Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN TB PARU

No. Kode : Ditetapkan Oleh


BPM/SOP/005/I/2017 Pimpinan klinik
Terbitan : 01 BPM

No. Revisi :
SOP Tgl.Mulai Berlaku :
01 Januari 2017
KLINIK BPM Halaman : 1/2
KEC. MAYANG dr. Rizky Imansari
KAB. JEMBER

Pengertian TB Paru adalah suatu penyakit yang menyerang organ paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosa
Tujuan Sebagai acuan pelayanan pasien dengan tb paru di unit pengobatan umum

Kebijakan

Referensi Buku Pedoman Nasional Penanggulanagan Tuberkulosisi tahun 2014

Prosedur 1. Melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit dan melakukan


pemeriksaan fisik
2. Apabila pada anamnesa pasien mengatakan sudah mendrita batuk lebih
dari 2 minggu, maka segera sarankan pasien untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium tes BTA
3. Memberikan rujukan internal ke laboratorium
4. Apabila hasil tes BTA menunjukan hasil positif 1 positif 2 dan positif
3, maka berikan pengobatan sesuai katagori 1 atau katagori 2
5. Apabila hasil BTA positif pada pasien kambuh atau putus berobat,
diberikan katagori 2
6. Apabila hasil BTA negative namun ada curiga TB berikan antibiotik
spectrum luas, bila ada perbaikan bukan TB. bila tidak ada perbaikan
foto thorax
Hal-hal yang 1. Mengevaluasi perbaikan klinis pasien sebelum dan sesudah pengobatan
perlu 2. Konsultasi gizi untuk penaikan berat badan
diperhatikan 3. Pelaksanaaan screning HIV untuk setiap pasien TB
Unit terkait 1. Poli Umum
2. Laboratorium
3. Gizi
SURVEILANS
No. Kode : Ditetapkan Oleh
BPM/SOP/005/I/2017 Pimpinan klinik
Terbitan : 01 BPM

No. Revisi :
SOP Tgl.Mulai Berlaku :
01 Januari 2017
KLINIK BPM Halaman : 1/2
KEC. MAYANG dr. Rizky Imansari
KAB. JEMBER

Pengertian Merupakan analisis terus menerus dan sistimatis terhadap penyakit


menular dan faktor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan
penyakit menular.
Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas surveilans dalam pengambilan data

Kebijakan
Referensi 1. (Kepmenkes) No 1479 Tahun 2003 tentang pedoman penyelenggaraan
Surveilans Epidemiologi Penyakit menular dan penyakit tidak menular
terpadu.
2. Peranan Surveilans dalam upaya penanggulangan KLB penyakit
menular.
Prosedur 1. Petugas mengumpulkan data dari poli umum dan rawat inap, petugas
meregistrasi semua kasus penyakit.
2. Petugas merekap dan mencatat kedalam from surveilans mingguan dan
form KLB bila ada pasien BDB dll yang berhubungan dengan KLB.
3. Petugas menganalisis hasil pencatatan untuk mengambil suatu
tindakan jika ada wilayah yang bermasalah.
4. Petugas melaporkan hasil ke puskesmas dan dinas kesehatan kota bila
ada KLB.
5. Petugas melaporkan dan meminta tanda tangan ke petugas P2M
Puskesmas.
6. Setelah ditanda tangani itu sebagai bukti bahwa laporan sudah diterima
oleh Puskesmas.
Unit terkait 1. Program P2PL Dinas Kesehatan Kota
2. Puskesmas
3. Surveilans Klinik

Anda mungkin juga menyukai