(1) Menurut Sukmadinata (2011), produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras seperti buku, modul alat bantu pembelajaran dikelas atau dilaboratorium, tetapi dapat juga berupa perangkat lunak atau program komputer, model pendidikan, atau pelatihan; (2) Menurut Borg & Gall ( 1979:624) mendifinisakan hal ini dengan kalimat, “Educational research and development ( R&D) is a process used to develp and validate educational products” ; (3) Menurut Sugiyono , (2009:297), metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut; (4) Menurut Clark Quinn (Quinn 2000), pembelajaran sebagai: "Perpotongan komputasi mobile dan e-learning: sumber daya yang dapat diakses dimanapun Anda berada, kemampuan pencarian yang kuat, interaksi yang kaya, dukungan yang kuat untuk pembelajaran yang efektif, dan penilaian berbasis kinerja. E-Learning tidak bergantung lokasi dalam waktu atau ruang “; (5) Menurut Desmon Keegan Definisi mobile learning adalah salah satu unsur pendukung dalam proses pendidikan dan pelatihan, dengan menggunakan media yang mobile, semacam PDA, Smart Phone dan juga Mobile Phone. Kata Keegan, dalam mobile learning terdapat kenyamanan dalam pemanfaatan fungsi dan kemudahan media atau alat yang digunakan (fungtionality and mobility); (6) Menurut Muh. Taminudin, H, M.T, istilah mobile learning, mengacu kepada penggunaan perangkat/divais teknologi informasi (TI) genggam dan bergerak, seperti PDA, telepon genggam, laptop dan tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran. Mobile learning merupakan bagian dari electronic learning (e- learning) sehingga, dengan sendirinya, juga merupakan bagian dari distance learning (d-learning); (7) Menurut Candra Ahmadi, menyebutkan bahwa mobile learning adalahgenerasi berikutnya e-learning dan berdasarkan pada perangkat mobile. Adapun mobile learning kedepannya akan akan menjadi instrumen penting untuk belajar sepanjang masa (Andreas H, N Alexander, M Matthias, 2004). 7 Mobile learning merupakan model pembelajaran yang dilakukan antar tempat atau lingkungan dengan menggunakan teknologi yang mudah dibawa pada saat pembelajar berada pada kondisi mobile/ponsel. Dengan berbagai potensi dan kelebihan yang dimilikinya, Mobile learning diharapkan akan dapat menjadi sumber belajar alternatif yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses dan hasil belajar di masa datang. Pemanfaatan teknologi mobile phone sebagai media pembelajaran. Seperti penelitian Mobile School Service yang dikembangkan oleh (Zoran Vucetic, et all;2010) dimana teknologi mobile phone dimanfaatkan sebagai sarana media pembelajaran pada mahasiswa di University of Novi Sad, Zrenjanin, Serbia. membuktikan bahwa pemanfaatan m- learning ini membawa dampak positif terhadap subjek yang diteliti. Pemanfaatan m- learning yang telah diimplementasikan pada penelitian Mobile School Service ini masih ada beberapa kekurangan, salah satunya dibutuhkan internet untuk akses konten-konten dalam m- learning. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini penulis mengembangkan aplikasi pembelajaran mobile learning berbasis sistem operasi android yang dapat digunakan tanpa harus tersedia akses internet. Perangkat yang support dengan sistem operasi android umumnya memiliki ukuran layar yang lebih besar sehingga memudahkan pengguna untuk membaca maupun melihat visual konten pembelajaran dalam m-learning ini. Menu-menu yang interaktif dengan gambar dan penjelasan-penjelasannya akan disajikan pada m-learning ini.
2.2 Metode penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kajian literatur. Referensi dari berbagai jurnal baik internasional dan nasional. yaitu: (1) Di Saudi Arabia jurnalnya yang berjudul: “Students Acceptance of Mobile Learning for Higher Education in Saudi Arabia”, karya Ayman Bassam Nassuora Prince Sultan College for Tourism & Business, menganalisis hasil dari analisis statistik menunjukkan bahwa tingkat penerimaan siswa pada m-Learning adalah dalam tingkat tinggi; (2) Di Malaysia jurnalnya yang berjudul: “The Acceptance of AutoCAD Student for Polytechnic on Mobile Learning”, karya Irwan Mahazir.I.a*, Norazah, M.N.a, Ridzwan, C.R.a Rosseni, D.a, hasil penelitian menunjukkan bahwa Malaysia, siswa dididik dengan baik dan diperbarui dengan perangkat teknologi tinggi modern yang digunakan oleh lembaga 8 pendidikan di negara-negara maju di dunia. Dan mengunakan dalam hal kehidupan sehari-hari mereka; (3) Di Switzerland jurnalnya yang berjudul: “Towards Work – Based Mobile Learning: what we can learn from the fields of work based learning And mobile learning.” Karya Christoph Pimmer, University of Applied Sciences Northwestern Switzerland, Switzerland; Norbert Pachler, Institute of Education University of London; Graham Attwell, University of Warwick, UK; (4) Di India jurnalnya yang berjudul: “Mobile Learning for Education: Benefits and Challenges”. Karya Yousef Mehdipour ; Hamideh Zerehkaf; Phd Scholar, Institute Of Advanced Study In Education, Osmania University, Hyderabad, India. E- 2,MBA, College Of Commerce And Business Management, Osmania University, Hyderabad, India; (5) Di Malaysia jurnalnya yang berjudul: “ An overview of mobile application in lerning for student of kolejpoly techmara (KPTM) by using mobile phone.” Karya M.E. Marwan, Kolej Poly- Tech MARA Batu Pahat, Bangunan Tabung Haji, Malaysia; A.R. Madar, Faculty of Technical and Vocational Education, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, Malaysia; N. Fuad, Faculty of Electrical and Electronic Engineering, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, Malaysia; (6) Di India jurnalnya yang berjudul: “M-Learning: A New Lerning Paradigm”. Karya Assist. Prof. Dr. Santosh Kumar Behera; Sidho-Kanho-Birsha University, Dept. of Education Purulia, West Bengal- India; (7) Di Indonesia Jurnalnya yng berjudul: (a) “Strategi Pembelajaran efektif berbasis Mobile Learning pada sekolah dasar”, karya M Irwan Padli Nasution, State Islamic University of Sumatera Utara, Medan Indonesia; (b) “Pengenalan Media Pembelajaran Berbasis Mobile (M- Learning)”, karya Muh. Tamimuddin H PPPPTK Matematika; (c) “Ujian Online Mahasiswa Ilmu Komputer Berbasis Smartphone”, karya Leon Andretti Abdillah Uni Bina Darma, Palembang; (d) “ Pengembangan media Mobile Learning “Chemondo” berbasis android sebagai suplemen belajar siswa menengah atas”; Isma Ramadhani Lubis1, Mar’atus Solihah2, K. H Sugiyarto3, Jaslin Ikhsan4 1,2,3,4Universitas Negeri Yogyakarta, 53261. Dari hasil penelitian beberapa jurnal menunjukan strategi pembelajaran berbasis mobile Learning (M-Learning) mendapatkan respon positif dan merupakan suatu pilihan baru dalam dunia belajar dan sangat efektif untuk mencapai tujuannya.