Implementasi pendidikan karakter di Era 4.0 melalui pendidikan jasmani dan olahraga
di Sekolah
Abstrak
Pada abad ke-21 ini dunia pendidikan sedang mengalami perubahan paradigma
pendidikan yang menempatkan manusia sebagai sumberdaya yang utuh, memberikan arah
kebijakan dalam meletakkan kerangka bagi pembangunan pendidikan di era revolusi industri
ke-4. Proses pembelajaran yang diharapkan terjadi adalah suatu proses yang dapat
mengembangkan potensi-potensi siswa secara menyeluruh dan terpadu, kerena itu dalam
proses pembelajaran, materi yang diajarkan harus mampu mengaktualisasi upaya membentuk
karakter siswa melalui pengembangan kepribadian. Pendidikan karakter akan membentuk
generasi muda yang memiliki jati diri. Namun demikian agar pembentukan jati diri melalui
pendidikan karakter di kalangan pelajar dapat terlaksana secara maksimal maka harus
dipersiapkan strategi khusus. Salah satu strategi melalui mata pelajaran di sekolah yang
mengena ketika mengajarkan pendidikan karakter adalah pelajaran olahraga. Dan yang
paling fundamental arah pendidikan harus dapat membekali peserta didik dengan kompetensi
pada kemampuan komunikasi, berorganisasi, kepemimpinan, memecahkan masalah,
kemandirian, kerjasama dan etika.
Abstract
In the 21th century the world of education is undergoing a change in the educational
paradigm that places humans as a whole resource, provides a policy direction in laying the
framework for educational development in the era of the 4th industrial revolution. The
learning process that is expected to occur is a process that can develop the potential of
students as a whole and integrated, because it is in the learning process, the material taught
must be able to actualize efforts to shape the character of students through personality
development. Character education will shape the young generation who have identity.
However, so that the formation of identity through character education among students can
be carried out optimally, a special strategy must be prepared. One strategy through subjects
in schools that hit when teaching character education is sports lessons. And the most
fundamental direction of education must be able to equip students with competence in
communication skills, organization, leadership, problem solving, independence, cooperation
and ethics
How To Cite : Harta, I. L. (2019). Implementasi pendidikan karakter di Era 4.0 melalui
to APA Style pendidikan jasmani dan olahraga di Sekolah. Prosiding SENFIKS
(Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1), 66-73.
semakin bertanggung jawab atas sikap dan tata laku seseorang atau
pertumbuhan dirinya sendiri sebagai kelompok orang dalam usaha
pribadi dan perkembangan orang lain mendewasakan manusia melalui upaya
dalam hidup mereka.” pengajaran dan latihan, proses perbuatan,
Berdasarkan uraian di atas, dapat cara mendidik. Pendidikan dalam bahasa
dikatakan bahwa pendidikan karakter Yunani berasal dari kata padegogik yaitu
merupakan suatu upaya sosial agar ilmu menuntun anak. Orang Romawi
individu dapat tumbuh dengan menghayati melihat pendidikan sebagai educare, yaitu
kebebasannya dalam hidup berdampingan mengeluarkan dan menuntun, tindakan
dengan individu lain. Pendidikan karakter merealisasikan potensi anak yang dibawa
dapat dilakukan dengan tujuan untuk waktu dilahirkan di dunia. Dalam bahasa
meningkatkan kualitas moral sumber daya Jawa, pendidikan berarti panggulawentah,
manusia, sehingga tercapai keseimbangan mengolah, mengubah kejiwaan,
antara pendidikan intelektual dan mematangkan perasaan, pikiran, kemauan
pendidikan watak dan kepribadian. dan watak, mengubah kepribadian sang
Lickona (1993: 1) berpendapat bahwa anak.
“pendidikan karakter telah berjalan selama Selama ini betapa pendidikan telah
pendidikan ada”. Sepanjang sejarah, diredusir sebagai proses untuk UNAS atau
pendidikan memiliki dua tujuan besar, SBMPTN tetapi tidak diarahkan kepada
yaitu untuk membantu orang menjadi membentuk masyarakat yang bermoral dan
cerdas dan untuk membantu orang menjadi beradab. Sesuai dengan UUD 1945,
baik pendidikan seharusnya mencerdaskan
Dengan pengertian tersebut, tentunya kehidupan bangsa. Hal ini berarti
terdapat karakter standar universal yang pendidikan adalah usaha untuk
berlaku secara universal pula yang terkait memberdayakan manusia. Manusia yang
dengan syarat keberhasilan, seperti halnya berdaya adalah manusia yang dapat
kepercayaan, kejujuran, keadilan, berfikir kreatif, mandiri, dan yang dapat
tanggung jawab, keterbukaan, dan lain membangun dirinya dan masyarakatnya.
sebagainya. Hal inilah yang kemudian Dalam konteks pendidikan Indonesia,
dikenal sebagai nilai-nilai karakter yang kemerosotan nilai-nilai moral, kedisiplinan
harus ditanamkan dalam pendidikan dan kejujuran telah menjadi semacam
karakter. Pendidikan karakter adalah suatu lampu merah yang mendesak semua pihak
sistem penanaman nilai-nilai karakter untuk segera memandang bahwa
kepada pembelajar yang meliputi pendidikan di sekolah bukan cuma
komponen pengetahuan, kesadaran atau difokuskan kepada kemampuan koknitif
kemauan, dan tindakan untuk tetapi juga dibekali pendidikan yang lebih
melaksanakan nilai-nilai karakter. Dalam bersifat kemampuan interaksi sosial agar
konteks tersebut dapat dipahami bahwa siswa berkembang menjadi individu yang
pendidikan merupakan proses yang utuh. Oleh karena itu pendidikan nasional
berlangsung secara terus menerus memegang peranan strategis dalam usaha
sepanjang kehidupan manusia.. membangun masyarakat Indonesia yang
kuat dan bersatu. Reformasi dalam bidang
Pendidikan
pendidikan ini sangat penting bagi
Dalam Kamus Besar Bahasa terwujudnya masyarakat Indonesia yang
Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari mandiri dan berdaya saing tinggi.
