Anda di halaman 1dari 21

Pengujian Mikrobiologi

terhadap produk farmasi

Kontaminasi oleh
Mikroorganisme Pengontrolan
dan pengujian
secara
mikrobiologik
terhadap
Berdampak sediaan
negatif terhadap farmasi.
kesehatan para
konsumen
Penyebab cemaran
mikrobiologik

oCara pengolahan yang tidak bersih atau higienis


oCara pengepakan yang kurang baik
oCara penyimpanan tidak baik
Sumber asal terjadinya cemaran
mikrobiologik terhadap sediaan farmasi

UDARA AIR

TANAH
&
PERALATAN YANG DIGUNAKAN PADA
WAKTU PENGOLAHAN
Dalam pengujian MO ada tiga kelompok Mikroorganisme
yang perlu diperhatikan yaitu :
Mikroorganisme indikator
Contoh bakterinya antara lain : E. coli, Coliform, dan
Faecal streptococci
Mikroorganisme Patogen
Contoh bakterinya adalah Salmonella sp, Clostridium
botulinum, Staphylococcis aureus.
Mikroorganisme Pembusuk
Contoh nya : bakteri, kapang dan khamir
Adapun kasus-kasus
yang
melatarbelakangi
sediaan farmasi
diantaranya : 1. Pada tahun 1946 dari New Zealand dan Liverpool
dilaporkan adanya infeksi klinis dari sediaan bedak yang
digunakan, karena adanya bakteri Clostridium tetani
2. Pada tahun 1966, dilaporkan di Swedia ada delapan
kasus infeksi pada mata karena penggunaan salep
mata Corticosteroid antibiotika, karena adanya bakteri
Pseudomonas aeruginosa
3. Pada tahun 1963, oleh Morse dan Schan, telah
dilaporkan adanya infeksi di Rumah sakit, akibat
penggunaan lotio tangan yang ditumbuhi bakteri
Klebsiella pneumoniae
Menurut Hobbs.B., bahwa paling sedikit ada 8
jenis bakteri yang menyebabkan keracunan
makanan yaitu :
• Bacillus cereus,
• Clostridium perfringens,
• Clostridium botulinum,
• Escherichia coli,
• Salmonella sp.
• Staphylococcus aureus,
• Streptococcus sp dan
• Vibrio parahaemolyticus.
Metodologi 0,01 ml susu

Dipipet dgn pipet breed

1. Analisis dengan cara hitung Disebar diatas objek gelas (luas


1 cm²)
mikroskopik
a. Metode Breed Fiksasi
- Untuk menganalisis susu yang
mengandung MO dalam jumlah yang Diwarnai dgn biru metilen

tinggi.
- Kelemahannya tidak dapat dilakukan
terhadap susu yang telah Rata-rata jumlah MO per areal
pandang mikroskop ditentukan
dipasteurisasi, karena secara setelah pengamatan 10 – 60
mikroskopik tidak dapat dibedakan kali areal pandang
antara sel-sel bakteri yang masih hidup
atau yang telah mati.
b. Metode petroff-Hauser
- Metode ini berbeda dengan metode
Breed, karena dilakukan dengan bantuan
objek gelas yang mempunyai kotak-kotak
skala.
- Pada alat tersebut, dimana setiap ukuran
skala seluas 1 mm² terdapat 25 buah
kotak besar dg luas 0,04 mm² dan setiap
kotak besar terdiri dari 16 kotak kecil. Jadi
jumlah total kotak kecil dalam kotak
adalah 400 (25 X16)
2. Hitung Cawan

Uji Lempeng total bakteri/ jamur (kapang)


Ada tiga metode yang sering dipakai yaitu :
- Metode sebar (Spread Plate Method)
- Metode tetes (Drop Plate method)
- Metode tuang
3. MPN

- Metode ini menggunakan medium cair dengan tabung reaksi dan


tabung durham
- Perhitungannya dilakukan berdasarkan atas jumlah tabung reaksi
yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh MO setelah dilakukan
inkubasi pada suhu dan waktu tertentu
- Pengamatan terhadap tabung yang positif dapat dilihat dan
diaamti dg adanya perubahan warna dari medium dan
terbentuknya gas dalam tabung durham yang diletakkna secara
terbalik.
- Terdiri dari tiga, lima dan tujuh seri.
- Lebih banyak tabung yang digunakan akan lebih teliti dalam
pengerjaannya
4. Isolasi bakteri patogen

Metode untuk isolasi bakteri patogen pada prinsipnya :


- Pertumbuhan suspensi dalam media pengaya
- Pertumbuhan dalam lempeg agar selektif
- Pemurnian koloni bakteri yang diambil dari lempeng
agar selektif
Jenis – jenis bakteri yang diisolasi secara umum
Untuk produk MAMIN, Obat tradisional, obat-obat non
steril, maupun sediaan kosmetika, maka jenis bakteri
yang diisolasi antara lain adalah : Coliform, Faecal
coliform, E. coli, Salmonella, Staphylococcus aureus,
Bacillus cereus, Clostridium perferingens, Clostridium
botulinum.

