Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA TN. H DENGAN GANGGUAN PERSEPSI

SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG ARJUNA RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh :

Agustian Trihatmoko

P1337420216058

Tingkat 2B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO

TAHUN 2018
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA TN. H DENGAN GANGGUAN PERSEPSI

SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG ARJUNA RSUD BANYUMAS

A. PENGKAJIAN
Pengkajian ini dilakukan oleh :
Nama pengkaji : Agustian Trihatmoko
Hari/tanggal pengkajian : Kamis, 12 Juli 2018
Waktu pengkajian : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Arjuna RSUD Banyumas

1. Identitas
a. Identitas Pasien :
Nama : Tn. H
Umur : 44 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Bantarmangu RT 01/01, Cilacap
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Supir
Suku Bangsa : Jawa
No.RM : 852043
Tanggal masuk : Senin, 9 Juli 2018 Pukul 12.30 WIB
Dx. Medis : Skizofrenia
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. H
Umur : 34 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bantarmangu RT 01/01, Cilacap
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Dagang
Hub. dg pasien : Istri

2. Alasan Masuk
Pasien semenjak 5 bulan ini sering bicara sendiri, tersenyum sendiri, melamun,
mendengar suara dan tidak dapat tidur. Kondisi ini disebabkan karena pasien
kehilangan orang yang berarti dihidupnya yaitu kakak iparnya. Kakak iparnya bagi
pasien adalah sebagai tempat curhat dan ngobrol dalam sehari-hari.

3. Faktor Presipitasi
Pasien datang ke RSUD Banyumas pada tanggal 9 Juli 2018 dengan keluhan sering
bicara sendiri, tersenyum sendiri, melamun, mendengar suara dan tidak dapat tidur
dikarenakan rasa kehilangan kakak iparnya semenjak 5 bulan yang lalu.
Sepeninggalan kakak iparnya, pasien pernah dimarahi oleh orang ketika mengangkut
bak pasir karena dianggap merebut wilayah dan menambah saingan.

4. Faktor Predisposisi
Istri pasien mengatakan sebelum sakit pasien mempunyai sifat pendiam, jarang
ngobrol, jika ada masalah selalu dipendam sendiri atau hanya curhat ke kakak iparnya
yang sekarang sudah meninggal dan pada kakak iparnya mempunyai riwayat
gangguan jiwa.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital :
TD : 140/90 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5ᵒ C
b. Keluhan Fisik :
Riwayat Hipertensi

6. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

: Tinggal serumah

: Menikah

: Garis Keturunan

: Keluarga dengan gangguan jiwa

Penjelasan :
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Pasien tinggal serumah bersama
istri, anak dan mertuanya. Pasien memiliki 2 orang anak. kakak iparnya mempunyai
riwayat gangguan jiwa dikarenakan memakai uang arisan.

b. Konsep diri
1) Citra tubuh
Pasien mensyukuri semua bagian tubuh yang diberikan Allah SWT
2) Identitas pasien
Pasien adalah laki-laki berumur 44 tahun, beralamat di Bantarmangu RT
01/01, Cilacap, pasien sudah menikah, sebagai kepala rumah tangga dari istri
dan kedua anaknya, pasien bekerja sebagai supir
3) Peran
Pasien mengatakan ia adalah anak ke 1, pasien bekerja sebagai supir dan
sebagai kepala rumah tangga, Pasien sering berkumpul dengan teman-
temannya di lingkungan masyarakat sekaligus ia menjadi ketua RT.
4) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan berharap cepat sembuh agar dapat
pulang kerumah

5) Harga diri
Pasien mengatakan tidak malu atau minder terhadap orang lain. Pasien selalu
berbaur dengan teman-temannya.
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang paling berarti adalah keluarganya yaitu istri,
anak-anaknya dan kakak iparnya.
2) Peran serta dalam kelompok
Pasien mengatakan sering mengikuti kegiatan di lingkungan masyarakatnya
dan pasien memiliki banyak teman dan hubungan dengan orang di sekitar
lingkungannya baik dan pasien adalah Ketua RT dilingkungannya.
3) Hambatan berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan tidak malu atau minder kepada orang lain dan tidak
memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam dan keadaannya sekarang adalah cobaan
dari Allah SWT
2) Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan sebelum dan selama di rumah sakit menjalankan sholat 5
waktu.

