Bahan Skrip
Bahan Skrip
ABSTRAK
Background : Pengkajian primer merupakan pengkajian cepat untuk mengidentifikasi dengan segera
masalah actual/potensial dari kondisi life threatening (berdampak terhadap kemampuan pasien untuk
mempertahankan hidup). Pengkajian tetap berpedoman pada inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi jika hal tersebut memungkinkan (Musliha,S.Kep,Ns. 2010). Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat Instalasi Gawat Darurat tentang
pengkajian primer dengan pelaksanaan life Support di Rumah Sakit Pelamonia. Penelitian ini
dilaksanakan mulai pada tanggal 22 Desember 2012 sampai 28 Januari 2013.
Methods : Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional,
populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di Instalasi Gawat Darurat sebanyak 20 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian
diolah dan dianalisis dengan menggunakan computer rogram Microsoft excel dan program statistic
(SPSS) versi 16.0. Analisa data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi,
analisis bivariat dan uji Fisher’s Exact Test (p<0.05) untuk mengetahui hubungan antar variable.
Result : Hasil analisis bivariat didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan pengkajian primer
dengan pelaksanaan life support (p<0.04). kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat
hubungan antara tingkat pengetahuan pengkajian primer dengan pelaksanaan life support di Rumah
Sakit Pelamonia Makassar, dimana pengetahuan pengkajian primer sangat mempengaruhi dalam
pelaksanaan life support.
1
Volume 2 Nomor 4 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721
Berdasarkan penelitian tersebut disarankan c) Mahasiswa yang melakukan praktek
bahwa pengetahuan perawat dan keperawatan.
keterampilan tindakan resusitasi untuk selalu
ditingkatkan baik formal maupun. Instrument Penelitian
Menurut data dari dinas kesehatan Instrument yang di gunakan dalam
angka kecelakaan yang mengalami cedera / peelitian ini adalah kuesioner dan observasi.
trauma selama tahun 2011 hingga 2012 Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan
mencapai 5.050 kasus dan dan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh
meninggal dunia sebanyak 3.335 orang. informasi dari responden dalam arti laporan
Berdasarkan survey awal yang tentang pribadinya atau hal – hal yang
didapatkan di Rumah Sakit Pelamonia bahwa diketahui (Arikunto, 2009).kuesioner dilakukan
jumalah pasien yang masuk di Instalasi Gawat untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
Darurat selama Januari sampai bulan Juni perawat tentang pengkajian primer dan tekhnik
tahun 2012 baik itu rawat jalan maupun rawat observasi dilakukan untuk mengetahui
inap sebanyak 5535 orang. Dalam kurung kemampuan perawat dalam melaksanakan
waktu 6 bulan terakhir tahun 2012 tersebut tindakan life support.
jumlah pasien yang meninggal di Unit Gawat
Darurat sebanyak 46 orang. Pengolahan dan Analisa Data
Berdasarkan latar belakang diatas, Langkah-langkah pengolahan dan analisa
peneliti ingin mengetahui apakah ada data meliputi :
hubungan antara tingkat pengetahuan perawat a. Editing
tentang pengkajian primer terhadap Editing dilakukan untuk memeriksa
pelaksanaan tindakan life support. setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi.
Editing meliputi kelengkapan engisian,
BAHAN DAN METODE kesalahan pengisian dan konsistensi dari
Desain Penelitian, Lokasi dan Waktu setiap jawaban.
Penelitian b. Coding
Jenis penelitian yang digunakan adalah Setelah data di edit langkah
penelitian observasional dengan rancangan selanjutnya diberi kode pada jawaban
cross sectional. Adapun analisanya dengan ditepi lembar pertanyaan, pengisian
menggunakan uji alternative uji Fisher’s Exact berdasarkan jawaban dari responden
Test.Penelitian ini dilakukan di ruang Instalasi tersebut.
