Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah
gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah
salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori
persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan
perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.
Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien
tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang
dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di Klinik Avicena
Makassar sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu maka kami
menganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan
sensori persepsi dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya namun tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang
sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien
dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi
dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Pengertian
TAK stimulasi persepsi menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah
terapi yang bertujuan untuk membantu klien yang mengalami kemunduruan
orientasi, menstimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan
afektif serta mengurangi perilaku maladaftif. Pengertian yang lain menurut
Keliat dan Akemat (2005), TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman
dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.

B. Manfaat
Menurut Purwaningsih dan Karlina (2009), TAK mempunyai
manfaat terapeutik, yaitu manfaat umum, khusus dan rehabilitasi.
Selengkapnya seperti pada uraian berikut:
1. Manfaat umum
a) Meningkatkan kemampuan uji realitas (reality testing) melalui
komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain.
b) Melakukan sosialisasi.
c) Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif.

2. Manfaat khusus
a) Meningkatkan identitas diri.
b) Menyalurkan emosi secara konstruktif.
c) Meningkatkan keterampilan hubungan interpersonal atau social

3. Manfaat rehabilitasi
a) Meningkatkan keterampilan ekspresi diri.
b) Meningkatkan keterampilan sosial.
c) Meningkatkan kemampuan empati.
d) Meningkatkan kemampuan atau pengetahuan pemecahan masalah.
C. Tujuan TAK stimulasi persepsi
Menurut Keliat dan Akemat (2005) tujuan umum TAK stimulasi
persepsi adalah klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah
yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya dan tujuan khususnya
adalah:
1. Klien dapat mempersepsikan stimulus ysng dipaparkan kepadanya dengan
tepat.
2. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang
dialami.

D. Pembagian sesi TAK stimulasi persepsi


1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

BAB III
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SESI I : Mengenal Halusinasi


Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Februari 2019
2. Waktu : 08.00 – 08.30 WITA
3. Tempat : Klinik Avicena
4. Jumlah klien : 7 orang
Tim Terapi
1. Leader Sesi I :
Uraian tugas :
a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Memimpin jalannya terapi kelompok
c. Memimpin diskusi
2. Co-leader Sesi I :
Uraian tugas :
a. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c. Membantu memimpin jalannya kegiatan
d. Menggantikan leader jika terhalang tugas
3. Observer Sesi I :
Uraian tugas :
a. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
4. Fasilitator Sesi I :
Uraian tugas :
a. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
b. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
d. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Metode dan Media
1. Metode
a. Diskusi
b. Bermain peran/stimulasi
2. Media
a. Bola Plastik
b. speaker
Setting Tempat

L CL
K K

F F

K K

K K
F K F

O Keterangan:
L: Leader
CL: Co Leader
F: Fasilitator
K: Klien
O: Observer
Proses Pelaksanaan
Sesi I: Mengenal halusinasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri papan
nama)
3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri
papan nama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal
suara-suara yang didengar
2) Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
leader
4) Lama kegiatan 45 menit
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
yang membuat terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul
2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi
yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya
ditulis di whiteboard
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar
e. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika
halusinasi muncul
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi
b) Menyepakati waktu dan tempat\
c)
Evaluasi
Formulir yang dievaluasi
Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
Menyebut Isi Menyebutkan Waktu Menyebut Situasi Menyebut Perasaan saat
No Nama Klien
Halusinasi terjadi Halusinasi Halusinasi Muncul berhalusinasi

Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu,
situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √ jika klien mampu dan
berikan tanda X jika klien tidak mampu.
SESI II : Mengontrol Halusinasi Dengan Cara Menghardik
Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Februari 2019
2. Waktu : 08.30 – 09:15 WITA
3. Tempat : Klinik Avicena
4. Jumlah klien : 7 orang
Tim Terapi
1. Leader Sesi I :
Uraian tugas :
a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Memimpin jalannya terapi kelompok
c. Memimpin diskusi
2. Co-leader Sesi I :
Uraian tugas :
a. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c. Membantu memimpin jalannya kegiatan
d. Menggantikan leader jika terhalang tugas
3. Observer Sesi I :
Uraian tugas :
a. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
4. Fasilitator Sesi I :
Uraian tugas :
a. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
b. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
d. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Metode dan Media
3. Metode
a. Diskusi
b. Bermain peran/stimulasi
4. Media
a. Bola Plastik
b. speaker

Setting Tempat

L CL

K K

F F

K K

K K
F K F

O
Keterangan:
L: Leader
CL: Co Leader
F: Fasilitator
K: Klien
O: Observer

Proses Pelaksanaan
Langkah kegiatan
a) Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b) Orientasi
a) Salam terapeutik
 Salam terapeutik
 Klien dan terapis pakai papan nama
b) Orientasi
 Leader menanyakan perasaan klien saat ini
 Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,
situasi dan perasaan
c) Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik
 Menjelaskan aturan main :
o Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada leader
o Lama kegiata 30 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

c) Tahap keja
a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami
halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi sampai semua pasien mendapat
giliran
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi
pada saat halusinasi muncul
d. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: ”Pergi, pergi
jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”
e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi
f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan setiap
klien memperagakan menghardik halusinasi
d) Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak Lanjut
1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari
jika halusinasi muncul
2) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian klien
3) Kontrak yang akan datang
 Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap
dengan orang lain
 Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

Evaluasi
Formulir yang dievaluasi
Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
Menyebut Isi Menyebutkan Waktu Menyebut Situasi Menyebut Perasaan saat
No Nama Klien
Halusinasi terjadi Halusinasi Halusinasi Muncul berhalusinasi
Petunjuk:
c. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
d. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu,
situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √ jika klien mampu dan
berikan tanda X jika klien tidak mampu.

DAFTAR PUSTAKA

http://darsananursejiwa.blogspot.com/2009/10/laporan-pendahuluan-perilaku-

kekeraan.html
http://wayanpuja.blinxer.com/?page_id=203

Keliat, Budi Anna dan Akemat.2005.Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas

Kelompok.Jakarta:EGC

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004).
Keperawatan
Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai