Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Universitas Brawijaya

Universitas Brawijaya atau yang dikenal dengan UB, Unbraw, Unibraw adalah salah satu kampus
favorit yang berada di kota Malang, Jawa Timur, lahir sebagai PTN (Perguruan Tinggi Negeri) pada
5 Januari 1963. Namun sejatinya, pembentukan universitas itu sendiri sudah dilakukan enam
tahun sebelumnya. Tepatnya pada 10 Mei 1957 ketika para petinggi Pemerintah Kota bersidang
di Balaikota Malang untuk menindaklanjuti gagasan membentuk perguruan tinggi negeri.
Pertemuan yang diprakarsai oleh Ketua DPRD itu melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan
pemerintahan kota Malang, membahas rencana pembentukan sebuah universitas milik Kotapraja
(Gemeentelijke Universiteit).

Nama Universitas Brawijaya diberikan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat
nomor 258/K/61 tanggal 11 Juli 1961. Nama ini berasal dari gelar Raja-Raja Majapahit yang
merupakan kerajaan besar di Indonesia pada abad 12 sampai 15. Universitas Brawijaya
dinegerikan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5
Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis) Universitas
Brawijaya. Perjalanan Universitas Brawijaya sebelum dinegerikan diawali pada tahun 1957 di
Malang berdiri cabang Universitas Sawerigading Makassar yang hanya terdiri dari dua fakultas
yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1960 diganti namanya
menjadi Universitas Kotapraja Malang. Dibawah naungan Universitas tersebut beberapa bulan
berikutnya terdapat tambahan dua fakultas yaitu Fakultas Administrasi Niaga (FAN) dan Fakultas
Pertanian (FP). Universitas Kotapraja Malang inilah yang kemudian diganti namanya menjadi
Universitas Brawijaya.

Universitas ini semula berstatus swasta, dengan embrio sejak tahun 1957, yaitu berupa
Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang Universitas Swasta
Sawerigading, Makasar. Kedua fakultas itu perkembangannya nampak kurang menggembirakan,
sehingga di kalangan mahasiswa timbul keresahan.

Beberapa orang dan tokoh mahasiswa yang menyadari hal ini kemudian mengadakan
pendekatan-pendekatan kepada para pemuka masyarakat. Akhirnya, pada suatu pertemuan yang
mereka lakukan di Balai Kota Malang pada tanggal 10 Mei 1957, tercetus gagasan untuk
mendirikan sebuah Universitas kotapraja (Gemeentelijke Universiteit) yang diharapkan lebih dapat
menjamin masa depan para mahasiswa.

Sebagai langkah pertama ke arah itu, dibentuklah Yayasan Perguruan Tinggi Malang pada
tanggal 28 Mei 1957, yayasan ini kemudian membuka Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan
Masyarakat (PTHPM) pada tanggal 1 Juli 1957. Mahasiswa dan dosen PTHPM terdiri dari bekas
mahasiswa dan dosen Fakultas Hukum Universitas Sawerigading. Hampir bersamaan dengan itu,
pada tanggal 15 Agustus 1957 sebuah yayasan lain, yakni Yayasan Tinggi Ekonomi Malang
mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM).

Pada perkembangan berikutnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotapraja Malang


dengan sebuah keputusan tertanggal 19 Juli 1958 mengakui PTHPM sebagai milik Kotapraja
Malang. Pada peringatan Dies Natalis III PTHPM tanggal 1 Juli 1960, diresmikan pemakaian nama
Universitas Kotapraja Malang. Universitas itu kemudian mendirikan Fakultas Administrasi Niaga
(FAN) pada tanggal 10 Nopember 1960. Pada acara Peringatan Dies Natalis IV Universitas
Kotapraja Malang, nama universitas ini baru diganti menjadi Universitas Brawijaya.

Dapat diambil kesimpulan bahwasanya Universitas Brawijaya sebagai bentuk kampus yang
memiliki karakter dan berawal dari kesederhanaan. Akan tetapi perkembanganya yang pesat tidak
lepas dari sumbangsih para tokoh pendiri dan era pemerintahan saat itu yang mendukung
Universitas Brawijaya untuk berkembang menjadi Universitas Bonafit di Indonesia. Oleh karena
itu, mahasiswa juga dituntut untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berinovasi.
Mahasiswa tidak cukup untuk kuliah hanya di kelas, namun harus menjelajahi dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai