Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
SARIYANA
KELAS: XII KEPERAWATAN
SMK KESEHATAN BAHARI
TAHUN PELAJARAN 2017-2018
Jl.Jend.Sudirman No.68 Tlp.(0421) 21270-28770
Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung
KOTA PAREPARE SULAWESI SELATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas kewirausahaan. Saya berharap dapat
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam pelajaran
ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................
A. Pengertian Desain Produk Dan Jasa.........................................................................................
B .Desain Kemasan........................................................................................................................
C. Proses Desain Kemasan............................................................................................................
D. Transisi Menuju Produksi.........................................................................................................
E. Permasalahan Desain Produk...................................................................................................
F. Persaingan Berdasarkan Waktu................................................................................................
G. Teknologi Kelompok.................................................................................................................
H. Dokumen Untuk Produksi.........................................................................................................
I. Definisi Produk............................................................................................................................
J. Strategi Produk Dengan Keunggulan Bersaing...........................................................................
K. Siklus Kehidupan Produk..........................................................................................................
L. Analisis Produk Berdasarkan Nilai.............................................................................................
M. Quality Function Deployment..................................................................................................
N.Kemampuan Untuk Di Produksi.................................................................................................
O. Permasalahan Desain Produk...................................................................................................
P. Desain Pelayanan.......................................................................................................................
Q.Aplikasi Pohon Keputusan..........................................................................................................
R.Transisi Menuju Produk..............................................................................................................
PENUTUP........................................................................................................................................
KESIMPULAN..................................................................................................................................
SARAN...........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................
PEMBAHASAN

A.Pengertian Desain Produk Dan Jasa

1. Pengertian desain produk


Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh perusahaan
untuk pelangganya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya generasi dan
pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-
produk baru. Dalam pendekatan sistematis, desainer produk konsep dan mengevaluasi ide-
ide, dan mengubahnya menjadi penemuan yang nyata dan produk.
Produk jasa terkait dengan interaksi konsumen, baik pada tahap desain maupun tahap
penyerahan produk. Sebagian besar dari biaya dan mutu jasa didefinisikan pada tahap desain
adesain yang menurunkan biaya dan meningkatkan mutu produk. Pendekatan pertama, desain
produk sedemikian rupa sehingga penyesuaian produk dengan keinginan konsumen yang
dapat dilakukan belakanagan. Pendekatan keddua, membuat modul produk agar
penyesuaikan dilakukan dengan cara membolakbalik modul tersebut. Pendekatan ketiga,
mendesain produk dengan membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil dan mengientifikasikan
menjadi bagian yang bisa diotomatiskan atau dikurangi interaksinya dengan konsumen.
Pendekatan keempat, memfokuskan desain pada titik-titik terkesan (momen of truth): saat
yang menunjukan kesan mendalam yang bisa meningkatkan atau mengurangi harapan
konsumen.
2. Desain Jasa
Merancang produk jasa merupakan tantangan karena jasa pada umumnya mempunyai
karakteristik yang unik. Satu alasan peningkatan produktifitas dalam jasa begitu rendah
adalah karena baik desain maupun pengantaran produk jasa menyertakan adanya interaksi
pelanggan. Walaupun demikian, seperti halnya barang, sebagian besar biaya dan kualitas
sebuah jasa didefinisikan pada tahap desain. Pendekatan kedua adalah memodulerkan produk
sehingga kustomisasinya dilaksanakan pada perubahan modul. Strategi ini menjadikan modul
dirancang sebagai kesatuan standar yang tetap. Pendekatan ketiga pada desain jasa adalah
membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil. Dan mengidentifikasi bagian-bagian yang
menyebabkan otomatisasi atau pengurangan interaksi dengan pelanggan.
Teknik yang keempat adalah untuk memfokuskan desain pada apa yang disebut moment of
truth. Dimana hubungan antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan sesuatu yang sangat
penting.
B. Desain Kemasan

Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur,material,


warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk membungkus,melindungi, mengirim, dan
membedakan sebuah produk di pasar. Pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai
pemasaran produk dengan mengkomunikasikan
kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.(Klimchuk dan Krasovec,2007)

