Anda di halaman 1dari 10

PAPER KETRAMPILAN DASAR DALAM KEPERAWATAN

NGT DAN PEMBERIAN MAKANAN MELALUI NGT

Dosen Pembimbing : Ns. Devi Nurmalia, S.Kep, M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 13 A.15.2

SINGKAR PERMANA SAKTI ( 22020115130104)

ROHMATUL LAILI (22020115130107)

GIAS LUTHFIANA SARI ( 22020115130109)

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2016
I. Judul : Ketrampilan Dasar Dalam Keperawatan; NGT dan Pemberian Makanan melalui NGT

II. Jenis Tindakan : Pemasangan Nasogastrik Tube

III. Teori yang mendasari : Kondisi pasien pada saat perawatan seringkali menyebabkan seorang
perawat harus melakukan intervensi yang melewati saluran pencernaan, makanan terkadang
hanya dibiarkan diberikan begitu saja tetapi ternyata tidak mencapai jangkauan dan saat
pasien membutuhkan bantuan mungkin disitu tidak ada perawat yang memadai, hal yang
demikian ini menyebabkan perawat harus berkompeten dalam pemasangan Nasogastric
Tube. Nasogastric Tube adalah suatu tabung lentur yang dimasukkan kedalam lambung
pasien melalui nasofaring untuk menyalurkan obat dan ataupun makanan (Potter & Perry,
2006). Ada beberapa tujuan pemasangan NGT, terutama akses pemberian nutrisi dan
mengevaluasi isi lambung bagi pasien yang dicurigai mengalami pendarahan
gastrointestinal. NGT dibedakan menjadi dua yaitu: Small-bore Tubes dan Large-bore
Tubes. Small-bore Tubes lebih kecil beresiko reflux cairan, namun Small-Tube mungkin
akan lebih mudah untuk berpindah tempat bahkan pecah. Sedangkan untuk ukuran tube
dibedakan menjadi 3, yaitu :
a) Dewasa ukurannya 16-18Fr / 0,53-0,6cm( 1 Fr = 0,03cm)
b) Anak-anak ukurannya 12-14Fr / 0,4-0,47cm
c) Bayi ukuran 6 Fr / 0,2cm
Menurut Potter & Perry (2006) untuk mengukur panjang selang NGT, ada dua cara:
a. Metode tradisional
Untuk jarak dari puncak lubang hidung ke dalam telinga bawah dan ke prosesus
xipoideus di sternum
b. Metode Hanson
Mula-mula tandai 50 cm pada selang kemudian lakukan pengukuran dengan
metode tradisional. Selang yang akan dimasukkan pertengahan antara 50 cm dan
tanda tradisional
Sedangkan ukuran selang NGT pada umumnya kira-kira 50cm, tergantung setiap pasien.
Menurut Grant, Kennedy-Caldwell (1988) dalam Potter & Perry (2006) menyatakan bahwa
selang harus terpasang dari hidung sampai lambung, panjangnya bervariasi pada setiap klien,
pada 98% klien panjang selang hasil pengukuran sesuai dengan panjang jarak dari hidung sampai
lambung.
IV. Indikasi :

Indikasi pasien yang di pasang NGT adalah diantaranya sebagai berikut:


1. Pasien tidak sadar
2. pasien Karena kesulitan menelan

3. pasien yang keracunan

4. pasien yang muntah darah

5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut

V. Kontra Indikasi :

1. Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus


2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal

VI. Persiapan Alat :

1. Selang NGT ukuran dewasa, anak –anak dan juga bayi. Melihat kondisi pasiennya

2. Handscun bersih
3. Handuk
4. Perlak
5. Bengkok
6. Jelli atau lubricant
7. Spuit 10 cc

8. Stetoskop
9. Tongue spatel

10. Plaster
11. Pen light
12. Gunting

VII. Prosedur :

Langkah –langkah dalam pemasangan NGT diantaranya dengan:

A. Secara Umum

1. Identifikasi klien dan menjelaskan prosedur, hal ini untuk menghindari kesalahan dan
meningkatkan kerjasama dari klien untuk membantu menelan saat pemasangan slang dan
mengurangi kemungkinan klien mencabut selangnya. Minta izin pada pasien untuk
memasang NGT, lalu menyiapkan alat dan menjelaskan pada pasien atau keluarganya
tujuan pemasangan NGT (Untuk memasukkan makanan jika tidak memungkinkan untuk
melalui mulut)
2. Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika perawat saat
memasang NGT berada di sebelah kanan pasien

3. Pakai handscun untuk menghindari terjadinya penularan kuman

4. Memosisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi / fowler agar pasien lebih mudah saat
menelan dengan bantuan gaya gravitasi akan memudahkan masuknya pipa

5. Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah
6. Letakkan bengkok di dekat pasien

7. Ukur selang NGT mulai dari hidung ke telinga bagian bawah, kemudian dari telinga tadi
ke prosesus xipoidius setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk batas selang yang
akan dimasukkan

8. Masukkan selang dengan pelan-pelan, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien untuk
menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester cek apakah
selang sudah benar-benar masuk dengan pen light jika ternyata masih di mulut tarik
kembali selang dan pasang lagi
9. Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk lambung atau trakea dengan
memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian dengarkan dengan stetoskop,
bila ada suara angin berarti sudah benar masuk lambung. Kemuadian aspirasi kembali
udara yang di masukkan tadi

10. Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang teraspirasi

11. Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher. Jangan lupa
mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk

12. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga.

13. Selang NGT maksimal dipasang 3 x 24 jam jika sudah mencapai waktu harus dilepas dan
di pasang NGT yang bar

B. Pertimbangan Pediatrik

1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien


2. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga
4. Perawat mencuci tangan
5. Anak diatur dalam posisi semi fowler. Pada anak yang gelisah bila tidak ada orang lain
yang membantu pasang restrain, pada bayi di bedong (Meningkatkan kemampuan klien
untuk menelan)
6. Meletakkan kain alas di bawah kepala bayi/anak (Pemasangan selang dapat
menyebabkan keluarnya air mata atau muntah)
7. Serbet makan dipasang di atas dada. Nierbeken diletakkan disamping pipi (Agar tidak
mengotori pakaian klien. Pemasangan selang dapat menyebabkan keluarnya air mata)
8. Lubang hidung dibersihkan
9. Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan menggunakan :
a. Metode tradisional
Untuk jarak dari puncak lubang hidung ke dalam telinga bawah dan ke prosesus
xipoideus di sternum
b. Metode Hanson
Mula-mula tandai 50 cm pada selang kemudian lakukan pengukuran dengan
metode tradisional. Slang yang akan dimasukkan pertengahan antara 50 cm dan
tanda tradisional
10. Beri tanda pada panjang slang yang sudah diukur dengan menggunakan plester
11. Oleskan jeli pada NGT (Pelumasan menurunkan friksi antar membrane mukosa dengan
selang)
12. Memasukkan pipa lambung ke dalam salah satu lubang hidung sampai batas yang telah
ditentukan
13. Lanjutkan memasukkan selang sepanjang rongga hidung. Jika terasa agak tertahan,
putarlah selang dan jangan dipaksakan untuk dimasukkan (Meminimalkan
ketidaknyamanan akibat pemasangan NGT. Dengan memasukkan selang dengan cara
memutar dan sedikit menarik, ujung selang akan mudah masuk ke faring)
14. Memeriksa ketepatan pipa masuk ke dalam lambung dengan cara:
-Menghisap cairan lambung dengan spuit
-Mendengarkan melalui stetoskop sementara melalui pipa dimasukkan udara 2-3 cc
dengan spuit (Mencegah selang masuk ke system pernafasan)
15. Menambatkan pipa lambung dengan plester
16. Spuit dipasang pada pangkal pipa kemudian udara di hisap kembali
17. Beri kenyamanan pada anak selama pemberian makan melalui NGT (Memberi
kenyamanan akan mengurangi kecemasan.)
18. Tuangkan sedikit air matang (2-5 cc) di susul dengan makanan cair melalui pinggir spuit
19. Bila makanan cair sudah habis, tuangkan lagi sedikit air matang
20. Setelah selesai memberi makan, posisikan anak dalam keadaan semi fowler dan
miringkan ke kanan selama setengah jam. Pada bayi, setelah pemberian makanan melalui
pipa, bayi diangkat dan punggungnya di tepuk-tepuk kemudian dibaringkan
miring(Meminimalisir terjadinya muntah)
21. Alat-alat dibersihkan, dirapikan dan dikembalikan ke tempat semula.
22. Perawat mencuci tangan
23. Catat macam dan jumlah makanan cair yang diberikan
24. Observasi keadaan umum selanjutnya
VIII. Instrumen Penilaian Tindakan :

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK


PEMASANGAN NGT (NASO GASTRIC TUBE)
NAMA MAHASISWA :
NIM :
Dilakukan Tidak Dilakukan
No. Item Penilaian
1 0
1. Persiapan Alat
1. NGT
2. Plester
3. Gunting
4. Bengkok
5. Sarung tangan
6. aqua Jelly
7. Perlak + Pengalas
8. Alat tulis
9. Stetoscope
10. Spuit 10 cc
11. aquades dalam Kom
12. obat- obatan/ makanan yang akan dimasukan
13. corong
14. kasa
15. spatel
2. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien
3. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien


2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
Dilakukan Tidak Dilakukan
No. Item Penilaian
1 0
4. Tahap Kerja

1. Menjelaskan tujuan pemasangan NGT pada keluarga


pasien
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan
pasien
4. Memasang perlak + pengalas pada daerah dada
5. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
6. Mengukur dan memberi tanda pada NGT yang akan
dipasang lebih kurang 40-45 cm (diukur mulai dahi s/d
proxesus xypoideus)
7. Mengolesi NGT dengan aquaJelly sepajang 15 cm
dari ujung NGT
8. Memasukkan NGT malalui lubang hidung dan pasien
dianjurkan untuk menelan (jika pasien tidak sadar tekan
lidah pasien dengan spatel) masukan NGT sampai pada
batas yang sudah ditentukan sambil perhatikan keadaan
umum pasien.
9. Cek posisi NGT (apakah masuk di lambung atau di
paru-paru) dengan 3 cara
10. Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10cc jika
cairan bercampur isis lambung berarti sudah masuk
kelambung,
11. Memasukan ujung NGT (yang dihidung) kedalam air
dalam kom bila ada gelembung berarti NGT dalam paru-
paru
12. Petugas memasukan gelembung udara melalui spuit
bersamaan dilakukan pengecekan perut dengan stetoskop
untuk mendengarkan gelembung udara di lambung
13. Memasang corong (yang sudah dibilas dengan air
hangat), kemudian memasukan obat-obatan/makanan
14. Melepas corong, menutup NGT dengan spuit 10cc.
15. Merapikan alat-alat dan pasien kemudian sarung
tangan dilepas.
Dilakukan Tidak Dilakukan
No. Item Penilaian
1 0
16. Mendokumentasikan
5. Tahap Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan


2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

Semarang, …………………20…
Penguji

(…………………………………)

IX. Daftar Pustaka

Aziz. Abdul. Proses Pemasangan NGT. abdulaziz-fkp10.web.unair.ac.id/artikel_detail-35674-


Keperawatan-Proses%20pemasangan%20NGT.html Diakses pada 16 Februari 2016
Farrington M, Cullen L, Lang S, Stewart S. Nasogastric Tube Placement Verification In
Pediatric and Neonatal Patients. Pediatric Nursing. 2009;35:17-24.
Holland, Kimberly. Nasogastric Intubation and Feeding.
http://www.healthline.com/health/nasogastric-intubation-and-feeding#Overview1 Diakses pada
16 Februari 2016

Kresnawati, Dewi. Komplikasi Pemasangan Pipa Nasogastrik dan Penanganannya.. 2014

PenelopeAnnHilton. 2004. Fundamental Nursing Skills, I.K.International Pvt.Ltd.

Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,Proses, dan Praktik. Edisi
4. Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk. Jakarta: EGC.2006

Anda mungkin juga menyukai