Anda di halaman 1dari 5

a.

Skenario

SKENARIO 5
Bintil Pada Kemaluan

Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan utama bintil berisi
cairan pada kemaluan yang terasa nyeri sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai demam. Pasien
mengaku sering melakukan hubungan seksual dengan Pekerja Seks Komersial. Pada
pemeriksaan tanda vital tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, laju pernafasan
20x/menit, suhu 37,8°C. Dari pemeriksaan fisik didapatkan vesikel berwarna seperti kulit,
sekitar vesikel berwarna kemerahan, tidak kotor, tidak menggaung. Pemeriksaan mikroskopik
dengan pewarnaan Giemsa tampak sel raksasa berinti banyak. Dokter memberikan terapi dan
edukasi terkait penyakitnya.

b. Klarifikasi Istilah

STEP 1

c. Rumusan Daftar Masalah


STEP 2
1. Apa penyebab dan faktor risiko pada kasus tersebut?
2. Bagaimana hubungan perilaku seksual dengan Pekerja Seks komersial dengan manifestasi
klinis pada kasus tersebut?
3. Bagaimana mekanisme timbulnya vesikel, demam, dan nyeri pada kasus?
4. Bagaimana penegakan diagnosis pada kasus?
5. Bagaimana hubungan pemeriksaan mikroskopik dengan penyebab keluhan pada kasus?
6. Bagaimana tatalaksana pada kasus tersebut?

d. Analisis Masalah
STEP 3
1. Penyebabnya adalah Virus Herpes Simplex (HSV) yang sering menyerang pada oranh yaang
aktif secara seksual, terutama yang berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan (HSV
tipe II)

Faktor risiko : berhubungan seksual dengan Pekerja Seks Komersial


Tipe II : genital

Tipe I : droplet dan oral (seksual) , kontak langsung (handuk, sentuhan kulit, mulut, hidung)

Tidak memakai alat kontrasepsi (Kondom)

2. Terdapat pada cairan genitalia


3. Vesikel -> kerusakan pada lapisan epidermis
Demam -> reaksi inflamasi, dengan inkubasi 3-10 hari timbul gejala prodormal
Infeksi :
Primer -> putih
Laten -> fase dalam keadaan tidak aktif
Rekuren -> bangkit kembali pada saat trauma fisik, demam, malaise
4. Penegakan Diagnosis
Anamnesis
a) Rasa terbakar
b) Gatal
c) Demam
d) Nyeri
e) Malaise
f) Lesi berulang biasanya didahului faktor pencetus
g) Riwayat berhubungan seksual dengan Pekerja Seks Komersial
h) Penggunaan alat kontrasepsi
Pemeriksaan fisik
a. Vesikel berkelompok dan mudah pecah
b. Lesi awal biasanya lebih berat dan lebih lama
c. Lesi eritema mukokutaneus
5. Pemeriksaan mikroskopik : dengan pewarnaan Giemsa terdapat sel raksasa yang
berkelompok
6. Anti virus
a) Asiklovir : mengganggu replikasi DNA virus
5 x 200 mg sehari per oral selama 5 hari
b) Imunostimulator
Edukasi : jangan dulu berhubungan dengan Pekerja Seks Komersial, menggunakan alat
kontrasepsi (kondom)
e. Sistematika Masalah
STEP 4
1. Karakteristik virus HSV
Merupakan virus yang hanya mempunyai DNA atau RNA saja
Faktor risiko :
Melakukan hubungan seksual dengan > dari 1 orang
2. Sudah dijelaskan di STEP III

3. HSV (DNA) -> bereplikasi -> merangsang sistem imun -> TNF alfa, IL-1 (demam)
4. Pemeriksaan penunjang

a. Kultur virus : swab kulit (cairan genital)


b. Tzank test : sel datia berkelompok
c. Test serologi
d. Test PCR

5 . Sudah dijelaskan di STEP III


6.HSV
a. Antivirus : imunostimulator
b. Asiklovir
c. Valasiklovir
d. Paracetamol
Peta Konsep

Pemeriksaan
Fisik
Anamnesis Pemeriksaan Penunjang

Penegakan
diagnosis

Herpes Simplex Komplikasi


Patomekanisme Virus (HSV)

Faktor Risiko Etiologi Tatalaksana

Edukasi
Farmakologi

Non
farmakologi

f. Sasaran Belajar
STEP 5
Di tulis dari etiologi sampai tatalaksana dari :
1. Infeksi Menular Seksual
a. Duh tubuh genital pria
1) Gonore
2) Chlamydia
b. Duh tubuh genital wanita
1) Vaginosis Bakterial
2) Trikomoniasis
3) Kandidiasi genital
2. Infeksi Menular Seksual Ulkus
1) Sifilis
2) Ulkus Mole
3) Granuloma Inguinale
3. Infeksi Menular Seksual Kulit
1) Kondiloma Akuminata
2) Limfogranuloma Venereum

g. Belajar Mandiri
STEP 6
Belajar mandiri

h. Penjelasan
STEP 7

Anda mungkin juga menyukai