenalkan diri salam
3. Bina hubungan saling 2. Mendengarkan
percaya.
4. Menyampaikan tujuan
pokok materi
Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang: 1. Mendengarkan Ceramah 15 menit
1. Pengertian penyakit 2. Menanyakan
hipertensi. materi yang
2. Penyebab hipertensi. belum
3. Tanda dan Gejala dimengerti
hipertensi.
4. Pencegahan hipertensi.
5. Perawatan keluarga pada
lansia hipertensi
Penutup 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab Tanya 12 menit
2. Menarik kesimpulan pertanyaan jawab
3. Menyampaikan hasil 2. Menjawab (diskusi)
Evaluasi salam
4. Menutup penyuluhan
(salam)

D. Setting Tempat

B A Keterangan :

A = Penyaji

D C D B = Pembawa Acara

C = Peserta
D D = Fasilitator

E. Garis Besar Materi ( Terlampir)


1. Pengertian penyakit hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan Gejala hipertensi.
4. Pencegahan hipertensi.
5. Perawatan keluarga pada lansia hipertensi
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan pelaksanaan
(Tim telah menghubungi kepala desa melalui undangan 3 minggu sebelum
pelaksaan. Peralatan media pendukung seperti kesiapan listrik, LCD (1
buah) dan whitescreen (1 buah) telah mendukung).
b) Kesiapan Peserta Penyuluhan (Warga telah diumumkan oleh kepala desa
selama 3 hari sebelum pelaksanaan melalui langgar setempat).
c) Kesiapan tempat pelaksanaan
(Balai Desa Kateter)
d) Kesiapan materi penyaji
(Materi telah dibuat sebulan sebelum pelaksanaan dengan referensi)
e) Kesiapan tim penyaji
(Penyaji telah mmpelajari bahan seminggu sebelum pelaksanaan
f) Kesiapan media
(Media yang digunakan adalah Powerpoint dan leaflet)
2. Evaluasi Proses
a) Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan ( minimal 20 KK)
b) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab (minimal 4 orang)
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
(09.00 WITA)
b) Peserta penyuluhan dapat menjelaskan pengertian penyakit hipertensi,
penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, pencegahan hipertensi, dan
penanganan hipertensi.
H. Lampiran
- Materi Lengkap

G. Referensi :
1. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Mansjoer, et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
3. Prince A. Silvia. 1995. Pathofisiologi. Edisi 4. Jakarta : EGC
4. Tim Editor. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Pusat
Penerbitan.
5. Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol I . Jakarta:EGC
6. Mansjoer, et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai