Chapter II 2-Dikonversi
Chapter II 2-Dikonversi
Chapter II 2-Dikonversi
TINJAUAN PUSTAKA
Tahu
tahun lalu. Teknologi pembuatan tahu secara cepat menyebar ke Jepang, Korea,
dan Asia Tenggara. Meskipun hanya merupakan salah satu produk olahan kacang
kedelai, tahu merupakan produk yang paling banyak dikonsumsi secara umum.
misalnya kalsium sulfat yang dikenal dengan batu tahu, batu coko atau sioko
Tahu termasuk bahan makanan yang berkadar air tinggi. Besarnya kadar
air dipengaruhi oleh bahan penggumpal yang dipakai pada saat pembuatan tahu.
Bahan penggumpal asam menghasilkan tahu dengan kadar air lebih tinggi
protein tahu tidak terlalu tinggi, hal ini disebabkan oleh kadar airnya yang sangat
agak rendah. Selain air, protein juga merupakan media yang baik untuk
Dalam perdagangan dikenal beberapa jenis tahu, misalnya tahu cina, tahu
jepang (tofu) dan tahu biasa. Jenis tahu ini berbeda dalam bentuk dan cara
sebelum direndam. Selain itu ukuran tahu cina juga lebih besar
(Purwaningsih, 2008). Tekstur tahu cina lebih padat dan halus. Dalam
proteinnya. Tahu biasa atau disebut tahu sumedang adalah lembaran tahu putih
setebal 3 cm yang teksturnya lunak tapi isinya kosong sehingga disebut tahu
kopong atau tahu pong. Dalam pembuatan rata-rata menggunakan asam cuka
untuk penggumpalan protein sari kedelainya (Sarwono dan Saragih, 2003). Tahu
jepang atau biasa disebut tahu sutera atau tofu di Indonesia adalah tahu yang
teksturnya sangat halus dan lembut. Tahu ini teksturnya lebih lunak dan kurang
Cara pembuatan tahu yang baik yaitu dipilih kedelai yang bersih,
kemudian dicuci. Direndam dalam air bersih selama 8-12 jam. Setelah itu kedelai
dikupas dan digiling dengan penambahan air 8-10 kali berat kedelai, kemudian
bubur kedelai disaring dan filtrat dimasak pada suhu 70oC – 80oC. Filtrat
diendapkan dengan menggunakan batu tahu atau kalsium sulfat (CaSO4) sebanyak
1 g atau 3 ml asam cuka untuk satu liter sari kedelai sambil diaduk perlahan-
Tahu merupakan bahan makanan yang memiliki kandungan zat gizi yang
baik yang diperlukan oleh tubuh. Komposisi zat gizi tahu dilihat pada Tabel 1.
Tahu yang baik adalah tahu yang memiliki karakteristik sesuai syarat mutu
Tahu mempunyai daya cerna yang tinggi yaitu mendekati 95% sehingga
dapat dikonsumsi oleh semua golongan umur, termasuk orang yang mengalami
tahu baik sebagai menu bagi orang yang menjalani diet karbohidrat. Setiap 200 g
tahu hanya memberikan 7,2% dari kebutuhan kalori orang dewasa perhari
Manfaat Tahu
jantung, stroke, alzheimer (pikun), dan pembentukan sel darah merah. Tahu kaya
akan kandungan protein dan asam amino. Kedua zat gizi ini sangat baik untuk
dan meningkatkan kecerdasan otak anak. Tahu berbahan dasar kedelai yang
baik). Tahu juga mengandung semua asam amino esensial dan kaya akan
mineral, seperti magnesium, kalsium, dan zat besi. Zat-zat gizi ini sangat
Perubahan yang dapat terlihat dari luar apabila tahu telah mengalami
kedua hasil tersebut memiliki daya simpan yang sama-sama singkat dan cepat
dengan kadar air tinggi umumnya dapat ditumbuhi semua jenis mikroorganisme,
tetapi karena bakteri dapat tumbuh lebih cepat dari pada kapang dan khamir, maka
Tahu hanya dapat tahan selama kurang lebih tiga hari tanpa menggunakan
bahan pengawet walaupun disimpan pada suhu rendah, yaitu suhu maksimum
15oC (Fardiaz, 1988). Komposisi tahu yang banyak mengandung protein dan air
sehingga tahu menjadi cepat mengalami kerusakan (Sarwono dan Saragih 2003).