Jenis-jenis bakteri yang diisolasi secara khusus


- Sediaan rias bedak bayi : Clostridium tetani
- Sediaan rias mata : Pseudomonas aeruginosa
- Ikan dan hasil Olahannya : Vibrio parahaemolyticus
Protokol
Untuk melaksanakan Uji Cemaran Mikrobiologik ada enam
tahapan pengujian yang dikerjakan yaitu :
1. Homogenisasi
Dilakukan homogenisasi dengan tujuan agar MO
yang tersangka dapat dihomogenkan dengan cara
penyebaran merata diseluruh suspensi sampel.
2. Pengenceran
Tujuan dari pengenceran tersebut adalah untuk
menipiskan konsentrasi MO yang terdapat dalam
sampel produk yang di uji.
3. Inokulasi
Inokulasi dilakukan dengan dua tujuan, yang
pertama Untuk pengamatan angka lempeng total
bakteri digunakan PCA/NA, yang kedua untuk jamur
(kapang) digunakan PDA.
4. Inkubasi
Setelah diinokulasikan, maka campuran media dan
suspensi sampel diinkubasikan pada suhu yang
sesuai
5. Pengamatan
a. Uji angka Lempeng total
b. Isolasi bakteri Patogen.
Prosedur Pengujian
1. Total Mikroorganisme
Angka Lempeng total (bakteri) dengan metode tuang :
a. Sampel yang telah dihomogenkan dan diencerkan sesuai dengan
derajat kontaminasinya, dipipet 1 ml ke dalam 9 ml larutan
pengenceran yang sesuai
b. Dari tiap pengenceran dipipet ke dalam 2 cawan petri steril (duplo)
dan selanjutnya dituangi medium PCA/NA cair (suhu 450 C) dan
dihomogenkan dengan cara diputar ke kanan dan ke kiri kemudian
dibiarkan sampai beku.
c. Perlu dibuat kontrol untuk medium dan larutan pengencer serta
ruangan
d. Diinkubasi pada suhu 35-370 C selama 24 – 48 jam, selanjutnya
diamati dan dihitung koloni yang tumbuh.
2. Angka Lempeng Jamur denga metode tuang
a. Sampel diperlakukan seperti pada ALT bakteri, hanya
disini mediumnya diapakai medium PDA atau Cxapek
Dox Agar
b. Suhu inkubasi adalah 20 – 250 C selama 5 – 7 hari
3. Uji Bakteri Patogen
- Uji MPN Coliform, Fecal Coliform dan E.coli
1. Suspensi sampel yang sudah dihomogenkan dan diencerkan,
misalnya pengenceran disiapkan dari 1:10 sampai 1 :1000.
2. Tiap pengenceran dipipet 1 ml ke dalam tabung mengandung
medium lactosa Broth (LB) atau LST Broth dan tabung durham.
3. Semua tabung – tabung diinkubasi pada suhu 370 C selama 24
– 48 jam
4. Tabung – tabung positif dipindahkan 1 ose ke dalam BGLB-
Broth kemudian diinkubasi lagi pada suhu 370 C selama 48 jam.
Adanya produksi gas dalam tabung durham menandakan uji
positif terhadap bakteri coliform
5.Dicatat jumlah tabung kultur BGLB yang menunjukkan gas
positif di dalam tabung durham
6. Hitung seperti metode MPN menurut Hopskin
Pengujian bakteri Coliform yang berasal dari cemaran tinja (faecal
coliform)
- Untuk diferensiasi bakteri coliform dapat diarahkan ke dalam reaksi
IMVIC yaitu : uji indol, uji metil merah, Uji Voger Proskauer (VP),
Uji Sitrat
4. Mikroorganisme patogen dan pembusuk
Uji Staphylococcus aureus (salah satu contoh pengujian)
a. Sampel dimasukkan ke dalam Pepton Water dan diinkubasi pada suhu 37OC
selama 24 jam.
b. Pindahkan kedalam medium VJA dan inkubasi pada suhu 37OC selama 24
jam, koloni yang positif adalah hitam dengan zone kuning.
c. Koloni positif dipindahkan ke dalam tabung yang berisi 5 ml BHIB dan
inkubasi pada suhu 35 – 37OC selama 20 – 24 jam. Disiapkan tabung
yang berisi 0,3 ml plasma kelinci dan ditambahkan 0,1 ml kultur BHIB,
kemudian diinkubasi pada suhu 35 – 37OC selama 6 – 10 jam. Diamati
adanya koagulase setelah inkubasi 6 jam. Reaksi koagulase positif bila isi
tabung tidak tumpah pada waktu dibalik.
5. Mikroorganisme indikator
- Uji oksidase
- Uji katalase
- Uji indol dan Motilitas
- Uji Nitrit (Pembentukan Nitrit dan Nitrat)
- Uji pertumbuhan pada suhu 41OC
- Uji mikroskopik

Anda mungkin juga menyukai