Anda di halaman 1dari 12

Fiqh Shalat Kusuf / Khusuf (Gerhana) 1

SHALAT
GERHANA
‫ابدلميل وامتؼليل‬
‫مركز دراسة احلديث امرشيف‬
PKH
(Pusat Kajian Hadits) Solo
Cet.: 2016
Fiqh Shalat Kusuf/Khusuf (Gerhana) 2

‫ثسم هللا امرمحن امرحمي‬


MUQADDIMAH
Kusuf ( ‫كسوف‬ ) dan khusuf ( ‫خسوف‬
) adalah dua kata yang bermakna
sama, yaitu gerhana, baik matahari atau bulan. Kebanyakan pakar fiqh
menggunakan kusuf untuk gerhana matahari, sementara khusuf untuk gerhana
bulan1; dan inilah bahasa yang terfashih2.
Kusuf matahari senantiasa terjadi di akhir bulan, sementara kusuf
bulan senantiasa terjadi di tengah bulan. Maksudnya adalah bulan qamariyah.

SEBAB KUSUF
Ada 2 sebab yaitu:
1. Sebab hissi; bisa diketahui dengan ilmu falak.
2. Sebab syar’i; yaitu Alloh Swt berkehendak menimbulkan rasa takut
dalam hati para hamba-Nya, dengan memperlihatkan tanda
Kekuasaan-Nya tersebut.

KUSUF TOTAL DI MASA RASULULLAH SAW


1. Terjadi hanya 1x, yaitu kusuf matahari total3, tgl. 29 Rabi’ul Awal4 10
Hijriyah, di hari yang sangat terik5, pukul 08.30 pagi6.
2. Terjadi saat Ibrahim putra Nabi saw wafat; untuk mengenyahkan
keyakinan jahiliyah bahwa kusuf berakibat wafat/lahirnya orang besar.

HUKUM SHALAT KUSUF


1. Jumhur ulama`: sunnah mu`akkadah. [Lihat: at-Tâjul Jâmi’: 1/283]
2. Abu Hanifah & Abu ‘Awanah: wajib. Dihikayatkan dari Malik bahwa

1
Sesuai dengan ayat ‫( وخسف القمر‬dengan huruf kha` untuk bulan).
2
Pendapat lain: KUSUF untuk permulaan gerhana, KHUSUF untuk penghujungnya. * KUSUF:
gerhana total; KHUSUF: gerhana sebagian. (Fathul Bari: 2/614)
3
Riwayat Ibnu Hibban dalam as-Sirah: Kusuf pertama di masa Islam adalah kusuf bulan yang
terjadi pada tahun ke-5 Hijriyah. (Fathul Bari: 2/628, dari al-Hadyun Nabawi karya Ibnul Qayyim)
4
Menurut Syaikh ‘Utsaimin. Pendapat lain: Ramadhan, atau Dzul Hijjah. (Fathul Bari)
5
Lihat: Tanbihul Afham oleh Syaikh al-‘Othaimeen rhm.
6
Diketahui dengan hisab ilmu falak. (Lihat: Syarh Bulughul Maram oleh Syaikh Mubarakfuri rhm)
Fiqh Shalat Kusuf/Khusuf (Gerhana) 3

menurut beliau shalat kusuf sama dengan shalat Jum’at. 7

KAPAN SHALAT KUSUF


Pelaksanaan shalat kusuf berdasarkan ru’yah, yaitu jika melihat
kejadian kusuf. Adapun jika mendung sehingga kusuf tidak tampak, maka tidak
dilakukan shalat kusuf meskipun teori falak menyatakan terjadi kusuf. Ini
berdasarkan hadits shahih:
َ ‫د و َو َ َ ِم َي َيا ِث ِو إَا َذا َر َآيْ مت مو م‬، ‫هللا َ َ َ ْْخ ِس َا ِان ِم َو ْو ِت َآ َد‬
‫وُها‬ ِ ‫ م َُها آي َ َت ِان ِم ْن آ ََي ِت‬:)44/2 ‫(خ‬
َ
.‫ال ِة‬
َ ‫امط‬ َّ ‫إَاإْ َز مغوا ا ََل‬
“Keduanya (kusuf & khusuf) adalah 2 tanda dari tanda-tanda (Kekuasaan)
َ
Alloh; keduanya tidaklah gerhana karenakematian seseorang, tidak pula
karena kelahirannya. Maka jika kalian melihatnya, bersegeralah melakukan
shalat.” HR Bukhari.

