RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
MODEL 221
2 Mata Pelajaran-2 Tingkat Kelas Berbeda-1 Ruangan
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda
-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
Kelas III (BAHASA INDONESIA)
3.5 Menggali informasi tentang cara-cara perawatan tumbuhan dan hewan melalui
wawancara dan/atau eksplorasi lingkungan.
Kelas IV (IPA)
I. Penilaian
A. Prosedur Penilaian
1. Tes awal : Saat apersepsi
2. Tes proses : Saat pembelajaran berlangsung
3. Tes akhir : Saat pembelajaran berakhir/tes evaluasi
B. Jenis Penilaian
1. Tes perbuatan
2. Tes tertulis
C. Alat Penilaian
1. Lembar kerja siswa
2. Soal evaluasi
D. Lampiran
1. Lembar penilaian pengamatan
2. Nilai evaluasi
Mengetahui,
Kepala SD INPRES MANAMPAK Mahasiswa
RANGKAP
2. NIM 859642648
2. IPS
7. WAKTU :
8. TANGGAL :
kompetensi.
Pembelajaran
4,5
Rata-rata Butir I = A
belajar
yang dipilih
bantu/media pembelajaran.
Rata-rata Butir 2= B 7
3. Merencanakan skenario kegiatan
Pembelajaran kelas rangkap
4
3.1 menyusun langkah-langkah
pembelajarankelas rangkap
5
pembelajarankelas rangkap
4
Rata-rata butir 3 = C
Rata-rata Butir 4 = D
penilaian
5
5.2 membuat alat-alat penilaian dan
kunci jawaban
5
Rata-rata Butir 5 = E
4
Rata-rata Butir 6 = F
Manampak, 03 November
Nilai APKG 1=R
R=A+B+C+D+E+F = 2021 Pengamat
6 Kepala Sekolah
R= Rata-rata Butir
2. Prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi 2, yaitu prinsip umum dan
prinsip khusus.
1. Prinsip Umum
(a) Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru.
Dalam hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai seorang yang unik
dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan yang lainnya untuk mampu mencapai
perkembangan yang maksimum.
(b) Membangkitkan motivasi belajar murid.
Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh setiap murid dalam belajar.
Motivasi mampu menjadi energi dan penyemangat yang dapat menggerakkan murid untuk belajar, yakni
mengalami perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu. Oleh karana itu, guru PKR harus senantiasa
memotivasi murid – muridnya untuk mau belajar baik dengan kehadiran gurunya maupun tanpa guru
dengan belajar secara mandiri.
(c) Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan murid.
Dalam proses belajar individulah yang aktif sehingga dalam PKR guru harus membiasakan muridnya
belajar mandiri. Guru dapat menumbuhkan proses belajar mandiri dengan cara menciptakan iklim belajar
yang baik, yaitu dengan suasana yang hangat, menyenangkan, dan menarik.
2. Prinsip Khusus
Ada 4 prisip khusus dalam PKR, antara lain :
(a) Keserempakan kegiatan pembelajaran
Dalam PKR kegiatan belajar mengajar terjadi secara serempak atau bersamaan. Kegiatan trsebut harus
memiliki makna, artinya kegiatan itu harus sesuai dengan kebutuhan murid dan mempunyai tujuan yang
sesuai dengan kurikulim.
(b) Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Perlu kita ketahui bahwa kualitas dan lamanya kegiatan pembelajaran berlangsung menentukan tinggi
rendahnya kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA). PKR tidak member toleransi pada banyaknya WKA
yang hilang karena guru tidak terampil mengelola kelas. Oleh karena itu, guru PKR harus pandai – pandai
dalam mengelola kelas karena guru mengajar lebih dari satu tingkatan kelas.
(c) Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
Guru PKR haru selalu berusaha menciptakan berbagai teknik atau cara untuk membangkitkan motivasi
muridnya dalam belajar dan memberikan perhatian kepada muridnya. Kita ketahui bahwa guru PKR
menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang bersamaan. Peran guru disini adalah mampu meyakinkan
muridnya bahwa guru selalu berada bersama mereka. Oleh karana itu, guru PKR harus pandai melakukan
tindakan pengelolaan, seperti menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk, member
petunjuk dengan jelas.
(d) Pemanfaatan sumber secara efisien
Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan berbagai jenis sumber secara efisien. Seperti, lingkungan
belajar dan segala peralatan yang ada di sekolah. Guru juga dapat menunjuk murid yang pandai sebagai
tutor sebaya sehingga dapat menghasilkan Waktu Keaktifan Akademik yang tinggi.
Contoh sintagmatik atau urutan-urutan kegiatan pengelolaan PKR sebagai berikut:
1). Model utama PKR murni yaitu PKR 221 dalam artian 2 kelas 2 mata pelajaran dan 1 ruangan.
2). Model alternatif atau PKR modifikasi yaitu:
- PKR 222: 2 kelas, dua mata pelajaran dan 2 ruangan.
-PKR 333: 3 kelas 3 mata pelajaran dan 3 ruangan.
3.a). Model PKR 221 merupakan model PKR Murni karena prinsip keserempakan terpenuhi tanpa batas
fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat berlangsung terus
menerus. Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling efektif diantara model PKR lainnya.
Contoh penerapannya dalam model PKR 221, guru menghadapi 2 kelas, dalam hal ini kelas 5 dan kelas 6
untuk mengajar mata pelajaran IPA dengan topik sumber daya alam di kelas 5 dan mata pelajaran IPS
topik sumber kekayaan alam di kelas 6. Kedua topik ini memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran
berlangsung dalam satu ruangan.
b). Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas 5 dan kelas
6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6. Topik yang diajarkan tidak
memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang
berhubungan dengan pintu. Penerapan model ini mempunyai dampak, antara lain perhatian tatap muka
sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus-menerus karena
masing-masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara fisik secara bergiliran. Waktu tunggu tentunya
lebih lama karena guru harus berpindah pindah di antara dua ruangan. Oleh karena itu harus dirancang
dengan cermat agar tanpa kehadiran guru untuk sementara siswa tetap dapat belajar dengan penuh
perhatian.
Contoh penerapannya
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan kelas VI dalam
satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan umum seperti
dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan
halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada di pintu
yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai untuk masing-
masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru sedang menghadapi kelas yang
satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang
secara seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru harus
berdiri di pintu penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung menghadapi kedua
kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk
masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian rupa
sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung.