1. Standar SIKP.3
Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obatan
yang harus diwaspadai.
2. Maksud dan Tujuan SIKP.3
Bilamana dalam rencana perawatan pasien terdapat juga pemberian obat-obatan, maka
untuk memastikan keselamatan pasien pengelolaan obat yang tepat menjadi sangat penting.
Obat-obatan yang perlu diwaspadai adalah: obat-obatan yang termasuk dalam sejumlah besar
kesalahan obat-obatan yang bila terjadi sesuatu yang tak diinginkan risikonya lebih tinggi, begitu
pula obat-obatan yang mirip bentuk/bunyi dan namanya. Daftar obat berisiko tinggi dapat
diperoleh dari organisasi seperti misalnya WHO atau Institute for Safe Medication Practices.
Masalah kekeliruan obat yang kerap dikutip adalah pemberian elektrolit konsentrat secara tidak
disengaja (misalnya, kalium klorida [sama atau lebih besar daripada 2mEq /ml], kalium fosfat
[sama atau lebih besar dari 3mmol /ml], natrium klorida [lebih besar dari 0,9%], dan magnesium
sulfat [sama atau lebih besar dari 50%]). Kesalahan dapat terjadi jika staf belum sungguh-
sungguh mengenal unit perawatan pasien, yang dipekerjakan adalah perawat kontrakan yang
tidak diberi pengenalan secara memadai, atau dalam keadaan darurat. Cara yang paling efektif
untuk mengurangi atau menghilangkan kejadian ini adalah menyusun proses pengelolaan obat
yang patut diwaspadai termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit perawatan pasien
ke farmasi.
Rumah sakit bersama-sama menyusun kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi
obat-obatan yang patut diwaspadai apa saja yang dimiliki rumah sakit berdasarkan data yang ada.
Kebijakan dan prosedur juga menetapkan bagian mana saja secara klinis memang memerlukan
elektrolit konsentrat sesuai bukti dan praktik profesional yang ada, seperti misalnya bagian gawat
darurat atau kamar operasi, dan menetapkan cara pelabelannya yang jelas dan cara
penyimpanannya sedemikian rupa sehingga aksesnya terbatas agar terhindar dan pemakaian tak
sengaja.
3. Elemen Penilaian SIKP.3
a) Kebijakan dan/atau prosedur disusun untuk mengatasi masalah identifikasi, lokasi, pemberian
label, dan penyimpanan obat yang patut diwaspadai.
b) Kebijakan dan/atau prosedur ini diterapkan.
c) Elektrolit konsentrat tidak boleh ada di unit perawatan pasien kecuali jika secara klinis
diperlukan dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian tidak sengaja di wilayah yang
diizinkan oleh aturan kebijakannya.Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit perawatan pasien
diberi label jelas dan disimpan sedemikian rupa hingga tidak mudah diakses.
Kesalahan pemberian obat adalah merupakan suatu kesalahan yang bisa berakit fatal bagi
kesehatan seseorang. Bukankah kita meminum dan mengkonsumsi obat adalah merupakan
bentuk dan cara kita berusaha untuk menyembuhahkan penyakit yang adalam diri diri kita
sendiri. Lantas apa yang terjadi bila bukannya sehat yang kita dapat tetapi malah sebaliknya,
memperparah kondisi sakit kita sendiri.
Karena pada hakekat dan dasar dari suatu pemberian obat adalah bila diberikan sesuai dengan
dosis dan cara pemberian obat yang tepat serta sesuai dengan aturan pakainya, maka efek obat
akan bagus untuk menyembuhkan jenis penyakit yang sedang dialami oleh seseorang. Akan
tetapi sebaliknya bila terjadi kesalahan dalam prosedur pemberian obatmaka bukan efek
menyembuhkan yang diharapkan akan terjadi, malahan akan sangat berbahaya bahkan dalam
kondisi tertentu salah obat akan bisa menimbulkan kematian.
Sebuah studi oleh Cornell peneliti menemukan bahwa ketika para mahasiswa sedang belajar dan
berjuang untuk menuangkan dosis yang benar ketika menggunakan sendok dapur. Maka pada
kenyataan ada beberapa yang menuangkan terlalu sedikit, sedangkan yang lainnya malahan
terlalu banyak dalam pemberian dosis obatnya.
Jadi yang menjadi momok dan pangkal masalahnya adalah bahwasannya kesalahan dosis
obat dapat memiliki efek bencana yang tinggi bagi pasien. Terlalu sedikit obat dapat
mengakibatkan obat tidak bekerja. Terlalu banyak dapat berpotensi berbahaya, yang
mengakibatkan peningkatan efek samping, keracunan, dan bahkan bisa menimbulkan kematian
pada seseorang.
Food and Drug Administration telah melaporkan lebih dari 50.000 kunjungan ruang gawat
darurat untuk kecelakaan overdosis asetaminofen (umumnya dikenal dengan nama merek
Tylenol) dalam delapan tahun terakhir , dengan hampir 600 orang meninggal.
Banyak obat memiliki nama yang sangat mirip dengan tujuan yang berbeda secara dramatis.
Sebagai contoh, Ativan Atarax dan banyak nama lain. Atarax adalah antihistamin untuk reaksi
alergi dan gatal-gatal, sementara Ativan adalah zat yang terkontrol untuk membantu kecemasan
dan tidur.
Membaca Petunjuk Cara Dan Dosis Pemberian Obat.
Mengetahui akan durasi waktu yang tepat bagi terapi yang dimaksud. Jika obat OTC, membaca
label pabriknya yang umum di tempel sebagai petunjuk tentang seberapa sering dapat dimimum
atau di gunakan secara continu dan untuk berapa lama. Petunjuk ini dikembangkan dari studi-
studi oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk membantu mengurangi kemungkinan
keracunan dan overdosis. Sehinggan mengetahui cara pemberian obat.