7. Status Mental
a. Penampilan
Pasien terlihat cukup rapi, kebersihan rambut, gigi, kuku terawat dengan baik
b. Pembicaraan
Pembicaraan pasien kurang jelas,kurang dimengerti, pasien tidak mampu memulai
pembicaraan terlebih dahulu, bicaranya pasien kadang tidak nyambung.
c. Aktivitas motorik
Pasien pada saat pengkajian terlihat tenang, pasien dapat melakukan aktivitas
diruangan seperti mandi, sholat, merapikan tempat tidur, dan berinteraksi dengan
pasien lain
d. Alam perasaan
Pasien mengatakan sedih karena sampai saat ini pasien belum pulang
e. Afek
Afek pasien labil, pasien bisa tersenyum dan cuek ketika diberi stimulus
f. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara pasien kooperatif, pandangan tidak menunduk, tampak
percaya diri, pasien dapat diajak komunikasi.
g. Persepsi
Pasien mengatakan terkadang mendengar suara bisikan-bisikan. isi bisikan itu
seperti menyuruh untyk pergi keluar rumah. Waktu saat pasien mendengar bisikan
itu pada saat dirinya sedang sendiri dan paling sering pada siang hari,
frekuensinya kurang lebih 1 hari 1-3 kali, situasi yang menimbulkan bisikan itu
pada saat sedang sendiri dan melamun, respon pasien terkadang pasien tersenyum.
h. Proses Pikir
Pada saat berbicara pasien menjawab pertanyaan dengan nada sedang, hanya
berbicara satu dua kalimat saja, tidak dapat melakukan penghitungan sederhana
seperti 5x5. Pasien tidak ada waham
i. Isi pikir
Berdasarkan proses pengkajian, pasien tidak mengalami gangguan dalam isi
pikirannya, pasien tidak ada waham
j. Tingkat kesadaran
Kesadaran pasien sedang, kadang mengalami disorientasi (waktu, tempat, orang),
pasien mampu menyebutkan nama keluarga, hari, tanggal, serta tempat saat ini dia
berada tetapi sulit mengenal orang lain.
k. Memori
1) Jangka panjang
Pasien mampu mengingat kejadian masa lalu kurang lebih 5 tahun yang
lalu
2) Jangka pendek
Pasien mampu mengingat nama perawat yang merawatnya
3) Saat ini
Pasien mengingat kegiatan apa saja pada hari itu
l. Tingkat kosentrasi dan berhitung
Pasien kurang mampu berkosentrasi dan tidak dapat melakukan perhitungan
sederhana, selama interaksi perhatian pasien mudah beralih
m. Kemampuan penilaian
Pasien mampu melakukan penilaian secara ringan seperti mampu meminum obat
agar cepat sembuh dengan bantuan motivasi orang lain
n. Daya tilik diri
Pasien merasa sedih, pasien ingin segera sembuh

8. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan
Pasien mampu makan dengan bantuan orang lain, pasien makan 3X sehari porsi
kecil. Makan habis jika dimotivasi dan ditunggu perawat atau petugas.
b. BAB/BAK
Pasien mampu BAB/BAK secara mandiri dengan frekuensi BAK 6-8X/hari dan
BAB 1X/hari
c. Mandi
Pasien mandi dibantu oleh istrinya, mandi 1X /hari
d. Berpakaian
Pasien mampu berpakaian secara mandiri dengan ganti pakaian setelah mandi
e. Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena sering mendengarkan bisikan-bisikan
tersebut
f. Penggunaan obat
Pasien minum obat dengan cara dibantu dan pasien minum obat sesuai jadwal
g. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan minum obat secara teratur dan akan rajin control agar cepat
sembuh
h. Kegiatan di dalam rumah
Pasien mampu melakukan kegiatan rumah secara mandiri

9. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Pasien mengatakan mampu mengatasi halusinasinya dengan jalan jalan bersama
istrinya.
b. Maladaptif
Keluarga pasien mengatakan, pasien tidak bisa menceritakan masalahnya kepada
orang lain bahkan istrinya dan memilih memendamnya.

