KEWIRAUSAHAAN
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
SARIYANA
KELAS: XII KEPERAWATAN
SMK KESEHATAN BAHARI
TAHUN PELAJARAN 2017-2018
Jl.Jend.Sudirman No.68 Tlp.(0421) 21270-28770
Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung
KOTA PAREPARE SULAWESI SELATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas kewirausahaan. Saya berharap dapat
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam pelajaran
ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................
A. Pengertian Desain Produk Dan Jasa.........................................................................................
B .Desain Kemasan........................................................................................................................
C. Proses Desain Kemasan............................................................................................................
D. Transisi Menuju Produksi.........................................................................................................
E. Permasalahan Desain Produk...................................................................................................
F. Persaingan Berdasarkan Waktu................................................................................................
G. Teknologi Kelompok.................................................................................................................
H. Dokumen Untuk Produksi.........................................................................................................
I. Definisi Produk............................................................................................................................
J. Strategi Produk Dengan Keunggulan Bersaing...........................................................................
K. Siklus Kehidupan Produk..........................................................................................................
L. Analisis Produk Berdasarkan Nilai.............................................................................................
M. Quality Function Deployment..................................................................................................
N.Kemampuan Untuk Di Produksi.................................................................................................
O. Permasalahan Desain Produk...................................................................................................
P. Desain Pelayanan.......................................................................................................................
Q.Aplikasi Pohon Keputusan..........................................................................................................
R.Transisi Menuju Produk..............................................................................................................
PENUTUP........................................................................................................................................
KESIMPULAN..................................................................................................................................
SARAN...........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................
PEMBAHASAN
Kemasan adalah salah satu bidang dalam Desain Komunikasi Visual yang mempunyai
banyak tuntutan khusus karena fungsinya yang langsung berhadapan dengan konsumen,
antara lain tuntutan teknis, kreatif, komunikatif dan pemasaran yang harus diwujudkan ke
dalam bahasa visual. Sebagai seorang desainer komunikasi visual, hal ini merupakan suatu
tantangan karena selain dituntut untuk dapat menyajikan sebuah (desain) kemasan yang
estetis, kita juga dituntut untuk memaksimalkan daya tarik kemasan untuk dapat menang
dalam pertarungan untuk menghadapi produk-produk pesaing. Tantangan yang lain adalah
klien tidak hanya mengharapkan peningkatan penjualan tetapi juga agar konsumennya tetap
setia menggunakan produknya (Swann, 1997).
Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah kemasan tersebut
harus simple (sederhana) , fungsional dan menciptakan respons emosional positif yang secara
tidak langsung “berkata”, “Belilah saya.” Kemasan harus dapat menarik perhatian secara
visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai
tambah terhadap produk yang
dikemasnya. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 % adalah
penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata (visual). Karena itulah, unsur-unsur grafis
dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan
unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara
kasatmata (visualcommunication).
Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik. Daya tarik
pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya
tarik praktis (Cenadi 1998) :
Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur grafis
yang telah disebutkan di atas. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan untuk
menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik
visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah
sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk
memberikan respons positif tanpa disadarinya.
Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan
kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau
pemajangan produk. Beberapa daya tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan antara
lain :
- Dapat Melindungi produk
- Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan Porsi yang sesuai untuk produk
makanan/minuman
- Mudah dibawa, jinjing, atau dipegang
Ada banyak faktor yang mempengaruhi sebuah desain kemasan dapat menarik perhatian
konsumen. Ada berbagai konsep yang berbeda-beda yang berkaitan dengan prinsip dasar
desain. Berikut adalah proses desain kemasan ( Klimchuk dan Krasovec,2007):
Tahap riset dan analisis bertujuan untuk memahami keinginan target pasar, agar produk
dapat mudah diterima oleh masyarakat global. Tahap ini biasanya dilakukan dengan cara
menganalisis kategori, suatu survei untuk memahami Permasalahan Desain Produk Untuk
mengembangkan sebuah sistem dan struktur organisasi yang efektif, telah ditambahkan
beberapa teknik penting untuk merancang suatu produk yaitu:
4. Computer-Aided Manufacturing
Yaitu penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin. Adapun manfaat
CAD dan CAM adalah sebagai berikut :
a. Kualitas produk menjadi semakin baik
b. Waktu desain yang lebih singkat
c. Pengurangan biaya produksi
d. Ketersediaan basis data
e. Memunculkan kemampuan baru
6. Analisis Nilai
Suatu tinjauan atas produk yang berhasil yang dilakukan selama proses produksi
2. Usaha Patungan
Perusahaan yang membentuk kepemilikan bersama untuk menghadirkan produk baru
atau menguasai pasar baru.