Kemasan adalah salah satu bidang dalam Desain Komunikasi Visual yang mempunyai
banyak tuntutan khusus karena fungsinya yang langsung berhadapan dengan konsumen,
antara lain tuntutan teknis, kreatif, komunikatif dan pemasaran yang harus diwujudkan ke
dalam bahasa visual. Sebagai seorang desainer komunikasi visual, hal ini merupakan suatu
tantangan karena selain dituntut untuk dapat menyajikan sebuah (desain) kemasan yang
estetis, kita juga dituntut untuk memaksimalkan daya tarik kemasan untuk dapat menang
dalam pertarungan untuk menghadapi produk-produk pesaing. Tantangan yang lain adalah
klien tidak hanya mengharapkan peningkatan penjualan tetapi juga agar konsumennya tetap
setia menggunakan produknya (Swann, 1997).
Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah kemasan tersebut
harus simple (sederhana) , fungsional dan menciptakan respons emosional positif yang secara
tidak langsung “berkata”, “Belilah saya.” Kemasan harus dapat menarik perhatian secara
visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai
tambah terhadap produk yang
dikemasnya. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 % adalah
penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata (visual). Karena itulah, unsur-unsur grafis
dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan
unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara
kasatmata (visualcommunication).
Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik. Daya tarik
pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya
tarik praktis (Cenadi 1998) :

1. Daya tarik visual (estetika)

Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur grafis
yang telah disebutkan di atas. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan untuk
menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik
visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah
sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk
memberikan respons positif tanpa disadarinya.

2. Daya tarik praktis (fungsional)

Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan
kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau
pemajangan produk. Beberapa daya tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan antara
lain :
- Dapat Melindungi produk
- Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan Porsi yang sesuai untuk produk
makanan/minuman
- Mudah dibawa, jinjing, atau dipegang

C. Proses Desain Kemasan

Ada banyak faktor yang mempengaruhi sebuah desain kemasan dapat menarik perhatian
konsumen. Ada berbagai konsep yang berbeda-beda yang berkaitan dengan prinsip dasar
desain. Berikut adalah proses desain kemasan ( Klimchuk dan Krasovec,2007):

1. Riset dan Analisis

Tahap riset dan analisis bertujuan untuk memahami keinginan target pasar, agar produk
dapat mudah diterima oleh masyarakat global. Tahap ini biasanya dilakukan dengan cara
menganalisis kategori, suatu survei untuk memahami Permasalahan Desain Produk Untuk
mengembangkan sebuah sistem dan struktur organisasi yang efektif, telah ditambahkan
beberapa teknik penting untuk merancang suatu produk yaitu:

1. Desain yang Tangguh


2. Desain Modular
3. Computer-Aided Design (CAD)
4. Computer-Aided Manufacturing (CAM)
5. Teknologi Virtual Reality
6. Analisis Nilai
7. Desain yang Ramah Lingkungan

D. Transisi Menuju Produksi


Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih, didesain, dan
diterapkan. Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang fungsional, dan
kemudian mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang, majemen harus membuat keputusan
untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk.
Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan
desain benar-benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk diproduksi.
Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan
yang sesuai, prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan
bahwa produk dapat dimulai dengan sukses. Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat
dipasarkan dan diproduksi, manajemen lini akan melimpahkan tanggung jawab.

Beberapa perusahaan menunjukkan seorang manajer proyek, sementara yang lainnya


menggunakan tim pengembangan produk untuk memastikan transisi dari pengembangan ke
produk berjalan dengan sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas
perlunya sumber daya dan potensi sukses untuk memastikan produksi yang memuaskan dari
sebuah produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan
pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan
sumber daya antara dua organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi
adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus mungkin.

E. Permasalahan Desain Produk


1. Desain Yang Tangguh
Desain yang tangguh berarti produk dirancang sedemikian rupa sehingga ada sedikit
variasi pada produk atau perakitan tidak berdampak banyak pada produk akhirnya. Juga
desain yang dapat diproduksi sesuai persyaratan, bahkan dengan adanya kondisi proses
produksi yang tidak sempurna.
2. Desain Moduler
Desain moduler adalah desain dimana bagian atau komponen dari suatu produk
dibagi-bagi menjadi modul-modul yang dapat dipertukarkan dan diganti dengan mudah.

