Anda di halaman 1dari 3

TAENIASIS

No.Dokumen : /BPM/SOP/IV/2019
Tgl.terbit :
SOP No.Revisi :
Tgl.mulai berlaku : 26 Mei 2019
Halaman : 1/3
KLINIK
BHAKTI dr.Rizky
PRATAMA Imansari
MAYANG

Pengertian Taeniasis adalah penyakit zoonosis parasiter yang disebabkan oleh cacing
pita yang tergolong dalam genus Tenia (Taenia saginata Taenia solium
dan Taenia asiatica) pada manusia.

Taenia saginata adalah cacing yang sering ditemukan di negara yang


penduduknya banyak makan daging sapi/kerbau. Taenia solium adalah
cacing pita yang ditemukan di daging babi. Penyakit ini lebih mudah
terjadi bila cara memasak daging setengah matang.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan kasus


pasien taeniasis sehingga pasien terlayani sesuai dengan kebutuhannya.
Kebijakan Keputusan Kepala Klinik Bhakti Pratama Mayang No. /2019 tentang
standart operasional prosedur
Referensi Peraturan Menteri Kesehata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
Langkah-langkah Hasil Anamnesis (Subjective)
prosedur Keluhan
1. Rasa tidak enak pada lambung
2. Mual
3. Nafsu makan dan berat badan turun
4. Sakit kepala
5. Konstipasi
6. Pruritus ani
7. Diare
Faktor Risiko
1. Mengkonsumsi daging yang dimasak setengah matang/mentah
dan mengandung larva sistiserkosis.
2. Higiene yang rendah dalam pengolahan makanan bersumber
daging.
3. Ternak yang tidak dijaga kebersihan kandang dan makannya
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan tanda vital
2. Pemeriksaan generalis : nyeri ulu hati, ileus juga dapat terjadi jika
cacing membuat obstruksi usus
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium mikroskopik dengan menemukan telur
dalam spesimen tinja segar.
2. Secara makroskopik dengan menemukan proglotid pada tinja
3. Pemeriksaan laboratorium darah tepi : dapat ditemukan
eosinofilia, leukositosis, LED meningkat.
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Banding : -
Komplikasi : Sistiserkosis

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan antara lain :
a. Mengolah daging sampai matang dan menjaga kebersihan
hewan ternak
b. Menggunakan jamban keluarga
2. Farmakologi
a. Pemberian albendazol menjadi terapi pilihan saat ini dengan
dosis 400 mg 1 X sehari, selama 3 hari berturut-turut atau,
b. Mebendazol 100 mg 3 X sehari, selama 2 atau 4 minggu.

Konseling dan Edukasi


1. Mengolah daging sampai matang dan menjaga kebersihan hewan
ternak.
2. Sebaiknya setiap keluarga memiliki jamban.

Kriteria Rujukan : bila ditemukan tanda-tanda yang mengarah pada


sisterkosis.

Peralatan
Peralatan laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah dan
feses.
Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam kecuali jika terdapat komplikasi
berupa sisterkosis
Unit Terkait a. Poli Umum
b. Apotek
Dokumen terkait Rekam medis

Anda mungkin juga menyukai