Gawat Darurat Rumah Sakit Tk. II Pelamonia c. Tabulasi data
Kesdam VII Wirabuana Makassar yang akan Tabulasi data merupakan kelanjutan
dilaksanakan mulai pada tanggal 22 dari pengkodean pada proses pengolahan,
Desember 2012 sampai 28 Januari 2013. dalam hal ini setelah data tersebut dikoding
kemudian ditabulasi agar lebih
Populasi dan Sampel mempermudah penyajian data dlam bentuk
Populasi merupakan seluruh objek yang distribusi frekuansi.
akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang d. Penyajian data
ditentukan (Agus Riyanto, 2011). Populasi Penyajian data ini dilakukan dalam
yang diambil adalah perawat yang bekerja bentuk table dan narasi/tulisan. Setelah
pada Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit dilakukan pengolaan data maka dilakukan
Pelamonia Makassar sebanyak 22 orang. analisa data dengan menggunakan uji
Sampel yang akan di teliti adalah semua statistic Chi-square. Namun, bila pada tabel
perawat Instalasi Gawat Darurat yang 2x2 dijumpai nilai E (harapan) < 5, maka uji
berjumlah 20 orang. Pada penelitian ini teknik yang digunakan adalah Fisher’s Exact
sampling yang digunakan adalah purposive Test. Jika : X² hitung ≥ dari X² table maka
sampling. Dengan kiteria sampel ada hubungan yang signifikan.
1) Kriteria inklusi
a) Perawat Instalasi Gawat Darurat yang HASIL PENELITIAN
berhubungan langsung dengan pasien. Tabel 1. Distribusi responden menurut umur
b) Perawat yang bersedia menjadi perawat Instalasi Gawat Darurat di Rumah
responden. Sakit Pelamonia Makassar
2) Kriteria eksklusi Umur Frekuensi Persen
a) Perawat yang tidak berhubungan 24 – 35 Tahun 13 65 %
langsung dengan pasien (kepala 36 – 40 Tahun 4 20 %
ruangan dan wakil wepala ruangan). ≥ 41 3 15 %
b) Perawat yang tidak bersedia menjadi Total 20 100 %
responden. Sumber : Data Primer 2013
3
Volume 2 Nomor 4 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721
Table 8. Hasil distribusi frekuensi hubungan primernya baik sedangkan pelaksanaan
antara tingkat pengetahuan perawat Instalasi tindakan life supportnya kurang baik sebanyak
Gawat Darurat tentang pengkajian primer 1 orang (5.0 %). Dan responden yang tingkat
terhadap pelaksanaan tindakan life support di pengetahuan primernya kurang dan
Rumah Sakit Pelamonia Makassar Januari pelaksanaan tindakan life supportnya baik
2013 sebanyak 1 orang (5.0 %) sedangkan
Pengetahuan Pelaksanaan life
OR
responden yang tingkat pengetahuan
tentang support pengkajian primer dan pelaksanaan tindakan
Total 95 %
pengkajian Kurang life supportnya kurang baik sebanyak 2 orang
Baik CL
primer baik (10.0 %).
Baik 16 1 17 Dengan menggunakan uji Fisher’s Exact
80,0 % 5,0 % 85,0 % 32.0
Test di dapatkan dari 20 responden diperoleh
Kurang baik 1 2 3 1.38-
5,0 % 10,0 % 15,0 % 737.4
hasil nilai p hitung 0.04 < p tabel 0.05. Dari
17 3 20 analisa tersebut dapat diartikan bahwa Ha
Total 90,0 % 10,0 % 100,0 % diterima atau terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan perawat
Hasil uji statisti Fisher’s Exact Test Instalasi Gawat Darurat tentang pengkajian
p = 0.04 n= 20 primer terhadap pelaksanaan tindakan life
Sumber : Data Primer 2013 support di Rumah Sakit Pelamonia Makassar.