SERUAN UNTUK SHALAT KUSUF


Tidak ada adzan dan iqamah untuk shalat kusuf. Sebagai gantinya
diserukan: Innas Shalâta jâmi’ah atau as-Shalâtu jâmi’ah, berdasarkan hadits:
‫ م َ َّوا َك َس َا ِت امشَّ ْو مس ػَ ََل َغيْ ِد‬:‫رو َر ِ َِض َّ ماَّلل َغْنْ م َوا قَا َل‬، ‫هللا ْج ِن َ َْع‬
ِ ‫ َغ ْن َغ ْح ِد‬:)44/2 ‫(خ‬
‫ِ ضَل هللا ػليو وسمل‬
)‫ة‬/‫ مة َجا ِم َؼة‬/‫امط َال َة‬
َّ :23/4 ‫ (م‬.‫امط َال َة َجا ِم َؼة‬ َّ ‫ن مو ِد َي ا َّن‬ ‫َر مسولِ هللا‬
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr ra berkata, “Saat gerhana matahari di masa Rasulullah
َ
saw, diserukanlah: Sesungguhnya shalat ini mengumpulkan.” HR Bukhari.

CARA SHALAT KUSUF


‫ َغ ْن ػَائِشَ َة قَام َ ْت خ ََس َا ِت امشَّ ْو مس ِِف َح َيا ِة امنَّ ِ ِ يب ضَل هللا ػليو وسمل‬:)44/2 ‫(خ‬
‫هللا ضَل هللا ػليو وسمل ِق َر َاءة‬ ِ ‫ول‬ ‫إَخ ََر َج ا ََل امْ َو ْسجِ ِد إَ َط َّف امنَّ َاس َو َر َاء مه إَ َك َّ ََّب إَا ْق َ ََت َآ َر مس م‬
]22/4 ‫ م‬: ‫اَّلل ِم َو ْن َ ِمحدَ مه [ َرتَّنَا َو َ ََل امْ َي ْودم‬ ‫ َ َِس َع َّ م‬:‫َط ِو َيَل َ م َُّث َك َّ ََّب إَ َر َك َع مر مكوػا َط ِويال م َُّث قَا َل‬
‫ِه َآد ََْن ِم َن امْ ِق َر َاء ِة ا ُأل َوَل م َُّث َك َّ ََّب َو َر َك َع مر مكوػا َط ِويال‬ َ ِ ‫إَ َقا َم َوم َ ْم ي َْس مجدْ َوقَ َر َآ ِق َر َاءة َط ِو َيَل‬
‫اَّلل ِم َو ْن َ ِمحدَ مه َرتَّنَا َو َ ََل امْ َي ْودم م َُّث ََسَدَ م َُّث قَا َل ِِف‬ ‫َوى َْو َآد ََْن ِم َن ُّامر مكوعِ ا َأل َّولِ م َُّث قَا َل َ َِس َع َّ م‬
7
Lihat: Fathul Bari: 2/603 & Musnad Abi ‘Awanah.
Fiqh Shalat Kusuf/Khusuf (Gerhana) 4

، ‫َّامر ْك َؼ ِة األ ِخ َر ِة ِمثْ َل َذ ِ ََل إَ ْاس َت ْْكَ َل َآ ْرت َ َع َر َك َؼ‬


