wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala
sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih
tinggi. Kewirausahaan adalah kemampuan seorang manajer resiko (risk manager) dalam
mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik itu materil, intelektual, waktu, dan
kemampuan kretivitasnya untuk menghasilkan suatu produk atau usaha yang berguna bagi
dirinya dan bagi orang lain.
Produk kerajinan sangat banyak manfaatnya. Ada yang digunakan untuk keperluan rumah
tangga. Ada juga yang hanya sekadar untuk hiasan. Bahkan, terkadang menjadi cindera mata
hingga menjadi barang yang memiliki prestise yang tinggi bagi pemiliknya.
Pemetaan potensi usaha produk kerajinan dapat didasarkan pada ciri khas kerajinan dari
setiap daerah. Pemetaan potensi menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi daerah. Terdapat beberapa cara atau metode dalam melakukan
pemetaan potensi usaha produk kerajinan, baik secara kuantitaif maupun kualitatif.
Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Analisis SWOT pada usaha produk kerajinan didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang
efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), serta
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis ini didahului oleh
proses identifikasi faktor eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang terbaik,
dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan.
Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui
langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk kerajinan sebagai
alat penyusun strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang tetapi secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan dan ancaman.
Analisis SWOT dapat menentukan strategi pengembangan usaha produk kerajinan dalam
jangka panjang sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan
pengambilan keputusan secara cepat.
Secara rinci ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha
produk kerajinan, yaitu sebagai berikut
Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausaha kerajinan memilih jenis usaha
produk kerajinan. Proses pemilihan ini melalui tahapan analisis yang cermat. Untuk itu
diperlukan pertimbangan yang matang. Tahap ini biasanya disebut evaluasi dengan kriteria
yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan. Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan
evaluasi adalah sebagai berikut.
Jika wirausaha sudah menetapkan jenis usaha kerajinan sesuai dengan yang diinginkan dan
sudah melalui berbagai macam pertimbangan, tugas yang perlu diperhatikan seorang
wirausaha adalah mempertimbangkan hal-hal berikut.
1) Faktor internal
Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang dihadapi
dengan kemampuan kreativitasnya. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang sebagai subjek/pengusaha, antara lain:
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal ialah hal - hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi usaha, antara lain:
Untuk merintis suatu usaha produk kerajinan dengan baik, wirausahawan tentunya harus
melihat prospek usaha jangka pendek, menengah, dan panjang. Selanjutnya, untuk memulai
usaha produk kerajinan, wirausahawan harus mengetahui bagaimana prospek usaha ini.
Setelah mengetahui prospek usaha, barulah dia membuat rencana usaha, mempersiapkan
sarana dan prasarana, serta modal usaha.
b. Risiko Usaha
Seorang wirausaha ketika menjalankan dan mengembangkan usaha tentunya akan
menghadapi beberapa risiko yang dapat terjadi. Risiko ini bisa memengaruhi hasil usahanya
apabila tidak diperhitungkan, diantisipasi, dan dipersiapkan penanganannya. Di bawah ini
akan diuraikan beberapa risiko usaha yang mungkin akan terjadi.
1) Risiko usaha internal
Risiko usaha internal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada
kelangsungan usaha itu sendiri. Risiko usaha ini apabila timbul, akan berakibat buruk bagi
usaha yang sedang dijalankan. Risiko bagi usaha biasa disebut dengan risiko usaha yang
berdampak bagi internal usaha.
Risiko pelestarian lingkungan hidup yaitu risiko usaha yang akan dihadapi oleh
wirausahawan dalam rangka melestarikan lingkungan hidup supaya terjaga
lingkungan alam, ekosistem, dan habitatnya. Risiko ini timbul karena bahan baku dari
usaha tersebut berhubungan dengan kelestarian lingkungan hidup.
Risiko sosial dan budaya masyarakat, yaitu risiko yang terjadi atas berdirinya sebuah
usaha dan berdampak pada lingkungan sosial dan budaya masyarakat.
Risiko tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu risiko usaha yang timbul sebagai
bentuk kepedulian sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Bentuk kepedulian ini seperti pemberian beasiswa, bantuan pembangunan sarana dan
prasarana umum (tempat ibadah, pembangkit listrik, pengelolaan sumber air, jalan
raya, irigasi), bantuan dana sosial untuk kegiatan keagamaan, kegiatan budaya lokal
maupun hari nasional.
Risiko pengelolaan limbah, yaitu risiko usaha yang timbul sebagai akibat dari limbah
industri yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi sebuah barang atau jasa.
Limbah dari produksi dapat berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah industri
yang tidak dikelola dengan baik akan memberikan akibat pencemaran lingkungan
seperti air, udara, dan tanah
Risiko perekonomian masyarakat dan negara adalah risiko usaha yang terjadi karena
sebuah kesalahan manajemen di internal perusahaan dan menimbulkan dampak
perubahan perekonomian masyarakat dan negara. Akibat dari risiko ini adalah
memburuknya kondisi perekonomian akan mengakibatkan daya beli masyarakat
menurun. Kondisi ekonomi makro yang buruk akan berpengaruh terhadap volume
kegiatan usaha.
Risiko perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah yaitu risiko usaha yang timbul
dan berakibat kepada perubahan dan kebijakan pemerintah.
1) Faktor Manusia
Faktor manusia merupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha karena
manusia yang mempunyai ide dan rencana usaha, manusia juga yang akanmewujudkannya.
Di sini diperlukan manusia yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis, dan pantang menyerah.
2) Faktor Keuangan
Faktor keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha. Faktor tersebut digunakan
untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk kepentingan operasi produksi
seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu,gaji pegawai, promosi, dan biaya distribusi.
Dalam hal ini, diperlukan disiplin yang ketat dalam penggunaan dana sehingga segala
kegiatan keuangan harus dicatat dan dibukukan secara rapi, teliti, dan terus - menerus.
3) Faktor Organisasi
Dengan adanya faktor organisasi, sumber daya akan masuk pada suatu pola sehingga orang-
orang akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masing-
masing untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya organisasi, berarti seorang
wirausaha dapat:
4) Faktor Perencanaan
Perencanaan usaha dapat digunakan sebagai alat pengawas dan pengendalian usaha. Oleh
karena itu, perencanaanharus dibuat oleh wirausaha sejak usahanya didirikan, yaitu dimulai
dari:
merencanakan produk apa yang akan dibuat,
memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan,
merencanakan jumlah produk yang akan dibuat,
merencanakan tempat pemasaran produk.
6) Faktor Pemasaran
Faktor pemasaran produk perusahaan dapat ditinjau berikut ini:
7) Faktor Administrasi
Untuk menunjang kelancaran kegiatannya, sebaiknya seorang wirausaha mempunyai catatan
yang rapi mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya. Catatan tersebut dibuat
secara kronologis dan kemudian didokumentasikan.
a. Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka
usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis
usaha yang akan dilakukan.
XII IPA 4
d. bahan baku limbah untuk kerajinan
1. material dan bentuk limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan. Kegiatan yang menghasilkan limbah dapat dibedakan
menjadi kegiatan di rumah tangga dan di industri.
2. bahan utama dan bahan pendukung
Bahan utama adalah yang memiliki nilai estetik, sedangkan bahan pendukung berfungsi untuk
konstruksi.
3. bahan baku limbah di lingkungan sekitar
Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan baku limbah yang berbeda-beda.
e. teknik produksi kerajinan hiasan berbahan limbah
f. langkah-langkah perancangan desain, produksi, dan biaya produksi hiasan
1. pengembangan desain
Pengembangan desain dari limbah untuk membuat produk hiasan diawali
dengan riset dengan tujuan mencari data tentang
potensi limbah
yang
akan digunakan untuk bahan baku. Penentuan bahan baku limbah yang akan digunakan menjadi
dasar untuk proses
eksplorasi ide produk
.
Skema Pengembangan Desain Hiasan dari Limbah
Pendekatan
mengenali pasar sasaran dan selera pasar
melakukan eksplorasi material limbah untuk menghasilkan nilai estetik produk yang berbeda dan
unik
memikirkan dimana produk hiasan tersebut akan diletakkan
2. perancangan proses produksi dan k3
Bahan baku yang dipilih dan desain akhir , menentukan proses apa saja yang dilakukan pada tahap
pembahanan Proses dan kerja apa saja yang harus dilakukan dalam setiap tahap pembentukan,
perakitan, dan finishing, juga bergantung dari bahan baku dan desain akhir.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan,
dan kesejahteraan manusia yang bekerja disebuah institusi maupun lokasi proyek.
Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
3. perhitungan biaya produksi
Unsur Biaya Produksi :
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead
HPP ( Harga Pokok Produksi )
Jumlah biaya produksi yang melekat pada persediaan barang jadi sebelum barangtersebut laku
dijual.
HPP/unit =
Biaya Produksi
Jumlah produk yang dihasilkan
g. pengemasan dan promosi
1. kemasan untuk produk hiasan
Fungsi kemasan :
melindungi produk dari benturan dan cuaca
memberikan kemudahan membawa
menambah daya tarik
sebagai identitas
Material Kemasan
2. promosi produk hiasan Limbah
Promosi produk dapat dilakukan diantaranya dengan mengadakan kegiatan disuatu lokasi,
menggunakan media cetak, maupun media elektronik dan sosmed.
h. perencanaan wirausaha
Perencanaan wirausaha merupakan tahap awal dalam memulai usaha.
Business Plan, berisi tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan suatu usaha.
Perencanaan wirausaha berguna dalam mengukur kemampuan, keberhasilan dan kegagalan usaha
agar sesuai sasaran.
i. simulasi wirausaha produk hiasan dari limbah
Yang diperlukan dalam wirausaha :
Hubungan baik antara wirausahawan dan client
Pembagian tugas yang adil dan efektif
Pelaksanaan 3 tahapan kegiatan
Tahap 1
Pembentukan organisasi dan pembagian tugas
Menetapkan target dan strategi
Membuat jadwal kegiatan
Menetapkan biaya produksi dan harga jual, pembiayaan serta alur keuangan
Tahap 2
Melakukan produksi
Melakukan Quality Control (QC)
Melakukan pengemasan
Melakukan promosi, penjualan dan distribusi
Tahap 3
Evaluasi kinerja dan keuangan
Penyusunan Laporan Evaluasi
Strategi : membuat produk yang unik, inovatif, berbeda dari yang lain
EVALUASI
Kinerja & keuangan
Harus mencapai target dan melaksanakan strategi. Target tercapai tetapi belum maksimal karena
untuk masalah keuangan belum terlaksana karena produk belum terjual sehingga tidak dapat
menentukan besar pemasukan yang diterima
Analisis SWOT
Dibutuhkan desain yang memiliki estetika lebih tinggi dan unik.
Mengembangkan jenis bahan baku agar diperoleh produk yang beragam.
Desain baru harus selalu dibuat, untuk mengatasi pesaing.
credits to : nemupalu.blogspot.com
Produk hiasan dapat ditemui di berbagai tempat di sekitar kita. Dilihat dari
penempatannya, produk hiasan dapat ditemui di dalam rumah (interior) yang
berfungsi menghias dan membuat suasana tertentu di dalam ruangan dan di luar
rumah (eksterior) yang berfungsi untuk menghias pagar, taman, atau dinding di
bagian luar rumah. Produk hiasan juga dapat ditemui di kendaraan atau dikenakan
manusia (perhiasan)
Setiap produk yang dipakai atau yang disebut dengan produk fungsional pada
dasarnya memiliki nilai estetik. Suatu produk yang memiliki nilai fungsional yang
tinggi biasanya memiliki nilai estetik yang rendah, sedangkan suatu produk yang
besar nilai estetiknya biasanya memiliki nilai fungsional yang rendah bahkan bisa
juga tidak memiliki nilai fungsional
Produk dapat disebut sebagai hiasan apabila memakai nilai estetik atau nilai
keindahan. Keindahan dapat dihasilkan dari pengolahan material untuk
menghasilkan bentuk, warna, dan tekstur yang indah. Setiap bahan memiliki
peluang diolah menjadi produk hiasan, termasuk bahan limbah seperti kaleng,
plastik, kaca, kulit telur, batok kelapa, kulit kerang, dan kertas.
