Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ROVIQ ABIMAWAN

NPK : 11160500458

1. Apa yang dimaksud dengan Bank Umum Syariah ( BUS ) dan Unit Usaha Syariah (UUS)
?
Jawab :
- Bank Umum Syariah ( BUS ) adalah bank syariah yang dalam kegiatanya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat berusaha sebagai bank devisa
dan bank nondevisa. Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar
negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, seperti
transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, pembukaan Letter Of Credit dan
sebagainya.
- Unit Usaha Syariah ( UUS ) adalah unit kerja dari kantor pusat bank umum
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor
cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang
pembantu syariah dan atau unit syariah. UUS berada satu tingkat dibawah direksi bank
umum konvensional bersangkutan. UUS dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank
nondevisa.

2. Apa berbedaan antara Bank Umum Syariah ( BUS ) dengan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah ( BPRS )
Jawab :

No Perbedaan Bank Umum Syariah BPR Syariah


Perizinan a. Memegang izin dari a. Saham dimiliki warga negara
Pendirian bank Indonesia Indonesia ( WNI ) 100%

b. Modal awal b. Pemilik merupakan WNI atau


pembukaan pemerintah daerah
1.000.000.000 c. Modal pendirian BPR
( satu triliun rupiah ) Syariah
c. Milik warga negara 1. Rp. 200.000.000
Indonesia / Badan ( Dua Milyar Rupiah )
hokum Indonesia / untuk BPR syariah yang
Pemerintah Daerah didirikan di wilayan
d. Bagi bank asing yang Daerah khusus Ibukota
membuka kantor Jakarta Raya dan
cabang syariah dana Kabupaten / Kotamadya
di setor minimal 1 Tanggerang, Bekasi dan
NAMA : ROVIQ ABIMAWAN
NPK : 11160500458

triliun yang dapat karawang.


berupa rupiah atau 2. Rp. 1.000.000.000
valuta asing. ( satu milyar Rupiah )
untuk BPR syariah yang
didirikan di wilayah ibu
kota propinsi di luar
wilayah seperti tersebut
pada butir di atas.
3. Rp.500.000.000 ( Lima
Ratus Juta Rupiah ) untuk
BPR Syariah yang
didirikan di luar wilayah
yang disebut pada butir a
dan b.
2 Pimpinan a. Jumlah anggota a. Dewan komisaris paling
dewan komisaris sedikit 2 orang dan paling
paling kurang tiga banyak 3 orang. Dimana
orang dan paling mereka wajib mendorong
banyak sama dengan BPRS untuk memenuhi
jumlah anggota prinsip kehati-hatian dan
direksi. Dimana prinsip syariah.
anggota direksi b. Direktur utama memiliki
dilarang memiliki pengalaman paling sedikit 2
saham melebihi 25% tahun dibidang pendanaan
b. Satu dari dewan atau pembiayaan di
komisaris wajib perbankan syariah.
tinggal di Indonesia. c. Untuk menjadi direksi harus
c. Paling kurang 50% memiliki pengalaman
dari jumlah anggota minimal 3 tahun sebagai
dewan komisaris direksi atau setingkat dengan
adalah komisaris direksi di lembaga keuangan
independen. mikro syariah.
d. Adanya dewan
pengawas syariah.
3 Pembukaan Pembukaan kantor cabang Lokasi pembukaan kantor cabang
kantor harus dicantumkan dalam berada pada 1 wilayah provinsi
cabang rencana bisnis bank. dengan kantor pusat. BPRS harus
Selanjutnya mengajukan izin melakukan permintaan perizinan
dari pimpinan bank Indonesia kepada Bank Indonesia. Rencana
dan setelah mendapat izin pembukaan juga tercantum dalam
tersebut pelaksanaan rencana kerja tahunan BPRS dan
pembukaan KC dilakukan telah didukung dengan teknologi
paling lama 10 hari informasi yang memadai. Selain itu
setelahnya. harus ada modal tambahan yang
disetor dengan minimal 75% dari
NAMA : ROVIQ ABIMAWAN
NPK : 11160500458

ketentuan modal minimal BPRS


sesuai dengan lokasi pembukaan
kantor cabang.
4 Pencabutan a. Pencabutan izin usaha Tidak ada ketentuan yang signifikan
izin usaha harus berdasarkan atau spesifik yang mengatur
rapat pemegang mengenai hal ini.
saham dan telah
menyelesaikan semua
urusan dengan
nasabah.
b. Setelah urusan dengan
nasabah selesai,
direksi mengajukan
kepada bank
Indonesia dilengkapi
dengan semua
dokumen pendukung.

3. Jelaskan secara lengkap Perbedaan antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional.
Jawab :

No Bank Konvensional Bank Syariah


1 Bebas Nilai Berinvestasi pada usaha yang halal
2 Sistem Bunga Atas dasar bagi hasil margin
keuntungan dan fee
3 Besarnya bunga tetap Besaran bagi hasil berubah-ubah
tergantung kinerja usaha
4 Profit oriented ( kebahagiaan dunia saja Profit dan falah oriented
( kebahagiaan dunia akhirat)
)

5 Hubungan debitur kreditur Pola hubungan :


NAMA : ROVIQ ABIMAWAN
NPK : 11160500458

1. Kemitraan ( musyarakah dan


mudharabah )
2. Penjual – Pembeli
( Murabahah, salam dan
istisna )
3. Sewa menyewa ( ijarah )
4. Debitur-kreditur dalam
pengertian equity holder qard.

