Anda di halaman 1dari 25

TUGAS SISTEM IN INFORMASI MANAJEMENT

Tentang Sistem Manajemen Basis Data

Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE. M.Si

Disususun oleh :

Tanti Nur Anggreini


43217110427

FALKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
2018

1
Sistem Manajemen Basis Data
1. Pengertian Database
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja
basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database
management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari kedua
pengertian tersebut adalah sebagai berikut :

 Basis : dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
 Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
(pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan
sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi,
atau kombinasinya.
Dari kedua pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari
basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut. Database berfungsi untuk menampung atau menyimpan
data – data, dimana masing – masing data yang ada pada table atau file tersebut saling
berhubungan dengan satu sama lainnya. Basis data telah digunakan pada hampir seluruh area
dimana komputer digunakan, termasuk bisnis, teknik, kesehatan, hukum, pendidikan dan
sebagainya. Tujuan basis data pada suatu perusahaan pada dasarnya adalah kemudahan dan
kecepatan dalam pengambilan kembali data.
Basis data (database) adalah suatu kumpulan data yang disusun dalam bentuk tabel-
tabel yang saling berkaitan maupun berdiri sendiri dan disimpan secara bersama-sama pada
suatu media. Basis data dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal,
data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya.

2
2. Sejarah Database
Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidang komersial,
dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional. Perkembangan
komputer yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan perangkat lunak untuk aplikasi
bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional
berkembang menjadi manajemen basis data.
Di dalam manajemen basis data dikenal berbagai model data yang dapat digunakan
untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data. Manajemen ini
memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan sehingga fasilitas yang
dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak yaitu fasilitas pemanipulasian data, kontrol
konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi
data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan .
Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan perkembangan
komunikasi yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk mengakses data, sehingga
mengubah manajemen basis data menjadi manajemen basis data tingkat lanjut didukung
dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data berbasis web sebagai salah satu
strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.
Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan perangkat
lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis
file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data. Di dalam manajemen basis data
dikenal berbagai model data yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam
merancang suatu basis data. Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses
data secara bersamaan sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin
banyak yaitu fasilitas pemanipulasian data, kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan
data dan didukung dengan fasilitas komunikasi data karena manajemen ini sudah terhubung
dengan suatu jaringan . Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan
perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk mengakses
data, sehingga mengubah manajemen basis data menjadi manajemen basis data tingkat lanjut
didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data berbasis web sebagai
salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.

3
3. Tujuan Database
a) Kecepatan dan kemudahan (Speed)
Yaitu agar pengguna basis data dapat menyimpan data, melakukan
perubahan/manipulasi terhadap data, dan menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan
mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
b) Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi
(pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat
relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.
c) Keakuratan (Accuracy)
Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan
pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan
(constraint) tipe data, domain data, keunikan data, dsb.
d) Ketersediaan (Avaibility)
Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan
teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak
digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.
e) Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai
maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data ataupun melakukan
perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau
menambah tabel baru.
f) Keamanan (Security)
Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna
yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta
menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau
proses yang bisa dilakukan.
g) Kebersamaan pemakaian (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak
pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data

4
(karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang
bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk
menggunakan data).
Kegunaan Basis Data Secara umum, seluruh sistem dalam kehidupan bisa menggunakan
konsep basis data dalam pengelolaan informasi, karena semua sistem tersebut tak bisa lepas
dari fakta. Bidang-bidang fungsional yang memanfaatkan basis data dalam hal efisiensi,
akurasi dan kecepatan operasi antara lain adalah:
· Pergudangan (inventory), untuk perusahaan manufaktur (pabrik), grosir (reseller), apotik
dan lain-lain.
· Akuntansi, untuk berbagai perusahaan Layanan pelanggan (Customer care), untuk
perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan, dan lain-
lain).Bentuk-bentuk Perusahaan yang memanfaatkan Basis Data.
· Perbankan, dalam melakukan pengelolaan data nasabah, tabungan, pinjaman, pembuatan
laporan akuntansi, pelayanan informasi pada nasabah dan lain-lain.
· Pendidikan / sekolah, dalam melakukan pengelolaan data siswa, penjadwalan kegiatan,
perkuliahan, nilai, dan lain-lain.
· Telekomunikasi, dalam melakukan pengelolaan data administrasi kabel / data pelanggan,
menangani gangguan, dan lain-lain.

