Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN HARIAN

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

BIDANG RUMAH SAKIT

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Hari ke: 2 Hari: Selasa Tanggal: 30 Juli 2019

Pukul Kegiatan Keterangan


(tempat/nama
pemateri/dll)

07.30 – 08.00 Apel pagi RS. Mohammad Natsir


Solok/Pempimpin Apel

08.00 – 09.00 Pembagian Kelompok dan bangsal RS. Mohammad Natsir


Solok/ Bang Ega dan Kak
Feby

09.00 – 09.30 Perkenalan dengan CI dan RS. Mohammad Natsir


penjelasan ruangan di bangsal anak Solok/ ibu emma

09.30 – 10.00 Ke ruangan rawat inap untuk RS. Mohammad Natsir


menanyakan apakah obat zink Solok / ruang rawat inap
masih ada atau tidak

10.00 – 10.30 Diskusi Bersama apoteker RS. Mohammad Natsir


penanggung jawab di bangsal anak Solok/ Robby Kurniawan
mengenai apa yang saja yang S.Farm, Apt
dilakukan di bangsal anak

10.30 – 11.00 Bertemu dengan dokter spesialis RS. Mohammad Natsir


yang ada di bangsal anak Solok - Poli Anak/ dr.
Agustin S, SpA

11.00 – 13.00 Mengikuti persentasi dari dokter RS. Mohammad Natsir


koas mengenai “Penyakit Difteri” Solok - Poli Anak / Dokter
muda (Miftah)

13.00 – 13.20 Pengambilan dan penyiapan obat di RS. Mohammad Natsir


IFRS Solok – IFRS
13.20 – 14.00 Pemberian obat kepada pasien RS. Mohammad Natsir Solok
– Ruang rawat inap

Resume materi/Kegiatan

1. Apel pagi dimulai 07.30 dan selanjutnya dilakukan pembagian kelompok dan
pemasangan pin simbolis di gedung RS M.natsir di gedung pusako.
Mahasiswa farmasi diberikan pin bewarna hitam yang artinya “tidak
melakukan tindakan kepada pasien”, sedangkan untuk perawat dan bidang
diberikan pin bewarna merah yang artinya “masih perlu bimbingan”
2. Setiap kelompok terdiri dari 3 orang dengan masing-masing tempat adalah
bangsal anak, bangsal neurologi, bangsal interne, dan IFRS.
3. Pada saat masuk ke bangsal dilakukan perkenalan dengan CI dan ruang
bangsal.
4. Di bangsal kami di minta oleh kepala perawatnya untuk ke ruang rawat inap
pasien untuk menanyakan apakah ada di resepkan zink dan menanyakan
apakah zink yang diberikan masih cukup atau tidak. Setelah itu dicatat dan
dilaporkan ke perawatnya jika ada kekurangan obatnya agar bisa dikonfirmasi
ke dokternya.
5. Lalu setelah itu kami bertemu dengan dokter spesialis anak yaitu dr. Agustin
S, S.pA di poli anak untuk melaporkan bahwa kami akan praktek di bangsal
anak untuk 2 minggu ini. Lalu kami membahas tentang tugas akan diangkat
di kasus dimana kasus yang diminta dokter adalah kasus yang kompleks
pengobatanya atau banyak pengobatannya. Dengan melihat dari rekam
medik, jika bisa kasus diambil diluar pasien yang dirawat dibangsal anak.
6. Setelah itu, dr. Agustin S, S.pA mewajibkan kami yang berpraktek di bangsal
anak untuk mengikuti persentasi kasus dari dokter koas dengan tujuan agar
kami mengetahui obat apa yang diresepkan dari kasus tersebut dan dr.
Agustin S, SpA bisa menanyakan ke kami apakah benar dosis yang diberikan
atau tidak. Dan persentasi yang dilakukan oleh dokter koas mengenai
“penyakit difteri” pada pasien anak umur 3,5 tahun. Dan meresepkan obat
antibiotic penisilin injeksi, eritromisin. Dari kasus si pasien belum pernah
dapat mendapatkan vaksin DPT. Maka, Setelah sembuh difterinya diberikan
vaksin DPT Secara rutin DPT untuk >2 th diberikan tiap 2, 3, 4 bulan dan di
ulangi lagi 1 tahun setelahnya.
7. Setelah, mengikuti persentasi dari dokter koas, kami kembali ke bangsal anak
untuk mengambil resep yang sudah ada dan membawa nya ke Instalasi
farmasi rumah sakit dan menyiapkannya dan dibawa kembali ke bangsal
anak. Di bangsal anak obat-obat yang sudah diambil tadi disusun dilemari
sesuai nama pasien untuk obat-obat injekasi sedangkan obat oral diberikan
ke pasien langsung.
8. Obat-obat oral diberikan langsung ke pasien dan dilakukan edukasi kepada
pasien mengenai cara penggunaan obat dan waktu penggunaan obat.

Anda mungkin juga menyukai