Produk hiasan harus memiliki nilai estetis yang tinggi. Nilai estetis dapat dihasilkan
dengan kemampuan mengolah material sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh
material tersebut. Peluang pengolahannya bergantung pada jenis, sifat dasar
bahan, bentuk dan ukurannya. Pengolahan juga harus memperhatikan warna dan
tekstur dari limbah agar diperoleh kualitas produk yang baik.
Indonesia memiliki kekayaan alam dengan ragam tanaman dan hewan. Setiap
daerah di Indonesia juga dapat memiliki keragaman aktivitas/ kegiatan yang khas.
Setiap kegiatan dapat menghasilkan limbah.
Posted by Fidya Anindya AS at 05:10
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
1 comment:
1. 1. KERAJINAN BAHAN KERAS KELOMPOK4: -Devi Herlina Siahaan - Endah Ayu Lestari - Puspa
Lestari - SekarPuspita Arum - Yasmin NurAisy
2. 2. Kerajinan Bahan Keras • Definisi: Kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang dalam
tahap pembuatannyamenggunakan bahan yang bersifat keras. • Ada2 jeniskerajinan bahan
keras, yaitu: 1. Kerajinan Bahan KerasAlami Kerajinan bahan kerasalami adalah kerajinan
yang bahan baku pembuatannyamasih berasal dari alam atau mengalami pengolahan
tanpamengakibatkan perubahan wujud bendaitu. Contoh: kayu, bambu, rotan, dan lain-lain.
2. Kerajinan Bahan KerasBuatan Kerajinan bahan kerasbuatan adalah kerajinan yang
bahannya telah mengalami pengolahan kembali. Contoh: logam, fiberglass, dan lain-lain.
3. 3. Kerajinan Batu Jenisbatu yang banyak digunakan untuk produk kerajinan adalah batu
hitam yang kerasdan batu padasberwarnaputih atau cokelat yang lunak. Teknik pengolahan
batu hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Produk
kerajinan dari bahan kerasmemiliki fungsi sebagai berikut. 1. Bendapakai, yaitu
karyakerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, sedangkan unsur
keindahannyahanyasebagai pendukung saja. 2. Bendahias, yaitu karyakerajinan yang dibuat
sebagai bendapajangan atau hiasan. Produk kerajinan jenisini lebih menonjolkan aspek
keindahan daripadaaspek kegunaan. Teknik pembuatan: teknik cor, teknik etsa, teknik ukir,
teknik ukir tekan, teknik bubut, teknik anyam.
4. 4. Tahap Penyelesaian Tahap Membuat Kerajinan Bahan Keras a. Membuat rancangan
Rancangan adalah hal awal yang kitalakukan setelah mendapat ide untuk membuat suatu
kerajinan dari bahan lunak, rancangan yang bagusbiasanyaakan menghasilkan yang bagus.
Rancangan biasanya dibuat di suatu kertaslalu kitamenggambarnya. b. Menyiapkan alat dan
bahan Setelah rancangan dibuat tahap selanjutnyaadalah menyiapkan alat dan bahan. Alat
dan bahan di utamakan memiliki kualitasyang bagus sehinggaakan mendapat hasil yang baik.
c. Membuat benda sesuai rancangan Setelah semuasiap kitamulai dengan
prosespembuatan, buatlah sebuah bagian dasar terlebih dari suatu kerajinan sehinggaakan
mudah dibentuk dan mempercepat prosespembuatan.
5. 5. d. Tahap penyelesaian Tahap akhir setelah kitamembuat suatu kerajinan adalah salah
satunyadengan merapikan atau memberi hiasan atau beberapatambahan lain
sehinggameningkatkan kualitaskerajinan tersebut.
6. 6. Keberhasilan & Kegagalan Wirausahawan1. Keberhasilan Wirausaha a. Faktor-Faktor
Pendukung Keberhasilan Wirausaha Adabeberapapendukung keberhasilan wirausaha, di
antaranya: 1) Faktor manusia 2) Faktor keuangan 3) Faktor organisasi 4) Faktor mengatur
usaha 5) Faktor pemasaran b. Langkah-Langkah untuk Menjadi Wirausahawan yang Suksesdi
antaranya: 1) Adavisi dan tujuan yang jelas. 2) Bersediauntuk mengambil risiko uang dan
waktu. 3) Terencanadan terorganisir. 4) Kerjakerassesuai dengan tingkatan kepentingannya.
5) Mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan
lainnya. 6) Hal-hal yang membuat usahaatau bisnismeraih kesuksesan.
7. 7. Menurut W . Keith Schilit, ada8 hal yang membuat usahaatau bisnismeraih kesuksesan
atau keberhasilan, yaitu : 1) Peluang pasar yang baik. 2) Keunggulan persaingan. 3)
Kualitasbarang/jasa. 4) Inovasi yang berproses. 5) Dasar budayaperusahaan. 6) Menghargai
pelanggan dan pegawai. 7) Manajemen yang berkualitas. 8) Dukungan modal yang kuat.
8. 8. 2. Kegagalan Wirausaha a. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha 1) Tidak
kompeten dalam manajerial. 2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik,
kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengoordinasikan, keterampilan
mengelolasumber dayamanusia, maupun kemampuan menginterasikan operasi perusahan.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan. 4) Gagal dalam perencanaan. 5) Lokasi yang
kurang memadai 6) Kurangnyapengawasan peralatan 7) Sikap yang kurang sungguh-sungguh
dalam berusaha. 8) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
9. 9. b. Faktor-Faktor yang Membuat Seseorang Mundur dari Wirausaha 1) Pendapatan yang
tidak menentu. 2) Kerugian akibat hilangnya modal investasi. 3) Perlu kerja keras dan waktu
yang lama. 4) Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap. c. Alasan
Utama Kegagalan Usaha Baru Alasan utama kegagalan usaha baru antara lain : 1)
Pengetahuan pasar yang tidak memadai. 2) Kinerja produk yang salah. 3) Usaha pemasaran
dan penjualan yang tidak efektif. 4) Adanya persaingan. 5) Keusangan produk yang terlalu
cepat. 6) Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
10. 10. DataHasil Penelitian Dalam observasi mengenai industri kerajinan dari bahan kerasini,
kami mendatangi salah satu tempat industri kerajinan yang terbuat dari batu, yakni
kerajinan batu nisan yang bernamaToko Risqi Granite. Alat dan Bahan: Pasir, semen
biasadan semen putih, traso, mil, keramik atau tehel, cetakan kayu, pengaduk, wadah.
Tahap Pembuatan: 1. Siapkan semuaalat dan bahan. 2. Masukkan pasir dan semen kedalam
wadah. 3. Campurkan semen putih dan mil kedalam wadah tadi. 4. Aduk hinggasemuabahan
yang dimasukkan tadi benar-benar tercampur dengan rata. 5. Kemudian masukkan
semuabahan tadi kedalam cetakan kayu. 6. Diamkan dan jemur di bawah sinar matahari.
Tunggu selamakurang lebih duahari. 7. Setelah kering, keluarkan batu nisan dari dalam
cetakan tadi
11. 11. Format Anggaran Produksi No Jenis Biaya Jumlah 1 Biayaproduk a.Bahan Baku
b.TenagaKerja 2.000.000 1.000.000 2 Subtotal BiayaUtama 3.000.000 3 BiayaOverhead
Produksi 500.000 4 a. Bahan Tak Langsung b. TenagaKerjaTak Langsung c. BiayaSewa d.
Perawatan & Perbaikan Mesin e. Perawatan/perbaikan Bangunan/ruangan f. Penyusutan
Bangunan/Ruangan g. Penyusutan Peralatan h. Listrik i. Air - - - - - - - - - 5 Biayao verbo ard
subtotal 6.500.000
12. 12. BEPProduksi Jikabiayaproduksi yang dikeluarkan untuk produk kerajinan sebesar Rp.
6.500.000 dan total produksi sebanyak 100 produk, dengan hargajual produk kerajinan Rp.
4.000.000 maka: BEPProduksi = Rp. 6.500.000 Rp. 4.000.000 = 1 produk BEPHarga = Rp.
6.500.000 100 Produk = Rp. 65.000/produk
13. 13. Thank You !!