4. Istilah-Istilah Dalam Database


Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan
perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database
management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan
programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

a. DBMS (Database Management System)


DBMS adalah Perangkat Lunak yang menangani semua pengaksesan ke basis data.
DBMS ini adalah software pengelola dari kita membuat sebuah basis data.
Fungsi DBMS :
- Definisi data dan hubungannya
- Memanipulasi data
- Keamanan dan integritas data
- Security dan integritas data

5
- Recovery/perbaikan dan concurency data
- Data dictionary
- Unjuk kerja / performance

b. Enterprise
Enterprise yaitu Suatu bentuk organisasi atau lembaga sebuah perusahaan contohnya
yaitu bank, universitas, rumah sakit, dll. Data yang disimpan dalam basis data merupakan
data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional : data keuangan, data
mahasiswa, data pasien

c. Entitas
Entitas yaitu Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan
dalam basis data. Tentu saja, entitas ini biasanya mempunya sebuah atribut. Kumpulan dari
entitas disebut Himpunan Entitas (exp. Semua Mahasiswa). Contoh Entitas dalam lingkungan
universitasyaitu : Mahasiswa, mata kuliah

d. Atribut (Elemen Data).


Atribut yaitu Karakteristik dari suatu entitas atau sebuah komponen bagian dari
Entitas. Contoh : Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Npm, Nama, Alamat, Tanggal
lahir.

e. Nilai Data (Data Value)


Nilai data yaitu Isi data / informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh
Atribut dari entitas Mahasiswa dapat berisi Nilai Data : agus, arif, dina, susi.

f. Kunci Elemen Data (Key Data Element)


Kunci Elemen Data / Primary key yaitu Tanda pengenal yang secara unik
mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Pada dasarnya, Primarykey ini
haruslah unik, dan nilai data dari primarykey ini tidak boleh sama dengan nilai data dengan
yang lainnya. Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat,
tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.

6
g. Record Data
Record Data yaitu Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan. Contoh : kumpulan
atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa berisikan : “10200123″,
“Sulaeman”, “Jl. Sirsak 28 Jakarta”, “8 Maret 1983″.

5. Sistem Database
Komponen Sistem Database terdiri dari beberapa komponen , yaitu :
 Hardware
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan
media komunikasi untuk sistem jaringan. Perangkat keras merupakan pendukung operasi
pengolahan data. Kebutuhan perangkat keras dalam sistem basis data diantaranya adalah :
Komputer (satu untuk sistem yang stand-alone atau lebih dari satu untuk sistem jaringan).
 Memori sekunder yang on-line (Harddisk).
 Memori sekunder yang off-line (Removable Disk) untuk keperluan backup data.
 Media atau perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).

 Operating System
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh
sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan
DBMS yang digunakan. Terdapat tiga jenis perangkat lunak yang diperlukan dalam suatu
sistem basis data yaitu :
1. Database Management System (DBMS), yaitu perangkat lunak untuk mengelola basis
data. Perangkat lunak ini yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan,
diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data,
pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsis.tensi data, dan sebagainya.
Contohnya adalah dBase III+, dBase IV, FoxBase, Rbase, MS-Access dan Borland-
Paradox (untuk kelas sederhana) atau Borland-Interbase, MS-SQLServer, MySQL, CA-
Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase (untuk kelas kompleks/berat).
2. Sistem Operasi, yaitu merupakan program yang mengaktifkan atau memfungsikan sistem
komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan
melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer (operasi I/O, pengelolaan file, dan lain-

7
lain). Program pengelola basis data (DBMS) hanya dapat aktif (running) jika Sistem
Operasi yang dikehendakinya atau sesuai dengan spesifikasinya telah aktif.
3. CASE Tools, yaitu perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan basis data untuk
membuat pemodelan data. Perangkat lunak ini menggunkan diagram untuk
menggambarkan entitas, atribut, relasi, serta tipe data yang digunakan. Contoh CASE
Tools adalah Power Designer, DB Designer, Visible Analyst, dan sebagainya.

 Database
Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis
data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.

 User ( Pengguna Sistem Basis Data )


Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang
sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
- User : User pembuat program aplikasi, end user (user pemakai data langsung), DBA
(Penanggung jawab).
Penanggung jawab sistem database adalah DBA (Database Administratur) ;
1. Syarat menjadi DBA ; Berkeahlian Teknik, Berkeahlian tentang enterprise.
2. DBA yaitu orang/group yang bertanggung jawab pada seluruh pengontrolan database.
3. Tanggung jawab DBA :
 Menetapkan isi database.
 Menetapkan struktur data pada penyimpanan sekunder dan metode akses.
 Melayani kebutuhan user.
 Mendefinisikan pengecekan kewenangan penggunaan database oleh user dan
menetapkan prosedur validasi suatu database.
 Menetapkan strategi backup dan recovery.
 Memonitor unjuk kerja dan melayani kebutuhan akan perubahan-perubahan
kepentingan.

8
Ada 5 macam pemakai database yang berbeda keperluan dan cara aksesnya yaitu:
1. Programmer Aplikasi (PA)
Adalah profesional komputer yang berinteraksi dengan sistem lewat DML yang
dibuat dengan bahasa C, Cobol dan lainnya. Program program yang dibuat disebut sebagai
program aplikasi, misalnya untuk perbankan, administrasi, akuntansi dan lain lain. Syntax
DML berbeda dengan syntax bahasa komputer umumnya.

2. Casual User (sepintas lalu, tidak tetap)


Pemakai yang telah berpengalaman, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis
program, tetapi memakai bahasa query. Setiap Query akan mengajukan ke query processor
yang mengambil dari perintah DML.

3. Naive User
Pemakai yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis
program, tinggal menjalankan satu menu dan memilih proses yang telah ada atau telah dibuat
sebelumnya oleh programmer.

4. Specialized User
Pemakai khusus yang menuliskan aplikasi database tidak dalam kerangka data
processing yang tradisional. Aplikasi tersebut diantaranya adalah Computer Aided Design
System, Knowledge Base, Expert System, sistem yang menyimpan data dalam bentuk data
yang komplek misalnya data grafik, data audio.

5.Optional Software
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.

9
6. Model Database
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari
pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang
diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk
mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis
data atau model data.
Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah
layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana
setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi
matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang
sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan
cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Model-Model Basis Data yang sering disebut, 5 macam tipe database modelling ;
Model Hirarkis (Hierarchical Model), Model Jaringan (Network Model), Model Relasional
(Relational Model), Model Relasi Entitas (Entity-Relationship Model) dan Model Berbasis
Objek (Object Oriented Model)

a. Model Data Hirarkis


Model Hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik.
Model ini menggunakan pola hubungan orang tua & anak. Setiap simpul (biasa sinyatakan
dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke
simpul pada level di bawahnya disebut orang tua.
Setiap orang tua bisa memiliki satu hubungan (1 : 1) atau beberapa anak (1 : M), tetapi
setiap anak hanya memiliki satu orang tua.
 Kelebihan basis data hirarki :
- Data dapat dengan cepat dilakukan retrieve.
- Integritas data mudah dilakukan pengaturan.

 Kelemahan basis data hirarki :


- Pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis data.
- Terjadi redudansi data.

10
b. Model Data Jaringan
Model data jaringan adalah pengembangan dari model data hirarkis, melihat
kekurangan dari model hirarkis tersebut. Pada model jaringan diperkenankan bahwa sebuah
child-record bisa memiliki lebih dari satu parent-record. Pada implementasi-nya berarti antara
parent-record dan child-record diperlukan penghubung (link atau pointer) yang bisa satu arah
atau dua-arah.

 Kelebihan model data jaringan :


- Data lebih cepat diakses.
- User dapat mengakses data dimulai dari beberapa table.
- Mudah untuk memodelkan basis data yang komplek.
- Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.

 Kelemahan basis data jaringan :


- Struktur basis datanya tidak mudah untuk dilakukan modifikasi.
- Perubahan struktur basis data yang telah didefinisikan akan mempengaruhi
program aplikasi yang mengakses basis data.
- User harus memahami struktur basis data.

11
c. Model Data Relasional
Model data relasional adalah model data yang diciptakan berdasarkan teori-relasional
seperti relational algebra, dan relational calculus. Salah seorang pencetus awal dari basis data
relasional adalah E.F.Codd yang juga telah menciptakan serangkaian operasi matematika
relasional terhadap model data relasional.
Pada prinsipnya model data relasional dapat di-representasikan dalam bentuk table (tabel)
data, dimana:
 Satu tabel mewakili satu “domain” data atau entity, bila direkam merupakan satu file
yang hanya memiliki satu tipe record saja, setiap record adalah baris.
 Setiap record terdiri atas beberapa field (atribut) atau tuple, atau kolom.
 Jumlah tuple / field pada setiap record sama.
 Setiap record memiliki atribut kunci utama (primary key) yang unik dan dapat dipakai
untuk mengenali satu record.
 Record dapat diurutkan menurut kunci utama.