3. Aliansi
Perjanjian kerja sama yang menjadikan beberapa perusahaan tetap independen, tetapi
dapat mencapai strategi yang sesuai dengan misi masing-masing.
G. Teknologi Kelompok
Teknologi kelompok adalah sistem pemberian kode pada produk atauyang
menyatakan jenis proses dan parameter prosesnya. Sistem ini memungkinkan
pengelompokkan dari produk-produk serupa. Teknologi kelompok memberikan cara yang
sistematis dalam mengkaji suatu kelompok komponen untuk selanjutnya melihat apakah
komponen yang ada telah memadai. Penerapan teknologi kelompok secara sukses akan dapat
menghasilkan keuntungan.
I. Definisi Produk
Untuk apa produk atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain suatu produk dengan
tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya definisi suatu produk dilihat
dari aspek desain seperti warna, bentuk dan ukurannya yang dapat diterima oleh pasar.
Gambaran teknis (engineering drawing) merupakan dimensi dan toleransi atas bahan baku
yang dibeli atau bahan baku yang diproduksi yang dapat dipergunakan sebagai komponen
didalam proses produksi. Gambaran ini merupakan standar kualitas atau mutu bahan baku
yang menjadi komponen yang akan dipakai dalam proses produksi.
Kartu stok (Bill of Materials = BOM) merupakan daftar dari tiap-tiap komponen
dengan uraiannya, jumlahnya dan berapa kebutuhan yang diperlukan untuk memproduksi
suatu barang. BOM merupakan dokumen yang dibuat berdasarkan hasil desain produk dan
menjadi dasar bagi manajer produksi untuk melaksanakan proses produksi, sehingga proses
produksi dapat menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan desain yang ditentukan dalam
pengembangan produk.
Suatu produk yang telah didesain untuk memproduksinya membutuhkan dokumen seperti
berikut ini:
1. Gambaran teknis assembling (assembly drawing), yang merupakan cara pengelolahan
suatu produk. Gambaran teknis biasanya merupakan gambaran tiga dimensi, berupa
gambaran isometrik (yang menggambarkan setiap komponen dan cara
penggabungannya).
2. Urutan penggabungan komponen (chart assembling), merupakan bentuk skematik
bagaimana suatu produk di-assembling, dibeli komponennya atau dikombinasikan, serta
alur tiap komponen sesuai dengan subassembling yang ada untuk menghasilkan suatu
produk akhir.
3. Daftar alir komponen (route sheet), merupakan aturan operasional untuk mengassembling
dan inspeksi kebutuhan untuk memproduksi suatu komponen dengan bahan baku yang
spesifik berdasarkan bill of materials.
4. Order (work order) adalah instruksi untuk membuat sejumlah item produk dan bagian-
bagiannya yang dilengkapi dengan skedul pembuatannya
5. Pembertahuan perubahan teknik (engineering change notice), merupakan koreksi teknik
akibat modifikasi dari gambaran teknik atau bill of materials.
6. Sistem perencanaan produk (configuration management), merupakan sistem dari
perencanaan produk dan perubahan komponen yang secara akurat dikenali dan
dikendalikan secara akuntabilitas atas perubahan pemeliharaannya.