Tahu yang berkualitas baik adalah tahu yang bergizi dan tidak cepat
mengalami kerusakan yang dapat menurunkan nilai gizi bahkan sampai tahu tidak
memenuhi syarat sebagai makanan. Misalnya tahu menjadi basi akan membuat
penurunan aroma, tahu cepat ditumbuhi jamur yang menghasilkan toksin atau
racun yang dapat menganggu kesehatan tubuh bagi yang memakannya. Adapun
faktor-faktor yang menentukan mutu tahu yaitu, kualitas kedelai yang digunakan,
Pengawetan Tahu
Salah satu cara pengawetan tahu yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia
seperti natrium benzoat, vitamin C (asam askorbat), dan asam sitrat. Zat-zat kimia
tersebut dilarutkan dalam air pada konsentrasi tertentu. Hasilnya, tahu dapat
dengan larutan natrium benzoat 1000 ppm, tahu dapat bertahan 3 hari pada suhu
kamar, dengan larutan vitamin C 0,05% dapat bertahan selama 2 hari pada suhu
kamar, dan dengan larutan asam sitrat 0,05% dapat bertahan selama 2 hari pada
tunggal, yaitu kunyit, kayu manis, bawang putih, dan biji pala menunjukkan hasil
mempertahankan mutu tahu yang baik dikonsumsi hanya sampai dua hari masa
mengawetkan tahu untuk jangka waktu yang lama. Karena itu sebaiknya tahu
dikonsumsi dalam waktu tidak lebih dari dua hari, dikemas dengan baik, dan
Gambir
Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan berasal dari remasan daun
dan ranting tumbuhan yang bernama sama (Uncaria gambir Roxb). Di Indonesia
gambir pada umumnya digunakan untuk menyirih. Kegunaan yang lebih penting
adalah sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna. Gambir juga mengandung
katekin (catechin), suatu bahan alami yang bersifat antioksidan (Wikipedia, 2014).
lokasi dan merupakan komoditas unggulan di daerah Provinsi Sumatera Barat dan
Bharat. Hampir delapan sampai sembilan puluh persen kebutuhan gambir di dunia
Provinsi Sumatera Barat. Namun sampai saat ini tanaman gambir ini belum secara
Syarat dan mutu gambir dapat dilihat dalam Standar Nasional Indonesia
Ekstrak daun gambir menghasilkan kadar katekin, kadar air, dan kadar
abu yang memenuhi standar mutu gambir maka dapat dimanfaatkan sebagai
etil asetat 95% dengan kondisi operasi suhu maserasi 60OC dan lama
dapat ditemukan pada teh hijau, teh hitam, gambir, anggur dan tanaman pangan
ekstrak daun gambir berpengaruh terhadap rendemen yang dihasilkan, baik cara
tinggi dibanding dengan rendemen yang diproses secara kering. Kenyataan ini
daun dan melarutkan senyawa komponen daun sedangan cara pengolahan kering,
komponen sudah ada yang hilang selama pengeringan dan struktur daun berubah,
sehingga penetrasi air kedalam daun berbeda dari penetrasi air dalam daun segar.
karena penggunaan simplisia bagian tanaman seperti daun dan ranting dengan
mutu yang berbeda, misalnya umur tanaman sudah memenuhi syarat untuk
berwarna hijau segar, lalu setelah direbus daun dan ranting gambir berubah
menjadi warna hijau kecoklatan dan air rebusan menjadi kuning kecoklatan.
endapan gambir berwarna kuning kecoklatan (seperti tanah liat). Setelah dicetak
dan dijemur di bawah sinar matahari sampai kering warnanya menjadi kuning
kecoklatan (sedikit lebih pudar) dan berbentuk padat dan keras dengan aroma khas
penambahan ekstrak etanol gambir terhadap stabilitas kimia air kelapa selama
penyimpanan suhu dingin. Stabilitas gula reduksi tertinggi ditunjukkan oleh air
kelapa yang ditambahkan ekstrak gambir 3000 ppm. Penambahan ekstrak gambir
pH dan total asam air kelapa selama penyimpanan (Sarbini, dkk., 2011).
Kandungan Gambir
beberapa komponen lain seperti asam kateku tanat, kuersetin, kateku merah,
gambir flouresen, lemak dan lilin. Berdasarkan penelitian beberapa produk gambir
yang diolah masyarakat dari berbagai daerah sentra produksi gambir di Indonesia,
karena dia mengandung senyawa flavonoid yang cukup tinggi terutama katekin
dan tanin, dimana senyawa ini terbukti sebagai antioksidan, anti aging dan
Kandungan dan komposisi kimia ekstrak gambir dapat dilihat pada tabel 4.
golongan senyawa polifenol dan senyawa ini merupakan hasil metabolit sekunder
tanaman yang menyusun golongan tanin. Salah satu yang termasuk dalam
(Isnawati, 2010).
Penyimpanan Tahu
bergantung pada kualitas kedelai, sumber air untuk pembuatan, sanitasi alat-alat
pembuatan tahu, dan pekerjanya. Jika semua unsur itu diperhatikan baik, maka
kualitas tahu dapat dipertahankan 1-2 hari dengan cara disimpan di lemari es.
Sering juga tahu yang sudah jadi ini direndam dalam air bersih untuk mencegah
pengeringan dan menghalangi pencemaran mikroba pembusuk dari udara. Bila air
(Kompas, 2012).
sehingga perlu dicarikan alternatif pengawet yang aman, alami dan mudah
diperoleh serta terjangkau harganya. Salah satu pengawet makanan yang aman
dan mungkin dikembangkan pada produk tahu adalah ekstrak daun gambir karena