12
 Kelebihan basis data relasional :
- Data sangat cepat diakses.
- Struktur basis data mudah dilakukan perubahan.
- Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan bagaimana data disimpan.
- Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.
- Mudah untuk mengimplementasikan integritas data.
- Data lebih akurat.
- Mudah untuk membangun dan memodifikasi program aplikasi.
- Telah dikembangkan Structure Query Language (SQL).

 Kelemahan basis data relasional :


- Kelompok informasi/tables yang berbeda harus dilakukan joined untuk melakukan
retrieve data
- User harus familiar dengan relasi antar tabel
- User harus belajar SQL.

13
d. Model Relasi-Entitas atau (Entity Relationship Model)
Pada hakekatnya perwujudan dari model relasional dalam bentuk diagram, yaitu E-R
Diagram. Domain data disebut juga sebagai himpunan entitas, diwakili oleh diagram kotak.
Field-data atau atribut diwakili oleh diagram lingkaran atau ellips. Hubungan atau relasi antar
domain diwakili oleh jajaran-genjang.

 Keuntungan Model Data Keterhubungan antar Entitas :


- Secara konseptual model basisdata ini sederhana.
- Keamanan basisdata lebih baik .
- Kebebasan data .
- Integritas data dalam satu tree lebih baik .
- Basis data skala besar lebih efisien .

 Kelemahan Model Data Keterhubungan antar Entitas :


- Sistem lebih rumit.
- Kekurangan pada kebebasan struktural.

e. Model Data Berbasis Objek


Model data berbasis objek dikembangkan searah dengan perkembangan pemrograman
berbasis objek. Salah satu karakteristik dari sistem berbasis objek adalah encapsulation yaitu
suatu objek terpisah dari objek lain sehingga setiap objek seakan-akan berada dalam
kapsulnya masing-masing. Pada setiap kapsul terdapat komponen data (attribute) dikemas
bersama dengan komponen akses-nya (methods). Sebagai contoh, berikut ini disajikan data
pegawai dalam format berbasis objek.

14
 Kelebihan basis data berorientasi objek :
- Programmer hanya dibutuhkan memahami konsep berorientasi objek untuk
mengkombinasikan konsep berorientasi objek dengan storage basis data relasional
- Objek dapat dilakukan sifat pewarisan dari objek yang lain
- Secara teoritis mudah untuk mengatur objek
- Model data berorientasi objek lebih kompatibel dengan tools pemrograman berorientasi
objek.

 Kelemahan basis data berorientasi objek :


User harus memahami konsep berorientasi objek, karena basis data berorientasi objek
tidak dapat bekerja dengan metoda pemrograman tradisional.

15
7. MANFAAT DATABASE DALAM PERUSAHAAN

Penggunaan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan produktivitas


dalam suatu perusahaan dengan semakin banyaknya persaingan, membuat perusaahaan
berpikir keras dalam menjalankan proses bisnisnya. Untuk itu digunakanlah suatu sistem
database dalam pengelolaan data. Penggunaan database dalam perusahaan merupakan salah
satu hal yang sangat wajib untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di dalam
perusahaan. Database merupakan suatu kumpulan data yang saling terhubung dan dapat
diakses dengan mudah. Dengan adanya Database Management System (DBMS), perusaahan dapat
dengan mudah mengakses dan menyimpan data informasi.
Selain untuk mengakses dan menyimpan data suatu perusahaan, DBMS harus dapat
memantau apa yang terjadi pada kegiatan operasional sehingga dapat mengambil langkah
yang cepat dan tepat jika terjadi masalah. Misalnya penjualan yang cepat harus diikuti
manajemen inventori yang cepat. Bagian keuangan juga dengan cepat bisa menghitung rugi
dan laba untuk membantu manajemen dalam menentukan apakah perlu menambah produksi,
membeli bahan mentah dan lain sebagainya. Langkah pertama dari perusahaan dalam
membuat database adalah membuat standarisasi pada seluruh data-data yang ada. Kemudian
menentukan jenis aplikasi DBMS apa yang sesuai untuk dipakai dalam membantu
penyusunan dan pemanfaatan data-data tersebut.

Setelah memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah berikutnya adalah mengelola


informasi. Hal ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, meliputi siapa yang bisa melihat dan
menggunakan, bagaimana mem-backup, berapa lama harus disimpan, teknologi penyimpanan
yang tepat dan lain-lain

Aplikasi DBMS yang sering digunakan oleh suatu perusahaan adalaha adalah
Microsoft Access, MySQL, Oracle atau aplikasi yang lainnya. Aplikasi-aplikasi tersebut
digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi
yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para
programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan
manipulasi data. Setelah database selesai dibuat, perusahaan skala kecil bisa menggunakan
aplikasi tersebut untuk mendukung kegiatan operasional.

16
Berikut beberapa keuntungan dalam penggunaan Database:

1. Mengurangi redundancy, data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan sekali saja.
2. Integrity, data tersimpan secara akurat.
3. Menghindari inkonsisten, karena redundancy berkurang, maka update data jadi lebih efisien.
4. Penggunaan data bersama, data yang sama dapat diakses oleh beberapa user pada saat
bersamaan.
5. Menyangkut keseragaman penyajian data.
6. Menyeimbangkan kebutuhan, dapat ditentukan prioritas suatu operasi, misal antaraupdate
dengan retrieval.

Untuk keamaanan database suatu perusahaan harus mempunyai seseorang yang dapat
mengontrol dan mengatur database atau biasanya disebut Administrator database. Seorang
administratorlah yang memegang peranan penting pada suatu sistem database, oleh karena itu
administrator harus mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang cukup agar dapat
mengatur suatu sistem database.

Salah satu contoh sukses penggunaan database dalam perusahaan adalah perusahaan
Amazon dengan cara mengelola database pelanggan. Amazon.com adalah salah satu bentuk
contoh perusahaan masa depan. Mereka memanfaatkan teknologi internet untuk membangun
database pelanggan dan komunikasi dengan para pelanggannya. Amazin memanfaatkan
teknologi untuk berkomunikasi dengan individu-individu dengan sangat efektif. Pelanggan
puas karena mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan sesuai dengan harapannya.
Mengapa demikian? Karena data-data pelangganb di Amazon sudah terorganisir dengan baik,
sehingga Amazon mengetahui kebutuhan pelanggan dengan tepat.

17
DBMS (Database Management System)

A. Pengertian DBMS
Database Management System (DBMS) adalah seperangkat program komputer yang
mengontrol pembuatan, penanganan, dan penggunaan database. Kroncke at al (1997 dan
2007) menjelaskan bahwa Database Management System (DBMS) terdiri atas perangkat
lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan, akses, keamanan, back
up dan fasiilitas lainnya. Database Management System ( DBMS) adalahsistem
pengorganisasian dan pengolahan data base pada komputer. Sistem ini dirancang untuk
mampu melakukan berbagai data dengan beberapa referensi data yang sama. DBMS ini
mampu diakses oleh berbagai aplikasi. Database Manajement System (DBMS) merupakan
software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis
komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam
jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan
dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.
Sistim pengelolaan database dapat dikategorikan berdasarkan : model data yang
didukung, seperti “relational database” atau XML, tipe komputer yang didukung, seperti
“server cluster” atau “mobile phone”, bahasa untuk mengakses database, seperi SQL atau
Xquery, penampilan “trade-ofif” seperti “maximum scale atau “maximum speed” atau
lainnya. Beberaba DBMS mencakup lebih dari kategori i.e didukung beberapa bahasa akses
seperti yang dilakukan pada DBMS MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, SQL Server,
FileMaker, Oracle, RDBMS, dBASE, Clipper, FoxPro dan sebagainya.

B. Fungsi DBMS
Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh DBMS adalah:
1) Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan
mengubah data dalam basis data.

2) Katalog yang dapat diakses pengguna


Menyediakan sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan
diakses oleh pengguna.

3) Mendukung transaksi
Menyediakan mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan
dengan transaksi yang sudah ada atau yang akan dibuat.

4) Melayani kontrol konkurensi


Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin basis data ter-update
secara benar pada saat beberapa pengguna melakukan perubahan terhadap basis data
yang sama secara bersamaan.

18
5). Melayani recovery
Menyediakan mekanisme untu mengembalikan basis data ke keadaan sebelum
terjadinya kerusakan pada basis data tersebut.