J. Strategi Produk dengan Keunggulan Bersaing
Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik
pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan acuan patokan
(benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya mendefinisikan produk yang akan
dihasilkan ke dalam sistem manajemen operasional dan implikasinya, dilanjutkan dengan
membuat desain produk yang akan diproduksi melalui manajemen operasional.
Sebagai contoh; strategi Toyota yaitu merespons secara cepat perubahan pelanggan. Desain
produk mobil A di dalam industrinya dilakukan secara cepat, di mana desain produk mobil A
sudah harus mulai dikembangkan sebelum umur desain A mencapai dua tahun, kemudian
ditindaklanjuti dengan penghentian produksi desain A pada tahun ketiga. Maksudnya bahwa
produk berdasarkan satu desain produksinya paling lama hanya tiga tahun, sesudah itu sudah
harus ada perubahan dengan menciptakan desain produk baru.
KFC mendesain produk siap saji (fast food) dengan bahan daging ayam yang berdasarkan
budaya tiap-tiap negara adalah daging yang tidak haram, seperti India, Indonesia dan
Malaysia serta Timur Tengah. Selanjutnya produk dikembangkan dengan pelengkap
minuman ringan yang bervariasi.
Kemampuan untuk diproduksi dan aktivitas rekayasa nilai mungkin merupakan teknik terbaik
yang ada untuk menghindari biaya pada manajemen operasi. Hal tersebut dapat menghasilkan
peningkatan nilai dengan memusatkan perhatian untuk mencapai spesifikasi fungsional yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang optimal. Desai produk
mempengaruhi semua aspek pengeluaran operasional. Karena itu juga, pengembangan proses
perlu memastikan evaluasi desain secara menyeluruh sebelum berkomitmen untuk
memproduksi.
P. Desain Pelayanan
Desain pelayanan merupakan cara perusahaan untuk memberikan pelayanan yang
terbaik terhadap konsumen. Tujuan dari desain pelayanan adalah mengurangi tingkat
komplain dari konsumen untuk diantisipasi oleh perusahaan secara maksimal. Cara untuk
memaksimalkan pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan jalan:
1. membuat desain pelayanan
2. membuat desain pelayanan
3. membuat desain pelayanan
Q. Aplikasi Pohon Keputusan dalam Desain Produk
Pohon keputusan dipergunakan untuk memutuskan suatu produk baru secara baik, banyaknya
variasi yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan manajemen. Bentuk pohon
keputusan dapat diikuti melalui prosedur berikut:
1. Mencari alternatif yang memungkinkan dan pernyataan kebiasaan yang terjadi ke dalam
pohon, termasuk pernyataan alternatif dengan ”tidak melakukan apa-apa”
2. Setiap hasil akan merupakan cabang dari pohon. Merupakan tempat untuk
mengembangkan hasil menjadi penambahan cabang.
3. Pohon keputusan bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai harapan (expected value)
dari setiap keputusan yang diambil.
R. Transisi Menuju Produksi
Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih, didesain, dan
diterapkan. Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang fungsional, dan
kemudian mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang, manajemen harus membuat keputusan
untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk.
Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan
desain benar-benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk diproduksi.
Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan
yang sesuai, prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan
bahwa produk dapat dimulai dengan sukses. Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat
dipasarkan dan diproduksi, manajemen lini akan melimpahkan tanggung jawab.
Beberapa perusahaan menunjukkan seorang manajer proyek, sementara yang lainnya
menggunakan tim pengembangan produk untuk memastikan transisi dari pengembangan ke
produk berjalan dengan sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas
perlunya sumber daya dan potensi sukses untuk memastikan produksi yang memuaskan dari
sebuah produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan
pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan
sumber daya antara dua organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi
adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus mungkin.
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
http://erwin-punya.blogspot.com/
http://www.scribd.com./doc/27327260/makalah-manajemen-
operasional-desain-produk
chan9.files.wordpress.com/2008/02/desain-produk.pdf