‫ات‬، َ‫ات ِِف َآ ْرتَع ِ ََسَد‬
Berdasarkan hadits di atas dan yang serupa dengannya, disimpulkan
bahwa shalat kusuf terdiri dari 2 rekaat dengan 4 ruku’ & 4 sujud. Berbeda
dengan shalat biasanya yang ruku’nya hanya 2x, sebagai isyarat bahwa kondisi
kusuf juga berbeda dari kondisi biasa matahari/bulan. Wallahu A’lam.
Perincian shalat kusuf adalah:
1. Takbiratul ihram.
2. Doa ifititah, surah al-Fatihah, surah panjang sekira al-Baqarah.
3. Ruku’ perdana.
4. Tasmi’ & tahmid (Sami’allahu liman hamidahu & Rabbana walakal
hamdu)8, lalu bersedekap & membaca al-Fatihah & surah panjang.
5. Ruku’ ke-2.
6. I’tidal lengkap: Tasmi’ dan tahmid.
7. Sujud, duduk, sujud lagi.
Lalu rekaat ke-2 dilakukan dengan cara yang sama, dengan bacaan
surah panjang sekira Ali ‘Imran9.
Jika dilakukan seperti shalat biasanya, maka menurut Bandaniji dll,
shalatnya tidak mencukupi. (Fathul Bari: 2/606) Namun menurut al-Hafizh, asal
sunnahnya telah terlaksana, hanya tidak sempurna. (Fathul Bari: 2/613)

QIRA’AH DALAM SHALAT KUSUF


1. Jumhur ulama` (Hanafi, Maliki, Syafi’i): Bacaan surah dibaca sirr (tanpa
suara) pada kusuf mentari; dan dibaca jahr (keras) pada kusuf bulan.
2. Imam Ahmad: Dibaca jahr baik pada kusuf mentari atau bulan10.
3. Imam Thabari: Silakan pilih, jahr atau sirr pada keduanya.
Pendapat Ahmad lebih kuat karena: ‫ألخذ تو أآوَل‬‫مثحت اجلير مؼو قدر زائدة إا أ‬
(Yang menyebutkan jahr berarti memiliki tambahan informasi, maka lebih
utama untuk diamalkan). Ibnul ‘Arabi: “Lebih baik jahr karena shalat ini
mengumpulkan banyak orang.” Demikian dijelaskan dalam Fathul Bari.

8
Bukan takbir seperti pendapat Imam Syafi’i. (Lihat keterangan Tarmidzi untuk hadits ke-564)
9
Perkiraan al-Baqarah & Ali ‘Imran diriwayatkan oleh Abu Dawud 1187; hadits hasan. * Menurut
Syafi’i: Rekaat I al-Baqarah & Ali ‘Imran, rekaat II surah an-Nisa` & al-Ma`idah (Tarmidzi 564).
10
Dalilnya adalah hadits ‘Aisyah ra dalam Bukhari 2131 bahwa Nabi membaca jahr dalam khusuf.
Fiqh Shalat Kusuf/Khusuf (Gerhana) 5

JUMLAH RUKU’ DALAM SHALAT KUSUF


1. Hadits ‘Aisyah dalam Shahihain: 4 ruku’ dalam 2 rekaat.
2. Hadits ‘Aisyah & Jabir dalam Muslim: 6 ruku’ (3 + 3).
3. Hadits Ibnu ‘Abbas dalam Muslim: 8 ruku’ (4 + 4).
4. Hadits Ubay bin Ka’b dalam Abu Dawud: 10 ruku’ (5 + 5).
Imam Syafi’i, Ahmad, dan Bukhari menilai bahwa semua riwayat
tentang ruku’ lebih dari 4 adalah ghalath (salah) dari sebagian rawi. Menurut
Nawawi, semuanya boleh diamalkan karena itu terjadi berkali-kali di masa Nabi
dengan cara yang berbeda-beda tersebut. Namun pendapat Nawawi ini lemah,
karena kusuf total di masa Nabi saw hanya 1x, dan hadits-hadits tersebut
mengisahkan 1 kejadian yang sama. (Fathul Bari: 2/610)

