Anda di halaman 1dari 4

LAMP.

A-4

BAB IV
HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Perhitungan laju Pengendapan


Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Laju Pengendapan Larutan CaCO3 + H2O,
CaCO3 + H2O + Al2(SO4 ) 3 + HCl dan CaCO3 + H2O + Al2(SO4 ) 3 + NaOH
No Waktu Vs CaCO3 Vs CaCO3 + H2O + Vs CaCO3 + H2O +
(menit) + H2O Al2(SO4 ) 3 + HCl Al2(SO4 ) 3 + NaOH
1. 0
2. 5
3. 10
4. 15

0.4
0.3783 CaCO3 + H2O
Laju Pengendapan ( cm/s)

0.3676
0.35
0.3 CaCO3 + H2O +
0.25 Al2(SO4)3 + HCl"
CaCO3 + H2O +
0.2
0.1793 0.1813
0.1795 Al2(SO4)3 + NaOH
0.15
0.1347 0.1201
0.1192
0.1 0.0991
0.05
0 0
0 5 10 15
Waktu )
Grafik 4.1 hubungan antara laju pengendapan (Vs) dan
waktu (s)
Pembahasan :
Dari grafik diatas dapat dilhat dari menit 0 ke 5 menit laju reaksi mengalami
peningkatan dari 3 perlakuan bahan. Setelah menit ke 10 dan menit ke 15
megalami penurunan laju pengendapan. Karena hampir seluruh flok-flok
yang terbentuk telah mengendap menyebapkan laju pengendapan semakin
menurun. Hal ini sesuai dengan penlitian yang dilakukan (netty Herawanti
2015) bahwasanya penambahan koagulan dapat mempercepat proses
sedimentasi. Adapun penambahan NaOH menyebabkan laju pengendapan
LAMP. A-4

lebih kecil dibandingkan dengan penambahan HCl, karena pembentukan


koagulan terjadi pada pH optimum dengan penambahan HCl. (A Prima
Kristijarti, S.Si., MT , Prof. Dr. Ign Suharto, APU, Marieanna, ST 2013)

4.2 Hasil Perhitungan Bobot endapan


Tabel 4.2 Hasil Perhitungan bobot endapan CaCO3 + H2O

waktu a b c
0 0 0 0
5 0.3676 0.3783 0.1793
10 0.1795 0.1813 0.1347
15 0.1192 0.1201 0.0991

10
9.4676 Zona A
9 8.934
8 8.2002
7.951 Zona B
7.5331 7.6685
7.5331
Bobot endapan (F)

7 6.7738
Zona C
6 5.781
5
4
3
2
1
0 0
0 5 10 15
Waktu (s)
Grafik 4.2 Hubungan antara Bobot Endapan (gr m/s^2) dan
waktu (menit)

Berdasarkan grafik diatas diperoleh hasil bahwa dari menit ke 0 hingga


menit ke 15 semakin lama waktu pengendapan maka kecepatan sedimentasi
akan mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa padatan kalsium karbonat (CaCO3) menggumpal membentuk flok
yang berdiameter cukup besar lalu mengendap secara alami (hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi) sehingga tinggi endapan dari waktu ke
waktu semakin menurun dan menyebabkan konsentrasi endapan ikut
menurun. (Nelson Saksono 2006)
LAMP. A-4

16
Zona A
14 13.7271
Bobot Endapan (F) 12.7501 Zona B
12 12.1252
11.5738 11.9878
11.3825 11.0882
10 10.4535 Zona C
9.0085
8
6
4
2
0 0
0 5 10 15
Waktu (s)
Grafik 4.3 Hubungan antara bobot endapan (gr m/s^2) dan
waktu (menit) H2O + CaCO3+ Al(SO4)3 +HCl

Berdasarkan grafik dia atas bobot sampel pada tiap zona mengalami kenaikan
pada waktu 5 menit pertama, kemudian mengalami penurunan pada waktu
selanjutnya hal ini terjadi karena semakin lama waktu pengendapan maka jumlah
endapan pada dasar tangki semakin bertambah dan konsentrasi suspense pada tiap
zona semakin berkurang. Akan tetapi pada grafik menunjukan penurunan
konsentrasi suspensi pada tiap zona tidak signifikan karena pH yang kurang
optimum. (A Prima Kristijarti, S.Si., MT , Prof. Dr. Ign Suharto, APU,
Marieanna, ST 2013)
LAMP. A-4

16
14.4217 Zona A
14 14.2628
13.4868 Zona B
Bobot Endapan (F)

12
10.8705 10.8862 Zona C
10 9.6001
8 8.4543
8.0393
6
4.9747
4
2
0 0
0 5 10 15
Waktu ( menit)
Grafik 4.4 Hubungan antara Bobot Endapan (gr m/s^2) dan
waktu (menit) H2O + CaCO3+ Al(SO4)3 +HCl
Berdasarkan grafik dia atas bobot sampel pada tiap zona mengalami kenaikan
pada waktu 5 menit pertama, kemudian mengalami penurunan pada waktu
selanjutnya hal ini terjadi karena semakin lama waktu pengendapan maka jumlah
endapan pada dasar tangki semakin bertambah dan konsentrasi suspense pada tiap
zona semakin berkurang. Pada grafik dapat dilihat bahawasanya penurunan
konsentrasi suspense pada tiap zona mengalami penurunan yang signifikan hal ini
terjadi karena pH campuran berada pada kondisi optimum. (A Prima Kristijarti,
S.Si., MT , Prof. Dr. Ign Suharto, APU, Marieanna, ST 2013)

Anda mungkin juga menyukai