3. Computer- Aided Design


Maksudnya adalah penggunaan komputer secara ineraktif untuk mengembangkan dan
mendokumentasikan produk

4. Computer-Aided Manufacturing
Yaitu penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin. Adapun manfaat
CAD dan CAM adalah sebagai berikut :
a. Kualitas produk menjadi semakin baik
b. Waktu desain yang lebih singkat
c. Pengurangan biaya produksi
d. Ketersediaan basis data
e. Memunculkan kemampuan baru

5. Teknologi Virtual Reality


Bentuk komunikasi visual dimana citra-citra digunakan sebagai pengganti dari benda
aslinya, tetapi masih memungkinkan pengguna untuk meresponnya secara interaktif

6. Analisis Nilai
Suatu tinjauan atas produk yang berhasil yang dilakukan selama proses produksi

7. Etika Dan Desain Ramah Lingkungan


Berikut tujuan desain yang etis dan ramah lingkungan:
a. Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan
b. Meminimalkan limbah bahan baku dan energy
c. Mengurangi kewajiban terhadap persoalan lingkungan hidup
d. Meningkatkan efektivitas biaya dengan mematuhi peraturan lingkungan hidup
e. Agar dikenal sebvagai perusahaan yang baik

F. Persaingan Berdasarkan Waktu


Yaitu persaingan yang dipengaruhi oleh waktu, mengembangkan produk dengan
cepat, dan melemparkannya ke pasar. Pada saat ini telah diperkenalkan tiga strategi
pengembangan eksternal yang sering digunakan perusahaan besar. Adapun tiga strategi
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Membeli Teknologi dengan Cara Mengakuisisi Perusahaan


Microsoft dan Cisco Systems merupakan contoh perusahaan berteknologi canggih
yang sering mempercepat pengembangan mereka dengan mengakuisisi perusahaan yang telah
mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka. Permasalahan yang muncul
kemudian adalah menyesuaikan organisasi yang diakuisisi, termasuk teknologinya, lini
produknya, dan budayanya ke dalam perusahaan pengakuisisi, alih-alih permasalahan
pengembangan produk.

2. Usaha Patungan
Perusahaan yang membentuk kepemilikan bersama untuk menghadirkan produk baru
atau menguasai pasar baru.

3. Aliansi
Perjanjian kerja sama yang menjadikan beberapa perusahaan tetap independen, tetapi
dapat mencapai strategi yang sesuai dengan misi masing-masing.

G. Teknologi Kelompok
Teknologi kelompok adalah sistem pemberian kode pada produk atauyang
menyatakan jenis proses dan parameter prosesnya. Sistem ini memungkinkan
pengelompokkan dari produk-produk serupa. Teknologi kelompok memberikan cara yang
sistematis dalam mengkaji suatu kelompok komponen untuk selanjutnya melihat apakah
komponen yang ada telah memadai. Penerapan teknologi kelompok secara sukses akan dapat
menghasilkan keuntungan.

H. Dokumen Untuk Produksi


Gambar perakitan adalah gambar produk yang terdiri atas komponen-komponennya
biasanya merupakan gambar tiga dimensi yang juga gambar isometris. Dan dalam gambar
perakitan ada diagram perakitan yang dimaksud diagaram perakitan adalah grafik untuk
menentukan bagaimana komponen mengalir menjadi berbagai subassembly dan akhirnya
menjadi produk jadi. Lembar rute mendaftarkan semua operasi yang dibutuhkan untuk
memproduksi komponen dengan bahan yang terperinci. Dan disitu terdapat perintah kerja,
perintah kerja adalah intruksi untuk membuat sejumlah produk tertentu, biasanya untuk
jadwal tertentu. Engineering change notices berfungsi mengubah beberapa aspek definisi
produk atau dokumentasi.

I. Definisi Produk

Untuk apa produk atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain suatu produk dengan
tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya definisi suatu produk dilihat
dari aspek desain seperti warna, bentuk dan ukurannya yang dapat diterima oleh pasar.
Gambaran teknis (engineering drawing) merupakan dimensi dan toleransi atas bahan baku
yang dibeli atau bahan baku yang diproduksi yang dapat dipergunakan sebagai komponen
didalam proses produksi. Gambaran ini merupakan standar kualitas atau mutu bahan baku
yang menjadi komponen yang akan dipakai dalam proses produksi.
Kartu stok (Bill of Materials = BOM) merupakan daftar dari tiap-tiap komponen
dengan uraiannya, jumlahnya dan berapa kebutuhan yang diperlukan untuk memproduksi
suatu barang. BOM merupakan dokumen yang dibuat berdasarkan hasil desain produk dan
menjadi dasar bagi manajer produksi untuk melaksanakan proses produksi, sehingga proses
produksi dapat menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan desain yang ditentukan dalam
pengembangan produk.
Suatu produk yang telah didesain untuk memproduksinya membutuhkan dokumen seperti
berikut ini:
1. Gambaran teknis assembling (assembly drawing), yang merupakan cara pengelolahan
suatu produk. Gambaran teknis biasanya merupakan gambaran tiga dimensi, berupa
gambaran isometrik (yang menggambarkan setiap komponen dan cara
penggabungannya).
2. Urutan penggabungan komponen (chart assembling), merupakan bentuk skematik
bagaimana suatu produk di-assembling, dibeli komponennya atau dikombinasikan, serta
alur tiap komponen sesuai dengan subassembling yang ada untuk menghasilkan suatu
produk akhir.
3. Daftar alir komponen (route sheet), merupakan aturan operasional untuk mengassembling
dan inspeksi kebutuhan untuk memproduksi suatu komponen dengan bahan baku yang
spesifik berdasarkan bill of materials.
4. Order (work order) adalah instruksi untuk membuat sejumlah item produk dan bagian-
bagiannya yang dilengkapi dengan skedul pembuatannya
5. Pembertahuan perubahan teknik (engineering change notice), merupakan koreksi teknik
akibat modifikasi dari gambaran teknik atau bill of materials.
6. Sistem perencanaan produk (configuration management), merupakan sistem dari
perencanaan produk dan perubahan komponen yang secara akurat dikenali dan
dikendalikan secara akuntabilitas atas perubahan pemeliharaannya.
J. Strategi Produk dengan Keunggulan Bersaing
Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik
pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan acuan patokan
(benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya mendefinisikan produk yang akan
dihasilkan ke dalam sistem manajemen operasional dan implikasinya, dilanjutkan dengan
membuat desain produk yang akan diproduksi melalui manajemen operasional.
Sebagai contoh; strategi Toyota yaitu merespons secara cepat perubahan pelanggan. Desain
produk mobil A di dalam industrinya dilakukan secara cepat, di mana desain produk mobil A
sudah harus mulai dikembangkan sebelum umur desain A mencapai dua tahun, kemudian
ditindaklanjuti dengan penghentian produksi desain A pada tahun ketiga. Maksudnya bahwa
produk berdasarkan satu desain produksinya paling lama hanya tiga tahun, sesudah itu sudah
harus ada perubahan dengan menciptakan desain produk baru.
KFC mendesain produk siap saji (fast food) dengan bahan daging ayam yang berdasarkan
budaya tiap-tiap negara adalah daging yang tidak haram, seperti India, Indonesia dan
Malaysia serta Timur Tengah. Selanjutnya produk dikembangkan dengan pelengkap
minuman ringan yang bervariasi.

K. Siklus Kehidupan Produk ( Product Life Cycle)


Product Life Cycle (PLC) yang menggambarkan lahirnya suatu produk baru sampai
pada kematian suatu produk yang dikatakan sudah lama. Secara sederhana, konsep ini
menyatakan bahwa hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada masyarakat akan
menjalani suatu siklus kehidupan yang terdiri atas empat tahap dalam periode waktu terbatas.
Tiap tahap dalam PLC, membuka kesempatan-kesempatan baru dan menimbulkan masalah-
masalah baru bagi manajemen produksi. Bila diketahui kedudukan produk dalam siklus
kehidupannya, maka dapat dirumuskan rencana perbaikan desain dan pengembangan produk
yang lebih baik. Secara ringkas keempat tahap PLC tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

1. Tahap perkenalan (introduction)


2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap kejenuhan
4. Tahap penurunan

L. Analisis Produk Berdasarkan Nilai


Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Ini
merupakan prinsip Pareto (yakni, fokus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan
bukan pada permasalahan yang banyak tetapi sepele) yang diterapkan pada bauran produk.
Analisis produk berdasarkan nilai (product by value analysis) mengurutkan produk secara
menurun berdasarkan kontribusi dollar individu masing-masing produk bagi perusahaan.
Analisis ini juga mengurutkan kontribusi dollar tahunan total dari suatu produk. Kontribusi
rendah perunit dari satu produk tertentu mungkin akan terlihat sama sekali berbeda jika ia
mewakili sebagian besar penjualan perusahaan.
Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi
yang mungkin untuk setiap produk. Hal ini mungkin meliputi penambahan arus kas (sebagai
contoh, peningkatan kontribusi dengan meningkatkan harga jual atau menurunkan biaya),
peningkatan total penerimaan dan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kondisi persaingan
modern, perusahaan yang tidak melakukan usaha inovasi akan menghadapi risiko lebih besar
untuk kehilangan pasarnya. Konsumen dan industri pemakai selalu menginginkan produk
baru dan produk lebih “baik” yang dapat meningkatkan pemenuhan kepuasan mereka.
Langkah-langkah yang diikuti dalam pengembangan produk baru terdiri atas lima langkah
berikutini:
1. Pencarian gagasan
2. Seleksi produk
3. Desain produk pendahuluan
4. Pengujian (testing)
5. Desain akhir (final)
Bagi perusahaan-perusahaan jasa, tahap desain akhir bersangkutan dengan penetapan
standar-standar dan prosedur-prosedur pelayanan. Sebagai contoh, dalam kasus sebuah
bank, standar waktu tunggu untuk berbagai tipe pelayanan bank dapat ditentukan.
Pengembangan produk baru ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena adanya berbagai
hambatan, di antaranya:
1. Kurangnya gagasan (idea) pengembangan produk baru yang baik
2. Kondisi pasar yang semakin bersaing, karena banyaknya persaingan dan berbagai produk
substitusi
3. Batasan-batasan yang semakin bertambah dari masyarakat dan Pemerintah. Sebagai
contoh, perlindungan akan keselamatan lingkungan, dan keamanan pemakaian produ
4. Biaya proses pengembangan produk baru yang sangat mahal; karena untuk dapat
menghasilkan beberapa produk baru, perusahaan harus mengembangkan sejumlah besar
gagasan produk baru. Dan dari sejumlah besar gagasan ini hanya sedikit yang sukses
diperkenalkan ke pasar sebagai produk
5. Tingginya tingkat kegagalan produk baru dalam pemasarannya, karena ternyata tidak
memenuhi pengharapan konsumen atau tidak dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsume
6. Jangka waktu kehidupan produk baru yang pendek, karena setelah produk baru secara
komersial sukses, maka dalam waktu singkat banyak perusahaan lain meniru dan
membanjiri pasar dengan produk mereka.

M. Quality Function Deployment (QFD)


Quality Function Deployment (QFD) berkaitan dengan (1) menetapkan apa yang
akan memuaskan pelanggan dan (2) menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang
ditargetkan. Idenya adalah untuk memahami keinginan pelanggan dan memperkenalkan
solusi proses alternatif. Informasi ini kemudian dipadukan dalam desain produk yang terus
berubah. QFD digunakan di awal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat
memuaskan pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas.
Satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas merupakan teknik
grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk atau jasa. Hanya
dengan menetapkan hubungan ini seorang manajer operasi dapat membangun produk dan
proses dengan keistimewaan yang diinginkan pelanggan. Penerapan hubungan inilah yang
merupakan langkah awal membangaun sistem produksi tingkat dunia. Untuk membuat rumah
kualitas dilakukan enam langkah dasar:
1. Kenali keinginan pelanggan
2. Kenali bagaimana produk/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan
3. Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk
memenuhi keinginan pelanggan tersebut
4. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan
5. Buat tingkat kepentingan.
6. Evaluasi produk pesaing
N. Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai
Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai (manufacturability and value
engineering) memperhatikan perbaikan desain dan spesifikasi pada tahapan pengembangan
produk mulai dari penelitian, pengembangan, desain, dan produksi. Selain pengurangan biaya
yang nyata dan langsung terlihat, desain agar barang dapat diproduksi dan rekayasa nilai juga
menghasilkan keuntungan lain. Di antaranya adalah:
1. Mengurangi kompleksitas produk
2. Standardisasi tambahan komponen
3. Perbaikan aspek fungsional produk
4. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan
5. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk
6. Desain yang tanggung

Kemampuan untuk diproduksi dan aktivitas rekayasa nilai mungkin merupakan teknik terbaik
yang ada untuk menghindari biaya pada manajemen operasi. Hal tersebut dapat menghasilkan
peningkatan nilai dengan memusatkan perhatian untuk mencapai spesifikasi fungsional yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang optimal. Desai produk
mempengaruhi semua aspek pengeluaran operasional. Karena itu juga, pengembangan proses
perlu memastikan evaluasi desain secara menyeluruh sebelum berkomitmen untuk
memproduksi.

O. Permasalahan Desain Produk


Untuk mengembangkan sebuah sistem dan struktur organisasi yang efektif, telah
ditambahkan beberapa teknik penting untuk merancang suatu produk yaitu:
1. Desain yang Tangguh
2. Desain Modular
3. Computer-Aided Design (CAD)
4. Computer-Aided Manufacturing (CAM)
5. Teknologi Virtual Reality
6. Analisis Nilai
7. Desain yang Ramah Lingkungan

P. Desain Pelayanan
Desain pelayanan merupakan cara perusahaan untuk memberikan pelayanan yang
terbaik terhadap konsumen. Tujuan dari desain pelayanan adalah mengurangi tingkat
komplain dari konsumen untuk diantisipasi oleh perusahaan secara maksimal. Cara untuk
memaksimalkan pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan jalan:
1. membuat desain pelayanan
2. membuat desain pelayanan
3. membuat desain pelayanan
Q. Aplikasi Pohon Keputusan dalam Desain Produk
Pohon keputusan dipergunakan untuk memutuskan suatu produk baru secara baik, banyaknya
variasi yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan manajemen. Bentuk pohon
keputusan dapat diikuti melalui prosedur berikut:
1. Mencari alternatif yang memungkinkan dan pernyataan kebiasaan yang terjadi ke dalam
pohon, termasuk pernyataan alternatif dengan ”tidak melakukan apa-apa”
2. Setiap hasil akan merupakan cabang dari pohon. Merupakan tempat untuk
mengembangkan hasil menjadi penambahan cabang.
3. Pohon keputusan bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai harapan (expected value)
dari setiap keputusan yang diambil.
R. Transisi Menuju Produksi
Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih, didesain, dan
diterapkan. Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang fungsional, dan
kemudian mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang, manajemen harus membuat keputusan
untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk.
Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan
desain benar-benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk diproduksi.
Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan
yang sesuai, prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan
bahwa produk dapat dimulai dengan sukses. Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat
dipasarkan dan diproduksi, manajemen lini akan melimpahkan tanggung jawab.
Beberapa perusahaan menunjukkan seorang manajer proyek, sementara yang lainnya
menggunakan tim pengembangan produk untuk memastikan transisi dari pengembangan ke
produk berjalan dengan sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas
perlunya sumber daya dan potensi sukses untuk memastikan produksi yang memuaskan dari
sebuah produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan
pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan
sumber daya antara dua organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi
adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus mungkin.

PENUTUP
Kesimpulan

Setelah berbagai produk dan jasa di rancang, spesifikasi-Nya harus di terjemahkan ke


berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau menyediakan jasa. Desain
proses fisik untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa ini menyangkut serangkaian
keputusan tentang seleksi proses, pemilihan teknologi, dan perencanaan proses. Keputusan-
keputusan harus di buat tentang tipe proses derajat otomatisasi macam mesin yang akan di
gunakan, dan sebagainya.desain proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik
tetapi juga menyangkut pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan.

Daftar Pustaka
http://erwin-punya.blogspot.com/
http://www.scribd.com./doc/27327260/makalah-manajemen-
operasional-desain-produk
chan9.files.wordpress.com/2008/02/desain-produk.pdf

Anda mungkin juga menyukai