I’TIDAL & DUDUK ANTARA 2 SUJUD: JUGA LAMA


Ini penting dijelaskan, sebab dalam madzhab Syafi’i terdapat istilah
“arkan qashirah” (rukun yang pendek), yaitu I’tidal & duduk antara 2 sujud.
Menurut mereka, arkan qashirah tidak boleh dipanjangkan. Jika dipanjangkan
sekali, maka shalatnya justru batal. Pendapat ini tidak akurat karena hadits
shahih justru menegaskan bahwa i’tidal & duduk tersebut juga lama, yaitu:
َ‫ م َُّث َرإَ َع إَبَ َطا َل م َُّث ََسَد‬:)43 / 4 ‫(م‬
“Kemudian beliau mengangkat (kepalanya) lalu memanjangkannya, kemudian
sujud.” HR Muslim.
)‫ ُث رإع ر أآسو وجلس إبأطال اجللوس ُث َسد (حصيح‬:)741 / 4 ‫(ن‬
“Kemudian beliau mengangkat kepalanya dan duduk, lalu duduk lama,
kemudian sujud.” HR Nasa`I dari hadits ‘Abdullah bin ‘Amr ra.; shahih.
Al-Hafizh menegaskan, “Aku tidak mendapati tentang memanjangkan
duduk antara 2 sujud kecuali pada jalur (sanad) ini; dan Ghazali telah menukil
bahwa ulama` sepakat untuk tidak memanjangkannya; maka jika yang
dimaksud adalah kesepakatan ulama` dalam 1 mazhab tertentu, tidak ada
masalah. Tapi jika maksudnya adalah ijma’ (kesepakatan seluruh madzhab),
maka statemen Ghazali tertolak dengan riwayat ini.” (Fathul Bari: 2/619)
NB: Imam Ghazali mengaku bukan pakar hadits. Imam Nawawi berkomentar
bahwa Ghazali meriwayatkan hadits tidak sesuai kode etik pakar hadits.
Fiqh Shalat Kusuf/Khusuf (Gerhana) 6

SUJUD: JUGA LAMA


Ini penting dikupas, karena dalam kitab fiqh Syafi’i bertajuk Matn Abi
Syuja’ disebutkan: ‫ركوػان يطيل امتسخيح إهيام دون امسجود‬
(Dua ruku’ yang
panjang dengan membaca tasbih; sementara sujud tidak dipanjangkan)
Penjelasan ini tidak akurat, karena hadits shahih menegaskan:
‫امس مجو َد‬ ِ ‫َض ََّل َض َال َة ْام مك مس‬
ُّ ‫ َُّث ََسَدَ إَبَ َطا َل‬... ‫وف‬ ‫ضَل هللا ػليو وسمل‬ ‫ َآ َّن امنَّ ِ َّب‬:)723 / 7 ‫(خ‬
“Bahwa Nabi saw melakukan shalat kusuf, kemudian beliau sujud lalu
memanjangkan sujudnya.” HR Bukhari.
Al-Hafizh berkomentar, “Hadits ini menolak pendapat bahwa tidak
disunnahkan melamakan sujud dalam shalat kusuf.” (Fathul Bari: 2/614)
“Melamakan sujud sebagaimana ruku’ adalah madzhab Ahmad, dan
itulah yang ditetapkan oleh para shahabat Imam Syafi’i yang termasuk para
ahli hadits, dan dipilih juga oleh Imam Nawawi. Imam Syafi’i menegaskan
dalam al-Buwaithi: 2 sujud dilakukan dengan lama seperti lamanya ruku’.”
(Fathul Bari: 2/618)
Menurut madzhab Maliki, sujud tidak dilamakan, karena:
- Tidak ada sujud tambahan (yaitu tetap 2x dalam 1 rekaat), maka
sujud tidak perlu dilamakan.
- Jika sujud lama, dikhawatirkan ketiduran.
- Kusuf terjadi di atas, maka seyogyanya yang dipanjangkan adalah
rukun shalat yang bersifat naik; maka sujud yang bersifat turun
tidak dipanjangkan.
Semua ini ditolak mentah oleh al-Hafizh (Fathul Bari: 2/617) dengan
satu kaidah: ‫ امقياس ِف مقاتَل امنص إاسد ا إ َغتحار‬: “Qiyas yang bertentangan
dengan nash, adalah rusak (tidak berlaku).”