Dari hasil analisa diperoleh pula nilai Odds
Dari tabel 2.1 di atas tampak bahwa Ratio (OR) 32, artinya tingkat pengetahuan
responden dengan tingkat pengetahuan pengkajian primer mempunyai peluang 32 kali
tentang pengkajian primer dan pelaksanaan dalam melaksanakan tindakan life support.
life support yang baik sebesar 16 orang (80,0 Dari penelitian ini didapatkan bahwa ada
%) dan pengetahuan pengkajian primer yang hubungan yang bermakna antara
baik dan pelaksanaan life supportnya kurang pengetahuan pengkajian primer terhadap
baik sebanyak 1 orang (5.0%) sedangkan pelaksanaan tindakan life support, hal ini
responden dengan tingkat pengetahuan dapat diartikan bahwa hipotesa diterima.
primernya kurang baik dan pelaksanaan life Perawat dengan tingkat pengetahuan tentang
supportnya baik sebesar 1 orang (5,0 %) dan pengkajian primer yang tinggi sangat
sebanyak 2 orang (10,0 %) dengan tingkat berpengaruh terhadap pelaksanaan tindakan
pengetahuan tentang pengkajian primer dan life support yang baik pula. Hal ini sesuai
pelaksanaan tindakan life supportnya kurang pendapat yang diungkapkan Fisbach (1991)
baik. bahwa pengetahuan diperlukan dalam
Dengan menggunakan system menggali masalah-masalah yang timbul atau
pengolahan data SPSS maka, berdasarkan uji yang ada dalam pasien yang kemudian
Fisher’s Exact Test diperoleh nilai p = 0,04.
diaplikasikan dalam tindakan keperawatan.
Hal ini menunjukan adanya hubungan antara Dengan demikian, peneliti dapat menarik
tingkat pengetahuan perawat IGD tentang kesimpulkan bahwa pengetahuan tentang
pengkajian primer terhadap pelaksanaan pengkajian primer yang tinggi adalah suatu hal
tindakan life support di Rumah Sakit yang sangat penting dalam keberhasilan
Pelamonia Makassar. Dengan kata lain dapat pelaksanaan life support.
dinyatakan bahwa tingkat pengetahuan Hasil penelitian ini didukung oleh teori :
perawat Instalasi Gawat Darurat tentang Pendapat yang diungkapkan Fisbach
pengkajian primer sangat berpengaruhi (2009) bahwa pengetahuan diperlukan dalam
terhadap pelaksanaan tindakan life support di menggali masalah-masalah yang timbul atau
Rumah Sakit Pelamonia Makassar. yang ada dalam pasien yang kemudian
diaplikasikan dalam tindakan keperawatan.
PEMBAHASAN
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
Berdasarkan tabel 8 responden yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga
tingkat pengetahuan tentang pengkajian mampu mencegah kematian atau kecacatan
primernya dan pelaksanaan life supportnya yang mungkin terjadi. Terhentinya pernapasan
baik sebanyak 17 orang (85.0 %) dan atau sirkulasi merupakan keadaan sangat
responden yang tingkat pengetahuan gawat yang penanganannya harus segera
pengkajian primer dan pelaksanaan tindakan didahulukan di atas segalanya (Purwadianto &
life supportnya kurang baik sebanyak 3 orang Sampurna, 2010).
(15,.0 %) dan hasil cross tabulasi didapatkan
responden yang tingkat pengetahuan KESIMPULAN DAN SARAN
pengkajian primer dan pelaksanaan tindakan 1. Hasil dari uji univariat menggambarkan
life supportnya baik sebanyak 16 orang (80.0
bahwa perawat yang menjadi responden
%) dan responden yang tingkat pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, Sinta. 2011. Promosi Kesehatan. Graha Ilmu : Yogyakarta Ikatan Dokter Bedah Indonesi (IKABI).
2004.Advanced Traua Life Support. Edisi Ketujuh
Latief S.A., 2009. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi Kedua. Penerbit FKUI. Jakarta.
Mansjoer, Arif. 2009. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 2. Media Aesculapius : FKUI Jakarta.
Nelsen, A. (2007). AHA European Resuscitation Council Guidelines for Resuscitation 2010. Diakses tanggal 16
Mei 2010dari(http://www .health. state.ny.us/nysdoh/emspdf /aha guidelines update 2007-01.pdf).
Notoatmojo, Soekidjo, Dr. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta : Jakarta
Rahmanta, A. (2007). Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Diaksess tanggal 16 Mei 2009 dari <
www.amsiku.multiply.com>.
5
Volume 2 Nomor 4 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721