KECAMATAN WONOMULYO
OLEH :
KELOMPOK 1
RAHMATILLA/20170409036
FAHRUNNISA HASBI/20170409032
NOVA ARYANTI/20170409041
Menurut Nawawi, penyakit diare disebabkan pola hidup yang tidak sehat serta
faktor makanan yang kurang bersih. Penyakit diare ini disebabkan makanan yang
dikonsumsi tidak higienis atau mungkin terlambat dikonsumsi terus dimasak
ulang. Selain itu juga karena air yang sudah tercemar bakteri atau faktor jamban
keluarga tidak sehat.
Kasus diare ini merupakan suatu kasus atau penyakit yang mempunyai gejala
klinis antara lain: demam,muntah-muntah,mulas,mual,dehidrasi,d-lender,d-
encer,d-darah,sampai terjadinya diare yang menimbulkan kesakitan dan kematian
pada penderita. Penularan diare yang sangat cepat biasanya kandungan bakteri
yang telah mencapai konsentrasi tinggi tidak ditanggulangi akan mengalami
penyebaran kasus yang lebih luas dengan tingkat kematian yang tinggi, akibatnya
KLB sering terjadi
Populasi dari kejadian klb diare ini adalah semua penduduk yang terkena
penyakit diare di wilayah kecamatan wonomulyo sebanyak 181 penduduk.
b) Sampel
Untuk data sampel kejadian klb diare ini diambil dari sebagian penduduk yang
mewakili penduduk yang terkena penyakit diare. Dimana besar sampel yang
diambil adalah sebanyak 20 sampel, 6 positif mengandung baktei ecoly.
Data diolah kedalam bentuk microoft exel dan spss dan kemudian dianaliss
membentuk sebuah laporan
d. Cara Melaksanakan Analisis
Kasus diare yang terjadi di kecamatan wonomulyo adalah kejadian luar biasa
(KLB). Hal ini didasarkan pada laporan mingguan dari puskesmas wonomulyo
bahwa kasus diare sebelumnya tidak pernah menimbulkan kematian peningkatan
kasus secara cepat pada bulan desember 2016 sd bulan januari 2017. Kasus yang
ditemukan di kecamatan wonomulyo di 14 desa berdasarkan hasil investigasi
adalah berjumlah 181 kasus serta 2 kasus meninggal dunia. Sampai bulan januari
terjadi penurunan jumlah kasus diare di kecamatan wonomulyo yaitu berjumlah
40 kasus.
Sumber dan cara penularan diare kemungkinan besar melalui sumber air
minum yang digunakan/dikonsumsi masyarakat karena terkontaminasi oleh
kuman/bakteri.
Kasus diare ini merupakan suatu kasus atau penyakit yang mempunyai gejala
klinis antara lain: demam,muntah-muntah,mulas,mual,dehidrasi,d-lender,d-
encer,d-darah,sampai terjadinya diare yang menimbulkan kesakitan dan kematian
pada penderita.
Tabel Distribusi Gejala dari Diare
50
40
30
20
10
0
e. Gambaran Epidemi Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Tabel
Dari tabel di ats angka kasus diare paling tinggi terjadi bulan Desember 2016
dan yang paling rendah pada bulan maret tahun 2017. Sedangkan dari jumlah total
per tahun angk kasus tertinggi adalah 146 tahu 2016 dan terendah adalah 35 tahun
2017. Dapat kita simpulkan bahwa jumlah penyakit diare tiap tahun cenderung
menurun dan perbandingannya jauh lebih kecil dari angka maksimal. Hal ini
diduga karena salah satunya pemahaman masyarakat mengenai sanitasi dan
penggunaan air bersih.
Kasus diare ini hampir terjadi di desa-desa kecamatan Wonomulyo yaitu desa
Sugiwaras, Tumpiling, Campurjo, Sidodadi, Sumberjo, Arjosari, Sidorejo, Banua
Baru, Ujung baru, Kuningan, Kediri, Buttu Dakka,galeso, dengan kasus tertinggi
di desa Sidodadi sebanyak 56 kasus (30,9%) disusul desa Campurjo sebanyak 32
kasus (17,7%), dan kasus terendah terjadi di desa Arjosari, Buttu Dakka,Sumbejo,
dan Ujung Baru dengan masing-masing desa terdapat 1 kasus (0,6%)
Akhirnya pada minggu ke-2 Januari 2017 berdasarkan diagnose klinis dan
etiologi kejadian luar biasa (KLB) yang dihubungkan dengan hasil pemeriksaan
laboratorium terhadap sampel muntahan dan tinja pasien diare serta 20 sampel air
galon dilokasi kejadian disebabkan oleh 6 bakteri ekoli.