9 AMALAN SAAT KUSUF


Disunnahkan melakukan 9 amalan saat terjadi kusuf, yaitu: 6 amalan
lisan, dan 3 amalan anggota badan.
 6 amalan lisan: memperbanyak dzikir, doa, takbir, istighfar, tasbih, tahlil.
 3 amalan anggota badan: shalat kusuf, sedekah, ‘itaqah (memerdekakan
budak), berdasarkan hadits-hadits shahih:
Fiqh Shalat Kusuf/Khusuf (Gerhana) 7

‫ إَا َذا َر َآيْ م ُْت ِمْنْ َا َشيْئا إَاإْ َز مغوا ا ََل ِذ ْك ِر ِه َو مدػَائِ ِو َو ْاس ِت ْغ َا ِار ِه‬:)43 / 4 ‫(م‬
َ
“Jika kalian melihat sesuatu darinya (ayat-ayat Alloh) maka bersegeralah
َ
berdzikir, berdo’a, dan beristighfar kepada-Nya.” HR Muslim.
‫اَّلل َو َك ِ ي مَّبوا َو َضلُّوا َوث ََطدَّ قموا‬
َ َّ ‫ إَا َذا َر َآيْ م ُْت َذ ِ ََل إَا ْد مغوا‬:)44 / 2 ‫(خ‬
“Jika kalian melihat itu (kusuf), maka berdoalah kepada Alloh, bertakbirlah,
َ
shalatlah, dan bersedekahlah.” HR Bukhari.
. ِ ‫ م َ َقدْ َآ َم َر امنَّ ِ ُّب ضَل هللا ػليو وسمل ِابمْ َؼ َتاقَ ِة ِِف مك مس‬:‫ َغ ْن َآ ْ ََس َاء‬:)41/2 ‫(خ‬
‫وف امشَّ ْو ِس‬
Asma` berkata, “Sungguh-sungguh Nabi saw telah memerintahkan untuk
memerdekakan budan di saat terjadi kusuf mentari.” HR Bukhari.
َ ِ ‫ إَ َج َؼ َل ي َمس يح مِح َو َ َْي َودم َوُيم َ ِل ي مل َو مي َك ِ ي مَّب َويَدْ مغو َح ََّّت مح‬:)43 / 4 ‫(م‬
‫ِس َغْنْ َا‬
Beliau bertasbih, tahmid, tahlil, takbir & berdoa hingga usai kusuf. HR Muslim11

MASA BERAKHIR SHALAT KUSUF


Rasulullah saw shalat kusuf hingga matahari kembali sempurna. Jika
shalat usai namun matahari masih kusuf, hendaklah memperbanyak doa &
dzikir hingga kusuf berakhir12, berdasarkan hadits shahih:
‫وُها إَ َطلُّوا َوا ْد مغوا َح ََّّت مي ْكشَ َف َما ِج م ْك‬
. َ ‫ إَا َذا َر َآيْ مت مو م‬:)42 / 2 ‫(خ‬
“Jika kalian melihat keduanya (kusuf mentari/bulan), maka shalatlah dan
َ
berdoalah hingga disingkapkan (gerhana yang menimpa) kalian.” HR Bukhari.

TERLAMBAT SHALAT KUSUF


1. Jika masih sempat ruku’ pertama bersama imam, berarti tidak
terlambat.
2. Jika hanya mendapati ruku’ kedua bersama imam, maka dinilai
terlambat 1 rekaat, karena ruku’ yang merupakan rukun hanyalah
ruku’ pertama, sementara ruku’ kedua adalah tambahan.13

11
Sa’id bin Manshur dari Ibnu ‘Abbas: Maka berdzikirlah kepada Alloh, Takbirlah, Tasbihlah, dan
Tahlillah (Fathul Bari: 2/547). Belum ana ketemukan dalam Sunan Sa’id bin Manshur karena
memang Sunannya itu hanya sebagiannya yang sampai kepada masa kita saat ini. Lainnya ludes.
12
Jika kusuf usai sebelum shalat selesai, lanjutkan shalat. (HR Muslim 2158, dari Ibnu Samurah)
13
Lihat: Fatawa ‘anil Kusuf wal Khusuf; Syaikh al-Jibrin rhm.
Fiqh Shalat Kusuf/Khusuf (Gerhana) 8