6). Melayani autorisasi


Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya
pengguna yang berwenang saja yang dapat mengakses basis data.

7). Mendukung komunikasi data


Sebuah DBMS harus mampu terintergasi dengan software komunikasi.

8). Melayani integritas


Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan
setiap terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku.

9). Melayani kemadirian data


Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program
dari struktur basis data yang sesungguhnya.

10). Melayani utilitas


Sebuah DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utilitas.

C. Komponen DBMS
 Query Processor
 Komponen yang mengubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke basis
data manager.
 Database manager menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual
untuk menentukan apakahrecord-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan.
Kemudian database manager memanggil file manager untuk menyelesaikan
permintaan.
 File manager
 Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
 DML preprocessor
 Modul yang mengubah DML embedded ke dalam program aplikasi

19
D. Komponen RDBMS
Dalam prakteknya, pengelolaan sistim database banyak menggunakan “relational
model” Komponen dariRelational Database Management System yaitu :
 Sublanguages, Relational DBMS (RDBMS) termasuk Data Definition
Language (DDL) untuk menetapkan struktur database, Data Control Language (DCL)
untuk menetapkan keamanan/kontrol akses, dan Data Manipulation Language (DML)
untuk hal yang diragukan dan pembaharuan data,

 Interface drivers, drives ini adalah kode pustaka yang menyediakan metoda untuk
mempersiapkan pernyataan, eksekusi pernyataan, menjemput hasil dan sebagainya.
Contoh : ODBC, JBDC, MySQL/PHP, Firebird/Phyton.

 SQL engine, komponen ini mengartikan dan mengeksekusi pernyataan –pernyataan


DDL, DCL dan DML (termasuk tiga komponen utama (compiler, optimizer, dan
executor),

 Transaction engine, memastikan bahwa pernyataan multiple SQL berhasil atau gagal
sebagai kelompok, berdasarkan aplikasi diktat,

 Relational engine, obyek relasional seperti tabel, indeks, dan Referential integrity
constraints telah diimplementasikan pada komponen ini,

 Storage engine, komponen ini menyimpan dan mendapatkan kembali data dari
penyimpanan kedua, juga pengelolaan transaksi yang terjadi dan pemasukan, backup dan
penemuan kembali,

E. Arsitektur DBMS Multi Pengguna


Arsitektur yang biasanya digunakan untuk mengimplementasikan sisitem basis data yang
pengguna, antara lain :
1) Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem multi pengguna adalah teleprocessing, dimana suatu
komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal komputer. Semua pemrosesan
dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal untuk pengguna berjenis
‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing dihubungkan ke komputer
pusat. Terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada
sistem operasi ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS. Dengan
cara yang sama, pesan dikembalikan ke terminal pengguna.

2) File Server
Proses didistribusikan ke dalam jaringan, sejenis Local Area Network (LAN). File server
mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS
dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika

20
diperlukan. Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai hard disk yang digunakan secara
bersamaan. DBMS yang ada pada setiap workstation meminta data ke file server untuk semua
data yang di inginkan oleh DBMS.

3) Client Server
Client server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai
dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server
yang menyediakan sumbernya. Server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada
sisi yang lain.

F. Management Data dalam DBMS


Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya.
Dalam maksud yang sama, bisa juga diartikan sebagai sekumpulan informasi yang
disusun sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh sebuah software tertentu. Database
tersusun atas bagian yang disebut field dan record yang tersimpan dalam sebuah file. Sebuah
field merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah database. Sekumpulan field
yang saling berkaitan akan membentuk record.
.
G. Bahasa dalam DBMS
Untuk merinteraksi dengan DBMS (basis data) menggunakan bahasa basis data yang
telah ditentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-
perintah yang di formulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS.
Perintah-perintah biasanya ditentukan oleh user. Ada 2 bahasa basis data:
1) Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data secara keseluruhan. DDL
digunakan untuk membuat tabel baru, menuat indeks, ataupun mengubah tabel. Hasil
kompilasi DDL disimpan di kamus data.
2) Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan data pada suatu basis
data seperti penambahan data baru ke dalam basis data, menghapus data dari suatu basis
data dan pengubahan data di suatu basis data.