10. Masalah Psikososial dan Lingkungan


Sebelum sakit pasien dapat berinteraksi dengan baik dilingkungan masyarakat tetapi
setelah sakit pasien cenderung diam dirumah.

11. Pengetahuan
Pasien tidak mengetahui tentang penyakitnya, kurang mengetahui cara merawat dan
mengobatinya.
12. Aspek Medis
a. Diagnosa Masuk
Skizofrenia
b. Terapi
Aturan Cara Waktu
No. Nama Obat Dosis
Pakai Pemberian Pemberian
1. Risperidone 2 mg 3x1 Oral 06.00 WIB
12.00 WIB
18.00 WIB
2. THP 2 mg 3x1 Oral 06.00 WIB
12.00 WIB
18.00 WIB
3. Clozapine 25 mg 3x1 Oral 06.00 WIB
12.00 WIB
18.00 WIB
B. ANALISA DATA
No. Tanggal/jam Data Fokus Masalah Paraf
1. 12 Juli 2018 DS : Gangguan Persepsi Agus
09.00 WIB - Pasien mengatakan terkadang Sensori : Halusinasi
mendengar suara bisikan- Pendengaran
bisikan. isi bisikan itu seperti
menyuruh untuk pergi keluar
rumah. Waktu saat pasien
mendengar bisikan itu pada
saat dirinya sedang sendiri dan
paling sering pada siang hari,
frekuensinya kurang lebih 1
hari 1-3 kali, situasi yang
menimbulkan bisikan itu pada
saat sedang sendiri dan
melamun, respon pasien
terkadang pasien tersenyum.
-Istri pasien mengatakan, Tn. H
sering menyendiri dan diam
melamun semenjak sakit
-Istri pasien mengatakan, Tn. H
sering tersenyum sendiri.
-Istri pasien mengatakan, Tn. H
sering bicara sendiri
DO :
-Pasien terlihat sering
melamun
-Pasien suka berbicara sendiri
-Pasien suka tertawa dan
tersenyum sendiri
2. 12 Juli 2018 DS : Resiko Perilaku Agus
09.00 WIB Keluarga mengatakan pasien kekerasan
kadang marah-marah tanpa
sebab dan kadang nada
bicaranya tinggi.
DO :
-Ekspresi wajah pasien saat
pertama kali BHSP serius dan
tatapan matanya tajam.
3. 12 Juli 2018 DS : Isolasi Sosial Agus
09.00 WIB -Keluarga pasien mengatakan,
pasien semenjak sakit sering
mengurung dikamar dan
melamun.
-Keluarga pasien mengatakan,
pasien pernah dimarahi oleh
orang pada saat memuat pasir
karena dianggap merebut
wilayah angkutannya dan
merasa tersaingi.
DO :
-Pasien tidak mau memulai
pembicaraan.
-Pasien banyak diam dikamar
-Pasien tidak berinteraksi
dengan pasien lainnya.
C. POHON MASALAH
Effect Risiko Tinggi Perilaku Kekerasan

Care Problem Perubahan Pesepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran


Halusinasi

Causa Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusianasi Pendengaran
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Isolasi Sosial
E. INTERVENSI