SHALAT KUSUF BERJAMA’AH/SENDIRI


Hukum asalnya, shalat kusuf dilakukan secara berjama’ah, sesuai
sunnah Rasulullah saw14. [Mazhab Hanafi: Shalat kusuf bulan tanpa berjamaah]
Namun bilamana imam tidak menegakkan shalat kusuf, maka tidak
mengapa dilakukan sendiri-sendiri. Atau di saat terlambat misalnya,
dipersilakan untuk melakukannya sendiri jika kusuf masih berlangsung. Ini
berdasarkan isyarat hadits shahih (Lihat Fathul Bari: 2/613):
]‫ إَاإْ َز مغوا ا ََل امْ َو َس ِاج ِد‬:733 / 2 ‫ [مح‬.‫امط َال ِة‬
َّ ‫وُها إَاإْ َز مغوا ا ََل‬
َ ‫ إَا َذا َر َآيْ مت مو م‬:)44 / 2 ‫(خ‬
َ َ
“Jika kalian melihat keduanya maka bersegeralah melakukan shalat.” HR
َ
Bukhari. * Atau: bersegeralah ke masjid-masjid. HR Ahmad; hadits hasan.
Perintah bersegera melakukan shalat ini mengindikasikan
diperbolehkannya shalat kusuf sendiri-sendiri, sebab jika harus menunggu
berkumpulnya orang banyak tentu tidak dapat bersegera shalat.

SHALAT KUSUF DI WAKTU KARAHAH


Waktu karahah adalah waktu dilarangnya melakukan shalat; yaitu
ba’da shubuh hingga terbit mentari, waktu istiwa`15, dan ba’da asar saat
mentari menguning hingga terbenam.
1. Jumhur ulama`: Boleh dilakukan shalat kusuf meski di waktu karahah.
2. Madzhab Hanafi & masyhur Madzhab Hanbali: tidak boleh dilakukan.

KHUTBAH SELEPAS SHALAT KUSUF


1. Jumhur ulama`: Khutbah dilakukan jika diperlukan saja.
2. Syafi’i & kebanyakan ahli hadits: khutbah tersebut disunnahkan.
 Yang kuat adalah pendapat Syafi’i, sebab:
- Nabi saw berkhutbah selepas shalat kusuf.
- Khutbah beliau tidak hanya berkaitan dengan tema yang diperlukan
saat itu (yaitu untuk membatalkan keyakinan jahiliyah seputar kusuf),
tetapi beliau juga berkhutbah tentang dosa besar zina, dst.
Sungguh aneh ulama` madzhab Maliki; Imam mereka meriwayatkan

14
Juga karena hadits hasan: ‫( فافزعوا إلى المساجد‬bersegeralah ke masjid-masjid) HR Ahmad 6483.
15
Matahari tepat di atas kepala. Sebelum waktu zawal (tergelincir mentari).
Fiqh Shalat Kusuf/Khusuf (Gerhana) 9

adanya khutbah dalam hadits kusuf, namun mereka justru berpendapat tidak
ada khutbah selepas shalat kusuf. (Fathul Bari: 2/608 & 611)
NB: Menurut madzhab Syafi’i, khutbah dilakukan 2x seperti khutbah
jum’at. Namun tidak ada dalilnya. Maka sebaiknya 1x saja. Wallahu A’lam.