21
H. Tampilan dalam DBMS
Salah satu tujuan dari DBMS adalah memberikan tampilan kepada pengguna dalam hal
menyampaikan data. Untuk itu dalam DBMS terdapat Level Abstraksi Data. Level ini
berguna untuk menyembunyikan detail atau kompleksitasnya basis data seperti bagaimana
data disempan dan diolah. Sehingga pengguna hanya melihat tampilan yag dibutuhkan oleh
pengguna.
1) Level fisik
Level fisik merupakan level yang paling bawah. Pada level ini memperlihatkan
bagaimana sesungguhnya data disimpan.
2) Level Konseptual
Level ini menggambarkan bagaimana sebenarnya basis dta disimpan dan
berhubungan dengan data lainnya
3) Level View
Level abstaraksi ini hanya menunjukkan sebagian dari basis data. Pada umumnya
pengguna tidak melibatkan secara langsung sehingga pengguna hanya melihat data sesuai
dengan yang dibutuhkan.

I. Manfaat dan kelebihan Pemakaian DBMS


Manfaat dan Kelebihan DBMS penyimpanan data dalam bentuk DBMS
mempunyaibanyak manfaat dan kelebihan dibandingkan denganpenyimpanan dalam
bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
1) Performance yang didapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup
besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file.
Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan
media penyimpanan dan memori.

2) Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering
terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang
sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.

3) Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah


aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah
dengan penggunaan DBMS

4) Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan


di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses
secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau
worksheet yang tersebar.

5) Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan
pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam
pemberian hak akses kepada pengguna.

22
Kelemahan Dan Kendala Dbms
1. Memperoleh perangkat lunak dan perangkat keras yang mahal.
DBMS mainframe masih sangat mahal. DBMS berbasis komputer mikro, walau biayanya
hanya beberapa ratus dolar,d apat merupakan pengeluaran yang besar bagi perusahaan kecil.

2. Kurangnya ahli database.


DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya secara
penuh. Pengetahuan khusus ini paling baik disediakan oleh para pengelola database (DBA)

3. Biaya pemrosesan data sangat tinggi

a) Tujuan utama dari sistem informasi adalah penyediaan informasi untuk berbagai
tujuan kegiatan manajerial, dan penyediaan informasi yang dibutuhkan dalam
berbagai tingkat operasi di dalam organisasi. Dalam hal penyediaan informasi ini
yang perlu diperhatikan adalah :

· Data harus dapat diakses dan dikeluarkan dengan mudah dari sistem komputer.
· Setelah dikeluarkan hendaknya data dapat diproses dengan cepat dan efisien.

b) Data base adalah sistem file komputer yang menggunakan cara pengorganisasian
tertentu, yang dimaksudkan untuk mempercepat pembaharuan masing-masing record,
serta pembaharuan secara serempak atas record terkait, juga untuk mempermudah dan
mempercepat akses terhadap seluruh record lewat program aplikasi.

c) Pendekatan manajemen database, file-file dikumpulkan disuatu tempat umum dengan


menggunakan aplikasi paket program tertentu, sehingga data dapat dengan mudah
digunakan untuk kepentingan pemakai, sedangkan aplikasi paket program yang sering
digunakan adalah sistem manajemen database (Database Management System /
DBMS) berfungsi sebagai software pembantu pengguna database.

23
4. Ada tiga struktur database :
· Struktur database hierarkis
· Struktur database jaringan
· Struktur data relasional

1. Pada prinsipnya menciptakan database mencakup tiga langkah, yaitu :


· Menentukan kebutuhan data
· Menjelaskan data
· Memasukkan data

2. Keuntungan database manajemen sistem adalah :


· Mencapai pengulangan data
· Mencapai independensi data
· Mengintegrasikan data dari beberapa file
· Mengambil data dan informasi secara cepat
· Meningkatkan keamanan

3. Kelemahan dan kendala DBMS adalah ;


· Memperoleh perangkat lunak dan peranglat keras yang mahal
· Kurangnya ahli database
· Biaya pemrosesan yang sangat tinggi

24
DAFTAR PUSTAKA

http://www.fellyadr.tech/2016/12/penjelasan-dan-conrtoh-penerapan.html

http://sabilatulmuhtadin.blogspot.com/2013/01/peranan-database-dan-dbms-dalam_7.html

https://sis.binus.ac.id/2017/09/27/manfaat-database-dalam-perusahaan/

Putra, Yananto Mihadi. (2018). Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.

25

Anda mungkin juga menyukai