BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada saat sekarang ini semakin
menuntut adanya pemenuhan kebutuhan tenaga professional, untuk mendapatkan
dan memanfaatkan energi dari alam yang jumlahnya sangat banyak perlu diadakan
sarana atau instansi yang menanganinya dan kebutuhan di era globalisai sekarang
ini menuntut tersedianya sumber daya manusia yang handal, berkualitas dan siap
pakai yang mampu bersaing menghadapi tantangan di masa mendatang.
Untuk melaksanakan program Kerja Praktik ini diperlukan suatu kerja sama
yang baik antara pihak perguruan tinggi dengan kalangan praktisi industry terkait.
PT. Bukit Asam Tbk, merupakan salah satu perusahaan yang mampu memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan kerja praktek, karena secara
umum kegiatan penambangan menggunakan berbagai jenis mesin dalam kegiatan
operasional.
merupakan alat terpadu dimana sebagai alat akan saling berhubungan dalam proses
penambangan batu bara. Sistem penambangan ini akan berjalan dengan baik dan
efektif bila semua alat tambang di tunjang dengan perawatan yang optimal dan
efektif pula. Bila terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu rangkaian sistem
maka rangkaian sistem yang terhubung akan ikut terhenti. Melalui pengamatan
secara dekat makan penyusun memperoleh beberapa masukan untuk menulis
laporan kerja praktek khusunya mengenai kerusakan dan perbaikan Belt Conveyor.
Adapun tujuan melaksanakan kerja praktek di PT. BUKIT ASAM (Persero) Tbk,
adalah :
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
BAB II
2. Misi
Mengelola sumber energi dengan mengembangkan kompetensi korporasi
dan keunggulan insani untuk memberikan nilai tambah maksimal bagi
stakeholder dan lingkungan.
3. Logo Perusahaan
Berkomitmen untuk mewujudkan visi, misi dan nilai-nilai dari PTBA dan
untuk mendirikan budaya perusahaan sebagai dasar dari keberhasilan
jangka panjang.
5. Arti
Untuk mendedikasikan sumber daya energi untuk kehidupan yang lebih
baik dari dunia dan bumi.
Adapun nilai-nilai yang dianut oleh PT. Bukit Asam Tbk yaitu:
1. Visioner
Bekerja cerdas.
2. Integritas
3. Inovatif
Selalu bekerja dengan kesungguhan untuk memperoleh terobosan baru
untuk menghasilkan produk dan layanan terbaik dari sebelumnya.
4. Profesional
Melaksanakan semua tugas sesuai dengan kompetensi, dengan
kreativitas, penuh keberanian, komitmen penuh, dalam kerjasama
untuk keahlian yang terus menerus meningkat.
2.3 Anak perusahaan yang dimiliki oleh PT. Bukit Asam (Persero) Tbk
PT. Bukit Asam Prima dibentuk tahun 2007 dengan kepemilikan saham
99,99% bergerak pada bidang perdagangan batubara dan sudah beroperasi
sejak tahun 2007.
PT. Internasional Prima Coal diakuisisi PTBA pada tahun 2008 dengan
kepemilikan saham 51% bergerak pada bidang Penambangan batubara di
Samarinda, Kalimantan Timur, sudah mulai beroperasi komersial sejak
tahun 2010.
PT. Bukit Asam Banko dibentuk tahun 2008 dengan kepemilikan saham
65% bergerak pada bidang Penambangan batubara, saat ini masih belum
beroperasi.
PT. Huadian Bukit Asam Power dibentuk tahun 2011 dengan kepemilikan
saham 45% bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga uap saat ini
masih dalam tahap pengembangan.
PT. Bukit Multi Investama dibentuk pada 9 September 2014 dengan alamat
Gedung Menara Kadin Indonesia Lt. 9, Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Kav
2-3 Jakarta. Bergerak dalam bidang perdagangan umum, jasa, percetakan,
pembangunan, perindustrian pengangkutan darat, perkebunan dan
pertanian, pengelolaan hasil serta properti.