SHALAT SAAT TERJADI AYAT TAKHWIF


Madzhab Hanafi dan sebagian madzhab Hanbali berpendapat,
disunnahkan melakukan shalat saat terjadi ayat (tanda kekuasaan Alloh) yang
bersifat takhwif (menakutkan) baik itu kusuf maupun lainnya; seperti gempa,
banjir bandang, angin dahsyat, dsm. sebagaimana dilakukan Ibnu ‘Abbas ra.:
ِ ‫َى َك َذا َض َال مة َا ْأل ََي‬
)444/4 ‫ت (ىق‬ ، ‫َل ِس َّت َر َك َؼ‬، َ ‫َو َغ ْن مو َآن َّ مو َض ََّل ِِف َزمْ َز‬
:‫ات َوقَ َال‬، َ‫ات َو َآ ْرت َ َع ََسَد‬
Bahwa Ibnu ‘Abbas shalat 6 ruku’ dan 4 sujud saat terjadi gempa, dan berkata,
“Beginilah shalat ketika ada ayat-ayat.” Riwayat Baihaqi; derajatnya hasan16.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berpendapat, “Jika melakukan shalat
karena ada ayat takhwif, hendaklah dilakukan sendiri-sendiri, tidak berjamaah;
karena tidak ada riwayat bahwa Rasulullah saw melakukannya dengan
berjamaah.” Hal ini ditegaskan pula oleh Syaikh Syanqithi dalam Syarh ‘Umdah.
Adapun dalil shalat sendiri-sendiri adalah hadits hasan dari Ibnu ‘Abbas
:‫ا َذا َر َآيْ م ُْت آيَة إَ ْاَسمدم وا‬
(Jika kalian melihat suatu ayat maka sujudlah17) dan hadits:
َ
.‫ح َزت َ مو َآ ْمر و َض ََّل‬ َ ‫ ََك َن امنَّ ِ ُّب ضَل هللا ػليو وسمل ا َذا‬: ‫ َغ ْن مد َذيْ َا َة قَا َل‬:)43 / 2 ‫(د‬
َ
Dari Hudzaifah, bahwa Nabi saw bila menggelisahkan/menyedihkan beliau
suatu perkara besar, beliau pun shalat. HR Abu Dawud; hadits hasan.

RASA TAKUT SAAT KUSUF


Telah dikupas bahwa salah satu sebab terjadinya kusuf adalah bahwa
Alloh Swt hendak menimbulkan rasa takut pada hamba-hamba-Nya. Al-Hafizh
(2/615) menegaskan, “Hadits itu menolak anggapan pakar astronomi bahwa
kusuf adalah fenomena alam yang biasa, yang tidak maju dan tidak mundur.”

16
Baihaqi: Riwayat ini tsabit (shahih). * Namun dalam sanadnya terdapat ‫ محمد جن احلسني امقطان‬yang
dinilai pendusta oleh Ibnu Najiyah namun dinilai Daraquthni “Laisa bihi ba`sun (tidak
berbahaya)”. * Hal ini diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Syaibah (2/472) dengan sanad shahih.
17
Bisa dimaknai dengan: shalatlah (At-Tâj: 1/285/footnote 4). * Lihat: HR Abu Dawud 1197.
Fiqh Shalat Kusuf/Khusuf (Gerhana) 01

 Sikap Rasulullah saw & ulama` saat menghadapi kusuf adalah:


َ‫امساػَ مة إَبَ ََت امْ َو ْسجِ د‬ َ ‫ قَا َم امنَّ ِ ُّب ضَل هللا ػليو وسمل إَ ِزػا َ ْْخ ََش َآ ْن تَ مك‬:)42 / 2 ‫(خ‬
َّ ‫ون‬
“Nabi saw berdiri dengan terkejut; khawatir kalau-kalau terjadi (tanda) kiamat,
maka beliau pun datang ke masjid.” HR Bukhari.
‫ غن طاوس أآنو نظر اإَل امشوس وقد انكسات إدىك حَّت َكد أآن‬:)341 / 2 ‫(اماتح‬
‫ميوت وقال ِه أآخوف هلل منا‬
Dia melihat ke arah mentari yang telah gerhana, maka dia menangis hingga
nyaris mati, dan berkata, “Mentari ini lebih takut kepada Alloh daripada kita.”

BOLEHKAH MENUNJUK BULAN DENGAN JARI


Sebagian orang melarang. Namun hadits shahih berikut menolak
pendapat tersebut:
‫اَّلل ػَلَ ْي ِو َو َس َّ َمل ِت َي ِدي و م َُّث َآ َش َار ا ََل امْ َق َو ِر‬
‫هللا َض ََّل َّ م‬ِ ‫ول‬ ‫ َآخ ََذ َر مس م‬: ‫ َغ ْن ػَائِشَ َة و قَام َ ْت‬:‫مح‬
َ َ َ ِ ْ
.‫ة‬َ ‫ش ى ََذا ؟ إَا َّن ى ََذا ى َمو امغَاس مق اذا َوق‬ ِ ‫ ََي ػَائِشَ مة ا ْس َت ِؼي ِذي ِاب َّ َِّلل ِم ْن َ ي‬: ‫و إَ َقا َل‬
َ َ
Dari ‘Aisyah berkata, Rasulullah saw memegang tanganku kemudian berisyarat
kea rah bulan lalu bersabda, “Hai ‘Aisyah, berlindunglah kepada Alloh dari
keburukan (bulan) ini, sebab inilah dia al-ghasiq idza waqab18.” HR Tarmidzi
3366 & Ahmad 26000 dengan isnad yang hasan.