Rencana Tindakan Keperawatan


Dx Rasional
Tujuan Kriteria hasil Intervensi

1. TUM : Setelah dilakukan 1.1 Bina hubungan Hubungan


Pasien dapat tindakan keperawatan saling percaya saling
mengontrol selama 3 X 24 jam dengan: percaya
Halusinasi yang pasien mampu - Memberi salam merupakan
dialaminya membina hubungan setiap berinteraksi langkah awal
saling percaya dengan - Perkenalkan nama, untuk
TUK 1 : pengkaji dengan nama panggilan melakukan
Pasien dapat criteria evaluasi : perawat, dan interaksi
membina hubungan - Ekspresi wajah tujuan perawat
saling percaya bersahabat berkenalan
- Menunjukkan rasa - Tanyakan dan
senang panggil nama
- Ada kontak mata kesukaan pasien
- Mau berjabat - Tunjukan sikap
tangan jujur dan menepati
- Mampu janji setiap kali
menyebutkan nama berinteraksi
- Mampu member - Tanyakan perasaan
salam dan masalah yang
- Mau duduk dihadapi pasien
berdampingan - Buat kontrak
- Mau mengutarakan interaksi yang jelas
masalahnya - Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan
pasien
1. TUK 2 : Setelah dilakukan 2.1 Adakan kontak Mengurangi
Pasien dapat tindakan keperawatan sering dan singkat waktu kosong
mengenal selama 3 X 24 jam secara bertahap. bagi pasien
halusinasinya interaksi pasien dapat Observasi tingkah sehingga
menyebutkan : laku pasien terkait dapat
- Isi halusinasinya. Bantu mengurangi
- Waktu pasien mengenal frekuensi
- Frekuensi halusinasinya : halusinasi
- Respon - Jika menemukan
- Situasi dan kondisi pasien sedang
yang menimbulkan halusinasi,
halusinasi tanyakan apakah
ada bisikan yang di
dengar
- Jika pasien
menjawab ada,
lanjutkan apa yang
dialaminya
- Katakan bahwa
pengkaji percaya
klien mengalami
hal tersebut,
namun pengkaji
sendiri tidak
mengalaminya
dengan nada
bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi
- Katakan bahwa
pasien lain juga
ada yang seperti
pasien
- Katakan bahwa
pengkaji akan
membantu pasien

Jika pasien sedang


berhalusinasi
klarifikasi tentang
adanya
pengalaman
halusinasi:
- Isi, waktu dan
frekuensi
terjadinya
halusinasi (pagi,
siang, sore, malam
atau sering dan
kadang-kadang)
- Situasi dan kondisi
yang menimbulkan
halusinasi
Setelah 3 X 24 jam 2.2 Diskusikan
interaksi pasien dengan pasien apa
menyatakan perasaan yang dirasakan jika
dan responnya saat terjadi halusinasi
mengalami halusinasi: (marah/takut/sedih/se
- Marah nang/ bingung) beri
- Takut kesempatan
- Sedih mengungkapkan
- Senang perasaan
- Diskusikan dengan
pasien apa yang
dilakukan untuk
mengatasi perasaan
tersebut
- Diskusikan tentang
dampak yang akan
dialaminya bila
pasien menikmati
halusinasinya
1. TUK 3 : Setelah dilakukan 3.1. Identifikasi Mengontrol
Pasien dapat tindakan keperawatan bersama pasien cara halusinasinya
mengontrol selama 3 X 24 jam tindakan yang dengan
halusinasinya interaksi pasien dilakukan jika terjadi beberapa
tindakan yang halusinasi (tidur, cara,
biasanya dilakukan marah, menyibukkan halusinasi
untuk mengendalikan diri,dll) pasien dapat
halusinasinya : 3.2. Diskusikan cara berkurang
- Menyebutkan cara yang digunakan sedikit demi
mengontrol pasien : sedikit
halusinasinya - Jika cara yang
- Dapat memilih dan digunakan adaptif
memperagakan beri pujian
cara mengatasi - Jika cara yang
halusinasinya digunakan
- Melaksanakan cara maladaptive
yang telah dipilih diskusikan
untuk kerugian cara
mengendalikan tersebut
halusinasinya 3.3.Diskusikan cara
baru untuk
memutus/mengontrol
timbulnya halusinasi :
- Menghardik
halusinasi katakana
pada diri sendiri
bahwa ini tidak
nyata (saya tidak
mau dengar)
- Menemui orang
lain (teman,
anggota keluarga)
untuk
menceritakan
tentang halusinasi
yang terjadi
- Membuat dan
melaksanakan
jadwal kegiatan
sehari-hari yang
telah disusun
- Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
obat untuk
menghardik
halusinasi
3.4. Bantu pasien
memilih cara yang
sudah dianjurkan dan
latih untuk
mencobanya
3.5. Beri kesempatan
untuk melakukan cara
yang dipilih dan
dilatih
- Pantau
pelaksanaan yang
telah dipilih dan
dilatih, jika
berhasil beri pujian
- Anjurkan pasien
mengikuti terapi
individu generalis
1. TUK 4 : Pasien Setelah dilakukan 4.1 Buat kontrak Mengontrol
dapatdukungan dari tindakan keperawatan dengan keluarga untuk halusinasinya
keluarga dalam selama 3x24 jam pertemuan waktu, dengan
mengontrol interaksi keluarga, tempat dan topik beberapa cara
halusinasinya keluarga menyatakan : 4.2 Diskusikan halusinasi
- Setuju untuk dengan keluarga (Pada pasien dapat
mengikuti saat pertemuan berkurang
pertemuan dengan keluarga/kunjungan sedikit demi
pengkaji rumah) : sedikit
- Pengertian, tanda - Pengertian
dan gejala, proses halusinasi
terjadinya - Tanda dan Gejala
halusinasi dan halusinasi
tindakan untuk - Proses terjadinya
mengendalikan halusinasi
halusinasi - Cara yang dapat
dilakukan pasien
dan keluarga untuk
memutus
halusinasi
- Obat-obatan
halusinasi
- Cara merawat
anggota keluarga
yang halusinasi di
rumah beri
kegiatan, jangan
biarkan sendiri,
makan bersama,
memantau obat-
obatan dan cara
pemberiannya
untuk mengatasi
halusinasi)
- Beri informasi
waktu kontrol ke
rumah sakit dan
bagaimana cara
mencari bantuan
jika halusinasi
tidak dapat diatasi
di rumah
1. TUK 5 : Pasien Setelah dilakukan 5.1 Diskusikan Mencegah
dapat tindakan keperawatan dengan pasien tentang klien
memanfaatkan obat selama 3X24 jam manfaat dan kerugian membuang
dengan baik interaksi klien dapat tidak minum obat, obat yang
menyabutkan: nama, warna, dosis, seharusnya
- Manfaat minum efek terapi dan efek diminum
obat samping penggunaan Memberikan
- Kerugian tidak obat. motivasi
minum obat 5.2 Pantau pasien saan kepada
- Nama,warna,dosis, penggunaan obat. Beri pasien untuk
efek terapi dan pujian jika klien minum obat
efek samping obat menggunakan obat sesuai aturan.
dengan benar.
5.3 Diskusikan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi
dengan dokter
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal
DX Implementasi Paraf
/Jam
12 Juli 1. Gangguan - Membina hubungan saling percaya
2018 persepsi sensori : - Menyebutkan nama, alamat dan nama
09.00 Halusinasi panggilan
Agus
WIB Pendengaran - Menjabat tangan pasien
09.15 SP 1 Pasien :
WIB 1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi jenis halusinasinya
3. Mengidentifikasi isi halusinasinya
4. Mengidentifikasi waktu
halusinasinya
5. Mengidentifikasi frekuensi
halusinasinya
6. Mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasi
7. Mengidentifikasi respon pasien
terhadap halusinasi
8. Mengajarkan pasien menghardik
halusinasi
10.00 - Melatih cara menghardik halusinasi
WIB - Melakukan evaluasi SP 1 dan
memberikan pujian bila pasien
berhasil melakukannya
12.00 Memberikan administrasi medikasi : Oral
WIB - Risperidone 1x2mg
- THP 1x2mg
- Clozapine 1x25mg
12 Juli 1. Gangguan SP 2 Pasien :
2018 persepsi sensori : Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1
20.00 Halusinasi Pasien)
WIB Pendengaran 1. Bina hubungan saling percaya Agus
2. Melatih mengendalikan halusinasi
cara kedua, dengan bercakap-cakap
bersama orang lain
13 Juli 1. Gangguan SP 3 Pasien :
2018 persepsi sensori : 1. Mengevaluasi kegiatan sebelumnya
07.00 Halusinasi (bercakap-cakap dengan orang lain)
WIB Pendengaran dan berikan pujian jika pasien Agus
berhasil melakukannya
2. Melatih pasien mengendalikan
halusinasi dengan cara ketiga yaitu
melakukan kegiatan terjadwal
07.30 - Memberikan jadwal kegiatan agar
WIB pasien memasukan jadwal kegiatan
harian ketika pasien berada dirumah
12.00 Memberikan administrasi medikasi : Oral
WIB - Risperidone 1x2mg
- THP 1x2mg
- Clozapine 1x25mg
14 Juli 1. Gangguan SP 4 Pasien :
2018 persepsi sensori : 1. Mengevaluasi semua yang telah
14.30 Halusinasi diajarkan kepada pasien dan berikan
WIB Pendengaran pujian jika pasien berhasil Agus
melakukannya
2. Memberikan pendidikan kesehatan
mengenai penggunaan obat secara
teratur
15.00 - Melakukan evaluasi SP 4 dan
WIB berikan pujian jika pasien berhasil
melakukannya
18.00 Memberikan administrasi medikasi : Oral
WIB - Risperidone 1x2mg
- THP 1x2mg
- Clozapine 1x25mg
19.00 Melakukan evaluasi SP 1-4 dan memberi
WIB pujian kepada pasien
G. EVALUASI