Adapun Unit Pertambangan Tanjung Enim sendiri dibagi menjadi dua bagian,
yaitu:
a. Tambang Air Laya (TAL) yang merupakan tambang batubara terbesar di
Unit Pertambangan Tanjung Enim yang dikerjakan oleh Satuan Kerja
Penambangan Swakelola.
b. Tambang Non Air Laya ( NAL) yang merupakan tambang terbuka, tambang
NAL meliputi Tambang Muara Tiga Besar (MTB) dan Bangko Barat.
yaitu: Direktur Teknik, Direktur Operasi dan Produksi, Direktur Niaga, Direktur
Umum dan Sumber daya manusia.
Dimana tiap-tiap fungsi adalah satu kesatuan yang terkoordinasi dalam
usaha mencapai tujuan perusahaan. Masingmasing divisi didukung oleh setiap
dinas yang membawahi beberapa bagian, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut:
disebut MTB, dan di Banko Barat. PT. Bukit Asam ini merupakan pertambangan
open pit atau tambang terbuka, dimana kegiatan penambangan dilakukan di
permukaan bukan dibawah tanah. Tentunya proses penambangan yang pertama
dilakukan adalah proses eksplorasi untuk mengetahui potensi batubara yang
dapat ditambang. Setelah itu, proses penggalian pun dilakukan. Hasil galian lalu
akan diangkut ke tempat penyimpanan batu bara sementara atau yang biasa
disebut dengan stock pile. Lalu, batu bara akan diangkut dengan kereta dan
selanjutnya dengan kapal untuk dikirim ke konsumen. PT.Bukit Asam sendiri
memiliki beberapa grade batubara yang digali dan secara garis besar aktifitas
penambangan di PT. Bukit Asam dapat
Stock pile adalah kawasan untuk menimbun batubara. Stock pile terdir dari
gundukan-gundukan batubara yang disusun berdasarkan grade. Stock pile
berguna untuk menyimpan pasokan batubara, Karena pada saat hujan tidak ada
kegiatan penambangan sehingga permintaan batubara dipasok dari stock pile ini.
Stock pile dilengkapi dengan alat Stacker/Reclaimer. Sistem operasi
Stacker/Reclaimer dapat dibedakan mejadi dua sistem yaitu :
S/R merupakan suatu mesin sejenis BWE tetapi lebih kecil, kelebihan dari
mesin ini bisa mengambil batubara dan menimbun batubara. Sesuai dengan
namanya Stacker/Reclaimer yang berarti mengambil kembali dan menimbun
batubara ke lokasinya.
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Definisi Belt Conveyor
Fungsi belt ini sebagai penerima atau pengangkut material dari conveyor
excavating yang akan diteruskan ke conveyor dumping apabila materialnya
berupa tanah, dan ke coal conveyor apabila material yang diangkut berupa
batubara. Terdiri dari 5 unit dengan lebar 1200 mm.
Jalur ban merupakan rangkaian dari kerangka penyangga ban yang biasa
disebut belt frame, yang tersusun diatas landasan yang rata dan padat. Jarak
antara belt frame yang satu dan yang lainnya berkisar antara 60 cm sampai 80 cm
sedangkan panjang pendeknya instalasi ban tergantung pada kebutuhan
berdasarkan pada rencana tambang. Pada rangka belt frame dilengkapi dengan
5 set carrying idler (rol atas) dan dua set return idler (rol bawah).
a) Tipe belt frame 1200, untuk ban geser dan permanen, tipe ini dipakai
di Conveyor Excavating dan Conveyor Shunting.
b) Tipe belt frame 1600, untuk ban geser dan permanen, tipe ini dipasang
pada jalur instalasi Conveyor Dumping dan Coal Conveyor.
