BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Fasilitas penyimpanan dan pengiriman merupakan salah satu bagian dari sistem
suplai obat. Gudang merupakan tempat pemberhentian sementara barang sebelum
dialirkan, dan berfungsi mendekatkan barang kepada pemakai hingga menjamin
kelancaran permintaan dan keamanan persediaan.Fasilitas penyimpanan dan pengiriman
dapat dimanfaatkan secara optimal bila kegiatan lain dalam sistem suplai obat (seperti
seleksi obat, perencanaan biaya dan pengadaan) ditetapkan secara tepat.
Berdasarkan hal tersebut, kami menyusun makalah yang berjudul “ Manajemen
Pergudangan Farmasi Kabupaten” dengan tujuan agar siswa dapat mengetahui tentang
manajemen pergudangan farmasi kabupaten.
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, rumusan masalahnya antara lain:
1. Bagaimana cara peningkatan efisiensi dan efektifitas gudang?
2. Bagaimana cara meningkatkan kinerja kerja?
3. Bagaimana cara penyimpanan obat?
1.3.Tujuan Penulisan
Berdasarkan masalah-masalah tersebut, tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui cara meningkatkan efisiensi dan efektifitas gudang.
2. Untuk mengetahui cara meningkatkan kinerja kerja.
3. Untuk mengetahui cara penyimpanan obat.
1.4.Manfaat Penulisan
Bertolak dari tujuan penulisan diatas, kami nenulis makalah ini untuk memberikan
manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoritis, ditunjukan untuk mendukung
pembelajaran dalam bidang Bahasa. Secara praktis, ditunjukan untuk para pelajar dan
pendidik.
1.5.Sistematik Penulisan.
Sistematik penulisan makalah ini terdiri atas 3 bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN terdiri atas latar beakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN terdiri atas meningkatkan efisiensi dan efektifitas gudang,
cara meningkatkan kinerja kerja, cara penyimpanan obat.
BAB III PENUTUP terdiri atas simpulan dan saran.
BAB II
ISI
2.3.Penyimpanan Obat
Kegiatan penyimpanan obat meliputi :
1. Pengaturan tata ruang
2. Penyusunan stok obat
3. Pencatatan stok obat
4. Pengamatan mutu obat
Vaksin memerlukan “Cold Chain” khusus dan harus dilindungi dari kemungkinan
putusnya aliran listrik.
Narkotika dan bahan berbahaya harus disimpan dalam lemari khusus dan selalu
terkunci.
Bahan-bahan mudah terbakar seperti alkohol dan eter harus disimpan dalam ruangan
khusus, sebaiknya disimpan di bangunan khusus terpisah dari gudang induk.
e. Pencegahan kebakaran
Perlu dihindari adanya penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti dus,
kartun dan lain-lain. Alat pemadam kebakaran harus dipasang pada tempat yang
mudah dijangkau.
Catatan :
Pada akhir bulan sedapat mungkin kartu stok ditutup, sekaligus untuk memeriksa
kesesuaian antara catatan dengan keadaan fisik. Untuk melakukan hal ini maka pada setiap
akhir bulan beri tanda atau garis dengan warna yang berbeda dengan yang biasa digunakan,
misalnya warna merah.
KARTU STOK
No.
Dari/K Batch/ Kadalu Penerimaa Sisa
Tanggal Dokumen epada No. Lot warsa n Pengeluaran Stok Paraf
4. Pengamatan Mutu Obat
Istilah mutu obat dalam pelayanan farmasi berbeda dengan istilah mutu obat secara
ilmiah, yang umumnya dicantumkan dalam buku-buku standard seperti farmakope.
Secara teknis, kriteria mutu obat mencakup identitas, kemurnian, potensi, keseragaman,
dan ketersediaan hayatinya.
Identity. Untuk setiap obat yang dibelanjakan harus dijamin bahwa isi kandungannya
benar. Misalnya saja, bahwa kapsul Amoksisilin 250 mg. harus berisi Amoksisilin
murni 250 mg tanpa tambahan bahan lainnya. Demikian pula halnya dengan
kemasan. Bahwa kemasan yang dilabel sama harus pula berisi obat dengan
kandungan yang sama pula.
Kemurnian. Beberapa jenis obat memang memerlukan bahan tambahan untuk
membentuk sediaan yang dikehendaki. Untuk itu harus dijamin bahwa di dalam
sediaan tersebut tidak terdapat bahan tambahan yang berbahaya atau dapat
mengganggu stabilitas obat. Pengemasan obat yang serampangan (misalnya
memasukkan bahan obat ke dalam kapsul melalui proses tidak steril) akan
memberikan risiko kontaminasi bakteri atau jasad renik lainnya. Dalam praktek, kita
sering menjumpai bahwa pusat pelayanan kesehatan primer membuat berbagai jenis
pulvis dalam jumlah besar untuk penyakit tertentu, misalnya ISPA. Dari segi
kepraktisan tentu saja dapat diterima, tetapi dari segi jaminan mutu, hal ini perlu
dipertanyakan.
Potensi. Setiap sediaan obat harus berisi kandungan obat yang sesuai dengan yang
tertera dalam label. Secara teknis umumnya ditetapkan bahwa kandungan obat
adalah dalam rentang tertentu. Sebagai contoh hidroklorotiazide 100 mg bisa saja
mengandung hidroklorotiazide sebesar 95 s.d 110 mg. Yang jelas bahwa potensi obat
harus tetap sama untuk setiap dosis yang tertera dalam label.
Keseragaman. Secara fisik, bentuk, warna, konsistensi, ukuran tablet, kapsul, krim,
dan cairan sebaiknya seragam antara satu dengan lain obat. Meskipun komponen ini
tidak mempengaruhi efikasi dan keamanan obat, tetapi mungkin berpengaruh dalam
segi penerimaan oleh pasien, dokter, maupun farmasis.
Ketersediaan hayati. Ketersediaan hayati obat mencerminkan kecepatan dan luasnya
absorpsi obat oleh tubuh berdasarkan dosis dan sediaan yang diminum. Ketersediaan
hayati obat ini harus tidak berbeda antara obat generik maupun obat paten untuk isi
kandungan yang sama, atau disebut bioekuivalen. Untuk itu harus dijamin bahwa
setiap obat yang dibelanjakan harus memiliki ketersediaan hayati sesuai dengan
standard (informasi mengenai standard ini dapat diperoleh dari farmakope). Yang
jelas, bahwa setiap obat cukup adekuat untuk memberikan efek klinik yang
diharapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Simpulan dari makalah ini antara lain :
a. Untuk memanajemen pergudangan farmasi perlu adanya peningkatan efisiensi,
kinerja kerja dan adanya struktur organisasi.
b. Obat-obatan yang ada di gudang farmasi ditulis pada kartu stok, disusun, diamati,
dan diteliti mutunya.
3.2. Saran
Dalam manajemen pergudangan farmasi hendaknya ditanamkan sikap kerjasama
yang konstruktif agar manajemen dapat berjalan dengan semestinya.
semoga makalah manajemen farmasi ini bermanfaat :)
Diposting oleh novita aryani di 19.33
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest