Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitan

Desain Penelitian yang di pakai pada penelitian ini adalah deskriptif

dengan pendekatan case study research (studi kasus). Dimana penelitian ini

menggambarkan terapi nutrisi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada

asuhan keperawatan bayi prematur.

B. Batasan istilah

Tabel 3.1 Batasan istilah


No. Istilah Definisi
1. Terapi Suatu tindakan untuk meningkatkan keseimbangan
nutruiasi cairan dan pencegahan komplikasi yang dihasilkan
dari tingkat cairan tidak normal atau tidak
diinginkan dengan cara parentral dan oral.
2. Nutrisi Kompenen dalam tubuh manusia yang berfungsi
untuk regulasi yaitu volume cairan tubuh selalu
berada dalam kondisi dan batas yang nyaman.
Dalam pengaturan kebutuhan cairan dalam tubuh
diatur oleh ginjal,kulit,paru-paru dan
gastrointestinal
3. Bayi seseorang buang air besar dengan konsistensi
prematur lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan
frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau
lebih) dalam sehari, Bayi dikatakan diare bila
sudah lebih dari 3x buang air besar, sedangkan
neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4x
buang air besar
C. Tempat dan Waktu Penelitian

Studi kasus ini dilakukan di rumah sakit dan Waktu pengambilan data

dilakukan pada tanggal 22 juli –sampai 28 desember 2019 mendatang.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam karya tulis ini adalah pasien bayi prematur.

Kemudian penulis mengambil satu sampel untuk dijadikan subjek studi kasus.

E. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Studi Kasus

1. Metode pengumpulan data

a) Observasi

Penulis melakukan observasi secara menyeluruh pada system tubuh

pasien, dan dilakukan asuhan keperawatan pada pasien. pemeriksaan

fisik di lakukan untuk mengetahui kelainan keadaan pasien yang

meliputi dari kepala sampai kaki.

b) Wawancara

Dalam wawancara ini penulisaan mengajukan beberapa pertanyaan

diantaranya tentang idntitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan

(RPS, RPD, RPK)dan pola fungsional yang sumber datanya berasal dari

pasien keluarga atau perawat lainnya. Dalam melakukan wawancara

instrumen yang digunakan oleh penulis adalah instrument pengkajian

dan pola fungsional menurut Gordon serta penekanan pengkajian

spesifik pada konsep diri pasien.


c) Dokumentasi

Studi dokumentasi diambil dari rekam medis pasien dengan mencari

informasi terkait diagnosa medis dari data penunjang lainya yang

berhubungan dengan pasien.

2. Instrumen studi kasus

a. Format asuhan keperawatan yang digunakan dalam pengambilan data

melalui proses asuhan keperawatan bayi.

b. Peneliti sendiri adalah memfokuskan pada lembar observasi/lembar

perkembangan pasien yang digunakan dalam studi kasus. Peneliti harus:

1) Memahami model analisis CSR (studi kasus).

2) Menguasai wawasan/konsep yang diteliti.

3) Kematangan kesiapan melakukan CSR.

4) Selalu melakukan evaluasi diri.

c. SOP (standar operasional prosedur) terapi nutrisi

F. Metode Uji Keabsahan Data.

Uji keabsahan data dimaksudkan dengan mengambil data baru (here

and now) dengan menggunakan instrumen pengkajian yang sesuai/terstandar

serta pengumpulan data dari berbagai sumber dengan klarifikasi data melalui

klien, keluarga, perawat ruangan, maupun rekam medis (triangulasi) sehingga

menghasilkan data dengan validitas tinggi.

G. Metode Analisis Data (Domain analisis)

Membandingkan antara hasil studi kasus dengan jurnal penelitian

ataupun sumber-sumber lain (jurnal, buku, dll).


H. Etik Penelitian

Masalah pada penelitian ilmu keperawatan, subjek penelitian yang

digunakan adalah manusia. Oleh karena itu, peneliti harus memahami prinsip-

prinsip etika penelitian. Etika yang mendasari penelitian ini terdiri dari:

1. Beneficence (kemanfaatan).

Dalam melakukan pengkajian didapat kemanfaatan dalam proses

keperawatan untuk mencapai asuhan keperawatan. Penelitian ini akan

membantu membuka masalah dam asuhan keperawatan.

2. Non malaficence (tidak membahayakan).

Dalam melakukan penelitian studi kasus di lapangan tidak akan

membahayakan pasien maupun peneliti dalam melakukan proses

pengkajian studi kasus.

3. Autonomy (informed consent).

Dalam pengakajian terdapat informed consent untuk keluarga pasien untuk

mengetahui pengetahuan pasien dan keluarga. Dimana melibatkan orang

tua yang memberikan informad consent karena belum punya kerangka

dalam menarik keputusan.

4. Anonymity (tanpa nama).

Dalam pengkajian semua data dari pasien atau keluarga di tulis tanpa nama

atau inisial.

5. Veracity (kejujuran)

Dalam melakukan pengkajian didapat data data yang relevan kebenaran

dan ada sumbernya.


6. Confidentiality (kerahasiaan)

Dalam pengkajian semua data yang didapat dari pasien, keluarga, maupun

yang lainnya dijaga kerahasiannya agar menjaga privasi pasien.

Anda mungkin juga menyukai