6 Tidak ada lembaga sejenis dengan Ada dewan pengawas syariah


( DWS )
dewan pengawas syariah

4. Jelaskan Secara lengkap perbedaan antara sistem bagi hasil dengan sistem bunga
Jawab :

No Sistem Bunga Sistem bagi hasil


1 Asumsi selalu untung Ada kemungkinan untung / rugi
2 Didasarkan pada jumlah uang Didasarkan pada rasio bagi hasil dari
( pokok pinjaman ) pendapatan / keuntungan yang diperoleh
nasabah pembiayaan.
3 Nasabah kredit harus tunduk Margin keuntungan untuk bank ( yang
pada pemberlakuan perubahan disepakati bersama ) yang ditambah pada
tingkat suku bunga tertentu pokok pembiayaan berlaku sebagai harga jual
secara sepihak oleh bank sesuai yang tetap sama hingga berakhirnya masa
dengan fluktuasi tingkat suku akad. Porsi pembagian bagi hasil berdasarkan
bunga di pasar uang. nisbah ( yang disepakati bersama ) berlaku
Pembayaran bunga yang tetap sama. Sesuai akad sehingga berakhirnya
sewaktu waktu dapat meningkat masa perjanjian pembiayaan ( untuk
atau menurun tersebut tidak pembiayaan konsumtif )
dapat dihindari oleh nasabah
didalam masa pembayaran
angsuran kredit.
NAMA : ROVIQ ABIMAWAN
NPK : 11160500458

4 Tidak tergantung pada tingkat Jumlah pembagian bagi hasil berubah-ubah


kinerja usaha. Jumlah tergantung kinerja usaha ( untuk pembiayaan
pembayaran bunga tidak berdasarkan bagi hasil )
meningkat meskipun jumlah
keuntungan berlipat ganda saat
keadaan ekonomi sedang baik.
5 Eksistensi bunga diragukan Tidak ada agama yang meragukan keabsahan
kehalalnya. oleh semua agama termasuk agama islam bagi
hasil
6 Pembayaran bunga tetap seperti Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek
yang dijanjikan tanpa yang dijalankan. Jika proyek itu tidak
pertimbangan proyek yang mendapatkan keuntungan maka kerugian akan
dijalankan oleh pihak nasabah ditanggung bersama kedua pihak.
untung atau rugi.

5. Jelaskan Secara lengkap produk Bank Umum Syariah dalam penghimpunan dana dan
penyaluran dana ( Pembiayaan ) serta jasa jasa keuangan perbankan.
Jawab :
Titipan atau simpana
a. Al-Wadi’ah ( Jasa Penitipan ) adalah jasa penitipan dana dimana penitip dapat
mengambil dana tersebut sewaktu- waktu. Dengan sistem wadiah bank tidak
berkewajiban, namun diperbolehkan untuk memberikan bonus kepada nasabah. Bank
muamalat Indonesia shahibul maal.
b. Deposito Musharabah nasabah menyimpan dana di bank dalam kurun waktu yang
tertentu. Keuntungan dari investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan bank akan
dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah bagi hasil tertentu.

Jasa
c. Al-Wakalah adalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah yang merupakan
akad perwakilan yang sesuai dengan prinsip prinsip yang ditetapkan dalam syariat
islam.
d. Al-Kafalah adalah memberikan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada
pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung dengan
NAMA : ROVIQ ABIMAWAN
NPK : 11160500458

kata lain mengalihkan tanggung jawab seorang yang dijamin dengan berpegang pada
tanggung jawab orang lain sebagai jaminan.
e. Al-Hawalah adalah akad perpindahan dimana dalam praktiknya memindahkan hutang
dari tanggungan orang yang berhutang menjadi tanggungan orang yang berkewajiban
f. Ar-Rahn adalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah yang merupakan akad
gadai yang sesuai dengan syariah.
g. Al- Qardh adalah salah satu akad yang terdapat pada sistem perbankan syariah yang
tidak lain adalah memberikan pinjaman baik berupa uang ataupun lainya tanpa
mengharapkan imbalan atau bunga riba. Secara tidak langsung berniat untuk tolong
menolong bukan komersial.

6. Apa berbedaan antara Akad Mudharabah dan Musyarakah dalam skema bagi hasil.
Jawab :
Bagi hasil
a. Al- Musyarakah ( Join Venture ) konsep ini ditetapkan pada model partnership atau
join venture. Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam rasio yang disepakati
sementara kerugian akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masing
masing pihak. Perbedaan mendasar dengan mudharabah ialah dalam konsep ini ada
campur tangan pengelolaan menejemenya sedangkan mudharabah tidak ada campur
tangan.
b. Al-Mudharabah adalah perjanajian antara penyedia modal dengan pengusaha. Setiap
keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati diawal.
Risiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak bank kecuali kerugian yang diakibatkan
oleh kesalahan pengelola, kelelaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti
penyelewengan,kecurangan,dan penyalahgunaan.

7. Mengapa akad Murabahah ( Skema Jual Beli ) lebih di sukai sehingga yang paling
banyak terjadi di bank syariah daripada akad mudharabah dan musyarakah ( skema bagi
hasil ).
Jawab :
Akad Murabahah sangat disukai dari sisi Nasabah maupun Bank, dari sisi Bank akad
Murabahah sangat digemari karena Bank memiliki keuntungan pasti, dan menanggung
risiko kecil, karena didalam akad murabahah Pihak Bank dan Nasabah sepakat untuk
menentukan margin keuntungan atas barang yang diberikan oleh Bank.

Anda mungkin juga menyukai