A.Kerajinan Sebagai Bagian dari Industri Kreatif
Industri kerajinan yang hanya dapat menghasilkan jumlah barang yang terbatas dalam
rentang waktu tertentu, dan industri manufaktur yang mampu menghasilkan produk dalam
jumlah besar dalam waktu yang singkat memberikan peluang produk kerajinan dengan
keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk dengan jumlah terbatas atau limited
edition/limited product. Karena produk unik dengan jumlah terbatas dapat memiliki harga
jual yang tinggi.
Peluang kerajinan untuk menjadi produk dengan harga tinggi harus dipastikan dengan
melakukan riset pasar terhadap minat dan selera pembeli yang akan mendasari proses
perancangan produk kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud melalui kegiatan
wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya.
Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yaitu: Man
(manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan
Market (pasar).
a. Man atau SDM (Sumber Daya Manusia)
Saat ini biasa disebut dengan istilah Man Power atau Mind Power, yang berarti personel atau
orang-orang yang terlibat dalam wirausaha tersebut.
b. Money
Merupakan dana yang menjadi modal usaha dan perputaran uang melalui pengeluaran dan
pemasukan yang terjadi dalam usaha tersebut.
c. Material, machine, dan Method
Hal tersebut terkait langsung dengan proses produksi yang terjadi dalam usaha tersebut.
d. Market
Pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha.
Produk hiasan dapat ditemui di berbagai tempat di sekitar kita. Dilihat dari penempatannya,
produk hiasan dapat ditemui di dalam rumah (interior) dan di luar rumah (eksterior). Produk
hiasan juga dapat ditemui pada kendaraan maupun yang dikenakan manusia (perhiasan).
Setiap produk yang dipakai pada dasarnya memiliki nilai estetik. Seperti sebuah produk
fungsional seperti gelas kaca yang dipakai minum sehari-hari juga memiliki nilai estetik,
namun nilai fungsionalnya lebih tinggi daripada nilai estetiknya.
Produk dapat disebut sebagai hiasan apabila memiliki nilai estetik atau nilai keindahan.
Keindahan dapat dihasilkan dari pengolahan material untuk menghasilkan bentuk, warna, dan
tekstur yang indah.
Setiap bahan memiliki peluang untuk diolah menjadi produk hiasan, termasuk bahan limbah
yang jika melalui pengolahan yang kreatif dapat memiliki nilai estetik yang khas dan unik.
Kegiatan yang menghasilkan limbah dapat dibedakan menjadi kegiatan di rumah tangga dan
di industri. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan di rumah tangga lebih beragam baik dari
jenis, bentuk dan ukurannya. Limbah yang dihasilkan industri biasanya berjumlah banyak
dengan bentuk, dan ukuran yang serupa. Limbah industri maupun limbah rumah tangga
memiliki potensi untuk dibuat kerajinan hiasan.
Produk hiasan harus memiliki nilai estetis yang tinggi yang dapat dihasilkan dengan
kemampuan mengolah material sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh material tersebut.
Pengolahan bahan baku produk hiasan perlu memperhatikan jenis, sifat dasar bahan, bentuk
dan ukuran material, dan warna serta tekstur limbah yang akan digunakan agar diperoleh
kualitas produk yang baik.
Contohnya pada perhiasan kalung dari bahan limbah, terdiri atas plastik limbah sebagai
bahan utama dan benang untuk menjalin plastic limbah tersebut sebagai material
pendukungnya.
3. Bahan Baku Limbah di Lingkungan Sekitar
Limbah padat, baik yang dihasilkan oleh industri maupun rumah tangga memiliki potensi
menjadi bahan baku untuk wirausaha produk kerajinan. Bahan baku harus memiliki jumlah
yang vukup untuk menghasilkan produk hiasan sesuai target produksi.
Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan baku limbah yang berbeda-beda. Beberapa
daerah pantai memiliki limbah kerang laut dengan jumlah banyak, sedangkan daerah
penghasil minyak kelapa akan memiliki limbah berupa tempurung kelapa. Tetapi ada jenis
limbah yang terdapat di hamper setiap tempat di Indonesia, contohnya kulit dan bonggol
jagung, daun kering, tulang dan kulit hewan, dan sampah plastik kemasan.