a. Cover Rubber
Cover rubber adalah lapisan karet sintetis yang memppunyai elastisitas tinggi
dan tahan gesek. Berfungsi untuk melindungi lapisan penguat (ply) dari curahan,
gesekan dan benturan material pada saat loading (pemuatan) agar ply tidak sobek
dan rusak. Alasan pengunaan karet adalah untuk melindungi ply karena karet
memiliki elastisitas tinggi dan tahan gesek, namun karet tidak memiliki tegangan
tarik yang baik. Sedangkan lapisan ply tidak tahan terhadap gesekan dan
benturan namun memiliki tegangan tarik yang baik. Selain itu ada jenis cover
rubber sintetis, antara lain :
Top Cover adalah yang bersentuhan langsung dengan material. Top Cover
biasanya disebut Carry Cover (lapisan pembawa). Top Cover selalu
menghadap keatas dan lebih tebal dari pada Bottom Cover. Pada operasi
normal, Top Cover akan lebih cepat rusak dari pada Bottom Cover karena Top
Cover langsung mengalami benturan dan gesekan pada saat material dimuat.
Tebal dari Top Cover adalah 1 mm s/d 8 mm untuk Fabric Belt dan 5 mm s/d
18 mm untuk Steel Cord Belt.
b. Bottom Cover
(steel cord). Lapisan penguat untuk fabric belt terdiri dari beberapa macam
jenis, yaitu :
Sedangkan untuk steel cord belt lapisan penguatnya hanya terdiri dari
satu jenis saja, yaitu kawat sling baja. Disamping jenis lapisan penguat yang
telah disebut di atas, terdapat juga kontruksi khusus yang dirancang untuk
melindungi lapisan penguat dari sobek yang memanjang. Lapisan ini disebut
dengan Rip Gusrd.
Pada keadaan normal belt conveyor dioperasikan secara terpadu dengan alat-
alat lainya seperti BWE, SPR, dan SR. operasi terpadu ini dikontrol dari MCC
(Mine Communication Centre) dan CDP (Conveyor Distribution Point).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Penjelasan
Dalam pengoperasiannya sistem belt conveyor sering timbul permasalahan-
permasalahan yang disebabkan ganguan yang bersifat teknis maupun nonteknis.
Masalah teknis contohnya adalah kurangnya perawatan pada sistem, masalah
GAMBAR
a. Conveyor Belt
Merupakan pembawa material dari satu titik ke titik lain dan meneruskan gaya
putar. Belt ini diletakkan diatas roller sehingga dapat bergerak dengan
teratur.
b. Head Of Conveyor
Dapat dikatakan sebagai titik dimana material akan dicurahkan untuk dikirim
ke BC selanjutnya.
c. Tail Of Conveyor
Tempat jatuhnya material untuk dibawah kebagian depan conveyor.
d. Carrying Idler
Merupakan Roll penunjang ban bermuatan material
e. Impact idler
Merupakan penunjang ban tak bermuatan
f. Return Idler
Roll penunjang ban tak bermuatan
g. Drive
Berfungsi untuk menggerakkan pulley pada BC. Sistem penggerak ini
biasanya terdiri dari motor listrik, transmisi, dan rem.
h. Take-Up/Pulley
Perangkat yang mengencangkan belt yang kendur dan memberikan tegangan
pada start awal.
i. Snub Pulley
Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tegangan belt pada drive pulley.
j. Ben Pulley
Pulley yang digunakan untuk menikungkan arah ban.
k. Head Pulley
Pulley pada ujung depan conveyor, lebih sering dipakai sebagai pulley
penggerak.
l. Skirt Board
Berfungsi sebagai penyekat agar material tidak tertumpuh keluar dari ban
berjalan pada saat muat.
m. Chuter/Hopper
Merupakan corong yang terletak diujung depan dan belakang conveyor belt
untuk memuat dan mencurahkan material.
n. Counter Weight
Merupakan bandulan pemberi tegangan pada ban.