kata dasar didik (mendidik), yaitu: Masa remaja adalah masa
memelihara dan memberi latihan (ajaran, membentuk dan mengembangkan
pimpinan) mengenai akhlak dan kepribadian. Perkembangan anak menuju
kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan kedewasaan tidaklah berjalan lancar,
mempunyai pengertian proses pengubahan tentunya banyak kerikil tajam yang
akan membina dan membentuk gaya hidup olahraga dan mengolahragaka masyarakat”
sehat dan aktif sepanjang hayat, yang pada (Lutan dan Sumardianto, 2000: 6).
akhirnya peserta didik akan memiliki Menurut Toho dan Lutan (2001: 64),
pemahaman tentang: 1) dirinya dan orang olahraga adalah proses sistematik yang
lain untuk terus mengembangkan diri dan berupa segala kegiatan atau usaha yang
berhubungan dengan orang lain, 2) nilai- dapat mendorong mengembangkan, dan
nilai sosial dan keteram-pilan agar efcktif membina potensi-potensi jasmaniah dan
dalam partisipasi, 3) budaya dan mampu rohaniah seseorang sebagai perorangan
menilai, 4) peran dan terampil atau anggota masyarakat dalam bentuk
berkornunikasi, 5) dunia sekitar dan cara permainan, perlombaan/pertandingan, dan
beradaptasi, serta 6) peran keindahan prestasi puncak dalam pembentukan
dalam kehidupan dan mampu manusia Indonesia seutuhnya yang
mengekspresikan melalui aktivitas jasmani berkualitas berdasarkan Pancasila.
dan olahraga (Wuest and Bucher, 1995: Olahraga harus bergerak dari konsep
62-63). bermain, games, dan sport. Ruang lingkup
bermain mempunyai karakteristik antara
Pendidikan Karakter Melalui Olahraga
lain terpisah dari rutinitas, bebas, tidak
Pelaksanaan pendidikan karakter produktif, menggunakan peraturan yang
secara berkelanjutan melalui olahraga tidak baku, ada kompetisi, dan hasil
diharapkan dapat membuat nilai-nilai ditentukan oleh keterampilan fisik,
moral yang telah tertanam tidak hanya strategi, kesempatan. Kegiatan olahraga ini
terlaksana sekedar dalam permainan dapat diaplikasikan dalam bentuk
olahraga, akan tetapi juga muncul dalam pembelajaran, pelatihan, dan kompetisi.
kehidupan sehari-hari termasuk di Kegiatan olahraga ini kemudian
lingkungan keluarga dan masyarakat. diimlementasikan untuk menanamkan
Olahraga adalah aktivitas jasmani yang sikap, perilaku, dan kepribadian
dilakukan dengan tujuan untuk memelihara mahasiswa sehigga membentuk jati diri.
kesehatan dan memperkuat otot-otot Pembentukan jati diri mahasiswa akan
tubuh. Kegiatan ini dapat dilakukan turut meningkatkan kualitas karakter
sebagai kegiatan yang menghibur, bangsa
menyenangkan atau juga dilakukan dengan Melakukan olahraga secara teratur
tujuan untuk meningkatkan prestasi. dan rutin sangat besar manfaatnya bagi
Makna olahraga adalah gerak badan yang setiap orang. Olahraga memungkinkan
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang pengembangan potensi peserta didik dapat
merupakan regu atau rombongan menyeluruh yaitu baik fisik, mental, sosial,
(Depdiknas, 2008: 239). intelektual, emosional, maupun spiritual
Olahraga dapat dipahami sebagai (Anarino, Cowell, dan Hazelton, 1980:
aktivitas fisik untuk mendapatkan 189; Lumpkin, 1998: 246). Pendidikan
kesenangan, dan aktivitas khusus seperti jasmani yang dilaksanakan di sekolahan
berburu atau dalam olahraga pertandingan. dapat digunakan sebagai alat untuk
“UNESCO mendefinisikan olahraga membantu meningkatkan keterampilan
sebagai setiap aktivitas fisik berupa motorik, kesehatan, kebugaran, pembentuk
permainan yang berisikan perjuangan watak, kepribadian, kedisiplinan dan
melawan unsur-unsur alam, orang lain, penanaman nilai-nilai kejujuran, kerja
ataupun diri sendiri. Sedangkan Dewan sama, tanggung jawab dan kedisiplinan
Eropa merumuskan olahraga sebagai (Baley dan Field, 1976: 179).
aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan Ada banyak nilai karakter yang dapat
dalam waktu luang yang merupakan cikal diajarkan dan ditumbuhkan melalui
bakal panji olahraga di dunia “Sport for kegiatan olahraga. Adapun beberapa nilai
All” dan di Indonesia “memasyarakatkan dan karakter tersebut antara lain sebagai