Waktu Dx SP Evaluasi Paraf


12 Juli Gangguan 1 S:
2018 Persepsi Pasien mengatakan ketika dirumah
12.00 Sensori: sering mendengar suara yang
WIB Halusinasi menjakanya keluar rumah. Respon Agus
Pendengara pasien saat mendengar suara itu pasien
n menutup telinga. Suara itu sering
muncul pada malam hari. Sura itu
muncul 2-3 kali
O:
- Pasien mampu mengungkapkan
halusinasinya
- Pasien mampu menghardik
halusinasi dengan dibantu perawat
- Kontak mata terjaga
A:
SP 1 Terlaksana Pasien mampu
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
P:
Evaluasi SP 1 dan lanjut SP 2 yaitu
ajarkan mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain
12 Juli 2 S:
2018 Pasien mengatakan memahami cara
20.00 mengontrol halusinasi dengan bercakap-
WIB cakap dengan orang lain. Agus
O:
- Pasien berinteraksi dengan pasien
lain
- Pasien mampu mempraktekkan
bercakap-cakap dengan pasien lain
- Keadaan pasien baik
A:
Pasien mampu bercakap-cakap dengan
orang lain
P:
Evaluasi SP 2 dan lanjutkan SP 3
mengontrol halusinasi dengan
melakukan aktivitas terjadwal
13 Juli 3 S:
2018 Pasien mengatakan sudah tidak
12.00 mendengar suara yang mengajaknya
WIB keluar rumah dan memahami cara Agus
mengotrol halusinasi.
O:
- Pasien tampak tenang
- Pasien mampu mengotrol halusinasi
SP 1-3
A:
Pasien lebih tenang dan mampu
berinteraksi dengan perawat dan orang
lain
P:
Evaluasi SP 1, 2 dan 3 lanjutkan ke SP
4

14 Juli 4 S:
2108 Pasien mengatakan tidak tau manfaat
19.00 minum obat, tetapi obat selalu diminum
secara teratur Agus
O:
Pasien meminum obat yang telah
diberikan, bahkan setiap memasuki jam
minum obat pasien selalu meminta
kepada perawat
A:
Pasien dapat memanfaatkan obat
dengan baik
P:
- Anjurkan pasien agar meminum
obat secara rutin dan teratur
- Pertahankan SP 4
- Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP
1-4)
- Motivasi pasien dan keluarga
untuk teratur minum obat

Anda mungkin juga menyukai