KESIMPULAN
1. Kusuf/khusuf adalah tanda Kekuasaan Alloh Swt.
2. Kusuf terjadi dengan 2 sebab; hissi dan syar’i.
3. Kusuf matahari total terjadi 1x di masa Nabi saw: tgl. 29 Rabi’ul Awwal
10 Hijriyah; pada hari yang sangat panas, pukul 08.30 pagi.
4. Disunnahkan melakukan 9 hal saat kusuf: dzikir, doa, takbir, istighfar,
tasbih, tahlil, shalat kusuf, shadaqah, dan ‘itaqah (merdekakan budak).
5. Seruan untuk shalat kusuf: as-Shalatu Jami’ah; tanpa adzan/iqamat.
6. Shalat kusuf dilakukan berjama’ah, atau sendiri-sendiri jika tidak ada
jama’ah yang mendirikannya.

18
Disebutkan pada ayat 3 surah al-Falaq yang artinya: “Bulan apabila masuk (di kegelapan
malam)”. Atau diartikan: “Malam apabila gelap gulita.” (Lihat: Tafsir al-Mawardi 6/374)
Fiqh Shalat Kusuf/Khusuf (Gerhana) 00

7. Rekaat pertama shalat kusuf sekira membaca surah al-Baqarah; dan


rekaat kedua sekira membaca surah Ali ‘Imran.
8. Shalat kusuf mengandung 4 ruku’ & 4 sujud dalam 2 rekaat yang
sangat panjang.
9. Ruku’ pertama shalat kusuf adalah rukun, sementara ruku’ kedua
adalah tambahan.
10. Mendapati ruku’ pertama bersama imam, berarti tidak terlambat 1
rekaat; tidak mendapati ruku’ pertama berarti terlambat 1 rekaat.
11. Disunnahkan berkhutbah selepas shalat kusuf.
12. Baik dilakukan shalat saat tiap terjadi ayat yang menakutkan, baik
kusuf maupun lainnya; namun dilakukan sendiri-sendiri. Wallahu A’lam

DAFTAR ISI

1. MUQADDIMAH
2. SEBAB KUSUF
3. KUSUF TOTAL DI MASA RASULULLAH SAW
4. HUKUM SHALAT KUSUF
5. KAPAN SHALAT KUSUF
6. SERUAN UNTUK SHALAT KUSUF
7. CARA SHALAT KUSUF
8. QIRA’AH DALAM SHALAT KUSUF
9. JUMLAH RUKU’ DALAM SHALAT KUSUF
10. I’TIDAL & DUDUK ANTARA 2 SUJUD: JUGA LAMA
11. SUJUD: JUGA LAMA
12. 9 AMALAN SAAT KUSUF
13. MASA BERAKHIR SHALAT KUSUF
14. TERLAMBAT SHALAT KUSUF
15. SHALAT KUSUF BERJAMA’AH/SENDIRI
16. SHALAT KUSUF DI WAKTU KARAHAH
17. KHUTBAH SELEPAS SHALAT KUSUF
18. SHALAT SAAT TERJADI AYAT TAKHWIF
19. RASA TAKUT SAAT KUSUF
20. BOLEHKAH MENUNJUK BULAN DENGAN JARI
21. KESIMPULAN ** Konsultasi isi: 0878 3601 3279 (SMS) **
Fiqh Shalat Kusuf/Khusuf (Gerhana) 02

Taushiyah
gratis harian
WA: 0878 3601 3279
Oleh:
Pusat Kajian Hadits (PKH) Surakarta

Website:
Anamuslim.org
Sebarkan sedunia !

Anda mungkin juga menyukai